Home / Romansa / Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara / Bab 180. Apakah kamu ingin saya mengusirnya?

Share

Bab 180. Apakah kamu ingin saya mengusirnya?

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2024-12-15 09:08:31

"Baik, Bu. Nina, tuntun Nyonya ke atas," perintah Savanah kepada Nina.

Wanita cantik itu segera maju dan melaksanan perintahnya, sementara Damian melambaikan tangan kepada sang mertua dengan senyuman yang ramah, tetapi menandakan bahwa pria itu benar-benar mabuk.

Setelah menyaksikan sang ibu naik ke tangga, Savanah menoleh ke arah Damian, "sekarang, apa yang kau inginkan, Damian? Apakah kamu mau diantar pulang?"

"Pulang? Tidak! Aku ingin bicara denganmu, Cantik!"

Damian segera menarik tangan Savanah lalu menekan tubuhnya sehingga menempel ke atas sebuah meja.

"Damian! Lepaskan! Ini sakit!" pekik Savanah dengan takut. Dia khawatir terjadi sesuatu pada bayinya.

Damian mendekatkan diri untuk mencium aroma tubuh Savanah dari belakang, merasakan posisi yang pernah dia alami dengan wanita perawan di malam dia mabuk tersebut.

"Mengapa bukan kamu?" tanya Damian sambil mengendus aroma sampo yang menguak dari rambut Savanah.

Tidak ada ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 181. Pertemuan yang tidak diharapkan

    "Silakan kalian pergi setelah puas menghibur diri. Ini adalah bar penuh hiburan, untuk setiap material yang rusak, Nina akan membantu dalam hal pencatatan biayanya," lanjutnya sembari menapaki tangga.Damian mendengus, lalu meraih jaketnya di kursi. “Kau pikir aku mau tinggal lebih lama di sini? Tempat ini tidak ada artinya bagiku!"Tanpa berkata apa-apa lagi, Damian berjalan keluar dari bar, membanting pintu dengan keras di belakangnya.Savanah mengusap wajahnya dengan tangan, mencoba menenangkan dirinya. Namun langkahnya tegas sampai ke lantai atas.Roni terpaku dengan gerakan Savanah yang benar-benar dingin dan terlihat tidak peduli. Kedua matanya memperhatikan Savanah sampai bayangannya tidak tampak. Dia bisa merasakan betapa hancur dan remuknya diri Savanah saat itu dan dia sangat ingin sekali merangkulnya dalam pelukan. Wanita itu berpura-pura tegar dengan sifatnya yang dingin.Para staf bar mendekat, menatap

    Last Updated : 2024-12-15
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 182. Surat perceraian sudah selesai.

    Jantung Savanah berdegup kencang. Ia merasa perutnya seperti diikat erat-erat, sesak hingga napasnya tertahan. Matanya terpaku pada pasangan itu, meskipun hatinya berteriak agar ia segera pergi.Kenapa aku harus melihat ini? pikirnya, sambil mengepalkan tangan di sisi tubuhnya.Damian tampak acuh, wajahnya dingin dan tidak menunjukkan emosi apa pun. Namun, Keisha, yang menyadari keberadaan Savanah di ujung lorong, langsung memasang senyum lebar yang penuh kepura-puraan.“Oh, lihat siapa yang ada di sini,” kata Keisha dengan nada manis tetapi menusuk, suaranya cukup keras untuk memastikan Savanah mendengarnya.Damian menoleh sejenak, matanya bertemu dengan Savanah. Tetapi tatapan itu hanya berlangsung sesaat sebelum ia kembali menatap lurus ke depan, dingin dan tak peduli.Keisha menarik lengan Damian dengan lembut, memeluknya seolah-olah ia tidak ingin pria itu pergi

    Last Updated : 2024-12-15
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 183. Anakmu juga lapar

