Semua Bab Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara: Bab 111 - Bab 120

193 Bab

Bab 111. Cara pria memperjelas miliknya.

Damian segera menarik Savanah sehingga tubuh mereka saling menempel. "Lepaskan Damian, apaan sih kamu!" pekik Savanah sambil melirik ke arah Roni dan asisten Damian.Roni berdiri dan berseru, "hei, Damian. Kita sedang membahas-""Proyek bisa menunggu," potong Damian lalu memaksa mencium Savanah di hadapan mereka.Mereka terkejut karena tindakan Damian yang tiba-tiba, namun mereka tidak dapat melakukan apa pun."Kenapa? Kamu malu dengan keberadaan mereka?" tanya Damian saat tautan bibir mereka terlepas. Dia lalu memaksa sekali lagi untuk mencium Savanah di hadapan Roni dan asisten Damian.Savanah meronta dan merasa marah, wajahnya merona malu. Dengan kesal dia mengigit bibir Damian yang menciumnya sehingga bibir pria itu mengeluarkan sedikit darah."Ssst!" Damian melepaskan ciumannya, menyentuh bibirnya yang sobek. Kedua matanya menyala tajam. Dia lalu dengan kesal menggendong tubuh Savanah di bahunya selayaknya Savanah adalah kantong beras.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Bab 112. Carilah aku pada saat Damian mengecewakanmu

Roni tertawa tipis dan kembali membuka berkas tender di tanganya tanpa berniat berkata-kata lebih lanjut. Kedua matanya tidak sengaja melihat bekas cumbuan berwarna merah muda di leher Damian. Roni hanya menghela napas dengan berat lalu berpura-pura tidak melihat.Namun, Damian terlihat sengaja menunjukkan bekas kemerahan itu dengan mengelus lehernya perlahan, "ahh, wanita yang dipilih Ayah itu selalu berpura-pura menolak, lihat ini, dia bahkan mengigitku seolah-olah aku ini daging ayam. Bekasnya memerah ya?"Roni melirik sekilas lalu kembali fokus ke dokumen yang dipegangnya, "jadi Ayah berpesan untuk memakai kontraktor Z dan kita akan melakukan pembayaran pertama dua minggu setelah proyek ditanda tangani. Apakah ada masalah bagimu?"Damian berdecak. Dia merasa sedikit kesal karena Roni tidak menanggapi apa yang dia coba perbuat agar pria itu cemburu."Point ini juga tidak tepat. Masalah bahan-bahan bangunan untuk proyek ini juga harus dikontrol kualitas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 113. Mulai diganggu rekan kerja wanita

Pria itu terbangun pada saat Savanah bangkit dari ranjang tadi dan dia sengaja tidak membuka mata karena ingin tahu apakah Savanah hendak menyusul Roni.Ternyata, Roni yang menunggu dan menarik Savanah. Damian mengikuti langkah mereka dan menyimak semua pembicaraan, ingin sekali membongkar perselingkuhan Savanah lalu menunjukkan kepada sang ayah sehingga perceraian lebih cepat dapat dilakukan.Melangkah dengan ketus, tiba-tiba Roni sangat terkejut pada saat berpapasan dengan Damian, namun pria dingin itu hanya menepuk bahunya dan tersenyum tipis, seolah-olah menegaskan bahwa dia sudah kalah total pada saat Savanah menyatakan cintanya kepada Damian.Damian masih berdiri di sana sesaat dan memandang siluet Savanah akibat pantulan sinar matahari yang akan tenggelam sesaat lagi."Benarkah dia mencintaiku?"Damian mencubit dagunya sendiri dan memikirkan langkah selanjutnya. Dia tidak berhasil membongkar perselingkuhan yang ditebaknya di awal, malah mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 114. Kita akan mulai berperang

