Share

Bab 116. Aku sudah cukup lelah

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 09:09:01

Mendengar itu, Keisha tersenyum lebar dan memeluk lengan Damian.

Akhirnya, setelah beberapa hari berpikir, Damian menyerah pada permintaan Keisha. Ia memutuskan untuk memenuhi keinginannya, meskipun dalam hati ada keraguan samar tentang keputusannya.

Keisha berhasil meyakinkannya bahwa rumah kecil di pinggir kota itu adalah tempat yang tepat baginya untuk beristirahat, dan Damian, demi menghindari konflik yang tak perlu, memutuskan untuk merelakan rumah itu.

Keesokkan harinya, Damian pun memberi tahu Savanah bahwa ia harus menyerahkan rumah tersebut kepada Keisha. Ketika Savanah mendengar keputusan itu, ia tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.

"Kupikir kamu memberikannya kepada Ibuku," ucap Savanah dengan raut kecewa.

Damian mendengus, "kemarikan kunci rumahnya."

Savanah merasa sedih karena dia tahu Ibu sangat menyukai rumah tersebut, namun dia tahu setelah Ibunya bebas, mereka juga tidak akan tinggal di sana.

Savanah melangkah perg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 117. Damian, kau mencintaiku?

    Tanpa menunggu jawaban, Savanah berbalik dan pergi, meninggalkan Damian yang hanya bisa berdiri di sana, merasakan perasaan yang tak pernah ia pahami sepenuhnya, kini semakin menyiksanya.Saat Savanah berbalik hendak meninggalkan ruang kerja Damian, tiba-tiba Damian kembali meraih pergelangan tangannya, lebih kuat kali ini."Eh, lepaskan!"Savanah terkesiap, merasa terkejut dengan kekuatan genggamannya yang seolah tak ingin melepaskannya. Tanpa sepatah kata pun, Damian menggendongnya ala bridal style."Damian! Jangan lagi!" seru Savanah dengan panik.Savanah berusaha melawan, namun Damian terus menggendongnya sampai mereka berdua masuk ke dalam kamar itu. Begitu mereka berada di dalam, Damian menutup pintu dan berdiri di depan Savanah, menghalangi jalannya. Tatapannya masih tajam, tapi kali ini ada sesuatu yang lain di sana—campuran antara amarah, frustasi, dan sesuatu yang tak terdefinisikan.“Damian, lepaska

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 118. Kedatangan Keisha

    Damian terkejut saat melangkah keluar dari ruangannya. Laporan staf yang menyebut ada seorang wanita mengaku sebagai tunangannya membuat Damian mendadak waspada, dan mendapati Keisha berdiri di sana, tersenyum lebar."Keisha? Bagaimana kamu bisa berada di sini?" tanyanya, penuh keterkejutan.Tanpa menunggu jawaban, Keisha dengan cekatan menyelipkan lengannya ke lengan Damian, menunjukkan kemesraan yang langsung menjadi pusat perhatian para pegawai di sekitar. Bisik-bisik segera terdengar."Di mana kantormu, Sayang?" tanya Keisha manja, menatap Damian. "Bukankah kamu senang dengan kejutan mendadakku ini?"Menahan rasa jengkel, Damian segera menggiring Keisha menuju ruang rapat agar percakapan mereka lebih privat."Damian," panggil Keisha saat mereka masuk, "aku membawa makanan untukmu. Dari tadi aku mencoba menghubungimu, tapi—"“Aku akan menyuruh supir mengantarmu pulang,” potong Damian cepat dengan nada ketus."Damian, kamu... kamu mengusirku?" Keisha menatapnya dengan mata yang membu

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 119. Bertahan seminggu lagi!

