Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pengantin Pria Pengganti : Chapter 81 - Chapter 90

152 Chapters

Bab 81. Anesa terus menuduh Evelyn

Melihat Lisa yang terdiam, Anesa yang berada disampingnya, justru berkata.“Evelyn, berhenti lah untuk berpura-pura bodoh! Sekarang lebih baik kamu jujur!”Evelyn mengerjap, dia langsung menatap sumber suara yang tidak asing ditelinganya itu. “Anesa, mengapa kamu bisa berada di sini? Jujur? Kamu memintaku jujur tentang apa?” Evelyn terlihat bingung.“Mengapa memangnya ada yang salah jika aku berada disini,?” Jawab Anesa dengan nada sinis.Ia kembali bersuara dan mengangkat kepala dengan sombong, “Asal kamu tahu jika seseorang sudah mengatakan pada kami kalau kemarin malam, pak Ryan sudah mengantar kamu untuk kembali ke kamarmu ini.”Dari tatapan wajah Anesa itu sepertinya, Evelyn bisa merasakan jika ada sesuatu hal buruk yang sudah direncanakan olehnya. “Lalu dimana letak masalahnya?”“Masalah?? Hei berhenti bersikap polos ya, asal kamu tahu sejak kemarin orang-orang tidak melihat Dosen Ryan, dan kami semua yakin jika sepanjang malam Dosen Ryan berduaan denganmu dikamar ini bukan? Ay
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 82. Ada sesuatu Dibalik Selimut Evelyn

Selain itu, akhir-akhir ini memang benar adanya jika Dosen Ryan memperlakukan Evelyn dengan istimewa. Sekarang, setelah tunangannya datang, mereka otomatis tidak berani dengan mudah untuk membela Evelyn.Lagi pula dia tidak terlalu mengenal Evelyn, jadi mereka tidak bisa menilai karakternya lebih dalam lagi.“Pak Ryan adalah Dosen yang baik dan bertanggung jawab. Dia hanya peduli pada mahasiswanya. Apa ada yang salah dengan itu?” Evelyn balik bertanya pada pemuda itu.“Kemarin aku juga sedang tidak enak badan, oleh karena itu aku sampai bangun terlambat. Jadi tidak salah jika dia memberikan aku sarapan, karena dia berpikir jika aku tidak sempat lagi untuk membeli sarapannya.”Mendengar ucapan Evelyn, akal licik Anesa kembali bekerja, mulutnya yang berbisa mulai merangkai kata-kata, supaya Evelyn semakin dianggap bersalah oleh mahasiswa sekelasnya yang saat ini ada di kamar itu. “Tentu saja tidak ada yang salah jika ada seorang Dosen yang begitu peduli pada mahasiswanya. Yang salah i
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 83. Rencana licik Anesa gagal

Anesa merasa sangat senang, saat ini ia berpikir jika semua rencana liciknya sebentar lagi akan berhasil. Bahkan jika memang tidak ada yang terjadi diantara Evelyn dan Dosen Rayyan, mereka tetap tidak akan bisa menjelaskan semuanya.Setelah semuanya terbongkar Evelyn akan kehilangan reputasinya, semua orang akan memandang rendah dirinya. Dan Rayyan, pria yang pesonanya seperti dewa itu akan meninggalkannya. Lagi pula, tidak akan ada seorang pria yang bisa mentoleransi wanita yang sudah berselingkuh.Kembali tangan Anesa terlihat hendak menarik selimut itu.“Jangan!”Ekspresi gugup Evelyn semakin membuat Anesa yakin jika saat ini Dosen Ryan yang sedang bersembunyi di sana. Tetapi ketika dia hendak membuka selimut itu, tiba-tiba terdengar suara berat seorang pria dari arah pintu.”Apa yang kalian lakukan?”Semua orang langsung melihat ke arah pintu secara serempak, dan melihat Dosen Ryan yang berdiri di pintu dengan pakaian rapi sambil membawa sekantong obat di tangannya.Dia menatap Li
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 84. cincin pernikahan.

