Di ruangan kunjungan penjara yang suram dan sepi, Tiara duduk menunggu dengan gelisah. Sudah bertahun-tahun ia tak bertemu ibunya, Darsih. Sejak ia diculik Arya dan akhinrya meninggalkan Indonesia untuk mencari kehidupan baru. Ketika sosok wanita yang tampak lelah dan jauh lebih tua dari ingatannya berjalan masuk, Tiara menahan napas. Darsih tampak terkejut melihat Tiara. Matanya menyipit seakan mencoba mengenali wajah di depannya.“Ibu,” sapa Tiara pelan.Darsih mengangguk, ragu-ragu. “Kamu siapa ya?”Tiara tersenyum kecil, berusaha menahan emosi yang meluap-luap di dadanya. “Bu, ini aku… Tiara. Anak Ibu.”Darsih menatapnya lekat-lekat, wajahnya dipenuhi kebingungan. “Ndak mungkin… Tiara anakku? Kamu… bukan Tiara.”Darsih memindai sosok di depannya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tiara putrinya bertubuh mungil dengan wajah ayu. Wanita yang ada di depannya ini lebih berisi, dewasa dan berambut cokelat. “Iya, Bu. Aku banyak berubah,” jawab Tiara, matanya berkaca-kaca. “Tapi aku
Read more