    Damian hendak menjelaskan lebih lanjut, namun sebelum sempat berkata apa-apa, Keisha langsung menuntut dengan nada penuh tekad, "Kalau begitu, aku juga mau bekerja di sini. Bukankah seharusnya aku punya kesempatan yang sama?"Savanah yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum tipis, lalu tertawa kecil tanpa suara.Dia tampak benar-benar tidak peduli pada drama yang sedang terjadi. Dengan tenang, dia mengisi botol minumnya, mengabaikan sepenuhnya ketegangan yang melibatkan Keisha dan Damian, lalu melangkah santai kembali menuju kantor Damian untuk melanjutkan pekerjaannya.Namun, di luar dugaan, Keisha langsung mengikuti Savanah dari belakang, tidak rela untuk kalah begitu saja.Damian yang masih terdiam hanya bisa menatap bingung ketika Keisha dengan penuh semangat mengekori langkah Savanah. Dia merasa tak berdaya menghadapi situasi yang semakin rumit ini.Saat tiba di dalam ruang kerja Damian, Keisha tertegun. Kedua matanya membulat, menatap ruangan dengan kagum. Ruangan itu terlih

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 120. Mulai berubah?

    Setelah Savanah melangkah keluar dan menutup pintu dengan tenang, Damian duduk di kursi kerjanya, menarik napas dalam-dalam tanpa berkata-kata, berharap Keisha akan segera sadar dan pergi.Namun, Keisha justru mendekatinya dengan wajah penuh harap, lalu merengek manja, “Nah, apa yang harus kukerjakan?” Tanpa ragu, ia duduk di pangkuan Damian dan melingkarkan lengannya di pundak pria itu.Damian menahan kesal, merasa situasi ini sudah kelewat batas. Sebuah ide muncul di kepalanya. Ia menatap sudut ruangan yang masih berantakan dengan tumpukan dokumen yang belum sempat dibereskan Savanah sebelum ia keluar tadi."Lihat dokumen-dokumen itu?" Damian menunjuk tumpukan berkas dengan tatapan dingin.“Savanah sedang merapikannya, tapi karena kamu sangat ingin bekerja di sini, kamu bisa membantu membereskannya. Susun semuanya berdasarkan tanggal dan keperluannya. Dan jangan ganggu aku, karena aku akan pergi rapat dengan kolega bisnis.”Keisha tertegun mendengar perintah Damian yang dingin, namun

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 121. Kunjungan singkat

    Setelah sejenak hening, Damian melanjutkan, "Ayo, aku antar kamu ke sana. Kamu tidak perlu naik bus."Savanah menghela napas, ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk.Damian memberikan selembar uang berwarna merah kepada supir bus dan membuat supir itu hanya tersenyum lebar tanpa ada pertanyaan apa pun.Mereka berdua turun dari bus, dan tanpa banyak bicara, Savanah naik ke belakang motor Damian. Sesaat kemudian, motor itu kembali melaju, meninggalkan bus yang berhenti di pinggir jalan.Di sepanjang perjalanan, mereka tidak banyak bicara. Damian hanya fokus pada jalan, sementara Savanah terdiam di belakangnya, memikirkan semua yang baru saja terjadi. Keberanian Damian mengejarnya membuat hatinya tersentuh, meski ia masih sedikit bingung dengan perubahan sikap suaminya yang mendadak ini.Setelah beberapa waktu berkendara, Damian dan Savanah akhirnya tiba di depan gedung penjara yang suram. Damian mematikan mesin motornya, menoleh ke arah Savanah yang tampak tegang dan sedikit pucat

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 122. Siasat Robert

    "Bu, aku akan segera kembali menjenguk. Tolong jaga kesehatan, ya," ucap Savanah dengan suara bergetar. Dia merasa tubuh ibunya semakin kurus dan Savanah tidak sabar menunggu seminggu lagi untuk membawa ibunya pergi bersama sejauh mungkin."Ibu akan baik-baik saja, Nak," balas ibunya, menggenggam tangan Savanah dengan penuh kasih. "Yang penting, kamu harus menjaga dirimu. Jangan sampai kamu terlalu lelah bekerja, dan... jika bisa, jangan terus menutup hati."Suzie mendekat ke telinga Savanah dan berbisik, "apakah yang kemarin itu sudah berbuah?""Ibu..." rengek Savanah dan wajahnya mulai merona merah dan terasa hangat.Suzie tersenyum kecil lalu melirik ke arah Damian, "lihatlah, suamimu begitu tampan dan baik. Dia akan menjadi sosok suami yang sempurna untukmu, Nak.""Sosok Ayah yang sempurna untuk anak-anakmu kelak," lanjutnya.Savanah terdiam mendengar kalimat terakhir itu, tatapannya beralih ke D

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 123. Kalian sudah mulai pikun?

