Share

48. Rasa Frustrasi

Di ruang kantor yang penuh dengan tumpukan berkas dan dokumen, Arya berdiri di tengah ruangan dengan wajah merah padam, mengamuk.

Dharma berada di sudut ruangan dengan wajah cemas, berusaha memahami situasi yang semakin memburuk.

“Aku nggak mengerti gimana bisa Tiara membawa Shara pergi tanpa sepengetahuanku?!” teriak Arya dengan suara yang bergetar. Ia merasa marah dan frustrasi, hatinya dipenuhi kekhawatiran.

"Aku bahkan tak tahu hiak dia sudah kembali. Aku benar-benar lengah," tutuk Arya.

Darma berusaha menenangkan Arya. “Tenang, Den Arya. Kita bisa mencarinya. Mungkin ada cara untuk melacak Tiara dan Shara.”

“Cara? Cara seperti apa?” Arya memotong. “Tiara telah membawa kabur anakku. Dan kita nggak tahu ke mana mereka pergi! Ini semua nggak masuk akal!”

Darma mencoba mengingatkan.

“Kita juga harus memikirkan masalah lain yang lebih penting. Uang restoran yang dibawa kabur oleh Sofia. Juga kasus Tuan Baskoro yang sedang ditinjau ulang.”

Arya berjalan mondar-mandir, tidak bisa mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status