Semua Bab Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara: Bab 141 - Bab 150

193 Bab

Bab 141. Dokter yang tampan

Keisha menarik tangannya dengan sedikit jijik, karena status wanita yang berbaring di ranjang itu tentu saja lebih rendah daripadanya yang hidup dalam kemewahan. Sarah tersenyum, dalam hatinya dia menyakinkan bahwa setelah 20 miliar di tangannya, mungkin dia bisa memanfaatkan uang yang nilainya fantastis itu untuk membuat Keisha bertekuk lutut suatu hari. "Dan bantu aku ke ranjang Damian, setidaknya aku ingin tubuh pria itu walau sekali saja." Mendengar permintaan Sarah, Keisha segera menutup mulut dengan sebelah tangannya karena tiba-tiba ingin muntah lagi. "A-aku benar-benar butuh obat maag," ucap Keisha dengan wajah yang mulai pucat.""Baiklah, silakan pergi. Saya mengantuk." Sarah segera memundurkan pantatnya dan menarik selimut. Dia tidak ingin berbicara lebih lanjut dengan Keisha lagi. Keisha keluar dari rumah sakit dengan perasaan kacau. Ia tidak menemukan Damian, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 142. Viralkan

Sebuah desiran halus merambat dalam hati Sarah, "lumayan, Dokter.""Saya akan memeriksa Anda sebentar ya."Angeli dan Robert mundur beberapa langkah untuk memberi ruang bagi Dokter tampan itu agar bisa memeriksa dan mencatat laporan."Bagaimana keadaannya, Dokter?""Tidak masalah, kesehatannya sudah pulih dengan baik, punggungnya hanya membutuhkan beberapa bulan fisioterapi, tetapi sejauh ini, semua sudah berjalan dengan baik," sahut sang dokter lalu menoleh ke arah Sarah."Saya akan meresepkan vitamin untukmu besok. Kamu sudah boleh beristirahat di rumah dan kembali dua hari lagi untuk melakukan fisioterapi," lanjutnya."M-maksud Dokter, saya sudah boleh pulang?" Sarah merasa mulai gelisah, dia tidak ingin pulang. Dengan berada di Rumah Sakit, dia memiliki alasan untuk merengek kepada Damian."Ya, bukankah hal itu yang ditunggu semua pasien? Anda sudah terlihat sehat dan boleh pulang." Dokter itu mengernyitkan alisnya karena merasa a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 143. Demi Ibu

Sarah segera menjawab, "sayang. Tentu sayang sekali. Tapi aku sedikit panik karena Damian, kalian masih ingat pria tampan yang menolongku saat itu, ahhh... Dia begitu tampan dan aku begitu mencintainya...""Apakah dia mencintaimu?" tanya salah sebuah komentar yang masuk ke layar ponsel Sarah."Seharusnya dia mencintaiku, tetapi belakangan ini, dia berubah."Sarah mengusap pipinya dengan lembut. Kedua kelopak matanya terasa sangat perih saat ini. Sehingga air matanya semakin terlihat deras.Karena itu juga, simpati dari para penonton yang menyaksikan acara siaran langsung itu semakin bersimpati dan jumlah tayang yang mengikuti aku Sarah menjadi semakin banyak. “Aku tidak tahu kenapa Damian bisa memilih seseorang seperti dia,” ujarnya, suaranya bergetar penuh emosi. “Aku yang mencintainya dengan tulus, malah diabaikan. Sedangkan Savanah…,” Sarah menarik napas panjang, memanfaatkan jeda untuk menambah drama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 144. Kau menfitnahku!

Dia tahu, apa pun yang dia katakan, akan diputarbalikkan oleh Sarah. Tapi dia juga tahu, dia tidak bisa tinggal diam.Dia menegaskan dirinya, menunggu dan membalas nanti sesudah semua selesai."F-fokus, Ibu... I-bu a-akan keluar. D-dua hari lagi," ucap Savanah dengan suara yang bergetar dan terputus-putus karena kemarahan yang sebegitu banyaknya. Di tempat lain, dalam kantornya yang sudah mulai sepi, Damian sedang memeriksa laporan pekerjaan ketika ponselnya berbunyi. Sebuah pesan dari Roni masuk:"Damian, kamu sudah lihat siaran langsung Sarah? Dia bicara buruk tentang Savanah. Harusnya kamu periksa." Damian mengernyitkan alis, lalu membuka aplikasinya dan langsung melihat potongan siaran langsung Sarah yang sudah viral.Pria itu terkejut lalu wajahnya berubah dingin seketika.Kata-kata Sarah memenuhi layar: “Savanah tidak pernah pantas untuk Damian. Bahkan, aku mendengar dia hanya menikahinya karena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 145. Foto yang ambigu

"Ya, Savanah. Saya juga baru saja menyaksikan acara siaran langsung dan sangat terkejut, Sarah sudah berubah seperti itu dan memberikan fitnahan. Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Mila. Mereka sudah berteman sejak sekolah dan Mila tahu, semua yang diceritakan Sarah adalah tidak sesuai dengan kondisi.Savanah gadis polos serta murid baik yang penuh prestasi, bukan seorang yang sering melayani pria tua, seperti yang diberitakan oleh Sarah. "Coba kirim rekaman siaran langsung tadi. Aku sedang menganalisanya," ucap Mila dengan tegas."Baik."Savanah segera mengetik di ponselnya untuk mengirimkan beberapa file.Mila mendengarkan rekaman siaran langsung yang telah Savanah kirimkan. “Dia bermain kotor, dan ini bisa kita jadikan kasus. Tapi aku butuh bukti kuat, lebih dari sekadar video ini. Kita harus menunjukkan motifnya dan dampaknya pada reputasimu.” “Baik,” jawab Savanah dengan tegas. &ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 146. Ini Ayahmu!

