All Chapters of Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara: Chapter 121 - Chapter 130

193 Chapters

Bab 121. Kunjungan singkat

Setelah sejenak hening, Damian melanjutkan, "Ayo, aku antar kamu ke sana. Kamu tidak perlu naik bus."Savanah menghela napas, ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk.Damian memberikan selembar uang berwarna merah kepada supir bus dan membuat supir itu hanya tersenyum lebar tanpa ada pertanyaan apa pun.Mereka berdua turun dari bus, dan tanpa banyak bicara, Savanah naik ke belakang motor Damian. Sesaat kemudian, motor itu kembali melaju, meninggalkan bus yang berhenti di pinggir jalan.Di sepanjang perjalanan, mereka tidak banyak bicara. Damian hanya fokus pada jalan, sementara Savanah terdiam di belakangnya, memikirkan semua yang baru saja terjadi. Keberanian Damian mengejarnya membuat hatinya tersentuh, meski ia masih sedikit bingung dengan perubahan sikap suaminya yang mendadak ini.Setelah beberapa waktu berkendara, Damian dan Savanah akhirnya tiba di depan gedung penjara yang suram. Damian mematikan mesin motornya, menoleh ke arah Savanah yang tampak tegang dan sedikit pucat
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 122. Siasat Robert

"Bu, aku akan segera kembali menjenguk. Tolong jaga kesehatan, ya," ucap Savanah dengan suara bergetar. Dia merasa tubuh ibunya semakin kurus dan Savanah tidak sabar menunggu seminggu lagi untuk membawa ibunya pergi bersama sejauh mungkin. "Ibu akan baik-baik saja, Nak," balas ibunya, menggenggam tangan Savanah dengan penuh kasih. "Yang penting, kamu harus menjaga dirimu. Jangan sampai kamu terlalu lelah bekerja, dan... jika bisa, jangan terus menutup hati."Suzie mendekat ke telinga Savanah dan berbisik, "apakah yang kemarin itu sudah berbuah?""Ibu..." rengek Savanah dan wajahnya mulai merona merah dan terasa hangat. Suzie tersenyum kecil lalu melirik ke arah Damian, "lihatlah, suamimu begitu tampan dan baik. Dia akan menjadi sosok suami yang sempurna untukmu, Nak.""Sosok Ayah yang sempurna untuk anak-anakmu kelak," lanjutnya. Savanah terdiam mendengar kalimat terakhir itu, tatapannya beralih ke D
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 123. Kalian sudah mulai pikun?

Angeli menepis tangan suaminya dengan kesal lalu melanjutkan kalimatnya, "bukannya kamu ada memberiku sedikit dari uang asuransi itu?""Ke mana semuanya? Jangan katakan kamu memiliki wanita simpanan?" Angeli selalu merasa penasaran karena suaminya memiliki uang asuransi dari Ayah Savanah, tetapi uang yang miliyaran itu tidak pernah dia ketahui arahnya."Aku sudah membayar hutang, bukankah kau sudah tahu bagaimana krisis yang menimpa perusahaan? Masih berani bertanya!" sahut Robert dengan kesal."Kembali ke intinya, apa yang harus kita lakukan? Keluarga Pangestu, mereka terlalu kuat untuk keluarga Brown yang tidak ada apa-apanya!"Robert kembali menapaki lantai di ruangannya, berjalan bolak-balik dengan gelisah sambil berkata-kata sendiri.“Ya, kita harus membuat situasi di pihak kita. Kalau tidak, semua kerja keras kita selama ini sia-sia,” jawab Angeli tegas. "Caranya... caranya!" gumam Robert berulang-ulang dengan panik.
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 124. Menjebak Damian

