Semua Bab Cinta Rahasia Sang Dokter: Bab 131 - Bab 140

164 Bab

Dilarang Masuk!

“Aku tidak percaya, suamiku sendiri melarangku masuk ke rumah mendiang ayah mertuaku. Apa salahku?” Emery tak habis pikir. Bisa-bisanya Ruben melarangnya masuk ke rumah.“RUBEN! KITA HARUS BICARA!” teriak Emery kencang sekali. Sampai semua pelayan yang sedang bekerja di rumah itu menoleh ke arahnya.“Nyonya, pelankan suara Anda! Tuan Ruben sedang istirahat,” kata salah seorang pelayan memberitahunya.“Justru karena dia sedang istirahat, aku harus pergi menemuinya. Sekarang juga!” desak Emery. Dia begitu memaksa dan ingin menerobos masuk.“Tidak, Nyonya! Jangan lakukan itu!” cegah pelayan lainnya. “Tuan sudah memerintahkan kami untuk melarang Anda masuk. Jika Anda tidak mematuhinya, maka kami semua akan dipecat dari pekerjaan kami ini, Nyonya,” jelasnya.“Apa? Kalian semua dipecat?” Emery membelalak kaget. Semua pelayan itu mengangguk mantap.“Ada apa de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Ruben Meragukan Emery

“Jawab aku, Sayang! Apa kamu meragukan bahwa anak ini bukan anakmu?” Emery memastikannya lagi.Ruben terdiam cukup lama. Dia menyadari bahwa ucapannya pada Emery salah. Namun, dia agak kebingungan menjelaskannya. Minta maaf pun dia masih ragu-ragu.“Jahat sekali kamu, Ruben. Aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu tidak memercayaiku sama sekali.” Emery tampak kecewa dengan sikap yang ditunjukkan Ruben kepadanya. Kedua matanya sudah berkaca-kaca. Sebentar lagi, air mata itu akan jatuh menetes di pipinya.“Seharusnya aku tahu sejak awal, perasaanmu padaku tidak pernah sungguh-sungguh. Setiap kali aku mengandung anakmu, kamu pasti punya banyak alasan untuk tidak menerimanya.” Emery jadi berprasangka buruk dan menyimpulkan seperti itu.Ini kali kedua Emery hamil dan Ruben masih meragukan anak itu bukanlah anaknya. Ruben malah berpikir lain dan menuduh Emery selingkuh dengan Sean. Setelah Sienna memprovokasinya beberapa har
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Emery Mulai Depresi Lagi

“Gila kamu, Ben!” Sean marah sekali pada saat Ruben menuduhnya berselingkuh dengan Emery.“Kamu tidak boleh menuduh Emery seperti itu. Dia bukan wanita yang mudah tidur dengan pria lain. Jaga bicaramu!” Sean memperingatkannya sekali lagi.Ruben sudah keterlaluan sekali menurut Sean. Pantas saja, akhir-akhir ini Emery sering terlihat sedih karena sikap Ruben yang meragukan ketulusannya. Sekarang, Sean baru menyadarinya.“Emery hamil. Aku tidak tahu tentang hal itu karena aku lama berada di Suriah,” ungkap Ruben.Sean menampilkan senyum sinis ke arah Ruben. “Jadi, kamu menuduhku yang telah menghamili Emery? Apa kamu gila?”Sean jelas tak terima tuduhan itu. Dia langsung memukul wajah Ruben, supaya tersadar dari prasangka buruknya selama ini.“Bukankah kalian sudah menikah? Meskipun kalian tidak berhubungan suami istri selama kamu berada di Suriah, itu bisa saja terjadi dan Emery hamil. Kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Sienna Memprovokasi Ruben Lagi

