Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 82. Ada sesuatu Dibalik Selimut Evelyn

Share

Bab 82. Ada sesuatu Dibalik Selimut Evelyn

last update Last Updated: 2024-11-19 16:07:38

Selain itu, akhir-akhir ini memang benar adanya jika Dosen Ryan memperlakukan Evelyn dengan istimewa. Sekarang, setelah tunangannya datang, mereka otomatis tidak berani dengan mudah untuk membela Evelyn.

Lagi pula dia tidak terlalu mengenal Evelyn, jadi mereka tidak bisa menilai karakternya lebih dalam lagi.

“Pak Ryan adalah Dosen yang baik dan bertanggung jawab. Dia hanya peduli pada mahasiswanya. Apa ada yang salah dengan itu?” Evelyn balik bertanya pada pemuda itu.

“Kemarin aku juga sedang tidak enak badan, oleh karena itu aku sampai bangun terlambat. Jadi tidak salah jika dia memberikan aku sarapan, karena dia berpikir jika aku tidak sempat lagi untuk membeli sarapannya.”

Mendengar ucapan Evelyn, akal licik Anesa kembali bekerja, mulutnya yang berbisa mulai merangkai kata-kata, supaya Evelyn semakin dianggap bersalah oleh mahasiswa sekelasnya yang saat ini ada di kamar itu.

“Tentu saja tidak ada yang salah jika ada seorang Dosen yang begitu peduli pada mahasiswanya. Yang salah i
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 83. Rencana licik Anesa gagal

    Anesa merasa sangat senang, saat ini ia berpikir jika semua rencana liciknya sebentar lagi akan berhasil. Bahkan jika memang tidak ada yang terjadi diantara Evelyn dan Dosen Rayyan, mereka tetap tidak akan bisa menjelaskan semuanya.Setelah semuanya terbongkar Evelyn akan kehilangan reputasinya, semua orang akan memandang rendah dirinya. Dan Rayyan, pria yang pesonanya seperti dewa itu akan meninggalkannya. Lagi pula, tidak akan ada seorang pria yang bisa mentoleransi wanita yang sudah berselingkuh.Kembali tangan Anesa terlihat hendak menarik selimut itu.“Jangan!”Ekspresi gugup Evelyn semakin membuat Anesa yakin jika saat ini Dosen Ryan yang sedang bersembunyi di sana. Tetapi ketika dia hendak membuka selimut itu, tiba-tiba terdengar suara berat seorang pria dari arah pintu.”Apa yang kalian lakukan?”Semua orang langsung melihat ke arah pintu secara serempak, dan melihat Dosen Ryan yang berdiri di pintu dengan pakaian rapi sambil membawa sekantong obat di tangannya.Dia menatap Li

    Last Updated : 2024-11-20
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 84. cincin pernikahan.

    Matanya merah dan berkaca-kaca, antara marah, kesal, dan kecewa semua bertumpuk di dalam dada Anesa. Ditengah-tengah keterpakuan itu, Anesa terkejut saat suara tajam membentaknya.“Anesa, apa kamu masih belum mau meminta maaf pada, Dosen Ryan?” Tutur Lisa dengan nada suara yang sedikit tinggi.Melihat sikap Anesa yang keras kepala, yang masih terdiam tidak mau meminta maaf, akhirnya membuat Lisa mau tidak mau ikut bersikap keras dan ikut menegurnya.Ryan melirik Lisa, “Dia bukan hanya meminta maaf kepadaku saja, disini ada seseorang yang lebih merasa dirugikan? Dan kamu juga Lisa, jangan cuma bisa menyuruh orang, seharusnya sebagai guru kamu bisa menjadi contoh yang baik bukan bersikap seperti ini,” Kata dosen Ryan dengan raut wajah dingin.Lisa melirik gadis berwajah pucat yang ada di tempat tidur, sejenak ada keengganan melintas di matanya. Dia mulai mengerutkan bibirnya.“Kamu juga harus meminta maaf pada mahasiswiku, Evelyn. “ Lanjut dosen Ryan.Anesa hanya berdiri tanpa berbicara