Tanpa berkata apa-apa, dia mendekat, meraih tangan Savanah dengan lembut dan mengoleskan salep di area yang kemerahan. Savanah terkejut, hatinya mendadak berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia ingin menarik tangannya, tetapi genggaman Damian terasa begitu hangat dan penuh perhatian. Setelah mengoleskan salep dengan telaten, Damian meniup pelan luka di tangannya, seolah ingin mengurangi rasa perihnya.“Jangan terlalu ceroboh lain kali,” ucapnya singkat, kembali dengan nada datarnya, tetapi sentuhan lembut itu terasa sangat berbeda dari sikap dinginnya sehari-hari. Wajah Savanah memerah, dan ia hanya bisa mengangguk canggung, berusaha menyembunyikan perasaan yang mulai mengusik hatinya. Tiba-tiba, suasana di antara mereka menjadi hening namun terasa hangat.Damian masih menatapnya—tatapan yang tidak biasa, yang tampak lembut dan penuh perhatian. Ada keheningan di antara mereka yang menggan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Bab 115. Merebut rumah Savanah

Damian tetap sibuk dalam kesehariannya di dalam kantor dan Savanah melakukan pekerjaannya dengan telaten, membersihkan file dan berkas-berkas yang ditugaskan kepadanya.Sesekali Damian melirik istri yang tidak ia inginkan itu dan merasa bahwa wanita itu cukup bisa diandalkan dalam pekerjaannya. Namun, perhatiannya kembali terarah pada panggilan-panggilan untuk urusan bisnis pada ponselnya.Saat waktu menunjukkan pukul lima sore, Savanah mendekati Damian dan berkata dengan suara kecil, "aku ingin menjengguk Ibuku di penjara hari ini. Apakah pekerjaan ini bisa dilanjutkan besok hari?"Damian menegadahkan kepalanya, dia sedang membaca dokumen proyek dan merasa terganggu dengan keberadaan wanita itu.Mendengar pertanyaan Savanah, Damian teringat bagaimana petugas sipir terlihat ingin memakan wanita itu pada saat kunjungan malam terakhir. Dia ingin ikut bersama Savanah untuk mengunjungi mertuanya, tetapi pilihannya sudah ada janji temu dengan Keihsa untuk maka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 116. Aku sudah cukup lelah

Mendengar itu, Keisha tersenyum lebar dan memeluk lengan Damian.Akhirnya, setelah beberapa hari berpikir, Damian menyerah pada permintaan Keisha. Ia memutuskan untuk memenuhi keinginannya, meskipun dalam hati ada keraguan samar tentang keputusannya.Keisha berhasil meyakinkannya bahwa rumah kecil di pinggir kota itu adalah tempat yang tepat baginya untuk beristirahat, dan Damian, demi menghindari konflik yang tak perlu, memutuskan untuk merelakan rumah itu.Keesokkan harinya, Damian pun memberi tahu Savanah bahwa ia harus menyerahkan rumah tersebut kepada Keisha. Ketika Savanah mendengar keputusan itu, ia tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya."Kupikir kamu memberikannya kepada Ibuku," ucap Savanah dengan raut kecewa.Damian mendengus, "kemarikan kunci rumahnya."Savanah merasa sedih karena dia tahu Ibu sangat menyukai rumah tersebut, namun dia tahu setelah Ibunya bebas, mereka juga tidak akan tinggal di sana.Savanah melangkah perg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 117. Damian, kau mencintaiku?

Tanpa menunggu jawaban, Savanah berbalik dan pergi, meninggalkan Damian yang hanya bisa berdiri di sana, merasakan perasaan yang tak pernah ia pahami sepenuhnya, kini semakin menyiksanya.Saat Savanah berbalik hendak meninggalkan ruang kerja Damian, tiba-tiba Damian kembali meraih pergelangan tangannya, lebih kuat kali ini."Eh, lepaskan!"Savanah terkesiap, merasa terkejut dengan kekuatan genggamannya yang seolah tak ingin melepaskannya. Tanpa sepatah kata pun, Damian menggendongnya ala bridal style."Damian! Jangan lagi!" seru Savanah dengan panik.Savanah berusaha melawan, namun Damian terus menggendongnya  sampai mereka berdua masuk ke dalam kamar itu. Begitu mereka berada di dalam, Damian menutup pintu dan berdiri di depan Savanah, menghalangi jalannya. Tatapannya masih tajam, tapi kali ini ada sesuatu yang lain di sana—campuran antara amarah, frustasi, dan sesuatu yang tak terdefinisikan. “Damian, lepaska
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 118. Kedatangan Keisha