Robert dan Angeli mengigit bibirnya sendiri, mereka tahu bagaimana mereka berpesta pora setelah menerima biaya pengobatan dari Damian. Mereka bertamasya dengan kapal cruise dan karena penuh dengan permainan on-site di dalam kapal, mereka kalah dan akhirnya hanya membawa ongkos taksi pulang dari pelabuhan.Hal ini tentu saja tidak berani diceritakan oleh dua orang tua itu kepada Sarah. "Sarah, kami sudah menggunakan semua uangnya untuk kuliahmu dan juga hutang Ayah juga sudah terlunasi sebagian," balas Angeli dengan perasaan tidak menentu karena dia juga ikut andil dalam menghabiskan uang kompensasi tersebut. Sarah mendesah, teringat bagaimana Damian sama sekali tidak meliriknya bahkan mendorongnya sehingga punggungnya menghantam lantai. Sampai saat ini, dia masih merasa sedikit kaku dengan bagian punggungnya.Ada sedikit perasaan benci sekaligus harapan di dalam dirinya, dan di saat yang sama, perasaan dendam yang ia simpan unt
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 125. Termakan jebakan

Damian mengangguk, "ya. Pergilah bersamaku." Keisha yang mendengar hal itu segera ikut andil dalam bicaranya, "aku juga mau ikut." "Apakah kamu mengenalnya? Saya hanya akan membawa Savanah dengan motor dan yang sakit itu adalah sepupunya," sahut Damian dengan ketus. Pria itu sudah mulai merasa kesal karena keberadaan Keisha yang dianggapnya sering menganggu dengan tindakan di luar nalarnya. "Sampai sekarang kamu belum juga menyelesaikan pekerjaanmu, kualitasmu dalam bekerja memang perlu dipertimbangkan!" seru Damian melanjutkan kalimatnya. Mendengar penolakan dari Damian dan perkataannya yang memang sesuai dengan kenyataan, Keisha cemberut dan melangkah pergi dengan langkah kasar. "Mari ikut aku," ucap Damian lalu menarik tangan Savanah agar mengikutinya. Sepanjang perjalanan, Savanah yang duduk di belakang motor Damian hanya mendiamkan dirinya, tidak ada per
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 126. "... dan kau kira aku peduli?"

Namun, pada saat yang sama, di tengah pintu yang terbuka, Savanna berdiri dengan tatapan yang susah diartikan, matanya berkaca-kaca melihat kejadian tersebut.Ia tidak pernah menyangka bahwa mereka akan berciuman tepat pada saat dia tiba, dan tanpa berkata apa pun, Savanna berbalik pergi, meninggalkan tempat itu dengan langkah cepat dan hati yang penuh kekecewaan, menyadari bahwa selama ini, Damian bukan hanya dekat dengan Keisha tetapi juga Sarah. Damian, yang menyadari kehadiran Savanna, segera berlari mengejarnya. “Savannah! Tunggu! Ini tidak seperti yang kamu lihat!” panggilnya putus asa, namun Savanna tidak peduli. Ia terus berjalan menjauh, tak memedulikan panggilan Damian. Di dalam kamar, Sarah tersenyum tipis, merasa puas melihat rencananya berhasil. Angeli dan Robert yang mengintip dari ujung koridor pun tersenyum lega, mengetahui bahwa Savannah mungkin akan mempertimbangkan untuk meninggalkan Damian. 
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 127. Jebakan berikutnya

"Maaf, ini dari Rumah Sakit Sentosa. Kami ingin menyampaikan bahwa baru saja pasien atas nama Sarah Brown memberikan ancaman bahwa dia akan melompat dari gedung paling atas di rumah sakit kami, dan semua itu hanya bisa dicegah dengan adanya keberadaan Anda. Apakah Anda bisa kembali ke Rumah Sakit untuk memberikan pertolongan kepada saudari Sarah?""A-apa?!"Damian terkejut mendengar apa yang disampaikan karena wanita itu benar-benar sudah nekad dan bahkan tidak menghargai nyawa miliknya."Baik, saya segera kembali ke Rumah Sakit."Usai menutup ponselnya, Damian segera melajukan motornya dengan panik kembali ke Rumah Sakit. Dia bahkan tidak sanggup menanggapi hujan yang mulai turun.Tidak lama kemudian, Damian berdiri di atap gedung dengan tubuh basah kuyup oleh hujan. Di hadapannya, Sarah Brown berdiri di tepi gedung, tampak seperti bayangan masa lalu yang tidak pernah berhenti menghantuinya. Matanya merah, entah karena hujan atau tangis. Tubuhnya
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 128. Penyelamatan yang berhasil

