Semua Bab Cinta Rahasia Sang Dokter: Bab 121 - Bab 130

164 Bab

Terjadi Sesuatu yang Serius Pada Profesor

Emery begitu khawatir menantikan keputusan dari markas militer perdamaian negara yang akan memulangkan Ruben dari Suriah. Dia mondar-mandir tidak jelas menunggu persetujuan tersebut.“Emery, bisakah kamu duduk dengan tenang?” tegur Adrian. Dia pusing sekali melihat Emery seperti setrikaan panas.“Kamu pikir aku bisa duduk tenang? Tidak, Adrian,” sahut Emery agak sewot.“Aku tahu kamu cemas. Namun, bisakah kamu tidak membuatku pusing saat ini?”“Oke, baiklah! Aku akan duduk di sampingmu dengan tenang. Puas?” Emery akhirnya duduk didekat Adrian sambil menggerutu kesal.Emery masih terlihat gelisah. Kakinya dihentak-hentakkan, jari jemarinya dimainkan agak canggung, keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya. Adrian yang melihatnya agak sinis spontan memalingkan wajah.“Wanita ini benar-benar sudah gila,” gerutu Adrian.Emery hanya menoleh ke arahnya. Namun, dia tidak banyak bicara. Dia masih menunggu petinggi dari kemiliteran untuk mendapatkan keputusan akhir kepulangan Ruben.“Nyon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Duka Menyelimuti Keluarga Ruben

Emery belum bisa menerima kenyataan bahwa ayah mertuanya, profesor Rudiana sudah meninggal dunia. Dia sedih sekali karena tidak bisa menghubungi Ruben yang masih dalam perjalanan pulang dari Suriah.Setelah satu jam pingsan kemudian sadarkan diri kembali, Emery belum bisa ditanyai apa-apa. Dia hanya menangis dan kebingungan. Dia merasa sendirian saat ini. Sean tidak bisa menemaninya. Karena dia harus mewakili keluarga Ruben untuk mengurus keperluan pemakaman.Hati Emery hancur, kacau balau semuanya. Di saat dia sedang sendirian, Sienna diam-diam menghampirinya.“Aku … turut berduka cita atas meninggalnya profesor Rudiana, ayah mertuamu,” ucap Sienna.Emery hanya menoleh sekilas sambil berurai air mata di hadapan Sienna. “Pergilah! Jangan mencari masalah lagi denganku!” usirnya.Sienna tersenyum sinis menerima penolakan Emery. “Dengar Emery! Aku datang menemuimu bukan sebagai musuhmu. Aku hanya datang secara formalitas karena masih menghargaimu sebagai menantu dari profesor Rudiana.”“
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Ruben Telah Berubah

Sejak profesor Rudiana meninggal dunia, sikap Ruben langsung berubah drastis. Dia jadi pendiam dan lebih sering murung sendirian. Emery bisa memakluminya. Itu karena suaminya masih berduka sepeninggal sang ayah.Emery memberikan Ruben waktu untuk sendirian terlebih dahulu. Dia tidak ingin mengganggu atau menyinggung apa pun selama Ruben melakukan perjalanan dinas di negara perang itu, Suriah. Setelah Ruben merasa lebih baik dan sudah merelakan kepergian ayahnya, saat itulah dia sebagai istrinya akan bertanya lebih banyak lagi. Terutama keadaannya selama di sana.“Bagaimana Ruben sekarang?” tanya Sean saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.“Dia tidak bicara sedikit pun padaku. Mungkin dia masih sedih ditinggal ayahnya,” sahut Emery.“Bicaralah dengannya! Walau nanti kalian mungkin akan sedikit bertengkar. Sebaiknya kamu lebih perhatian kepadanya lagi, Emery,” saran Sean.“Ya, aku pikir begitu. Aku akan le
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Terpengaruh Omong Kosong

