Share

Sean Pilih Kasih

last update Last Updated: 2024-11-21 09:30:27

“Sebelum menikah dengan Ruben, Emery adalah tunangan saya,” kata Sean memberitahunya.

“Benarkah?” Sienna baru tahu tentang hal itu. “Apa sekarang Anda sudah mencari penggantinya?”

“Saya tidak tertarik pada wanita lain,” tegas Sean.

“Jangan seperti itu! Anda akan dianggap egois sekali jika tidak memberikan kesempatan pada wanita lain untuk mengisi kekosongan di hati Anda,” kata Sienna menyarankan.

“Menurutmu seperti itu?” Sean mengerutkan keningnya.

“Ya. Anda tidak akan pernah tahu siapa yang menjadi pendamping hidup Anda, yang menurut Tuhan itu baik untuk Anda.”

Sean tak berkutik lagi usai mendengarkan pembicaraan Sienna. Selang beberapa detik kemudian, Sienna turun dari mobil Sean seraya mengucapkan terima kasih karena sudah mengantarnya pulang.

“Sampai jumpa lagi besok,” ucap Sienna sambil tersenyum ramah. Namun, Sean hanya membalasnya de

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Baby Blues Syndrome

    Emery tiba di rumah ayah mertuanya, profesor Rudiana. Setelah memastikan ayah mertuanya tidur dan bisa beristirahat dengan baik juga nyaman, Emery bisa merasa tenang. Sebelum pulang, Emery dan Sean pergi ke restoran terdekat. Mereka hendak makan malam bersama.“Kenapa kamu memilih restoran ini?” Emery tertegun. Karena Sean mengajaknya makan malam di restoran yang sama, ketika mereka putus waktu itu.“Karena aku ingin mengenang hari terakhir kita bersama. Waktu itu aku marah sekali sama kamu dan melempar kalung itu ke dasar kolam,” kenang Sean.“Apa kamu mencari kalung itu sampai sekarang?” tanya Emery. Sean menoleh.Sean hanya menampilkan senyum sekilas. Kemudian, dia jalan duluan sambil memilih tempat duduk.“Aku masih menyimpannya. Aku hendak memberikannya waktu itu. Tapi, kamu pasti akan menolaknya. Jadi, aku menyimpannya di kamarku, di rumah orang tuaku,” jelas Emery. Dia duduk berhadap-hadapan de

    Last Updated : 2024-11-22
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Diskors

    “Belum bisa dipastikan gejala yang dialami putri Anda adalah baby blues sindrom. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan dari dokter Sienna,” hibur Emery menenangkan hati nyonya itu.“Saya ingin tahu tentang penyakit itu, Dokter Emery. Tolonglah!” mohon nyonya itu.“Baby blues sindrom adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita setelah melahirkan. Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan,” jelas Emery.“Apa itu bisa dikatakan sebuah penyakit?”“Tentu saja bukan. Baby blues sindrom sering terjadi pada wanita yang sudah melahirkan karena mengalami perubahan hormon dan sulitnya beradaptasi. Umumnya terjadi di hari ketiga atau keempat setelah melahirkan dan akan berlangsung selama 14 hari ke depan.”“Bagaimana cara mengenalinya, Dok?”“Putri Anda akan sangat kelelahan karena terjaga sepanjang malam. K

    Last Updated : 2024-11-23
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Cinta yang Dipaksakan

    “Apa yang terjadi? Kudengar kamu diskors karena berkelahi dengan Sienna. Apa itu benar?” Sean memburu pertanyaan pada Emery.Emery tidak begitu menggubrisnya. Dia masih sibuk mengurusi pasien-pasiennya di IGD. Sean tidak menyerah. Dia telanjur penasaran dan ingin memastikannya langsung dari Emery.“Emery, jawab aku!” desak Sean. Dia agak memaksa dan mengganggu pekerjaan terakhir Emery di ruang IGD.“Sean, aku sedang bekerja sekarang,” Emery beralasan.“Aku butuh jawabanmu sekarang, Emery. Bukan nanti,” tegas Sean.“Oke, baiklah. Aku memang berkelahi dengan Sienna. Kemudian, Tuan Milano datang dan melihat perkelahian kami. Hingga akhirnya kami berdua diskors. Puas?” jelas Emery.“Jadi, berita itu benar?” Sean terkejut mendengarnya. “Lalu, apa yang akan kamu lakukan selama menjalani masa skorsing?” tanyanya ingin tahu.“Entahlah. Mungkin aku akan p