    Angeli menepis tangan suaminya dengan kesal lalu melanjutkan kalimatnya, "bukannya kamu ada memberiku sedikit dari uang asuransi itu?""Ke mana semuanya? Jangan katakan kamu memiliki wanita simpanan?" Angeli selalu merasa penasaran karena suaminya memiliki uang asuransi dari Ayah Savanah, tetapi uang yang miliyaran itu tidak pernah dia ketahui arahnya."Aku sudah membayar hutang, bukankah kau sudah tahu bagaimana krisis yang menimpa perusahaan? Masih berani bertanya!" sahut Robert dengan kesal."Kembali ke intinya, apa yang harus kita lakukan? Keluarga Pangestu, mereka terlalu kuat untuk keluarga Brown yang tidak ada apa-apanya!"Robert kembali menapaki lantai di ruangannya, berjalan bolak-balik dengan gelisah sambil berkata-kata sendiri.“Ya, kita harus membuat situasi di pihak kita. Kalau tidak, semua kerja keras kita selama ini sia-sia,” jawab Angeli tegas."Caranya... caranya!" gumam Robert berulang-ulang dengan panik.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 124. Menjebak Damian

    Robert dan Angeli mengigit bibirnya sendiri, mereka tahu bagaimana mereka berpesta pora setelah menerima biaya pengobatan dari Damian. Mereka bertamasya dengan kapal cruise dan karena penuh dengan permainan on-site di dalam kapal, mereka kalah dan akhirnya hanya membawa ongkos taksi pulang dari pelabuhan.Hal ini tentu saja tidak berani diceritakan oleh dua orang tua itu kepada Sarah."Sarah, kami sudah menggunakan semua uangnya untuk kuliahmu dan juga hutang Ayah juga sudah terlunasi sebagian," balas Angeli dengan perasaan tidak menentu karena dia juga ikut andil dalam menghabiskan uang kompensasi tersebut.Sarah mendesah, teringat bagaimana Damian sama sekali tidak meliriknya bahkan mendorongnya sehingga punggungnya menghantam lantai. Sampai saat ini, dia masih merasa sedikit kaku dengan bagian punggungnya.Ada sedikit perasaan benci sekaligus harapan di dalam dirinya, dan di saat yang sama, perasaan dendam yang ia simpan unt

Bab terbaru

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 136. Tulang yang remuk

    Savanah tidak tahu harus menjawab apa. Ingin sekali dia yang menanyakan hal yang sama kepada Damian, tetapi dia sama sekali tidak berani.Dia juga tidak berani menerima hubungan lebih lanjut dengan Damian karena dia sudah merencanakan semuanya.Dia tidak ingin gagal!Dia tidak mau, sebuah pertanyaan tanpa arah dari Damian itu membuat dia berubah pikiran dan kembali terjebak dalam pernikahan palsu yang bahkan mertuanya, Jason, sudah melepaskannya.Malam bergairah? Itu hanya kebutuhan sesaat karena mereka sama-sama sudah dewasa. Savanah menegaskan perkataan itu berulang kali dalam hatinya.“Terima kasih,” bisik Damian. “Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan tanpa kamu.”Kata-kata itu membuat dada Savanah terasa berat. Ironis sekali, pikirnya. 'Dia mungkin berpikir aku adalah tempat berlabuh, tapi aku hanya tinggal menunggu waktu untuk pergi.' Savana

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 135. Malam penuh gairah

    Savanah terkejut, tapi ia menahan diri untuk tidak bersuara lebih lanjut dengan menutup mulutnya sendiri. Pelukan Damian terasa kuat, seperti ada magnet yang membuatnya tak bisa melepaskan diri.“Jangan pergi,” gumam Damian dalam tidurnya. Suaranya berat tapi lembut, seperti seseorang yang berbicara dari dalam mimpi. Savanah bisa merasakan napas hangat pria itu di lehernya, membuat tubuhnya kaku.Savanah ingin menanyakan siapa yang dimaksud Damian, apakah Keisha, atau Sarah? Atau wanita lain? Damian selalu berganti pasangan, jadi Savanah tidak bisa menebak siapa yang sedang berada dalam mimpi pria itu saat ini.“Damian,” bisiknya, mencoba membangunkan pria itu dengan pelan. Namun Damian hanya merapatkan pelukannya, membuat Savanah semakin sulit untuk bergerak.Hati Savanah mulai berpacu kencang karena sepertinya pria itu tidak benar-benar sedang bermimpi."Damian,