Matanya merah dan berkaca-kaca, antara marah, kesal, dan kecewa semua bertumpuk di dalam dada Anesa. Ditengah-tengah keterpakuan itu, Anesa terkejut saat suara tajam membentaknya.“Anesa, apa kamu masih belum mau meminta maaf pada, Dosen Ryan?” Tutur Lisa dengan nada suara yang sedikit tinggi.Melihat sikap Anesa yang keras kepala, yang masih terdiam tidak mau meminta maaf, akhirnya membuat Lisa mau tidak mau ikut bersikap keras dan ikut menegurnya.Ryan melirik Lisa, “Dia bukan hanya meminta maaf kepadaku saja, disini ada seseorang yang lebih merasa dirugikan? Dan kamu juga Lisa, jangan cuma bisa menyuruh orang, seharusnya sebagai guru kamu bisa menjadi contoh yang baik bukan bersikap seperti ini,” Kata dosen Ryan dengan raut wajah dingin.Lisa melirik gadis berwajah pucat yang ada di tempat tidur, sejenak ada keengganan melintas di matanya. Dia mulai mengerutkan bibirnya.“Kamu juga harus meminta maaf pada mahasiswiku, Evelyn. “ Lanjut dosen Ryan.Anesa hanya berdiri tanpa berbicara
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 85. Kemarahan Rayyan

Evelyn memang selalu melepas cincin pernikahannya saat dia berada di sekolah. Apalagi saat ini, saat dia pergi membuat sketsa, dia tidak memakainya. Rayyan marah karena dia tidak memakai cincin pernikahannya itu.“Mulai sekarang, jangan pernah lepaskan lagi. Agar semua orang tidak mengira kalau kamu masih single.”Evelyn hanya mengangguk patuh.Rayyan menoleh ke arah Dosen Ryan dan Lisa. Matanya akhirnya tertuju pada Lisa. Bibir tipisnya terbuka ringan,“Aku dengar, kamu salah paham. Mengira istriku berselingkuh dengan tunanganmu.” Sorot mata arogan itu saat tajam seperti pisau.“Maaf,aku bisa menjelaskannya. Aku benar-benar salah paham.”Lisa mulai tersadar, dan berpikir secara logika. Wanita mana yang akan memiliki pikiran untuk berselingkuh jika sudah bisa menikah dengan pria tampan di depannya ini, jangankan untuk berselingkuh bahkan melirik pria lain pun sudah malas.“Kalau begitu, bukankah seharusnya kamu meminta maaf kepada istriku?” Rayyan berkata dengan dingin. Dia tidak pedu
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 86. Mulai hari ini kita putus

Setelah semuanya meninggalkan ruangan itu, dua orang pria berjas yang sejak tadi berdiri di luar pintu, kemudian masuk ke dalam ruangan itu untuk membereskan barang-barang Evelyn.Dosen Ryan melirik Lisa, sebelum ia terbalik dan meninggalkan ruangan. Lisa mengikuti langkah kakinya yang berjalan menuju ke kamarnya.Dosen Ryan duduk di kursi. Dia menunduk dan tidak tahu sedang memikirkan apa. Lisa ragu-ragu dan berjalan mendekat.Dia berkata dengan lembut, “Ryan, maafkan aku. Aku sudah dibohongi oleh siswaku. Kamu jangan marah ya?”Mendengar itu Ryan mengangkat matanya dan menatapnya dengan tenang, tetapi dingin seperti sedang melihat orang asing.Lisa merasa terkejut bercampur rasa takut, karena selama beberapa tahun mereka berpacaran sampai pada titik mereka sepakat untuk bertunangan, pria tampan itu sebelumnya sama sekali belum pernah bersikap seperti ini.Jari jemari Dosen Ryan yang tadi mengetuk-ngetuk meja tiba-tiba berhenti dan dia berkata dengan acuh tak acuh. “Mulai hari ini,
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 87. Mengapa jadi dirinya yang dikejar

Menyadari jika Rayyan menatapnya tanpa berkedip, secara spontan Evelyn melambaikan tangannya di depan wajah Rayyan supaya ia kembali fokus pada pertanyaan yang diucapkannya tadi.“Hai, kak Rayyan sedang melamun?”“Ehm, tidak.” Tutur Rayyan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Kak Rayyan belum menjawab pertanyaanku tadi,”“Bagaimana ya, sebetulnya aku datang karena takut jika orang yang kemarin katanya akan mengejar diriku itu akan pergi. Dan setelah dia pergi maka dia akan melupakan janji untuk mengejarku lagi.”Evelyn tampak tersipu malu ada perasaan senang namun terselip juga keraguan di dalam hatinya ia yakin jika bukan itu Alasan sesungguhnya.Dengan sedikit ragu-ragu ia berkata. “Aku tau kakak berbohong, sebenarnya aku bisa menyelesaikan sendiri masalah itu, meskipun kak Rayyan tidak datang membantu. Seharusnya kakak tahu kan, kalau sebenarnya aku itu hebat?”“Ya..ya..ya.., aku tahu kamu memang hebat. Tapi kenapa tadi saat melihatku kamu langsung menangis?” Kata Rayyan m
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 88. Perhatian dan ketulusan Rayyan