    Last Updated : 2024-11-24
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Sienna Tidak Akan Menyerah

    Sean tertegun cukup lama mencerna perkataan Sienna. Wanita itu nekad sekali dan terlalu memaksakan diri karena ingin dicintai oleh Sean.“Kita makan dulu saja,” kata Sean mengalihkan pembicaraan. Dia mengambil banyak makanan yang dibawakan oleh Sienna.Sean sengaja melakukannya karena ingin menghindar dari topik pembicaraan dengan Sienna. Sebisa mungkin dia juga menghindar kontak mata langsung dengan wanita itu. Dia jadi lebih sering menundukkan pandangannya dan segera menghabiskan makanannya.“Aku mau ke dapur mengambil air minum dan beberapa mangkuk,” kata Sienna yang mulai bangkit dari tempat duduknya.“Untuk apa mangkuk itu?” tanya Sean.“Aku akan meninggalkan makanan-makanan ini di sini untukmu. Jadi, jika makanannya tidak habis kamu bisa menghangatnya besok pagi untuk sarapanmu,” sahut Sienna.“Oh begitu rupanya. Ambil saja di dapur!” Sean mengerti. Dia pun mempersilakan Sienn

    Last Updated : 2024-11-25
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Kemarahan Ayah Mertua

    Emery mengangguk pelan. “Ya, itu benar Ayah.”“Kenapa dia bisa sampai ke sana? Jelaskan padaku, Emery!” desak profesor Rudiana.Sekarang Emery agak kebingungan. Dia harus menjelaskannya dari mana, tentang hukuman yang sedang dijalani Ruben saat ini. Jika dia mengatakan yang sebenarnya bahwa Ruben menggantikan hukumannya di negara perang itu, mungkin profesor Rudiana akan sangat membencinya.“Emery, katakan padaku yang sebenarnya!” Profesor Rudiana memaksanya.“Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu diam saja?” Profesor Rudiana makin tak sabaran. Setelah tahu bahwa putranya tidak pergi ke negara bagian Amerika Latin, melainkan ke Suriah.Profesor Rudiana hampir tumbang. Dia sudah ancang-ancang menahan nyeri di bagian dadanya. Dia harus bersikap lebih tenang. Beruntung, dia sudah minum obat sebelum bertemu dengan Emery.“Cepat beritahu aku! Apa kamu tuli?” desak profesor Rudiana lag

    Last Updated : 2024-11-26
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Janji Sean Akan Membantu Emery

    Seminggu berlalu. Masa skorsing pun sudah selesai. Emery kembali bekerja di rumah sakit. Di depan lobby Sean sudah menunggu kedatangan Emery. Sesampainya Emery di sana, Sean buru-buru menghampirinya.“Emery, tunggu! Kita harus bicara!” cegah Sean. Dia meraih tangan Emery. Namun, Emery menepisnya dengan kasar.Sean membelalak kaget melihat perlakuan Emery kepadanya. “Apa kamu marah padaku?” tanyanya heran.“Tidak. Kenapa aku harus marah sama kamu? Tidak Ada alasan untuk marah sama kamu, kan,” sahut Emery agak ketus.“Aku minta maaf sama kamu kalau aku belum membicarakan hal ini … denganmu,” mohon Sean. “Tolong mengertilah posisiku!” bujuknya.“Sean! Hentikan!” pekik Emery. Dia menoleh kanan-kirinya dan memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.“Aku benar-benar tidak apa-apa kalau kamu berhubungan dengan Sienna,” bisik Emery depan Sean.