    Keisha tampak senang, senyum lebarnya semakin melebar. “Kau benar-benar memikirkan semuanya, Damian. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu.”Tanpa menjawab, Damian melangkah pergi menuju minimarket di dekat parkiran rumah sakit. Namun, pikirannya tidak tertuju pada Keisha. Ia mengingat wajah Savanah yang penuh kesedihan di koridor tadi, dan sesuatu dalam dirinya terasa bergemuruh.Damian mengambil dua botol air mineral dan dua bungkus roti dari rak, lalu berjalan ke kasir. Saat meletakkan barang-barang itu di meja kasir, ia berhenti sejenak, menatap botol-botol itu dengan ragu.Kenapa aku melakukan ini? tanyanya dalam hati.Ia tahu Keisha akan senang dengan perhatian kecil itu, tetapi kenyataannya, yang ada dalam pikirannya adalah Savanah. Ia melihatnya tadi—lelah, rapuh, dan penuh kesedihan yang tidak bisa ia abaikan.Setelah membayar, Damian keluar da

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 184. Masalah jantung

    Ketika Damian dan Keisha berjalan pergi, Savanah membuka botol air mineral yang diberikan Damian, lalu meminumnya perlahan. Ia tahu, air itu tidak akan menghapus luka di hatinya. Tetapi untuk pertama kalinya, ia merasa bahwa mungkin, meskipun kecil, Damian masih peduli padanya.Namun, kepedulian itu tidak akan pernah cukup untuk memperbaiki apa yang telah hancur di antara mereka."Anakku, bagaimanapun Damian adalah Ayahmu. Nama keluargamu adalah Pangestu dan aku tidak dapat mengubah apa pun," ucap Savanah dengan suara kecil dan terdengar lirih, "tapi, aku akan... memperjuangkanmu supaya bisa bernama Brown."Suara Savanah bergetar.Dia berada sendirian di sana, walaupun ada beberapa perawat yang lalu lalang dalam kesibukan mereka masing-masing, Savanah tidak berdaya untuk menahan tangisannya, menyesali hubungan yang tidak dapat dia kuasai.Setelah hampir satu jam menunggu, pintu ruang periksa terbuka. Suzie keluar dengan wajah tenang, tetapi ada sesuatu di matanya yang membuat Savanah

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 185. Apakah Damian tahu mengenai kehamilanmu?

    “Bu,” kata Savanah lembut, duduk di tepi tempat tidur ibunya. “Ibu harus menjaga diri. Saya tidak bisa kehilangan Ibu. Ibu adalah satu-satunya keluarga yang saya miliki.”Suzie tersenyum lemah. “Sayang, aku sudah menjalani hidup yang penuh liku. Tapi aku tahu satu hal: aku tidak akan meninggalkanmu begitu saja.”Mata Savanah memanas mendengar itu. Ia menggenggam tangan ibunya dengan erat, seolah-olah itu bisa mencegah waktu merenggutnya.“Bu, saya akan melakukan apa saja untuk memastikan Ibu sehat kembali,” kata Savanah, suaranya penuh tekad.Suzie memandang putrinya dengan mata lembutlalu menoleh ke arah Roni. Roni mengangguk kecil seolah-olah menjawab tatapan penuh arti dari sang ibu. “Aku tahu kau akan melakukan segalanya untukku, Savanah. Tapi jangan lupa, kau juga harus menjaga dirimu sendiri. Kau memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk diperjuangkan.”Savanah menunduk, menyadari apa yang dimaksud ibunya—bayi yang kini tumbuh di dalam kandungannya.“Saya akan melindungi bayi

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 186. Ketulusan Roni

    Roni menatap Savanah dengan ekspresi lembut, tetapi juga penuh tekad. Ia tahu bahwa ketakutan wanita itu bukanlah sesuatu yang mudah dihapuskan.“Aku mengerti,” katanya pelan. “Baiklah, aku tidak akan mengatakan apa-apa kepada Damian. Ini adalah rahasiamu, dan aku akan menghormatinya.”"Belum saatnya, maksudku, belum saatnya Damian tahu, dia akan tahu nanti, tetapi setelah aku melahirkan anak ini dan mencantumkan nama keluargaku!" tegas Savanah dalam isak tangisnya.Tubuhnya berguncang dalam pelukan Roni."Diamlah, jangan terlalu terbawa emosi. Rahasiamu aman bersamaku, Savanah," hibur Roni.Savanah mengangguk pelan, merasa lega mendengar kata-kata itu. Namun, perasaan bersalah tetap menghantuinya. Ia tahu bahwa Damian, dengan segala kekurangannya, tetap memiliki hak untuk tahu tentang anak mereka. Tetapi rasa takutnya lebih besar daripada rasa bersalah itu.“Terima kasih, Roni,” bisiknya. “Aku tahu aku egois. Tapi ini yang terbaik untuk sekarang.”Roni menepuk bahunya dengan lembut.