Damian terkejut saat melangkah keluar dari ruangannya. Laporan staf yang menyebut ada seorang wanita mengaku sebagai tunangannya membuat Damian mendadak waspada, dan mendapati Keisha berdiri di sana, tersenyum lebar."Keisha? Bagaimana kamu bisa berada di sini?" tanyanya, penuh keterkejutan.Tanpa menunggu jawaban, Keisha dengan cekatan menyelipkan lengannya ke lengan Damian, menunjukkan kemesraan yang langsung menjadi pusat perhatian para pegawai di sekitar. Bisik-bisik segera terdengar."Di mana kantormu, Sayang?" tanya Keisha manja, menatap Damian. "Bukankah kamu senang dengan kejutan mendadakku ini?"Menahan rasa jengkel, Damian segera menggiring Keisha menuju ruang rapat agar percakapan mereka lebih privat."Damian," panggil Keisha saat mereka masuk, "aku membawa makanan untukmu. Dari tadi aku mencoba menghubungimu, tapi—"“Aku akan menyuruh supir mengantarmu pulang,” potong Damian cepat dengan nada ketus."Damian, kamu... kamu mengusirku?" Keisha menatapnya dengan mata yang membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Bab 119. Bertahan seminggu lagi!

Damian hendak menjelaskan lebih lanjut, namun sebelum sempat berkata apa-apa, Keisha langsung menuntut dengan nada penuh tekad, "Kalau begitu, aku juga mau bekerja di sini. Bukankah seharusnya aku punya kesempatan yang sama?"Savanah yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum tipis, lalu tertawa kecil tanpa suara.Dia tampak benar-benar tidak peduli pada drama yang sedang terjadi. Dengan tenang, dia mengisi botol minumnya, mengabaikan sepenuhnya ketegangan yang melibatkan Keisha dan Damian, lalu melangkah santai kembali menuju kantor Damian untuk melanjutkan pekerjaannya.Namun, di luar dugaan, Keisha langsung mengikuti Savanah dari belakang, tidak rela untuk kalah begitu saja.Damian yang masih terdiam hanya bisa menatap bingung ketika Keisha dengan penuh semangat mengekori langkah Savanah. Dia merasa tak berdaya menghadapi situasi yang semakin rumit ini.Saat tiba di dalam ruang kerja Damian, Keisha tertegun. Kedua matanya membulat, menatap ruangan dengan kagum. Ruangan itu terlih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bab 120. Mulai berubah?

Setelah Savanah melangkah keluar dan menutup pintu dengan tenang, Damian duduk di kursi kerjanya, menarik napas dalam-dalam tanpa berkata-kata, berharap Keisha akan segera sadar dan pergi.Namun, Keisha justru mendekatinya dengan wajah penuh harap, lalu merengek manja, “Nah, apa yang harus kukerjakan?” Tanpa ragu, ia duduk di pangkuan Damian dan melingkarkan lengannya di pundak pria itu.Damian menahan kesal, merasa situasi ini sudah kelewat batas. Sebuah ide muncul di kepalanya. Ia menatap sudut ruangan yang masih berantakan dengan tumpukan dokumen yang belum sempat dibereskan Savanah sebelum ia keluar tadi."Lihat dokumen-dokumen itu?" Damian menunjuk tumpukan berkas dengan tatapan dingin.“Savanah sedang merapikannya, tapi karena kamu sangat ingin bekerja di sini, kamu bisa membantu membereskannya. Susun semuanya berdasarkan tanggal dan keperluannya. Dan jangan ganggu aku, karena aku akan pergi rapat dengan kolega bisnis.”Keisha tertegun mendengar perintah Damian yang dingin, namun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status