    Last Updated : 2024-11-21
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 85. Kemarahan Rayyan

    Evelyn memang selalu melepas cincin pernikahannya saat dia berada di sekolah. Apalagi saat ini, saat dia pergi membuat sketsa, dia tidak memakainya. Rayyan marah karena dia tidak memakai cincin pernikahannya itu.“Mulai sekarang, jangan pernah lepaskan lagi. Agar semua orang tidak mengira kalau kamu masih single.”Evelyn hanya mengangguk patuh.Rayyan menoleh ke arah Dosen Ryan dan Lisa. Matanya akhirnya tertuju pada Lisa. Bibir tipisnya terbuka ringan,“Aku dengar, kamu salah paham. Mengira istriku berselingkuh dengan tunanganmu.” Sorot mata arogan itu saat tajam seperti pisau.“Maaf,aku bisa menjelaskannya. Aku benar-benar salah paham.”Lisa mulai tersadar, dan berpikir secara logika. Wanita mana yang akan memiliki pikiran untuk berselingkuh jika sudah bisa menikah dengan pria tampan di depannya ini, jangankan untuk berselingkuh bahkan melirik pria lain pun sudah malas.“Kalau begitu, bukankah seharusnya kamu meminta maaf kepada istriku?” Rayyan berkata dengan dingin. Dia tidak pedu

    Last Updated : 2024-11-22
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 86. Mulai hari ini kita putus

    Setelah semuanya meninggalkan ruangan itu, dua orang pria berjas yang sejak tadi berdiri di luar pintu, kemudian masuk ke dalam ruangan itu untuk membereskan barang-barang Evelyn.Dosen Ryan melirik Lisa, sebelum ia terbalik dan meninggalkan ruangan. Lisa mengikuti langkah kakinya yang berjalan menuju ke kamarnya.Dosen Ryan duduk di kursi. Dia menunduk dan tidak tahu sedang memikirkan apa. Lisa ragu-ragu dan berjalan mendekat.Dia berkata dengan lembut, “Ryan, maafkan aku. Aku sudah dibohongi oleh siswaku. Kamu jangan marah ya?”Mendengar itu Ryan mengangkat matanya dan menatapnya dengan tenang, tetapi dingin seperti sedang melihat orang asing.Lisa merasa terkejut bercampur rasa takut, karena selama beberapa tahun mereka berpacaran sampai pada titik mereka sepakat untuk bertunangan, pria tampan itu sebelumnya sama sekali belum pernah bersikap seperti ini.Jari jemari Dosen Ryan yang tadi mengetuk-ngetuk meja tiba-tiba berhenti dan dia berkata dengan acuh tak acuh. “Mulai hari ini,

    Last Updated : 2024-11-23
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 87. Mengapa jadi dirinya yang dikejar

    Menyadari jika Rayyan menatapnya tanpa berkedip, secara spontan Evelyn melambaikan tangannya di depan wajah Rayyan supaya ia kembali fokus pada pertanyaan yang diucapkannya tadi.“Hai, kak Rayyan sedang melamun?”“Ehm, tidak.” Tutur Rayyan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Kak Rayyan belum menjawab pertanyaanku tadi,”“Bagaimana ya, sebetulnya aku datang karena takut jika orang yang kemarin katanya akan mengejar diriku itu akan pergi. Dan setelah dia pergi maka dia akan melupakan janji untuk mengejarku lagi.”Evelyn tampak tersipu malu ada perasaan senang namun terselip juga keraguan di dalam hatinya ia yakin jika bukan itu Alasan sesungguhnya.Dengan sedikit ragu-ragu ia berkata. “Aku tau kakak berbohong, sebenarnya aku bisa menyelesaikan sendiri masalah itu, meskipun kak Rayyan tidak datang membantu. Seharusnya kakak tahu kan, kalau sebenarnya aku itu hebat?”“Ya..ya..ya.., aku tahu kamu memang hebat. Tapi kenapa tadi saat melihatku kamu langsung menangis?” Kata Rayyan m