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 187. Dengan atau tanpa ... mereka

    “Dengar,” potong Roni dengan nada lembut. “Aku tahu ini bukan keputusan yang bisa kau buat dengan mudah. Tapi aku ingin kau tahu bahwa aku tidak menawarkan ini karena rasa kasihan. Aku menawarkan ini karena aku tulus. Karena aku ingin menjadi pria yang bisa kau andalkan.”Savanah menarik napas panjang, mencoba mengatur pikirannya yang berantakan. Ia tahu bahwa Roni adalah pria yang baik, pria yang selalu ada untuknya di saat ia merasa paling terpuruk. Tetapi tawarannya begitu besar, begitu mendadak, hingga ia merasa seolah dunia di sekelilingnya berputar.“Aku tidak tahu apakah aku bisa menerima itu, Roni,” katanya akhirnya dengan suara bergetar. “Aku bahkan belum tahu apa yang harus kulakukan dengan hidupku sendiri. Bagaimana aku bisa membuat keputusan sebesar ini?”Roni menatapnya dengan lembut, tetapi tegas. “Kau tidak perlu memutuskan sekarang, Savanah. Aku hanya ingin kau tahu

    Last Updated : 2024-12-17
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 188. Kerusuhan

    Beberapa hari kemudian, Savanah tidak menyadari masalah baru mulai mengincarnya lagi.Video siaran langsung Sarah terus menyebar di media sosial. Dengan judul provokatif seperti “Skandal di Rumah Sakit: Sepupu Penghancur Keluarga!”, video itu menarik perhatian ribuan orang. Banyak yang menyaksikan tanpa tahu cerita sebenarnya, tetapi komentar pedas dan kebencian terus mengalir.Savanah jarang melihat sosial media karena kesibukannya.Salvastone Bar, yang baru saja menjadi milik Savanah, mendadak menjadi sasaran kemarahan mereka yang percaya pada cerita Sarah. Komentar-komentar kasar mulai membanjiri akun media sosial bar itu, dan beberapa orang bahkan memutuskan untuk melampiaskan kebencian mereka di dunia nyata.Pagi itu, Savanah sedang berada di ruang administrasi di lantai atas bar, memeriksa dokumen pembukuan yang tertunda. Ia mencoba fokus pada pekerjaannya meskipun pikirannya masih berat akibat berbagai masala

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 193. Sebuah pelajaran

    Sore harinya, Damian memutuskan untuk menghadapi Sarah secara langsung. Ia mengatur pertemuan di salah satu restoran mewah di pusat kota, tempat yang cukup terbuka untuk mencegah Sarah mencoba sesuatu yang berlebihan, tetapi cukup pribadi untuk berbicara serius.Ketika Damian tiba, Sarah sudah duduk di meja, mengenakan gaun merah yang mencolok. Ia terlihat santai, bahkan tersenyum lebar seolah-olah tidak ada masalah besar yang sedang mereka hadapi.“Damian,” katanya sambil melambaikan tangan. “Aku tahu kau akan menghubungiku. Kau pasti ingin membicarakan sesuatu yang penting.”Damian duduk di kursi di seberangnya, matanya dingin. “Sarah, kau tahu kenapa aku ingin bertemu.”Sarah mengangkat bahu dengan santai. “Kalau ini tentang video itu, aku hanya mengatakan kebenaran. Kau seharusnya lebih marah pada istrimu yang tidak tahu malu daripada padaku.”

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 192. Tuntut balik

    “Nyonya Savanah,” kata dokter itu dengan suara tenang tetapi penuh kewibawaan. “Kami telah melakukan beberapa tes awal pada ibu Anda. Ada tanda-tanda gangguan pada jantungnya.”Savanah merasa tubuhnya lemas mendengar kata-kata itu. “Gangguan jantung?” ulangnya, hampir tidak percaya walau dia sudah pernah menerima informasi ada masalah jantung dalam pemeriksaan sebelumnya, namun sang dokter tidak menganjurkan tindakan lanjut yang mendadak, hanya bertahap untuk menjalani pengobatan dan beberapa latihan untuk menguatkan jantung.Dokter mengangguk. “Ya, ini bukan sesuatu yang baru. Dari riwayat medisnya, tampaknya beliau sudah pernah mengalami gejala serupa sebelumnya. Hanya saja, kali ini kondisinya lebih serius.”“Seberapa serius?” tanya Savanah, suaranya bergetar.“Kami perlu menjalankan lebih banyak tes untuk memastikan, tetapi saya me