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 134. Tidak seindah cinta dalam novel

    Damian menghirup aroma rambut Savanah, aroma lembut dan segar yang terasa menenangkan. Ia memejamkan matanya, membiarkan semua beban hari itu memudar. Pelukan itu tidak berisi gairah, melainkan sebuah permintaan diam-diam untuk kedamaian.“Aku hanya ingin seperti ini sebentar,” bisik Damian, suaranya serak.Savanah tetap diam, membiarkan Damian memeluknya lebih erat. Ia merasakan dada pria itu naik turun dengan napas yang berat, dan hatinya tergerak sedikit. Namun, tidak boleh ada simpati, pikirnya. Ia tidak boleh melupakan rencana yang sudah ia susun sejak awal.Savanah menatap sekilas wajah Damian yang tertunduk di bahunya. Betapa lemahnya pria ini, pikirnya. Damian mungkin kuat di mata orang lain, tapi di balik itu, ia adalah seseorang yang tersesat dalam kekacauan hidupnya sendiri. Malam ini, Damian hanya mencari ketenangan—dan sayangnya, ia menemukannya di tempat yang salah.Ti

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 133. Sedang membaca novel

    “Di ruang baca, Tuan Damian,” jawab pelayan itu. Damian mengangguk dan berjalan pelan ke arah yang ditunjukkan.Savanah duduk di sofa ruang baca dan memegang sebuah buku, malam itu dia mengenakan piyama satin berwarna krem dengan rambut yang dibiarkan tergerai, terlihat sangat menawan di mata Damian.Ia menatap Damian yang masuk tanpa berkata-kata, hanya mengangkat alisnya seolah bertanya mengapa pria itu datang."Mengapa kamu belum tidur, apakah sedang menungguku?" Damian sengaja menganggu Savanah dengan pertanyaan tersebut.Savanah tersenyum kecil lalu menjawab dengan enteng, "Kamu tidak biasanya pulang malam-malam begini, hmm, lebih tepatnya dini hari seperti ini, jadi bagaimana kamu mengatakan bahwa aku sedang menunggumu?” balasnya dengan santai sembari meletakkan buku yang tadi ia baca.Damian tidak menjawab langsung. Ia duduk di sofa di hadapan Savanah, menghela napas p

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 132. Yang dibutuhkan Sarah adalah Dokter!

    “Keisha, aku tidak akan meninggalkanmu. Tapi aku tidak bisa mengabaikan Sarah. Dia membutuhkan bantuan, dan aku merasa itu adalah tanggung jawabku," lanjut Damian.Keisha mengangguk kecil, menahan air matanya. “Aku tidak pernah melarangmu membantu. Tapi aku tidak ingin rasa bersalah itu menghancurkan hubungan kita.”"Aku cemburu, Damian." Kedua mata Keisha berkaca-kaca.Sarah hanya bisa memandang Damian dengan tatapan terluka. “Ternyata... Kamu tidak akan pernah benar-benar memahamiku, Damian,” katanya lirih. “Dan kamu tidak pernah benar-benar peduli.”Keisha merasa kesal mendengar perkataan Sarah. Dia lalu menggenggam tangan Damian erat-erat. “Ayo pulang. Sarah butuh dokter, bukan kamu.”Keisha menoleh ke arah Sarah dengan tatapan tajam lalu melanjutkan kalimatnya, "bila perlu, dokter penyakit mental!"Da

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 131. Pernyataan cinta Damian