    Last Updated : 2024-11-27
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Masalah yang Sangat Penting

    “Tunggu Emery!” cegah profesor Rudiana. Dia melihat Emery hendak pergi meninggalkan rumahnya.“Ayah ….” desis Emery pelan.“Apa benar, kamu punya berita terbaru dari Ruben?” Profesor Rudiana antusias sekali.Emery mengangguk mantap sambil tersenyum ke arah ayah mertuanya. Ternyata cara itu ampuh juga dilakukannya supaya profesor Rudiana mau membukakan pintu untuknya.“Duduklah! Ceritakan padaku tentang putraku!” kata profesor Rudiana mempersilakan Emery.Emery pun duduk di samping ayah mertuanya. Kemudian, dia berbicara banyak hal tentang komunikasinya selama ini dengan Ruben. Profesor Rudiana berkaca-kaca. Dia begitu merindukan putranya pulang ke rumah.Emery tahu betul bagaimana perasaan profesor Rudiana saat ini. Seorang ayah yang sangat merindukan dan mengkhawatirkan keadaan putranya yang sedang bertugas di negara perang.

    Last Updated : 2024-11-28
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Terjadi Sesuatu yang Serius Pada Profesor

    Emery begitu khawatir menantikan keputusan dari markas militer perdamaian negara yang akan memulangkan Ruben dari Suriah. Dia mondar-mandir tidak jelas menunggu persetujuan tersebut.“Emery, bisakah kamu duduk dengan tenang?” tegur Adrian. Dia pusing sekali melihat Emery seperti setrikaan panas.“Kamu pikir aku bisa duduk tenang? Tidak, Adrian,” sahut Emery agak sewot.“Aku tahu kamu cemas. Namun, bisakah kamu tidak membuatku pusing saat ini?”“Oke, baiklah! Aku akan duduk di sampingmu dengan tenang. Puas?” Emery akhirnya duduk didekat Adrian sambil menggerutu kesal.Emery masih terlihat gelisah. Kakinya dihentak-hentakkan, jari jemarinya dimainkan agak canggung, keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya. Adrian yang melihatnya agak sinis spontan memalingkan wajah.“Wanita ini benar-benar sudah gila,” gerutu Adrian.Emery hanya menoleh ke arahnya. Namun, dia tidak banyak bicara. Dia masih menunggu petinggi dari kemiliteran untuk mendapatkan keputusan akhir kepulangan Ruben.“Nyon

    Last Updated : 2024-11-29

Latest chapter

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Bayi Ben Sakit

    Emery bergegas menuju daycare, tempat penitipan balita yang dekat dengan rumah sakit. Saat itu, dia berlarian bersama Sean karena khawatir terjadi sesuatu pada bayi Ben Joshua.“Dokter Emery! Syukurlah Anda segera datang.” Salah seorang perawat lekas memberikan bayi Ben pada ibunya.“Apa yang terjadi pada anakku?” tanya Emery.“Seperti bayi Ben demam tinggi,” sahut perawat tersebut. Tangannya gemetaran saat dia menyerahkan bayi Ben pada Emery.“Biar aku memeriksanya sebentar,” kata Sean yang cepat mengambil alih. Dia memeriksa kondisi tubuh bayi Ben yang saat itu mengalami demam, suhu tubuhnya hampir mencapai empat puluh derajat.“Sean, bagaimana hasilnya?” Emery tidak sabaran.“Apa dia mengalami muntah-muntah?” tanya Sean pada perawat.“Ya, tadi dia muntah setelah minum susu ASI yang ada di dalam botol,” sahut perawat.“Apa ASI-ku basi? Padahal, aku menyimpannya dalam keadaan steril.” Emery tidak kepikiran ke sana. Dia merasa ASI perahnya dalam kondisi baik dan steril.“Kita harus se

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Ketegangan Di Antara Para Dokter

    “Maafkan aku,” sesal Sean. Dia tak sengaja mencium bibir Sienna.Sean sibuk menjelaskan bahwa insiden ciuman itu benar-benar di luar kendalinya. Tidak seharusnya dia melakukan hal itu pada Sienna. Tapi, keadaan memaksanya.Ketika Sean hendak membenarkan posisi sabuk pengaman, tiba-tiba tangannya tergelincir saking tidak fokus memerhatikan bibir Sienna yang ranum. Dia ingin menahan tubuhnya, namun sudah tidak bisa. Refleks, bibirnya malah menyentuh bibir Sienna.“Tidak perlu meminta maaf padaku.” Sienna agak kecewa mengetahuinya. Dia kira, Sean benar-benar ingin menciumnya. Ternyata tidak.“Aku tidak ingin kamu salah sangka padaku,” sangkal Sean.“Tidak. Aku tidak berkata begitu kok,” bantah Sienna.Keduanya kini dalam posisi canggung. Masing-masing menahan malu dan tidak tahu harus berkata apalagi. Sean lekas duduk di joknya. Lalu, dia melajukan mobilnya menuju rumah Sienna. Sementara itu, jari