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 191. Aku hanya mencintai Damian

    Tapi kenangan itu terasa seperti ilusi sekarang, sesuatu yang tidak pernah benar-benar nyata.“Damian,” Savanah mengelus perutnya sambil menangis tanpa suara, air matanya membasahi bantal.“Kalau saja kau tahu… aku hanya ingin kau ada di sini untukku. Untuk bayi ini. Tapi kau selalu memilih untuk menjauh.”Savanah meremas selimutnya, tubuhnya bergetar karena emosi yang membanjiri dirinya. Ia merasa seperti terperangkap di antara dua dunia.Di satu sisi, ada Roni, pria yang memberinya rasa perlindungan yang belum pernah ia rasakan. Di sisi lain, ada Damian, cinta sejatinya, meskipun cinta itu kini terasa dingin dan jauh.Tangan Savanah kembali menyentuh bibirnya, mengingat ciuman Roni yang penuh gairah. Tapi hatinya menolak untuk menerima kehangatan itu.“Aku mencintai Damian,” bisiknya lagi, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.“Aku

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 190. Kerinduan Savanah

    Suzie menghela napas panjang, lalu menatap Roni. “Kau pria yang baik, Roni. Tapi ini bukan waktunya untuk hal seperti ini. Tolong jaga jarak sampai semuanya jelas.”Roni mengangguk patuh. “Saya mengerti, Nyonya. Maafkan saya.”"Baik, kamu boleh pergi," usir Suzie tanpa basa basi."Tapi, dia tidak memiliki pakaian." Savanah berusaha menjelaskan.Suzie mengernyitkan alisnya seolah-olah sedang mengukur tubuh Roni, lalu berkata, "tunggu sebentar."Tidak lama kemudian, Suzie keluar dengan satu stel pakaian. Kaus dan celana pendek karet."Ini milik mendiang Ayahmu, mungkin bisa masuk. Beliau suka memakai pakaian yang ukurannya besar." Suzie menyodorkan pakaian itu kepada Roni seraya mendorongnya agar segera menuju ke kamar mandi untuk memakainya.Tidak lama kemudian, Roni keluar dengan pakaian yang muat di tubuhnya tetapi membuat dia tampak tua.Savanah terkekeh, namun Suzie tidak mengizinkan percakapan lebih lanjut, di

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 189. Terpesona

    Savanah menggeleng, menatap Roni dengan mata penuh kecemasan. “Kenapa semua ini harus terjadi, Roni? Aku hanya ingin menjalani hidupku dengan tenang. Kenapa mereka tidak bisa membiarkan aku sendiri?”Roni tidak menjawab seketika. Ia menatap wanita yang tampak begitu rapuh di depannya, lalu berkata dengan nada tegas, “Karena mereka tidak tahu siapa Anda sebenarnya. Mereka hanya percaya pada kebohongan yang dijual oleh orang-orang seperti Sarah.”Savanah menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Namun, ia tahu bahwa ini hanyalah awal dari badai yang lebih besar."Aku akan membantumu membersihkan bar ini," kata Roni sambil lalu.Malam itu, setelah semua kekacauan di Salvastone, Savanah duduk di kursi bar sambil menatap Roni yang membersihkan dinding kaca dari noda telur busuk. Tubuh pria itu basah oleh cairan telur yang dilemparkan massa, dan aroma menyengat membuat Savanah merasa bersalah.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 188. Kerusuhan

    Beberapa hari kemudian, Savanah tidak menyadari masalah baru mulai mengincarnya lagi.Video siaran langsung Sarah terus menyebar di media sosial. Dengan judul provokatif seperti “Skandal di Rumah Sakit: Sepupu Penghancur Keluarga!”, video itu menarik perhatian ribuan orang. Banyak yang menyaksikan tanpa tahu cerita sebenarnya, tetapi komentar pedas dan kebencian terus mengalir.Savanah jarang melihat sosial media karena kesibukannya.Salvastone Bar, yang baru saja menjadi milik Savanah, mendadak menjadi sasaran kemarahan mereka yang percaya pada cerita Sarah. Komentar-komentar kasar mulai membanjiri akun media sosial bar itu, dan beberapa orang bahkan memutuskan untuk melampiaskan kebencian mereka di dunia nyata.Pagi itu, Savanah sedang berada di ruang administrasi di lantai atas bar, memeriksa dokumen pembukuan yang tertunda. Ia mencoba fokus pada pekerjaannya meskipun pikirannya masih berat akibat berbagai masala