    Last Updated : 2024-11-24
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 88. Perhatian dan ketulusan Rayyan

    Melihat Rayyan mencabut jarum infus yang terpasang pada pergelangan tangannya, Evelyn menjadi terbengong,“Kak, ternyata kamu bisa mencabut jarum infus?”Rayyan mengangkat pandangannya kemudian meliriknya, lalu menjawab dengan suara datar. “Hanya mencabut jarum, apa susahnya?”“Tapi itu hebat sekali.” Evelyn memuji, “Aku bahkan tidak berani hanya untuk melihatnya.”“Tidak apa-apa, lagipula kamu tidak perlu melihatnya lagi.”Evelyn masih belum mengerti apa yang dikatakan Rayyan, tetapi suara rendah seorang pria tiba-tiba terdengar, kepala pelayan ternyata datang dan mengatakan jika makan malam telah selesai dimasak. Rayyan kemudian bertanya pada Evelyn, “Apa kamu ingin makan malam di kamar atau turun keruangan makan?”Evelyn langsung menjawab, “Turun saja.” Dia sudah berbaring seharian, dia merasa seluruh tulangnya lemas dan ingin bangun dari tempat tidur.Evelyn mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur. Rayyan tiba-tiba membungkuk dan langsung menggendongnya. Evelyn terkejut, t

    Last Updated : 2024-11-25
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 89. Evelyn takut disuntik

    Evelyn telah berbohong dengan mengatakan mengikuti kejadian di dalam novel. Bukan tanpa alasan dia mengarang cerita bohong itu, sangat tidak mungkin rasanya jika ia bercerita jika sebelum kejadian ini terjadi, ia terlebih dahulu sudah melihat Anesa dan Lisa dalam mimpinya.Jika sampai itu terjadi dapat dipastikan, tidak akan ada orang yang percaya dengan ceritanya, bahkan mungkin akan menganggap dia berhalusinasi saja atau juga bisa dianggap seperti orang gila.Rayyan menganggukan kepalanya, saat mendengarkan penuturan Evelyn.“Lalu mengapa bisa Dosen Ryan tidak kembali ke kamarnya, tapi ia malah pergi untuk membeli obat seperti itu?” Tanya Rayyan.Evelyn terdiam sejenak, “Aku takut terjadi sesuatu jika dia kembali ke kamarnya, jadi aku memberinya saran untuk meninggalkan hotel lebih lama. Tapi aku tidak menyangka jika mobilnya akan mogok.”Rayyan tersenyum tidak jelas, “Tapi aku merasa jika mobilnya tidak benar-benar mogok.”“Hah?” Evelyn terdiam sejenak ,menatap bingung pada Rayyan.

    Last Updated : 2024-11-26
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 90. kado istimewa yang tidak terduga

    Melihat tatapan Rayyan yang penuh dengan senyum misterius, tiba-tiba saja Evelyn langsung berkata.“Aku pikir hadiahnya tidak perlu bagus-bagus, sepertinya aku hanya perlu makanan ringan saja,” Sebelum dia selesai berbicara, Rayyan sudah mengulur kan jarinya dan mengangkat dagu Evelyn dengan lembut.Suara Evelyn tiba-tiba berhenti. Dirinya merasa terkejut dengan sikap dari Rayyan itu, dan seketika matanya menjadi membulat sempurna saat Rayyan sudah mendaratkan bibirnya dan memberi lumatan yang lembut serta hangat.Evelyn tercengang, tetapi kemudian rasa manis menyebar seluruh sarafnya. Hatinya bergetar jiwanya pun perlahan merasa tentram, perlahan matanya mulai terpejam menikmati setiap sentuhan lembut yang dipagut kan oleh Rayyan pada bibirnya itu.Pertama kali mereka berciuman adalah di saat acara pesta pernikahan. Saat itu baik Rayyan maupun dirinya sama sekali tidak merasakan apapun.Setelah itu untuk kedua kalinya mereka kembali merasakan ciuman saat keduanya berada di dalam mobi