“Jahat sekali pikiranmu!” Emery tidak habis pikir Ruben memiliki pemikiran seperti itu.“Sekarang aku yakin. Di antara kalian memang ada hubungan yang belum selesai. Aku tahu kalian berdua pernah pacaran. Bodoh sekali aku karena tidak menyadarinya selama ini,” kata Ruben.“Jangan bicara sembarangan, Ben!” Sean memotong pembicaraan. Dia hendak membela Emery agar Ruben tidak terus menyalahkannya.“Diam kamu! Aku tidak sudi bicara denganmu,” tegur Ruben.Ruben dan Emery bersitegang. Mereka terlibat pertengkaran hebat sementara Sean tidak bisa melerainya. Ketika mereka saling menyalahkan, tidak ada yang mau mengalah, tiba-tiba perut Emery terasa sakit sekali.“Emery, kamu tidak apa-apa?” Sean langsung menghampirinya. Sementara, Ruben terlihat cuek, dingin, dan tidak peduli pada kesehatan Emery.Emery menahan sakit di perutnya. Meski begitu, dia mengatakan tidak apa-apa pada Sean. Dia ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Ruben Mencari Emery

Hubungan antara Emery dan Ruben makin lama tambah memburuk. Bukannya semakin membaik, kehadiran janin yang ada dalam kandungan Emery justru menyebabkan renggangnya hubungan mereka.Ruben bersikap acuh pada Emery. Meski begitu, dia tetap merasa cemburu setiap kali melihat Emery dan Sean jalan bersama di rumah sakit.Siang ini, ada rapat intern di rumah sakit. Emery dan Sean datang bersama ke ruang rapat. Mereka juga duduk berdampingan. Ruben sempat melirik mereka. Dia tidak bisa duduk berdampingan dengan istrinya. Karena dia yang akan memimpin rapat.Kondisi tubuh Emery sedang tidak baik-baik saja. Wajahnya juga kelihatan pucat sekali. Sean terus berada di samping Emery. Dia takut Emery tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Jadi, dia yang akan mendampingi Emery selama rapat berlangsung.‘Sial! Kenapa mereka mengganggu penglihatanku?’ gumam Ruben dalam hati.“Dokter, Ruben! Silakan untuk memulai rapatnya!” kata salah seorang dok
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Emery Sakit, Ruben Butuh Bantuan Sienna

“Kamu suaminya, Ben. Memalukan sekali jika kamu tidak tahu di mana istrimu berada,” oceh Sean.Sean terlanjur kesal pada sikap Ruben yang begitu dingin pada Emery. Saking cueknya, Ruben sampai tidak tahu kalau Emery sedang sakit dan bedrest di rumah selama beberapa hari.Setelah diberitahu Emery mengajukan cuti, Ruben pun kembali ke ruangannya. Dia pergi begitu saja meninggalkan Sean yang belum selesai bicara dengannya. Dia gelisah dan berjalan begitu cepat. Sampai-sampai, dia tidak memerhatikan sekitar jalannya.Ruben jadi dilema. Apa yang harus dilakukannya pada Emery? Dia baru menyadari, pantas saja kemarin Emery kelihatan tidak enak badan.Tak lama kemudian, pintu ruang kerja Ruben diketuk seseorang dari luar. Setelah dipersilakan masuk, seorang dokter wanita pun masuk ke ruangannya.“Sienna? Ada apa?” tanya Ruben.“Saya datang ke sini menyerahkan laporan bulanan seluruh pegawai di rumah sakit ini, Dokter Ru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Sean pun Salah Paham

“Dengar brengsek! Jika terjadi sesuatu pada Emery dan bayinya, itu semua karena ulahmu. Aku tidak akan segan-segan lagi sekarang. Camkan itu!” Sean memberi Ruben peringatan yang cukup keras.“Apa yang akan kamu lakukan padaku, hah?” tantang Ruben.“Aku akan menghajarmu sampai napasmu berhenti,” Sean tantang balik.Ruben terkekeh mendengar ancaman Sean. Dia malah menertawakan sepupunya yang sedang berjuang membela Emery.“Sudahlah, jangan terlalu mengkhayal! Kamu dan Emery itu sudah tamat. Kenapa kamu begitu bersikeras ingin mendapatkannya? Sadar diri itu penting,” kata Ruben.Ucapan Ruben begitu menyakiti hati Sean. Secara tidak langsung Sean diremehkan oleh Ruben. Kali ini dia tidak akan tinggal diam. Dia akan melawan bahkan menantang Ruben. Jika Ruben berbuat macam-macam pada Emery. Itu janji Sean. Dia sudah bertekad akan melindungi Emery selama wanita itu dalam keadaan hamil.“Aku tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Resign dan Bercerai?