    Damian tidak sanggup memberi penjelasan dan hanya bisa menepis tangan Sarah yang masih memeluknya dengan lembut."Lepaskan sebentar, aku akan menceritakannya kepadamu nanti," ucap Damian dengan lembut."Damian," panggil Sarah, masih merasa tidak tega dan berusaha merenggek dengan manja.Keisha memperhatikan adegan itu dengan perasaan bercampur aduk. Emosinya sudah naik sampai ke keningnya. Tentu saja dia cemburu!Nalurinya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.Damian berdiri, tapi Sarah masih mencengkeram lengannya. Sarah segera menoleh ke arah Keisha dan bertanya, "Keisha? Siapa kamu bagi Damian? Jangan kamu merebutnya dariku lagi.Damian segera melepaskan tangan Sarah lalu memegang lengan Keisha, "Ini... ini bukan seperti yang kamu pikirkan," katanya buru-buru.Keisha menyilangkan tangan di dadanya, ekspresinya penuh kecurigaan. “Bukan seper

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 130. Pertemuan Sarah dan Keisha

    “Dari mana kamu mendapatkan ini?” tanya Keisha tajam, berusaha menutupi emosinya.Savanah mengangkat bahu. “Seorang teman yang bekerja di rumah sakit mengirimkannya padaku. Katanya, Damian berlari ke sana seperti pahlawan di film, mencoba menyelamatkan Sarah yang ingin melompat dari gedung. Oh, sangat dramatis, bukan?”"Aah, sepertinya saya harus memberitahumu bahwa kamu juga bisa melihatnya di internet. Hari ini cukup viral si Damian dan Sarah," lanjut Savanah lalu terkekeh pelan. Dia merasa sangat menikmati reaksi Keisha yang terkejut secara terus menerus.Keisha mengalihkan pandangannya dari layar, tapi gambar itu sudah terukir di pikirannya. Hatinya berkecamuk, antara percaya pada Damian atau membiarkan keraguan merasuki pikirannya. Ia bisa menyimpulkan bahwa Sarah menyukai Damian, bahkan mungkin lebih dari sekadar menyukai. Tapi Damian... apakah ia benar-benar akan mengkhianati cinta mereka?

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 129. Keisha mulai panik

    "Nak, Damian. Tolonglah, jaga putri kami satu-satunya. Kalau pun kamu tidak mencintainya, tetaplah di sisinya sementara waktu. Bila kamu pergi, aku takut... dia akan berulah lagi seperti itu lagi dan anakku... hiks, sungguh malang nasibmu karena mencintai pria yang hanya memandang ke arah sepupuku."Damian hanya bisa mengangguk dan menatap Sarah yang sedang tidur dengan wajah datar. Dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan selain membiarkan semua suasana menjadi tenang kembali.Sementara di kantor Damian. Keisha duduk gelisah di sofa, menunggu kedatangan Damian dengan ponsel di tangan. Sudah berkali-kali ia mencoba menghubungi Damian, tapi pria itu tidak menjawab. Ini bukan kebiasaan Damian. Biasanya, ia akan selalu mengabari atau bahkan datang menjemputnya pulang kerja, meski hujan sekalipun. Tapi malam ini, tidak ada pesan, tidak ada panggilan, hanya kesunyian yang membuat hati Keisha semakin kalut."Apaka

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 128. Penyelamatan yang berhasil

    Beberapa orang yang menyaksikan ikut merasakan apa penderitaan Sarah dan menilai Damian hanya memandangnya rendahan lalu melukai wanita itu dengan pemberian uang yang cukup banyak.Damian menggeleng perlahan. “Sarah, aku tidak bisa memperbaiki semuanya dengan cara itu. Aku tahu aku telah salah. Aku tahu kecelakaan itu mengubah hidupmu, dan aku menyesal. Tapi aku tidak bisa memaksakan cinta.”"Kamu benar-benar mencintai sepupuku? Bahkan dengan masa lalunya yang buruk itu? Apa kurangnya diriku, Damian?""K-kamu, salah paham, aku..." Damian tidak sanggup meneruskan kata-katanya, dia melirik beberapa ponsel yang mengarah kepadanya. Jika dia menyebutkan nama Keisha saat ini, maka wanita yang tidak punya hubungan apa-apa itu akan kembali terlibat.“Kalau begitu, apa gunanya aku hidup?” tanya Sarah, matanya berkaca-kaca.“Aku bahkan tidak bisa berjalan seperti dulu. Aku

DMCA.com Protection Status