All Chapters of Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara: Chapter 191 - Chapter 200

238 Chapters

Bab 191. Aku hanya mencintai Damian

Tapi kenangan itu terasa seperti ilusi sekarang, sesuatu yang tidak pernah benar-benar nyata. “Damian,” Savanah mengelus perutnya sambil menangis tanpa suara, air matanya membasahi bantal.“Kalau saja kau tahu… aku hanya ingin kau ada di sini untukku. Untuk bayi ini. Tapi kau selalu memilih untuk menjauh.” Savanah meremas selimutnya, tubuhnya bergetar karena emosi yang membanjiri dirinya. Ia merasa seperti terperangkap di antara dua dunia.Di satu sisi, ada Roni, pria yang memberinya rasa perlindungan yang belum pernah ia rasakan. Di sisi lain, ada Damian, cinta sejatinya, meskipun cinta itu kini terasa dingin dan jauh. Tangan Savanah kembali menyentuh bibirnya, mengingat ciuman Roni yang penuh gairah. Tapi hatinya menolak untuk menerima kehangatan itu. “Aku mencintai Damian,” bisiknya lagi, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.“Aku
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 192. Tuntut balik

“Nyonya Savanah,” kata dokter itu dengan suara tenang tetapi penuh kewibawaan. “Kami telah melakukan beberapa tes awal pada ibu Anda. Ada tanda-tanda gangguan pada jantungnya.” Savanah merasa tubuhnya lemas mendengar kata-kata itu. “Gangguan jantung?” ulangnya, hampir tidak percaya walau dia sudah pernah menerima informasi ada masalah jantung dalam pemeriksaan sebelumnya, namun sang dokter tidak menganjurkan tindakan lanjut yang mendadak, hanya bertahap untuk menjalani pengobatan dan beberapa latihan untuk menguatkan jantung. Dokter mengangguk. “Ya, ini bukan sesuatu yang baru. Dari riwayat medisnya, tampaknya beliau sudah pernah mengalami gejala serupa sebelumnya. Hanya saja, kali ini kondisinya lebih serius.” “Seberapa serius?” tanya Savanah, suaranya bergetar. “Kami perlu menjalankan lebih banyak tes untuk memastikan, tetapi saya me
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 193. Sebuah pelajaran

Sore harinya, Damian memutuskan untuk menghadapi Sarah secara langsung. Ia mengatur pertemuan di salah satu restoran mewah di pusat kota, tempat yang cukup terbuka untuk mencegah Sarah mencoba sesuatu yang berlebihan, tetapi cukup pribadi untuk berbicara serius. Ketika Damian tiba, Sarah sudah duduk di meja, mengenakan gaun merah yang mencolok. Ia terlihat santai, bahkan tersenyum lebar seolah-olah tidak ada masalah besar yang sedang mereka hadapi. “Damian,” katanya sambil melambaikan tangan. “Aku tahu kau akan menghubungiku. Kau pasti ingin membicarakan sesuatu yang penting.” Damian duduk di kursi di seberangnya, matanya dingin. “Sarah, kau tahu kenapa aku ingin bertemu.” Sarah mengangkat bahu dengan santai. “Kalau ini tentang video itu, aku hanya mengatakan kebenaran. Kau seharusnya lebih marah pada istrimu yang tidak tahu malu daripada padaku.”
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 194. Aku bukan mesin uang!

Ia menatap Sarah untuk terakhir kalinya sebelum pergi. “Kau punya waktu untuk memikirkan ini. Tapi kalau aku jadi kau, aku akan segera mencari cara untuk membayar.” Setelah pertemuan itu, Damian merasa lega karena akhirnya mengambil tindakan tegas terhadap Sarah. Namun, masalah yang ditimbulkan oleh video itu masih jauh dari selesai. Di kantornya, Damian menerima laporan terbaru dari Arman. Saham perusahaan mulai stabil kembali setelah mereka mengeluarkan pernyataan resmi yang menyangkal semua tuduhan dalam video Sarah. Namun, kepercayaan mitra bisnis masih perlu waktu untuk pulih. Damian memandang keluar jendela kantornya, pikirannya melayang pada Savanah. Ia tahu bahwa video itu bukan hanya merusak perusahaannya, tetapi juga menghancurkan nama baik wanita itu. Untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu, Damian merasa bersalah. Ia mungkin tidak mencintai Savanah atau mulai memiliki kerin
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 195. Menyerah

Namun, Robert tetap tidak tergerak. “Kau bisa memikirkannya seperti amal, Savanah. Aku keluargamu. Bukankah kau seharusnya membantu keluarga?”"Tapi, Paman. Bukankah kalian memiliki asuransi? Dan juga, bukankah semua harta mendiang Papa sudah kalian kuasai?" Savanah merasa wajahnya memerah dan hangat karena luapan amarah dalam dirinya melihat orang tua yang tidak tahu diri itu."Haha, Ohh, Savanah-ku, jangan katakan kau sudah mulai perhitungan dengan Pamanmu yang sudah tua ini. Aku baru saja menghabiskan uang yang cukup banyak untuk masalah viralnya kasus kalian itu!""Darimana lagi uangku?" geram Robert lalu membuang mukanya ke arah lain.Savanah menggigit bibirnya, ingin rasanya dia membela diri, tapi dia merasa hanya akan membuang tenaganya saja."Ahh, sudahlah," sahut Savanah sambil lalu.Setelah perdebatan yang tampaknya tidak membawa hasil, Savanah memutuskan untuk meninggalkan kamar Robert sebelum emosinya meledak. Di luar
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 196. Analisa yang salah