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 187. Dengan atau tanpa ... mereka

    “Dengar,” potong Roni dengan nada lembut. “Aku tahu ini bukan keputusan yang bisa kau buat dengan mudah. Tapi aku ingin kau tahu bahwa aku tidak menawarkan ini karena rasa kasihan. Aku menawarkan ini karena aku tulus. Karena aku ingin menjadi pria yang bisa kau andalkan.”Savanah menarik napas panjang, mencoba mengatur pikirannya yang berantakan. Ia tahu bahwa Roni adalah pria yang baik, pria yang selalu ada untuknya di saat ia merasa paling terpuruk. Tetapi tawarannya begitu besar, begitu mendadak, hingga ia merasa seolah dunia di sekelilingnya berputar.“Aku tidak tahu apakah aku bisa menerima itu, Roni,” katanya akhirnya dengan suara bergetar. “Aku bahkan belum tahu apa yang harus kulakukan dengan hidupku sendiri. Bagaimana aku bisa membuat keputusan sebesar ini?”Roni menatapnya dengan lembut, tetapi tegas. “Kau tidak perlu memutuskan sekarang, Savanah. Aku hanya ingin kau tahu

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 186. Ketulusan Roni

    Roni menatap Savanah dengan ekspresi lembut, tetapi juga penuh tekad. Ia tahu bahwa ketakutan wanita itu bukanlah sesuatu yang mudah dihapuskan.“Aku mengerti,” katanya pelan. “Baiklah, aku tidak akan mengatakan apa-apa kepada Damian. Ini adalah rahasiamu, dan aku akan menghormatinya.”"Belum saatnya, maksudku, belum saatnya Damian tahu, dia akan tahu nanti, tetapi setelah aku melahirkan anak ini dan mencantumkan nama keluargaku!" tegas Savanah dalam isak tangisnya.Tubuhnya berguncang dalam pelukan Roni."Diamlah, jangan terlalu terbawa emosi. Rahasiamu aman bersamaku, Savanah," hibur Roni.Savanah mengangguk pelan, merasa lega mendengar kata-kata itu. Namun, perasaan bersalah tetap menghantuinya. Ia tahu bahwa Damian, dengan segala kekurangannya, tetap memiliki hak untuk tahu tentang anak mereka. Tetapi rasa takutnya lebih besar daripada rasa bersalah itu.“Terima kasih, Roni,” bisiknya. “Aku tahu aku egois. Tapi ini yang terbaik untuk sekarang.”Roni menepuk bahunya dengan lembut.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 185. Apakah Damian tahu mengenai kehamilanmu?

    “Bu,” kata Savanah lembut, duduk di tepi tempat tidur ibunya. “Ibu harus menjaga diri. Saya tidak bisa kehilangan Ibu. Ibu adalah satu-satunya keluarga yang saya miliki.”Suzie tersenyum lemah. “Sayang, aku sudah menjalani hidup yang penuh liku. Tapi aku tahu satu hal: aku tidak akan meninggalkanmu begitu saja.”Mata Savanah memanas mendengar itu. Ia menggenggam tangan ibunya dengan erat, seolah-olah itu bisa mencegah waktu merenggutnya.“Bu, saya akan melakukan apa saja untuk memastikan Ibu sehat kembali,” kata Savanah, suaranya penuh tekad.Suzie memandang putrinya dengan mata lembutlalu menoleh ke arah Roni. Roni mengangguk kecil seolah-olah menjawab tatapan penuh arti dari sang ibu. “Aku tahu kau akan melakukan segalanya untukku, Savanah. Tapi jangan lupa, kau juga harus menjaga dirimu sendiri. Kau memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk diperjuangkan.”Savanah menunduk, menyadari apa yang dimaksud ibunya—bayi yang kini tumbuh di dalam kandungannya.“Saya akan melindungi bayi

DMCA.com Protection Status