Melihat Rayyan mencabut jarum infus yang terpasang pada pergelangan tangannya, Evelyn menjadi terbengong,“Kak, ternyata kamu bisa mencabut jarum infus?”Rayyan mengangkat pandangannya kemudian meliriknya, lalu menjawab dengan suara datar. “Hanya mencabut jarum, apa susahnya?”“Tapi itu hebat sekali.” Evelyn memuji, “Aku bahkan tidak berani hanya untuk melihatnya.”“Tidak apa-apa, lagipula kamu tidak perlu melihatnya lagi.”Evelyn masih belum mengerti apa yang dikatakan Rayyan, tetapi suara rendah seorang pria tiba-tiba terdengar, kepala pelayan ternyata datang dan mengatakan jika makan malam telah selesai dimasak. Rayyan kemudian bertanya pada Evelyn, “Apa kamu ingin makan malam di kamar atau turun keruangan makan?”Evelyn langsung menjawab, “Turun saja.” Dia sudah berbaring seharian, dia merasa seluruh tulangnya lemas dan ingin bangun dari tempat tidur.Evelyn mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur. Rayyan tiba-tiba membungkuk dan langsung menggendongnya. Evelyn terkejut, t
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 89. Evelyn takut disuntik

Evelyn telah berbohong dengan mengatakan mengikuti kejadian di dalam novel. Bukan tanpa alasan dia mengarang cerita bohong itu, sangat tidak mungkin rasanya jika ia bercerita jika sebelum kejadian ini terjadi, ia terlebih dahulu sudah melihat Anesa dan Lisa dalam mimpinya.Jika sampai itu terjadi dapat dipastikan, tidak akan ada orang yang percaya dengan ceritanya, bahkan mungkin akan menganggap dia berhalusinasi saja atau juga bisa dianggap seperti orang gila.Rayyan menganggukan kepalanya, saat mendengarkan penuturan Evelyn.“Lalu mengapa bisa Dosen Ryan tidak kembali ke kamarnya, tapi ia malah pergi untuk membeli obat seperti itu?” Tanya Rayyan.Evelyn terdiam sejenak, “Aku takut terjadi sesuatu jika dia kembali ke kamarnya, jadi aku memberinya saran untuk meninggalkan hotel lebih lama. Tapi aku tidak menyangka jika mobilnya akan mogok.”Rayyan tersenyum tidak jelas, “Tapi aku merasa jika mobilnya tidak benar-benar mogok.”“Hah?” Evelyn terdiam sejenak ,menatap bingung pada Rayyan.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 90. kado istimewa yang tidak terduga

Melihat tatapan Rayyan yang penuh dengan senyum misterius, tiba-tiba saja Evelyn langsung berkata.“Aku pikir hadiahnya tidak perlu bagus-bagus, sepertinya aku hanya perlu makanan ringan saja,” Sebelum dia selesai berbicara, Rayyan sudah mengulur kan jarinya dan mengangkat dagu Evelyn dengan lembut.Suara Evelyn tiba-tiba berhenti. Dirinya merasa terkejut dengan sikap dari Rayyan itu, dan seketika matanya menjadi membulat sempurna saat Rayyan sudah mendaratkan bibirnya dan memberi lumatan yang lembut serta hangat.Evelyn tercengang, tetapi kemudian rasa manis menyebar seluruh sarafnya. Hatinya bergetar jiwanya pun perlahan merasa tentram, perlahan matanya mulai terpejam menikmati setiap sentuhan lembut yang dipagut kan oleh Rayyan pada bibirnya itu.Pertama kali mereka berciuman adalah di saat acara pesta pernikahan. Saat itu baik Rayyan maupun dirinya sama sekali tidak merasakan apapun.Setelah itu untuk kedua kalinya mereka kembali merasakan ciuman saat keduanya berada di dalam mobi
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status