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Pertemuan Tak Terduga

    “Mau ke mana?” tanya Sienna.“Pokoknya ikut aku dulu aja!” balas Sean agak memaksa.Mau tidak mau Sienna pun akhirnya menuruti perintah Sean. Dia mengikuti Sean, saat dokter spesialis anak itu menarik lengannya dan membawanya pergi menjauhi Emery.“Sean, hentikan!” kata Sienna. “Kamu menarik tanganku dan itu sakit sekali.”“Oh, maafkan aku,” sesal Sean. “Aku tidak sengaja.”“Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu menyeretku pergi?” protes Sienna.“Aku ingin bicara.”“Ya udah, ngomong aja. Apa yang ingin kamu bicarakan denganku? Aku buru-buru harus memeriksa pasien di bangsal VIP,” kata Sienna beralasan.“Apa Ruben menghubungimu?” Sean mencari tahu. Sienna menggeleng.“Tidak. Kenapa memangnya?” Sienna heran. “Dokter Ruben tidak pernah menghubungiku lagi sejak mereka bercerai.”&ld

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Resolusi dan Pilihan Emery

    “Iya, aku tahu itu. Kamu nggak usah ngegas gitu, Ruben,” balas Sean. “Tidak diberitahu pun aku sudah tahu.”“Aku hanya mengingatkanmu aja, Sean. Barangkali kamu sudah lupa. Kalau Emery hanya milikku seorang,” kata Ruben dengan bangga.“Cuih! Seenaknya saja ngaku-ngaku dia milikmu. Jika dia milikmu lantas kenapa kamu melepasnya pergi. Bodoh!” ejek Sean.“Aku tidak melepasnya. Dianya aja yang banyak pertimbangan,” Ruben membela diri.“Terang aja dia banyak pertimbangan. Sikapmu aja kayak bunglon, sering berubah-ubah nggak karuan.”“Sudah hentikan! Aku nggak mau kita bertengkar.”“Lalu, kamu menelponku hanya untuk menanyakan hal ini aja?”“Sean, aku mohon sama kamu. Bantu aku untuk mengawasinya. Cuma kamu satu-satunya keluargaku yang bisa kuandalkan di sana. Kamu mau, kan, membantuku?” pinta Ruben dengan nada memelas.&ldquo

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Dinamika Hubungan Emery Dengan Kedua Pria

    “Sean?” Emery membuka kaca mobil dan berbincang sebentar dengan Sean.“Apa kamu sedang terburu-buru? Aku ingin mentraktirmu minum kopi. Gimana?” tawar Sean.“Aku minta maaf, Sean. Aku harus segera menjemput Ben di daycare. Lain kali saja, oke?” tolak Emery dengan ramah.“Oh, oke. Tidak apa-apa. Hati-hati saat berkendara!” Sean menasihati. Emery mengangguk mantap.Tak lama setelah berpamitan dengan Sean, Emery melajukan mobilnya meninggalkan gedung rumah sakit.***“Kamu yakin tidak ingin ikut denganku?” Ruben memastikannya kembali. Siapa tahu Emery berubah pikiran di saat-saat terakhir mereka berpisah di bandara.“Aku akan menunggumu,” kata Emery.“Kamu yakin bisa menungguku?” Ruben takut sekali. “Kamu tidak akan berpaling dan jalan sama pria lain, kan?”“Pria lain, siapa maksudmu?” Emery tersinggung dengan ucapan

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Persimpangan Hati Emery

    Emery mulai menyadari perhatian dari kedua pria tersebut, yang masing-masing menunjukkan rasa cinta dengan cara yang berbeda. Ruben adalah sosok romantis yang penuh tekad. Meski terkadang, dia sangat menyebalkan dengan sikap plin-plannya yang seperti bunglon, sering berubah-ubah.Sementara, Adrian adalah pribadi yang tenang dan suportif. Seperti katanya, dia selalu ada setiap kali Emery membutuhkan pertolongan atau teman untuk bercerita. Kali ini, Emery benar-benar mengalami dilema. Dia berada diposisi sulit karena harus memilih antara dua pilihan. Impian masaa depan bersama Ruben atau kenyamanan emosional yang ditawarkan oleh Adrian.“Nak, kamu akan memilih yang mana seandainya kamu menjadi Ibu?” tanya Emery saat dia memerhatikan bayi Ben yang sedang menyusui.Bayi Ben hanya tersenyum menanggapi cerita Emery. Seolah-olah balita mungil itu mengerti bahwa yang bisa menjawab pertanyaan itu adalah ibunya sendiri.“Sekarang, kamu juga membua

