Home / Romansa / Cinta Rahasia Sang Dokter / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Cinta Rahasia Sang Dokter: Chapter 111 - Chapter 120

164 Chapters

Saingan Berat

“Apa?” Tuan Milano mengerutkan kening mendengar permohonan Emery.“Saya tidak ingin Anda mengirimnya ke negara perang itu. Bisakah Anda menggantinya dengan hukuman lain?” Emery bernegosiasi.“Maaf, Dokter Emery. Saya tidak bisa melakukannya. Kami sudah menandatangani dan menyepakatinya. Hari ini saya akan menyerahkan surat perjanjian itu ke markas besar tentara perdamaian negara.”“Tuan Milano, tolonglah! Saya mohon pada Anda,” rengek Emery. “Anda tidak bisa membiarkan seorang direktur utama di rumah sakit Anda pergi begitu saja menjadi dokter relawan di negara perang itu.”“Dengarkan saya, Dokter Emery! Saya tidak pernah memaksa dokter Ruben untuk pergi ke sana. Dia sendiri yang dengan sukarela menawarkan dirinya untuk pergi ke sana. Bahkan, dia menggantikan posisi hukumanmu.”“Mohon pertimbangkanlah lagi, Tuan!” Emery masih pasang wajah memelas di depan Tuan Milan
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Cinta Tak Berbalas

Emery dan Sean jalan bersama di sekitar taman rumah sakit. Emery terdiam cukup lama. Sampai akhirnya mereka menemukan tempat duduk, keduanya duduk-duduk santai di sana.“Bagaimana perasaanmu sekarang?” Sean memulai pembicaraan terlebih dahulu.“Perasaanku?” ulang Emery agak bingung. “Biasa saja. Tidak ada yang istimewa.”“Apa yang kamu pikirkan? Kamu tidak sedang memikirkan pasienmu tapi tentang Ruben, kan?” tebak Sean.Emery menoleh ke arah Sean yang sok tahu. Lalu, dia menampilkan senyum sekilas. “Kamu sudah tahu aku memikirkannya. Lalu, kenapa kamu menanyakannya lagi?”“Aku hanya ingin memastikan saja. Sepertinya kamu cinta banget sama sepupuku itu.”Emery tersenyum lagi. Sean balas tersenyum menanggapinya. Setidaknya dia senang karena sudah bisa menghibur hati Emery yang sedang bersedih.Sean merogoh saku jas dokternya. Sepertinya dia menyimpan sesuatu di sana
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Sean Pilih Kasih

“Sebelum menikah dengan Ruben, Emery adalah tunangan saya,” kata Sean memberitahunya.“Benarkah?” Sienna baru tahu tentang hal itu. “Apa sekarang Anda sudah mencari penggantinya?”“Saya tidak tertarik pada wanita lain,” tegas Sean.“Jangan seperti itu! Anda akan dianggap egois sekali jika tidak memberikan kesempatan pada wanita lain untuk mengisi kekosongan di hati Anda,” kata Sienna menyarankan.“Menurutmu seperti itu?” Sean mengerutkan keningnya.“Ya. Anda tidak akan pernah tahu siapa yang menjadi pendamping hidup Anda, yang menurut Tuhan itu baik untuk Anda.”Sean tak berkutik lagi usai mendengarkan pembicaraan Sienna. Selang beberapa detik kemudian, Sienna turun dari mobil Sean seraya mengucapkan terima kasih karena sudah mengantarnya pulang.“Sampai jumpa lagi besok,” ucap Sienna sambil tersenyum ramah. Namun, Sean hanya membalasnya de
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Baby Blues Syndrome

Emery tiba di rumah ayah mertuanya, profesor Rudiana. Setelah memastikan ayah mertuanya tidur dan bisa beristirahat dengan baik juga nyaman, Emery bisa merasa tenang. Sebelum pulang, Emery dan Sean pergi ke restoran terdekat. Mereka hendak makan malam bersama.“Kenapa kamu memilih restoran ini?” Emery tertegun. Karena Sean mengajaknya makan malam di restoran yang sama, ketika mereka putus waktu itu.“Karena aku ingin mengenang hari terakhir kita bersama. Waktu itu aku marah sekali sama kamu dan melempar kalung itu ke dasar kolam,” kenang Sean.“Apa kamu mencari kalung itu sampai sekarang?” tanya Emery. Sean menoleh.Sean hanya menampilkan senyum sekilas. Kemudian, dia jalan duluan sambil memilih tempat duduk.“Aku masih menyimpannya. Aku hendak memberikannya waktu itu. Tapi, kamu pasti akan menolaknya. Jadi, aku menyimpannya di kamarku, di rumah orang tuaku,” jelas Emery. Dia duduk berhadap-hadapan de
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Diskors

“Belum bisa dipastikan gejala yang dialami putri Anda adalah baby blues sindrom. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan dari dokter Sienna,” hibur Emery menenangkan hati nyonya itu.“Saya ingin tahu tentang penyakit itu, Dokter Emery. Tolonglah!” mohon nyonya itu.“Baby blues sindrom adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita setelah melahirkan. Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan,” jelas Emery.“Apa itu bisa dikatakan sebuah penyakit?”“Tentu saja bukan. Baby blues sindrom sering terjadi pada wanita yang sudah melahirkan karena mengalami perubahan hormon dan sulitnya beradaptasi. Umumnya terjadi di hari ketiga atau keempat setelah melahirkan dan akan berlangsung selama 14 hari ke depan.”“Bagaimana cara mengenalinya, Dok?”“Putri Anda akan sangat kelelahan karena terjaga sepanjang malam. K
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Cinta yang Dipaksakan