Percakapan berubah menjadi adu argumen. Mereka menaikkan suara masing-masing, saling melontarkan tuduhan dan pembelaan. Damian merasa diserang, sementara Savanah merasa dikhianati. Di tengah pertengkaran itu, Savanah tiba-tiba tertawa. Damian menghentikan kalimatnya dan memandangnya dengan bingung. “Kenapa kau tertawa?” Savanah menunjuk foto itu di layar ponsel Damian. “Pria tua ini,” katanya dengan nada mengejek, “adalah Jason, ayahmu sendiri! Kami sedang membahas rencana perceraian kita! Aku bahkan tidak percaya kau tidak mengenali ayahmu sendiri.” "Perceraian?""Ayah?"Damian terdiam, wajahnya memucat. Ia memandang foto itu lagi, kali ini dengan perhatian lebih. Benar saja, pria di foto itu adalah ayahnya.Sosok yang ada di dalam foto itu memang hanya terlihat sisi punggung sang Ayah."Ini, Dad?" Damian mulai melepas leher Savanah lalu memegang layar ponselnya dan membuka layar lebih lebar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 147. Damian membujuk!

Damian memasuki kamar dengan langkah ragu. Ia menemukan Savanah sedang memasukkan pakaian ke dalam koper besar. Hatinya mencelos melihat pemandangan itu—Savanah benar-benar bersiap untuk pergi. Suasana kamar yang hangat semalam, kini berubah dingin dan penuh jarak. Damian baru menyadari bahwa dirinya selalu membeli pakaian dan tas mewah kepada Keisha sementara untuk Savanah, dia tidak pernah membelikan apa pun. “Savanah…” Damian memanggil dengan suara rendah, mencoba menarik perhatian istrinya. Savanah berhenti sejenak, tetapi tidak menoleh. “Kalau kamu memeriksa isi koperku, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat, Damian, aku tidak akan mengambil barang yang bukan milikku,” ujarnya dengan nada lelah sambil melanjutkan menyusun pakaiannya. Damian mendekat, menahan dirinya untuk tidak menyentuh Savanah. “Aku tahu aku salah,” katanya pelan. “Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 148. Aku hamil... dan itu anakmu.

Savanah hanya diam dan merasa sedikit curiga dengan apa yang Damian utarakan. Sifat pria itu tiba-tiba berubah. Tiba-tiba dia seperti melihat bayangan Keisha seolah-olah lewat di mata bening Damian.Sesaat kemudian, Savanah tertawa kecil dan berkata dalam bathinnya, menyadari bahwa pria itu tidak pernah mencintainya. “Bagaimana aku tahu kamu serius kali ini, Damian? Kamu... bukankah kamu akan pergi mencari Keisha. Setelah aku pergi, kalian tidak perlu bersembunyi lagi dari publik." Damian menundukkan kepala. Menyadari bahwa dia memang tidak memiliki alasan untuk menyingkirkan Keisha dalam kehidupannya."Jangan libatkan Keisha di sini," kata Damian dengan nada tinggi."Maksudku, aku tidak punya jawaban lain selain tindakan. Aku akan mulai sekarang. Aku akan menemui Mila, menguatkan kasus kita terhadap Sarah. Aku akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa kamu adalah korban di sini. Aku hanya minta satu hal dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 149. Diam dan tidur!

Keisha mengangguk, lalu memegang perutnya yang rata. “Aku tidak punya alasan untuk berbohong, Damian. Tapi aku juga tidak akan memaksamu. Jika kau tidak benar-benar menginginkan aku... atau anak ini, aku akan menyelesaikannya sendiri.”Keisha menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan lalu menangis kuat-kuat. “Keisha, jangan bicara seperti itu,” kata Damian cepat. “Itu bukan solusinya.” Damian segera meraih tubuh Keisha yang terisak ke dalam pelukannya. “Tapi aku tidak mau anak ini lahir tanpa seorang ayah,” rengeknya sambil mulai terisak.“Jika kau tidak mau bertanggung jawab, aku akan membuangnya. Aku tidak bisa melakukannya sendirian, Damian!” rengek Keisha dengan suara parau. Kedua pipinya sudah basah.Keisha terus menangis, dan Damian merasa terpojok. Ia tahu Keisha mungkin sedang memanfaatkannya aytau menjebaknya, tapi ia tidak bisa mengambil risiko. Jik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 150. Apakah kamu mencintaiku?

Damian mendekatkan tubuhnya, memeluk Savanah dari belakang. Ia menempelkan wajahnya di bahu wanita itu, seolah ingin menyerap kehangatannya. “Diam dan tidurlah,” katanya dengan suara serak. “Begitu saja sudah cukup.” Savanah ingin protes, tetapi ada sesuatu dalam nada suara Damian yang membuatnya terdiam. Ia bisa merasakan beban yang berat dalam pelukan suaminya. Dengan enggan, ia membiarkan Damian tetap memeluknya meskipun tubuh pria itu masih terasa dingin. Pelukan Damian semakin erat, seolah ia takut kehilangan Savanah. Dan tanpa kata-kata lagi, mereka akhirnya tertidur dalam keheningan, dengan tubuh yang saling menyentuh, saling memberi kehangatan. Saat pagi datang, matahari perlahan menyinari kamar mereka. Savanah membuka matanya, merasakan tangan Damian masih melingkari tubuhnya. Tubuh Damian kini hangat, dan wajahnya terlihat damai dalam tidur. Savanah memutar tubuhnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status