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 174. kemelut

    Tangan Azam sudah terangkat dan hampir saja menampar wajah Rayyan.Tetapi Arka berdiri dengan cepat dan mencegah, sekarang dia berlutut di antara mereka menghadap Azam."Tuan! Tuan Rayyan benar-benar tidak bersalah. Apa yang dilakukannya pada Nona Amara itu tidaklah sengaja. Dia marah padaku. Dan itu adalah hal yang wajar. Aku sudah lancang mencintai Nona Amara. Jika tidak, semua ini tidak akan terjadi. Jadi jika anda ingin memukul, pukul saja aku. Aku yang telah menghianati Rayyan. Aku tidak menjaga adiknya dengan baik tetapi malah membuat keadaan rumit seperti ini.”Bukannya Azam yang tercengang dengan ucapan Arka tetapi justru Rayyan yang membeku.Azam tidak mengatakan apapun lagi, dia mengurut pelipisnya. Jika dipikir-pikir, Rayyan memang tidak sepenuhnya bersalah, apa yang dilakukannya karena dia khawatir dengan keadaan adiknya. Biar bagaimanapun juga, selama ini Rayyan lah yang telah berusaha sekuat tenaga untuk membuat Amara bisa bertahan hidup sampai sekarang ini. Tetapi untu

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 173. Rayyan Marah Pada Arka

    Arka menghela nafas, menarik wajah Amara dan mengusapnya."Semua orang tua, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaan putrinya. Tapi, sebagai anak, kamu juga tidak boleh membuat orang tuamu sampai bersedih. Jangan membebani mereka dengan keinginan kita." ucap Arka dengan sangat hati-hati."Aku tidak membebani mereka, Kak Arka. Aku hanya bertanya apa papa akan membantu kita? Papa jawab, tentu saja. Itu artinya papaku merestui hubungan kita!" sahut Amara, matanya membulat."Ah iya. Baiklah. Jangan marah lagi." Arka meraih kedua tangannya. Menatap wajah Amara yang mulai berseri kembali."Kita akan menikah kan, kak Arka?"Arka mengangguk lagi. "Iya. Kita akan menikah."Amara tersenyum senang. Menarik tengkuk Arka untuk mencium keningnya dan kembali memeluknya."Aku bahagia. Akhirnya kita akan menikah.""Amara!"Keduanya sama-sama tersentak saat mendengar suara seseorang memanggil nama Amara dan menoleh cepat ke arah yang sama.“Kak Rayyan?"“Rayyan?”Rayyan sudah berjalan ke arah merek

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 172. Kecewa

    Hampir setengah harian ini Amara mengurung diri di kamar. Dia kecewa kepada Arka karena tidak memberi jawaban pasti padanya. Padahal kedua orang tuanya sudah menyetujui permintaannya, pamannya Azam pun begitu.Azura dan Arka sudah beberapa kali mengetuk pintu untuk mencoba membujuknya. Tetapi Amara tetap tidak mau membuka pintu kamarnya."Sebenarnya ini ada apa lagi?" Amar bertanya pada Azura.“Aku tidak tahu. Sepertinya Amara …. “ Azura menggantung kalimatnya, kemudian dia menoleh pada Arka yang ada di samping sana.Arka hanya bisa menunduk, dengan perasaan yang tidak nyaman. Dia sama sekali tidak pernah bermimpi jika harus terlibat dengan keluarga Brahmana seperti ini.Amar kemudian menatapnya dan bertanya,"Arka, apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu pada kami? Saya yakin jika kamu pasti tahu, penyebab kenapa Amara mengurung diri di kamar seperti ini?”Arka menghela nafas cukup panjang, kini dia melangkah dan duduk di hadapan Amar yang sudah duduk di ruangan tengah."Nona Amara …

