All Chapters of Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara: Chapter 171 - Chapter 180

193 Chapters

Bab 171. Ancaman? Lagi?

Jason memutar matanya, ekspresinya menunjukkan ketidaksabaran. “Damian, aku sudah muak dengan sikapmu yang terus menghindar dari tanggung jawab. Apa kau punya bukti untuk mendukung tuduhanmu ini? Atau ini hanya alasan lain untuk melarikan diri?”"Saat aku menjodohkanmu dengan Savanah, kau juga bersikap seperti ini. Kapankah kamu akan menjadi dewasa, Damian?""Kamu akan segera punya anak dan-" “Dad! Aku tidak pernah tidur dengan Keisha!” tegas Damian, mendekat ke meja ayahnya. “Dia berbohong. Dia menggunakan cerita ini untuk mengikatku, dan kamu malah langsung percaya padanya tanpa bertanya kepadaku.” Jason menatap Damian tajam. “Jangan bicara seolah-olah aku tidak tahu bagaimana kau bersikap selama ini. Apa kau bisa menjamin bahwa ini benar-benar kebohongan? Tidak ada jalan untuk memastikan sampai bayi itu lahir dan tes DNA dilakukan.”Jason tertawa kecil sebelum melanjutka
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 172. Sandiwara Keisha

Damian mengepalkan tinjunya, bertekad untuk menemukan bukti yang membongkar kebohongan Keisha. Tetapi dalam hatinya, ia juga tahu bahwa luka dari hubungan ayah-anak ini mungkin tidak akan pernah sembuh.Damian mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, mencoba menenangkan dirinya setelah pertengkaran yang intens dengan Jason. Napasnya masih berat, pikirannya penuh dengan amarah dan kebingungan. Ia berharap suasana di rumah bisa membantunya menenangkan kepala yang penuh kekacauan.Hal yang tidak dia tahu adalah pada saat dia menemui sang ayah, Jason Pangestu dan berdebat dengan sengit, Keisha juga sedang memainkan sandiwara yang seru di tempat lain.Keisha duduk di sebuah restoran mewah di pusat kota, jemarinya bermain-main dengan sebuah gelas anggur kosong. Di depannya, seorang pria berpenampilan sederhana namun tampak gugup duduk dengan tangan bersilang di atas meja. Wajahnya berkeringat, meskipun udara di restoran itu dingin karena pendingin ruangan.
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 173. Keluar dari sini!

Pria itu menelan salivanya, dia tentu mengerti apa yang diisyaratkan dalam perkataan Keisha."Tidak mengantar lagi," ucap Keisha seraya melambaikan sebelah tangannya, memberi kode agar pria itu segera berlalu dengan membawa koper berisi penuh dengan uang. Setelah menyelesaikan kesepakatan itu, Keisha kembali ke rumah Damian dengan senyum puas. Ia tahu bahwa permainannya telah dimulai, dan sekarang ia hanya perlu menunggu informan itu memainkan perannya.Beberapa saat kemudian, ketika Damian membuka pintu depan rumahnya, ia langsung merasa ada sesuatu yang berbeda. Aroma parfum floral yang asing menyambutnya, mengisi seluruh ruang tamu. Ia mengerutkan kening, melangkah masuk dengan hati-hati. "Ada apa ini?" Damian menghentikan seorang pelayan yang membungkukan tubuh untuk memberi hormat padanya lalu bergegas hendak pergi melakukan pekerjaan."Tuan, maaf. Saya harus buru-buru atau Nyonya Muda Keisha akan marah lalu secara
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 174. Uang bisa memutar balikkan fakta

Keisha menatap Damian dengan kaget. “Apa maksudmu, Damian? Ini rumah kita sekarang.” “Keluar dari rumahku,” ulang Damian, kali ini lebih keras. “Aku tidak peduli bagaimana kau masuk ke sini atau apa yang kau pikirkan. Kau tidak punya hak untuk berada di sini, apalagi memindahkan barang-barangku. Aku tidak pernah memberimu izin untuk melakukan ini.” Keisha mencoba membela dirinya, tetapi Damian tidak mau mendengarkan lagi. Ia mulai mengeluarkan pakaian Keisha dari lemarinya, melemparkan semuanya ke lantai tanpa peduli. “Damian! Apa yang kau lakukan?!” jerit Keisha, tetapi Damian tetap melanjutkan. “Aku sudah cukup dengan semua manipulasi ini,” katanya dengan dingin.“Kau pikir kau bisa mengendalikan hidupku dengan kebohonganmu? Tidak akan terjadi.” "Damian! Ingat, Jason yang menyuruhku untuk tinggal di
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 175. Pelarian

Informan itu menggelengkan kepala, bekas gigi Nona Keisha yang sama persis, lihat ini. Pria itu menunjukkan beberapa hasil rontgen tulang gigi Keisha.Kedua mata Damian berkaca-kaca, terasa sangat sulit menerima kenyataan yang berubah secara mendadak."Jadi, itu adalah Keisha?"Informan itu mengangguk dengan tegas. "Tidak salah lagi, Tuan."Damian terduduk lemas di sofa dalam kamar hotel yang dia tempati."S-savanah, menipuku? Lagi?"***Di rumah, Keisha duduk di ruang tamu dengan wajah tenang, meskipun hatinya penuh dengan kepuasan. Ia tahu bahwa informan itu sudah melaksanakan tugasnya. Sekarang Damian hanya tinggal mencerna “bukti” itu, dan kecurigaannya terhadap Savanah akan semakin besar. “Ini baru permulaan,” gumamnya pelan, senyum licik terukir di wajahnya. “Aku akan memastikan Damian tidak pernah meragukan ceritaku lagi. Dan Savanah… kau akan melihat seperti apa rasanya
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 176. Viralkan!