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Persaingan Sportif Antara Ruben dan Adrian

    “Beri aku waktu!” pinta Emery.“Apa? Waktu?” Ruben membelalak.Emery mengangguk mantap. “Aku masih mempertimbangkannya. Jika aku menikah sekarang, lalu bagaimana dengan Ben Joshua, anak kita?”“Memangnya kenapa dengan dia?” Ruben agak heran. “Bukankah itu bagus untuk perkembangan dia? Dia memiliki keluarga yang lengkap ada orang tua yang akan merawat dia.”“Maksudku, jika Ben dibawa ke luar negeri, aku khawatir dia belum bisa beradaptasi,” kata Emery beralasan.“Dia anak yang pintar. Aku tahu itu. Dia akan lebih cepat beradaptasi di sana. Aku yakin itu,” Ruben berpendapat.Emery kehabisan ide. Bagaimana caranya dia harus menjawab pertanyaan Ruben soal lamaran itu?“Emery ….” Ruben meraih tangan Emery dan coba membujuknya kembali.“Aku ingin melihatmu membuktikan lagi cintamu. Kamu tahu, kan, sejak kamu meragukan kehamilanku hatiku sangat sakit. Saat itu aku berpikir, aku tidak bisa lagi bersama orang yang selalu berprasangka buruk padaku. Apalagi menuduhku yang tidak-tidak,” jelas Eme

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Tamu Istimewa

    “Jangan menggangguku! Aku mau tidur,” balas Emery yang tidak mau berbalik ke arah Ruben.“Sayang, kamu mengabaikan aku?” Ruben protes. Dia tidak terima Emery bersikap tidak peduli lagi kepadanya.“Ayolah!” bujuk Ruben.Emery tidak bermaksud seperti itu. Dia hanya kelelahan setelah seharian mengurus bayi Ben. Dia butuh banyak istirahat.“Sudah kubilang, jika kamu terus menggangguku, aku terpaksa menendangmu dari kamarku. Kamu mau aku melakukannya?” ancam Emery meski kedua matanya terpejam.Ruben pun akhirnya menyerah. Jika itu yang diinginkan Emery, dia memilih untuk mengalah saja. Dia tidak mau ambil risiko seandainya Emery marah hanya karena masalah sepele seperti itu. Dia turun dari ranjang Emery dan kembali ke sofa bed tempatnya tidur.‘Malam ini kelabu sekali bagiku,’ ujar Ruben dalam hati.***Beberapa bulan kemudian, Emery pergi ke rumah sakit tempat dia bekerja

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Usaha Ruben: Menginap Di Rumah Emery

    “Ruben, hentikan!” tegas Emery. “Aku tidak mau berdebat soal ini.”“Kenapa? Jadi, sekarang kamu lebih mementingkan jabatan di rumah sakit itu dibandingkan kebahagiaan kita berdua dan anak kita?” Ruben sewot.“Aku belum memutuskan apa-apa,” gumam Emery.“Lalu, kenapa kamu mengangguk? Itu sama artinya kamu menyetujui tawaran dari Adrian.”“Itu hanya gerakan refleks saja,” sangkal Emery.“Kamu tidak bisa dipercaya.” Ruben melangkah pergi karena tidak puas mendengar jawaban dari Emery.Ruben pergi sambil mendengkus kesal. Dia meninggalkan rumah dan lekas menyalakan mesin mobil. Tak lama waktu berselang, mobilnya melaju kencang meninggalkan kediaman Emery.“Dia masih sama seperti dulu. Pemarah dan emosinya sangat labil. Dia tidak pernah bisa mendengarkan penjelasanku,” keluh Emery sembari mengelus dada.Terkadang keragu-raguan itu yang me

DMCA.com Protection Status