“Apa yang terjadi? Kudengar kamu diskors karena berkelahi dengan Sienna. Apa itu benar?” Sean memburu pertanyaan pada Emery.Emery tidak begitu menggubrisnya. Dia masih sibuk mengurusi pasien-pasiennya di IGD. Sean tidak menyerah. Dia telanjur penasaran dan ingin memastikannya langsung dari Emery.“Emery, jawab aku!” desak Sean. Dia agak memaksa dan mengganggu pekerjaan terakhir Emery di ruang IGD.“Sean, aku sedang bekerja sekarang,” Emery beralasan.“Aku butuh jawabanmu sekarang, Emery. Bukan nanti,” tegas Sean.“Oke, baiklah. Aku memang berkelahi dengan Sienna. Kemudian, Tuan Milano datang dan melihat perkelahian kami. Hingga akhirnya kami berdua diskors. Puas?” jelas Emery.“Jadi, berita itu benar?” Sean terkejut mendengarnya. “Lalu, apa yang akan kamu lakukan selama menjalani masa skorsing?” tanyanya ingin tahu.“Entahlah. Mungkin aku akan p
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Sienna Tidak Akan Menyerah

Sean tertegun cukup lama mencerna perkataan Sienna. Wanita itu nekad sekali dan terlalu memaksakan diri karena ingin dicintai oleh Sean.“Kita makan dulu saja,” kata Sean mengalihkan pembicaraan. Dia mengambil banyak makanan yang dibawakan oleh Sienna.Sean sengaja melakukannya karena ingin menghindar dari topik pembicaraan dengan Sienna. Sebisa mungkin dia juga menghindar kontak mata langsung dengan wanita itu. Dia jadi lebih sering menundukkan pandangannya dan segera menghabiskan makanannya.“Aku mau ke dapur mengambil air minum dan beberapa mangkuk,” kata Sienna yang mulai bangkit dari tempat duduknya.“Untuk apa mangkuk itu?” tanya Sean.“Aku akan meninggalkan makanan-makanan ini di sini untukmu. Jadi, jika makanannya tidak habis kamu bisa menghangatnya besok pagi untuk sarapanmu,” sahut Sienna.“Oh begitu rupanya. Ambil saja di dapur!” Sean mengerti. Dia pun mempersilakan Sienn
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Kemarahan Ayah Mertua

Emery mengangguk pelan. “Ya, itu benar Ayah.”“Kenapa dia bisa sampai ke sana? Jelaskan padaku, Emery!” desak profesor Rudiana.Sekarang Emery agak kebingungan. Dia harus menjelaskannya dari mana, tentang hukuman yang sedang dijalani Ruben saat ini. Jika dia mengatakan yang sebenarnya bahwa Ruben menggantikan hukumannya di negara perang itu, mungkin profesor Rudiana akan sangat membencinya.“Emery, katakan padaku yang sebenarnya!” Profesor Rudiana memaksanya. “Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu diam saja?” Profesor Rudiana makin tak sabaran. Setelah tahu bahwa putranya tidak pergi ke negara bagian Amerika Latin, melainkan ke Suriah.Profesor Rudiana hampir tumbang. Dia sudah ancang-ancang menahan nyeri di bagian dadanya. Dia harus bersikap lebih tenang. Beruntung, dia sudah minum obat sebelum bertemu dengan Emery.“Cepat beritahu aku! Apa kamu tuli?” desak profesor Rudiana lag
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Janji Sean Akan Membantu Emery

Seminggu berlalu. Masa skorsing pun sudah selesai. Emery kembali bekerja di rumah sakit. Di depan lobby Sean sudah menunggu kedatangan Emery. Sesampainya Emery di sana, Sean buru-buru menghampirinya.“Emery, tunggu! Kita harus bicara!” cegah Sean. Dia meraih tangan Emery. Namun, Emery menepisnya dengan kasar.Sean membelalak kaget melihat perlakuan Emery kepadanya. “Apa kamu marah padaku?” tanyanya heran.“Tidak. Kenapa aku harus marah sama kamu? Tidak Ada alasan untuk marah sama kamu, kan,” sahut Emery agak ketus.“Aku minta maaf sama kamu kalau aku belum membicarakan hal ini … denganmu,” mohon Sean. “Tolong mengertilah posisiku!” bujuknya.“Sean! Hentikan!” pekik Emery. Dia menoleh kanan-kirinya dan memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.“Aku benar-benar tidak apa-apa kalau kamu berhubungan dengan Sienna,” bisik Emery depan Sean.
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Masalah yang Sangat Penting

“Tunggu Emery!” cegah profesor Rudiana. Dia melihat Emery hendak pergi meninggalkan rumahnya.“Ayah ….” desis Emery pelan.          “Apa benar, kamu punya berita terbaru dari Ruben?” Profesor Rudiana antusias sekali.Emery mengangguk mantap sambil tersenyum ke arah ayah mertuanya. Ternyata cara itu ampuh juga dilakukannya supaya profesor Rudiana mau membukakan pintu untuknya.“Duduklah! Ceritakan padaku tentang putraku!” kata profesor Rudiana mempersilakan Emery.Emery pun duduk di samping ayah mertuanya. Kemudian, dia berbicara banyak hal tentang komunikasinya selama ini dengan Ruben. Profesor Rudiana berkaca-kaca. Dia begitu merindukan putranya pulang ke rumah.Emery tahu betul bagaimana perasaan profesor Rudiana saat ini. Seorang ayah yang sangat merindukan dan mengkhawatirkan keadaan putranya yang sedang bertugas di negara perang.
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status