Semua Bab Jatuh di Pelukan CEO Dingin: Bab 51 - Bab 60

112 Bab

Bertemu Lagi

“Aku pulang dulu, ya. Kalau ada apa-apa kabari aja,” kata Eve saat siap pulang.“Siap, Kak. Hati-hati ya.”Eve mengangguk. Dia keluar dari kafe lalu mencari taksi. Namun, Eve tidak langsung pulang karena harus mampir supermarket untuk membeli beberapa kebutuhannya yang habis.Eve mampir ke supermarket yang searah dengan rumahnya. Dia mendorong troli sambil melihat-lihat barang yang yang dibeli.Saat Eve sedang memandang ke rak display, tanpa sengaja dia menabrakkan troli ke pembeli lain yang membuatnya terkejut.“Maaf,” ucap Eve spontan. Dia memandang pada orang yang ditabraknya, lalu betapa terkejutnya dia saat melihat siapa pria yang ada di depannya.“Eve, senang sekali bertemu denganmu,” ucap Hendry ternyata di sana sedang memilih minuman kaleng.Eve terlihat gelagapan, kenapa Hendry ada di sini, di kota ini?Hendry langsung menatap perut Eve yang besar, lalu berpikir mungkinkah Kaivan mendadak tak senang karena ini? Tapi kenapa harus tak senang?“Ternyata kamu sedang hamil. Apa kar
Baca selengkapnya

Menikah Lama?

Hendry langsung masuk mobil setelah meninggalkan Eve, lalu sopir mulai melajukan mobil meninggalkan tempat itu.“Anda benar-benar tidak mau mampir makan dulu, Pak?” tanya Hendry karena sejak siang tadi Kaivan belum makan apa-apa.Hendry mengajak ke supermarket untuk membelikan roti dan minuman sebelum mereka pulang, tapi siapa sangka malah bertemu Eve dan membuat Kaivan seperti semakin tak senang.“Tidak perlu,” jawab Kaivan tanpa menatap pada Hendry.Hendry mengangguk pelan, lalu berbasa-basi membahas soal Eve.“Ternyata Eve berhenti bekerja karena hamil. Dia yang tadi bilang,” ucap Hendry lalu melirik bayangan Kaivan dari kaca spion.Hendry melihat Kaivan hanya diam tak merespon ucapannya, bahkan atasannya itu terus memandang ke jalanan. Roti dan minuman yang diberikannya pun belum disentuh.“Sepertinya Eve itu banyak rahasia. Mungkinkah sebenarnya dia sudah menikah lama, makanya sekarang sudah hamil besar padahal dia berhenti bekerja juga baru beberapa bulan. Juga, jangan-jangan pr
Baca selengkapnya

Rencana Grisel

Grisel berada di apartemennya. Dia duduk di atas kasur sambil meremas bantal.“Kenapa? Kenapa jadi begini? Aku tidak mengharapkan ini.” Grisel semakin merasa kalau Kaivan menjauh darinya. Bahkan mau ke luar kota untuk urusan pekerjaan pun Kaivan tidak memberitahunya, bukankah dia kekasihnya?Grisel kesal karena Kaivan bilang mau bertanggung jawab, tapi sampai saat ini pria itu masih tidak menunjukkan sikap jika memang mau menikahinya. Grisel merasa ini terlalu lama, padahal dia sudah membayangkan Kaivan menikahinya segera lalu dia bisa menyandang nama Nyonya Bramanty.Namun, semua angan itu harus dipendam karena sikap Kaivan, belum lagi sekarang Grisel harus menanggung malu karena semua orang menganggap jika Grisel dan Kaivan sebenarnya sudah berpisah, karena itu Kaivan tidak menikahi Grisel.“Sial! Harus bagaimana membuatnya benar-benar menikahiku?” Grisel mengguyar rambut ke belakang.Dia benar-benar pusing. Apalagi jika membayangkan Kaivan meninggalkannya. Tidak, Grisel tidak akan
Baca selengkapnya

Maksud Tersembunyi

Grisel menghangatkan wajahnya dengan lampu untuk berjaga-jaga jika Kaivan menyentuh keningnya. Dia bahkan memakai pakaian tipis dan agak menerawang untuk menggoda pria itu.“Sepertinya ini cukup,” gumam Grisel setelah merasa wajah dan lehernya agak panas.Setelah itu, Grisel mendengar suara bel dari pintu. Dia bergegas menuju pintu, tapi sebelum membuka pintu, Grisel memasang wajah lesu agar Kaivan percaya. Dia memutar gagang pintu dan perlahan membuka, saat akan bicara, Grisel terkejut melihat siapa yang berdiri di hadapannya sekarang.“Kenapa kamu di sini? Dan ….” Grisel menjeda ucapannya, lalu mencari Kaivan yang tidak ada di sana.Grisel kecewa ketika melihat Hendry yang datang.Hendry memperhatikan Grisel yang melongok ke kanan dan kiri.“Kamu mencari Pak Kaivan?” tanya Hendry karena Grisel memasang wajah tak senang.Grisel sangat malas karena rencananya gagal sebab Kaivan tidak datang. Dia sampai membuang napas kasar.“Iya, dia di mana?” tanya Grisel terpaksa menjawab karena tak
Baca selengkapnya