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 171. Biar Aku Yang Melamar Mu

    Linda yang juga melihat siaran langsung pesta pernikahan itu tidak dapat menahan diri, seketika dia menyambar remote tv dan mematikan televisi itu kemudian melempar remote secara sembarangan.Dadanya bergemuruh ia benar-benar kesal lalu melangkah dengan cepat untuk menuju ke dalam kamar.Wajahnya terlihat menggerutu kesal, kini mereka sekeluarga hanya bisa merenungi nasib keluarga mereka yang sedang berada di ambang kehancuran.Dulu dirinya begitu sombong dan angkuh menganggap jika keluarga Limanto tidak satu derajat dengan status mereka, dan alasan ini lah yang menjadi dasar dia tidak merestui hubungan Evelyn dan putranya.Namun kini takdir mengubah segalanya. Perusahaannya bangkrut, kehidupan dan masa depan putra-putrinya tidak jelas arah tujuan, dengan keadaan yang seperti ini tentunya status mereka sudah sangat tertinggal jauh di bawah keluarga Limanto.Keadaan yang sama juga terjadi pada Tomi Lewis, saat ini ia juga sedang meratapi nasib di kantornya. Dia tidak peduli adanya siar

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 170. Resepsi Pernikahan Mewah

    Tetapi untuk menyuruh Amara pulang, rasanya Rayyan tidak tega. Bukankah sejak dulu gadis itu sangat menginginkan pergi ke negara itu bahkan, Rayyan juga sudah jauh-jauh hari menyusun rencana dan menghabiskan waktu serta pikiran untuk mengurus semuanya demi bisa mewujudkan mimpi dari adiknya itu. Tapi baru saja berapa hari dia di sana, sudah akan disuruh pulang.Namun Rayyan kembali berpikir jika apa yang dikatakan oleh ayahnya semua benar, jika Amara di sana sendirian di sana pasti akan sangat mengkhawatirkan. Jadi pada akhirnya Rayyan memutuskan untuk menyuruh Amara pulang dan kembali ke sini.Mengenai Arka, tentu saja dia harus ikut pulang. Karena yang pertama tugas Arka sudah selesai dan yang kedua tidak ada yang perlu diawasi lagi oleh Arka. Kemudian mereka semua memang harus berkumpul di hari bahagia mereka.Rayyan pada akhirnya mengatakan iya ada ayahnya, kemudian dia segera menghubungi sekretaris Robi dan meminta Robi untuk segera mengatur kepulangan Amara dan Arka.Kabar renca

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 169. Kabar Mengejutkan

    Sofyan bergegas untuk pulang ke rumah, rasanya ia betul-betul tidak sabaran, untuk memberitahu kabar gembira yang tadi baru saja dia dapat kepada istrinya.Tapi begitu dia sampai di rumah bukannya dia yang memberi kejutan untuk kabar kabar baik yang ada, justru dia sendiri yang disambut oleh senyuman lebar dari istrinya, belum sempat dia berkata atau bertanya Laras sudah menariknya menuju ruangan tengah.“Lihat, apa itu?” Laras menunjuk tumpukan hadiah. Mata Sofyan terbelalak melihatnya. Ia terkejut saat melihat begitu banyak barang-barang mewah yang tersusun di ruangan rumahnya.“Laras, itu semua kamu dapatkan dari mana?” tanya Sofyan, dia terheran-heran. Selama ini dia mengenal istrinya ini adalah sosok seorang wanita yang super pengiritan dan tidak boros, tetapi kenapa tiba-tiba banyak barang mewah di rumahnya?“Semua ini dari keluarga Brahmana. Tadi Nyonya Brahmana datang kemari dan membawa hadiah yang katanya semua ini adalah hadiah lamaran yang tertunda.”Sofyan tertegun, betap