“Kapan kamu akan masuk kerja?” tanya Emery, saat dia makan malam bersama suaminya.“Entahlah. Mungkin besok,” sahut Ruben.“Apa kamu sudah merasa baik-baik saja jika memulai pekerjaanmu besok?” Emery agak khawatir dengan psikologis Ruben.“Hmm,” gumam Ruben. Dia menyantap makanannya dengan asal-asalan. Seperti mau tak mau makan dengan Emery.“Ada apa? Apa makanannya tidak enak?” Emery memastikan.Ruben diam saja. Dia hanya makan sedikit. Kemudian dia mengunyahnya dengan cepat. Setelah itu dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Emery.Emery terdiam cukup lama. Setelah Ruben meninggalkan meja makan. Baru kali ini Ruben mengabaikannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Air matanya menetes di pipi. Namun, Emery terus melanjutkan makan malamnya. Meski dia hanya sendirian di meja makan.***“Selamat datang, Dokter Ruben,” sapa Sienna
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Ruben Mulai Menyelidiki Emery

Sejak Sienna mengatakan sesuatu tentang kedekatan Emery dan Sean, Ruben jadi tidak bisa tenang selama bekerja. Dia terus diliputi perasaan gelisah, buruk sangka, dan tidak fokus mengerjakan pekerjaannya.“Sialan!” Ruben hampir saja membanting penanya ke lantai. Ingatannya selalu saja tertuju pada Emery, istrinya.Diteruskan pun percuma saja, hanya akan menambah beban pikiran Ruben. Dia bangkit dari tempat duduknya, kemudian beranjak meninggalkan ruang kerjanya. Untuk menyegarkan pikirannya lagi, setelah penat bekerja, dia berkeliling melihat-lihat sekitarnya.“Dokter Emery! Tolong pasien ini segera!” Seorang perawat datang tergesa-gesa memberitahu Emery.“Baik. Ayo kita ke IGD sekarang juga!” Emery pun bergegas pergi bersama perawat itu. Mereka berlarian di koridor rumah sakit.Ruben memerhatikan Emery dari jauh. Istrinya begitu sigap menerima pasien gawat darurat. Meskipun Emery diremehkan, digunjing semua orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Hasrat Ruben yang Terpendam

“Emery ….” panggil Ruben sembari menyusul langkah istrinya.Ketika Emery menoleh ke sumber suara yang telah memanggilnya itu, tiba-tiba Ruben mencium bibirnya dengan lembut dan mesra. Tidak hanya itu, napas Ruben juga memburu seperti menginginkan sesuatu pada Emery.“Ah, Sayang ….” desis Ruben pelan.Gelagat Ruben sudah menunjukkan bahwa dia ingin bercinta dengan Emery. Ruben menarik pinggang Emery hingga menempel dengan tubuhnya. Kedua bibir mereka masih berpagutan dan semakin liar mereka memainkan lidahnya.Ruben sudah bergairah sekali. Malam ini, dia ingin tidur dengan istrinya. Sudah lama dia mendambakan sentuhan dari Emery. Akhirnya, setelah sekian lama dia bisa memuaskan hasrat terpendamnya pada sang istri.“Sayang, pelan-pelan,” tegur Emery.“Maaf. Apa aku menyakitimu?”Emery menggeleng. “Tidak, bukan itu maksudku. Kamu terlalu buru-buru.”“B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Sean dan Sienna, Putus

“Apa yang Anda bicarakan Dokter Ruben? Saya tidak mengerti maksud pembicaraan Anda,” sangkal Sienna. Sudah ketahuan tapi dia tidak mau mengakuinya.“Jangan bohong! Aku tahu hubunganmu dengan Emery sudah tidak seperti dulu lagi. Sekarang, kalian tidak akrab dan malah kelihatan seperti sedang bermusuhan,” kata Ruben berpendapat. “Koreksi aku jika aku salah.”Ruben agak kesal dengan sikap yang ditunjukkan Sienna. Nada bicaranya pun kini mulai berubah, tak seformal seperti layaknya pembicaraan senior dan junior, atau atasan pada bawahannya.Sienna terdiam beberapa saat. Ruben benar-benar telah berhasil memojokkannya. Dari awal dia sudah curiga pada Sienna. Karena akhir-akhir ini Sienna sering memprovokasinya. Bahkan, Sienna juga menggiring opini Ruben supaya berprasangka buruk pada Emery.“Maaf, Dokter Ruben. Saya harus segera pergi,” kata Sienna undur diri.“Lain kali, jika kamu mau menjelek-jelekkan istriku, kamu jangan melakukannya setengah-setengah. Cari faktanya dulu bukan memutarbal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Emery vs Sienna, Bertengkar Lagi