Beberapa orang yang menyaksikan ikut merasakan apa penderitaan Sarah dan menilai Damian hanya memandangnya rendahan lalu melukai wanita itu dengan pemberian uang yang cukup banyak. Damian menggeleng perlahan. “Sarah, aku tidak bisa memperbaiki semuanya dengan cara itu. Aku tahu aku telah salah. Aku tahu kecelakaan itu mengubah hidupmu, dan aku menyesal. Tapi aku tidak bisa memaksakan cinta.” "Kamu benar-benar mencintai sepupuku? Bahkan dengan masa lalunya yang buruk itu? Apa kurangnya diriku, Damian?" "K-kamu, salah paham, aku..." Damian tidak sanggup meneruskan kata-katanya, dia melirik beberapa ponsel yang mengarah kepadanya. Jika dia menyebutkan nama Keisha saat ini, maka wanita yang tidak punya hubungan apa-apa itu akan kembali terlibat. “Kalau begitu, apa gunanya aku hidup?” tanya Sarah, matanya berkaca-kaca.“Aku bahkan tidak bisa berjalan seperti dulu. Aku
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 129. Keisha mulai panik

"Nak, Damian. Tolonglah, jaga putri kami satu-satunya. Kalau pun kamu tidak mencintainya, tetaplah di sisinya sementara waktu. Bila kamu pergi, aku takut... dia akan berulah lagi seperti itu lagi dan anakku... hiks, sungguh malang nasibmu karena mencintai pria yang hanya memandang ke arah sepupuku." Damian hanya bisa mengangguk dan menatap Sarah yang sedang tidur dengan wajah datar. Dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan selain membiarkan semua suasana menjadi tenang kembali. Sementara di kantor Damian. Keisha duduk gelisah di sofa, menunggu kedatangan Damian dengan ponsel di tangan. Sudah berkali-kali ia mencoba menghubungi Damian, tapi pria itu tidak menjawab. Ini bukan kebiasaan Damian. Biasanya, ia akan selalu mengabari atau bahkan datang menjemputnya pulang kerja, meski hujan sekalipun. Tapi malam ini, tidak ada pesan, tidak ada panggilan, hanya kesunyian yang membuat hati Keisha semakin kalut. "Apaka
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 130. Pertemuan Sarah dan Keisha

“Dari mana kamu mendapatkan ini?” tanya Keisha tajam, berusaha menutupi emosinya. Savanah mengangkat bahu. “Seorang teman yang bekerja di rumah sakit mengirimkannya padaku. Katanya, Damian berlari ke sana seperti pahlawan di film, mencoba menyelamatkan Sarah yang ingin melompat dari gedung. Oh, sangat dramatis, bukan?” "Aah, sepertinya saya harus memberitahumu bahwa kamu juga bisa melihatnya di internet. Hari ini cukup viral si Damian dan Sarah," lanjut Savanah lalu terkekeh pelan. Dia merasa sangat menikmati reaksi Keisha yang terkejut secara terus menerus. Keisha mengalihkan pandangannya dari layar, tapi gambar itu sudah terukir di pikirannya. Hatinya berkecamuk, antara percaya pada Damian atau membiarkan keraguan merasuki pikirannya. Ia bisa menyimpulkan bahwa Sarah menyukai Damian, bahkan mungkin lebih dari sekadar menyukai. Tapi Damian... apakah ia benar-benar akan mengkhianati cinta mereka?
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status