Roni yang saat itu masih menemani Savanah di rumah sakit untuk memantau keadaan Paman Robert, melirik Savanah dengan tatapan bingung."Savanah, Damian baru saja menuju ke bar Salvastone. Apakah dia sudah tahu kamu adalah pemiliknya dan tinggal di sana?"Savanah terkejut, tetapi dia langsung bersikap datar. "Entahlah, mungkin saja dia sudah tahu, kalaupun belum... Cepat atau lambat, dia akan tahu. Yang terpenting saat ini adalah keadaan Pamanku."Suasana di koridor rumah sakit yang awalnya tenang berubah menjadi tegang ketika Dokter keluar dari ruang UGD, wajahnya tampak serius tetapi profesional.Savanah berdiri di salah satu sudut koridor, tangannya gemetar sambil mencoba menenangkan pikirannya yang penuh kekhawatiran. Ia tahu Robert, pamannya, terluka karena insiden di Salvastone, tetapi situasinya lebih rumit daripada yang bisa dijelaskan dengan kata-kata."Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Savanah dengan raut gelisah."Bukan masalah b
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 177. Roni ada di sini.

Tapi Sarah tidak peduli. Ia melanjutkan siarannya dengan suara lebih lantang. “Dan saat ini, Ayahku, Robert Brown, terluka parah karena ulah mereka. Mereka yang harus bertanggung jawab penuh atas semua ini! Pokoknya mereka harus dihukum!”"A-apa?!" Savanah menoleh ke arah Roni dan terlihat semakin panik dengan fitnahan yang semakin gampang diucapkan oleh wanita licik itu. Dalam waktu singkat, komentar miring mulai bermunculan di layar ponsel Sarah. Beberapa mendukung Sarah, sementara yang lain mencemooh Savanah tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. “Benar-benar memalukan! Bagaimana bisa dia melakukan itu pada keluarganya sendiri?”“Damian harus tahu ini. Istrinya tidak setia!”“Aku dulu mengidolakan wanita ini. Ternyata hanya pura-pura baik.”Savanah merasa hatinya hancur. Ia ingin membela dirinya, tetapi kata-kata terasa lumpuh di tenggorokannya. Semua mata di lay
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 178. Mabuk lagi

Savanah terkejut mendengar panggilan yang diberikan Roni, tetapi dia hanya membalas dengan senyuman tipis."Tapi saya harap kamu tahu bahwa kamu tidak harus menghadapi semua ini sendirian. Saya akan ada di setiap saat di mana saja dan kapan saja kamu butuhkan.” Roni berkata dengan tegas dan suara datar. Kedua matanya menatap Savanah dengan serius dan penuh kasih. Savanah menatap Roni sejenak, lalu mengangguk pelan lalu tertawa kecil, "mengapa terdengar seperti drama korea ya?"Roni ikut tersenyum atas gurauan Savanah. Kedua insan itu kembali berada dalam keheningan koridor Rumah Sakit dan menyapa sang Dokter yang menjadi penonton sedari tadi."Bagaimana keadaannya tadi, Dokter?" tanya Roni."Oh, pasien terlalu gemuk. Dia akan mengalami kesulitan dalam hal pernapasan apabila tidak menjaga kondisi tubuhnya dan merusaknya dengan minuman keras serta merokok. Saya hanya bisa memberikan resep untuk pemulihan, tetapi nasehat untuk kelu
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 179. Bicara baik-baik

Keributan itu terus berlanjut hingga akhirnya suara langkah kaki terdengar dari tangga yang menghubungkan lantai atas ke ruang utama.Ibu Savanah, Suzie Brown, yang sedang berada di kamarnya, terpaksa turun setelah mendengar kekacauan ini. Wajahnya yang lelah tampak semakin tegang begitu ia menyadari bahwa suara itu berasal dari Damian. Melihat pria itu terlihat kacau, ia menghela napas panjang, merasa frustrasi. “Damian!” panggil Suzie Brown dengan nada tajam, suaranya cukup lantang untuk mengalahkan keributan di ruangan itu. Damian menoleh, terkejut melihat sosok wanita paruh bayar yang dikenalnya sebagai ibu Savanah berdiri di sana. Matanya membelalak sejenak, lalu ekspresinya berubah menjadi dingin. “Ahhh, Ibu mertuaku?” tanyanya dengan nada mencemooh. “Jadi kau di sini. Kau tinggal di tempat ini sekarang bersama Savanah? Di dalam bar? Atau di atas bar? Eh, di
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 180. Apakah kamu ingin saya mengusirnya?

"Baik, Bu. Nina, tuntun Nyonya ke atas," perintah Savanah kepada Nina.Wanita cantik itu segera maju dan melaksanan perintahnya, sementara Damian melambaikan tangan kepada sang mertua dengan senyuman yang ramah, tetapi menandakan bahwa pria itu benar-benar mabuk.Setelah menyaksikan sang ibu naik ke tangga, Savanah menoleh ke arah Damian, "sekarang, apa yang kau inginkan, Damian? Apakah kamu mau diantar pulang?""Pulang? Tidak! Aku ingin bicara denganmu, Cantik!"Damian segera menarik tangan Savanah lalu menekan tubuhnya sehingga menempel ke atas sebuah meja."Damian! Lepaskan! Ini sakit!" pekik Savanah dengan takut. Dia khawatir terjadi sesuatu pada bayinya.Damian mendekatkan diri untuk mencium aroma tubuh Savanah dari belakang, merasakan posisi yang pernah dia alami dengan wanita perawan di malam dia mabuk tersebut."Mengapa bukan kamu?" tanya Damian sambil mengendus aroma sampo yang menguak dari rambut Savanah.Tidak ada ya
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status