Robert mengangguk perlahan, tampak merasa bersalah untuk pertama kalinya. “Baiklah, aku akan keluar dalam empat hari, bagaimana?""Dua hari. Dua hari, Paman! Aku hanya sanggup membayar sampai di sana karena Ibuku juga sedang berada di Rumah Sakit dan membutuhkan biaya."Robert Brown mengerutkan keningnya, "Ibumu juga berada di Rumah Sakit ini? Apa yang terjadi?""Tidak apa-apa, Paman. Hanya kelelahan."Robert mengangguk kecil, setelah mempertimbangkan sejenak. "Baiklah, dua hari lagi saya akan keluar sendiri. Terima kasih sudah membantuku selama ini.”Savanah segera meninggalkan kamar inap Pamannya setelah selesai bernegosiasi.Malam itu, Savanah kembali ke kamarnya di lantai atas Salvastone Bar. Ia merasa lelah, bukan hanya secara fisik tetapi juga emosional. Kekecewaannya pada Robert meninggalkan luka dalam hatinya. Utang sebesar lima milyar yang sudah pasti akan sangat jauh dari pelunasan. Kemampuannya tidak ada. Cuma Damian y
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 197. Memanfaatkan kesempatan

"Aku bahkan sudah membayar seorang peneliti yang handal, tetapi tetap salah! Wanita malam itu adalah Keisha. Lucu'kan?" Damian tertawa kecil lalu menuang minuman untuk Roni."Minum... mari mabuk bersama," kekeh Damian."Maksudmu? Kau melecehkan seseorang di malam itu?"Damian mengangguk lalu melanjutkan kalimatnya, "ya... aku mencintai wanita itu, aku tidak tahu siapa, tapi aku menginginkan dirinya. Aroma tubuhnya sungguh nikmat dan membuatku merindukannya!" Roni tidak menunjukkan reaksi besar, tetapi dalam hatinya ia tahu bahwa ada sesuatu yang harus ia gali lebih dalam. Ia memutuskan untuk menyelidiki, dan satu-satunya cara adalah melalui Savanah sendiri.Keesokan harinya, Roni menemui Savanah di apartemennya. Mereka akan berangkat ke pengadialan negeri hari ini dan Roni ingin menjamin semua baik-baik saja.Dengan hati-hati, ia mulai membuka percakapan. “Savanah, aku tahu ini bukan waktu yang tepat, tapi aku ingin tahu
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 198. Tidak punya pilihan

Savanah berdiri dengan cepat, wajahnya penuh keterkejutan dan kemarahan. Dia mundur beberapa langkah, “Roni! Apa yang kau bicarakan?!” Roni menundukkan kepalanya, air mata mulai menggenang di matanya. “Aku tidak tahu siapa wanita itu sampai sekarang, tetapi setelah mendengar ceritamu… aku yakin itu kau. Aku mabuk, aku tidak tahu apa yang kulakukan, tetapi aku bersumpah, aku tidak pernah bermaksud menyakitimu.” Savanah menampar Roni dengan keras, air matanya mengalir deras. “Kau… kau adalah pria itu? Kau pria yang menghancurkan hidupku malam itu?” Roni memegang pipinya, tetapi ia tidak mencoba membela diri. Sebaliknya, ia tetap berlutut di hadapan Savanah. Menunggu simpati dari wanita itu. “Aku tidak akan pernah bisa memperbaiki apa yang telah kulakukan, Savanah,” katanya pelan. “Tapi aku ingin bertanggung jawab. Aku ingin menjadi pri
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 199. Menandatangani surat perceraian

Roni tidak berkata apa-apa lagi. Ia berjalan di samping Savanah, memastikan ia tidak kehilangan keseimbangan. Ia tahu bahwa di balik wajah tegar wanita itu, ada luka yang mendalam. Ketika mereka sampai di depan gedung pengadilan, pandangan Keisha langsung tertuju pada mereka. Dengan cepat, ia melingkarkan tangannya di lengan Damian, menarik perhatian pria itu. “Oh, lihat siapa yang datang,” kata Keisha dengan nada mengejek sambil melirik Savanah dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Kau masih punya keberanian untuk datang?” Savanah hanya menatap Keisha dengan datar, tidak ingin memberikan reaksi apa pun yang bisa memuaskan wanita itu. Namun, dalam hatinya, ia merasa dadanya sesak melihat bagaimana Keisha berperan seolah-olah sudah memenangkan semuanya. Damian menelurusi penampilan Savanah yang sederhana dengan dress berwarna cream. Rambut yang terurai panjang menutupi sebagian
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 200. Batalkan perceraian ini

Keisha, di sisi lain, tampak seperti pemenang sejati. Ia tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya, bahkan melirik Savanah dengan pandangan penuh kemenangan. Namun, ketika Damian menyerahkan pena dan berdiri untuk pergi, ia tidak berkata sepatah kata pun kepada Keisha. Sebaliknya, ia melangkah keluar ruangan dengan langkah berat, meninggalkan semua orang dengan perasaan yang berbeda-beda.Ketika semuanya selesai, Savanah keluar dari pengadilan bersama Roni. Ia merasa tubuhnya semakin lelah, tetapi ada rasa lega yang samar. Perceraian itu memang menyakitkan, tetapi ia tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang benar. Di kejauhan, Damian berdiri sendiri, menatap punggung Savanah yang semakin menjauh. Dalam hatinya, ia tahu bahwa ia telah kehilangan sesuatu yang tidak akan pernah bisa ia dapatkan kembali.Hujan turun deras sore itu, seolah langit pun menangis atas akhir yang menyakitkan antara Damian dan Savanah.Di depan g
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status