“Apa maksudmu bercerai, Emery?” Ruben syok sekali mendengar pernyataan Emery.“Jika kamu sudah tidak mencintaiku lagi, aku akan mundur dari hidupmu. Jika kamu masih meragukan bayi ini adalah anakmu, maka tidak ada lagi yang harus kuperjuangkan darimu.”“Jadi, kamu sudah ingin menyudahi pernikahan kita?”Emery terdiam beberapa saat. Sebelum dia melanjutkan kembali pembicaraannya. “Ini kedua kalinya kamu menolak anak dariku.”“Jika hidupku harus memilih antara kamu dan bayi ini … maka aku akan memilih bayi ini. Aku tidak mau kehilangan anak lagi untuk yang kedua kalinya,” tegas Emery.Emery tahu betul prinsip Ruben yang tidak pernah menginginkan seorang anak. Bagi Ruben, karirnya di atas segalanya. Saat ini, karirnya sedang memuncak. Jabatan di rumah sakit juga sangat bagus untuknya. Bahkan, akhir-akhir ini dia sangat sibuk sekali dan nyaris tidak punya waktu untuk keluarganya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Surat Perceraian

Emery pergi meninggalkan ruangan Ruben. Tadinya dia hendak menemui suaminya di sana. Namun, setelah mendengar suara gaduh di ruangannya, dia pun mengurungkan niatnya. Dia akan kembali nanti setelah amarah Ruben mereda.Tak jadi menemui Ruben, Emery pergi ke ruangan dokter Sesilia. Ada beberapa hal yang ingin dia konsultasikan dengan seniornya itu.“Emery, ada apa? Kudengar kamu akan resign dari sini. Apa itu benar?” Sesilia memastikannya lagi. Dia mendengarnya sekilas dari beberapa rekan dokter yang membicarakannya di ruang HRD.Emery tersenyum sekilas. “Ya, itu benar. Saya akan resign dari sini, Dokter Sesil.”“Lalu, kamu mau bekerja di mana?” Sesilia terlihat sangat mengkhawatirkannya.“Di rumah sakit daerah,” sahut Emery. “Aku mendapat rekomendasi dari Adrian.”“Begitu rupanya. Aku tidak bisa mencegahmu, Emery. Jika itu yang terbaik untukmu, aku akan mendukungmu.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Ruben atau Bayi Itu?

“Aku akan memberimu waktu untuk membacanya sebentar. Setelah itu, tanda tangani surat perceraian itu secepatnya,” desak Emery.“Emery, kamu ingin kita bercerai?” Ruben memastikannya.Air mata Emery tak tertahankan lagi dan menetes di pipinya. Dengan berat hati dia mengatakannya.“Jika kita sudah tidak bisa bersama lagi, untuk apa dipertahankan?”“Tapi ….”“Bukankah kamu selalu meragukanku? Aku tidak bisa hidup dengan pria yang tidak memercayaiku,” tegas Emery.Ruben terdiam membisu. Semua yang Emery katakan benar. Ruben sendiri masih belum bisa memutuskan apa-apa. Perasaannya masih diliputi rasa penasaran dan keragu-raguan pada Emery.“Aku sudah mengambil keputusan ini. Sebelum Tuan Milano mengetahuinya, biar aku yang keluar dari rumah sakit ini. Seperti biasanya, aku akan melindungimu agar tidak mendapatkan lagi masalah.” Emery sedih sekali saat itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status