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 168. Sopyan terkejut

    Saat dia tengah termenung, perwakilan dari grup Brahmana itu sudah berada di depan pintu ruangan kerjanya, mengetuk pintu dan memberi salam dengan sopan."Pak Sofyan, apa saya boleh masuk? Saya adalah utusan dari, Tuan Rayyan.” tutur utusan itu sopan.Sofyan mendongak dan menatap ke arah wajah pria itu, dia merasa tidak asing lagi dengannya. Beberapa kali dia pernah melihat pria tersebut datang ke rumahnya. "Tuan Robi, bukan?"Pria itu tersenyum lembut dan mengangguk, "Iya, Pak Sofyan. Saya Robi, sekretaris utama perusahaan grup Brahmana. Saya datang kemari atas perintah Tuan Rayyan untuk membahas suatu hal dengan Anda.""Oh, mari silahkan masuk dan duduk," ujar Sofyan sambil mengajak Robi untuk duduk.“Sebelumnya kalau saya boleh tahu, kira-kira apa yang ingin dibahas oleh Tuan Rayyan dengan saya? Apakah ini masalah putri saya?” tanya Sofyan.Robi mengerutkan alisnya. "Oh, tentu saja bukan. Tidak mungkin jika masalah keluarga akan dibahas di kantor, bukan? Dan tentu saja tidak mungk

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 167. Kehancuran keluarga Lewis

    Tubuhnya sampai gemetaran handphone di tangannya pun hampir terjatuh, namun cepat-cepat diambil oleh Anesa dan memberikannya lagi pada Linda.“Kenapa bisa begitu? Kenapa kamu bisa kalah? Tidak mungkin kamu kalah, kamu hanya bercanda kan? Kamu ingin memberi surprise kepada ibumu kan? Ya ampun Revan, jangan seperti itu. Ibu nanti bisa jantungan loh.” Linda seperti masih kurang percaya, dia masih berharap jika Revan ini sedang hanya bercanda padanya dan ingin memberinya kejutan saja.Terdengar suara lesu dari Revan kembali, “Tidak Bu, Revan tidak sedang bercanda. Ini benar. Revan kalah, Bu, tidak bisa memenangkan proyek itu bahkan paman tidak bisa membantuku.”Emosi Linda kian tersulut nada suaranya kian tinggi, “Revan! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bodoh sekali,” belum selesai Linda memarahi putranya panggilan sudah dimatikan oleh sepihak.Linda terlihat benar-benar seperti orang linglung, dia menoleh pada Anesa yang menatapnya dengan cukup khawatir.“Ibu, ada apa? Apa yang dikata

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 166. Linda merasa benar-benar malu

    Saat ini terlihat Laras masih membeku dan cenderung seperti orang linglung, Arumi menoleh ke arahnya, lalu bertanya pada Laras, "Besan kalau boleh aku tau, wanita itu siapa? Apa dia kerabat kalian?"“Dia itu … Eh bagaimana menjelaskannya ...." Laras tampak bingung untuk memulai menjelaskan, lalu dia berkata ragu-ragu, "Sebenarnya dia itu, Nyonya Lewis."Tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut oleh Laras, Arumi langsung paham karena sebelumnya putranya memang sudah menjelaskan, dan Evelyn, sang menantu, juga sudah pernah sedikit bercerita tentang bagaimana mereka bertemu dan siapa bagian dari masa lalunya."Kalau begitu, mengapa tidak kamu perkenalkan saja besan kamu ini, pada mantan calon besan yang sombong itu!" Arumi berkata dengan nada sindiran."Eh, iya ...." Awalnya Laras terlihat takut namun setelah mendengar ucapan Arumi, wajah langsung ceria kemudian ia langsung menoleh pada Linda. "Nyonya Lewis, kamu tadikan sangat penasaran dengan suami Evelyn? Nah kebetulan sekali ini dia ibu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status