“Apa yang kamu bicarakan?" Emery tidak terima ketika Sienna menyalahkannya."Kamu tahu apa yang sedang kubahas." Sienna menekankan sekali lagi. Intonasi bicaranya meninggi saat berhadap-hadapan dengan Emery.Sienna tidak peduli, dia bicara dengan Emery langsung di depan Ruben dan Sean. Dia terlanjur kecewa dan marah sekali. Akibat hubungannya dengan Sean tidak berjalan seperti yang diharapkannya."Dengarkan aku! Aku tahu kamu memiliki segalanya, kamu bisa mendapatkan perhatian dari siapa pun yang kamu mau. Tapi, tolong untuk yang satu ini. Jangan kamu rebut kebahagiaanku," cerocos Sienna."Sienna, apa-apaan kamu ini, hah?" Sean melerainya. Dia menarik lengan Sienna dan hendak membawanya pergi. Namun, Sienna menepis lengannya agak kasar."Jaga bicaramu, Sienna! Kamu sedang bicara dengan siapa," Ruben memperingatkannya.Sienna menoleh ke arah Ruben. "Saya tahu dia istri dari direktur rumah sakit ini. Tapi, bukan berarti dia bisa seenaknya saja menggoda pacar saya.""SIENNA! Kamu sudah k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Ruben Marah Besar

Sienna geram sekali. Karena Emery berhasil memojokkannya. Dia tidak berkutik ketika Emery melakukan serangan balik.“Akan kubuat kamu menyesal, Emery,” gumam Sienna.Sienna bertekad akan menghancurkan Emery sekali lagi. Dia sudah terlanjur sakit hati pada semua orang, termasuk Emery.Usai makan siang, Sienna pergi ke ruang kerja Ruben untuk menyerahkan beberapa laporan tentang perkembangan dokter-dokter magang. Karena dia menjadi koordinatornya. Sesampainya di ruangan Ruben, dia mengeluarkan sesuatu dari dalam amplop cokelat.“Apa itu?” tanya Ruben.“Silakan Anda buka dan lihat sendiri,” sahut Sienna.Ruben jadi penasaran sekali. Dia segera membuka isi amplop cokelat itu dan melihat ada beberapa lembar foto Emery dan Sean yang tengah bersama di rumah sakit maupun di tempat lain.“Simpanlah untuk Anda, Dokter Ruben! Saya pernah beberapa kali memergoki mereka sedang berduaan selama Anda berada d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Ruben Butuh Waktu

“Aku tidak pernah mengira, kamu akan bertindak sejauh ini untuk menghancurkanku, Sienna. Apa kamu belum puas menyakitiku?” tegur Emery.“Apa kamu sengaja ingin melihat pernikahanku hancur? Jawab aku!” desak Emery.Sienna tidak tinggal diam setelah ditegur dan diperingatkan oleh Emery. Dia merasa harus membela dirinya sendiri. Karena menurutnya, Emery sudah keterlaluan menyalahkannya.“Kamulah orang pertama yang telah merebut kebahagiaanku. Jadi, kurasa kamu pantas mendapatkan imbalan yang setimpal atas perbuatanmu sendiri.” Sienna berbalik menyalahkan Emery.“Apa kamu bilang?” Emery makin emosi setelah Sienna memprovokasinya. “Dengar, Sienna! Aku tidak pernah merebut kebahagiaanmu seperti yang kamu tuduhkan padaku.”“Benarkah?” Sienna agak sinis menanggapinya. “Jika bukan karena kamu, dari dulu aku sudah menduduki posisimu sekarang.”“Karena aku? Bukank
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status