Maria Kecewa

Kaivan menatap tajam pada Damian. Dia benar-benar tak mengerti apa maksud ucapan sepupunya itu.Damian merapikan pakaiannya. Dia tersenyum miring saat melihat ada kepanikan dan rasa penasaran dalam tatapan mata Kaivan. Damian tidak bicara lagi, dia langsung pergi meninggalkan Kaivan.Ternyata Damian sudah tahu kalau Eve hamil anak Kaivan. Dia mendapat informasi dari salah satu staff yang melihat Eve salah masuk kamar. Namun, Damian membayar staff itu agar tidak memberitahu siapa pun termasuk Kaivan. Ya, awalnya staff itu memang diam karena Kaivan bersama Grisel dan takut dikira akan mengganggu hubungan mereka. Lalu Damian meminta orang menyelidiki hingga mengetahui fakta itu dari satu-satunya saksi.Damian sendiri sangat tahu, Eve sangat menjaga diri, sehingga Damian yakin kalau kesalahan malam itu, membuat Eve hamil. Kini Damian hanya perlu mencari bukti jika bayi di kandungan Eve benar-benar anak Kaivan.Kaivan memandang Damian pergi. Dia masih tidak paham kenapa Damian seperti ingi
Baca selengkapnya

Bayi Eve

Eve dirawat inap karena melahirkan prematur. Bayinya pun masih ada di ruang bayi karena harus mendapat perawatan intensif sampai kondisi tubuh bayi stabil.“Kak, Eve.” Salah satu karyawan kafe datang karena mendapat pesan dari Eve.“Kamu datang, maaf sudah merepotkanmu,” ucap Eve melihat gadis itu masuk ruang inapnya. Eve menghubungi karyawan kafe bernama Chila dan meminta membawakan makanan juga beberapa kebutuhan lain untuknya.“Kenapa minta maaf, Kak? Aku malah kesal Kak Eve tidak menghubungiku kemarin. Bagaimana bisa Kak Eve pergi ke rumah sakit sendirian dan mengurus semuanya sendirian padahal masih ada kami,” ucap Chila kasihan karena Eve benar-benar sendirian di sana.Eve tersenyum mendengar ucapan Chila.“Di mana bayinya?” tanya Chila karena tidak melihat bayi Eve di sana.“Masih di ruang perawatan bayi karena lahir prematur,” jawab Eve.“Tapi dia sehat, kan?” tanya Chila penasaran dan cemas.“Iya, dia sehat,” balas Eve sambil mengangguk-anggukan kepala.Chila bernapa lega.“
Baca selengkapnya

Perkelahian Dania-Grisel

Setelah rencananya gagal, Grisel semakin memikirkan cara untuk mendapatkan Kaivan. Dia juga kesal karena kemarin Kaivan melarangnya datang menjenguk Maria, padahal dia ingin mengambil hati wanita itu.“Apa benar kalau Pak Kaivan benar-benar menjauhiku sekarang?” Grisel benar-benar takut dan cemas.Grisel menunggu Kaivan berangkat bekerja hari itu. Dia ada di lobi dan berniat naik ke atas bersama Kaivan. Namun, saat dia melihat Kaivan turun dari mobil, ternyata Kaivan malah bersama Dania. Tentu saja hal itu membuat Grisel marah.“Apa ini? Kenapa Pak Kaivan bersamanya? Apalagi Pak Kaivan sampai menggunakan sopir?” Grisel benar-benar geram.Grisel tidak akan tinggal diam jika Dania merebut Kaivan darinya. Ketika Kaivan dan Dania masuk lift bersama, Grisel ikut masuk lift berbeda dan sama-sama naik ke atas.Dania sendiri bisa bersama Kaivan karena mobilnya mogok lalu dia meminta tolong Kaivan untuk membantunya.Saat sampai di lantai ruangan Dania berada. Dania pamit keluar, lalu berjalan
Baca selengkapnya

Tidak Punya Pilihan

Dania dipanggil ke ruangan Kaivan. Dia sudah menebak jika Grisel pasti mengadu. Buat apa juga terkejut, wanita seperti Grisel pasti mencari pembelaan agar tidak kalah.Dania melihat Grisel di meja kerjanya, membuat Dania melirik tajam karena Grisel tersenyum miring. Grisel berpikir Dania akan takut? Tidak ada kata takut bagi Dania, apalagi yang dihadapinya nanti adalah sepupunya sendiri.Dania masuk ruangan Kaivan setelah mengetuk pintu. Kaivan langsung memintanya duduk.“Apa yang terjadi? Kenapa kamu bertengkar dengan Grisel?” tanya Kaivan tentunya ingin mendengar cerita dari versi Dania.Dania menatap kesal, benar tebakannya Kaivan memanggil gara-gara Grisel mengadu.“Ya, gimana tidak bertengkar. Grisel menuduhku ingin merebutmu. Dia sepertinya sangat takut kalau ada yang mengambilmu darinya,” jawab Dania lalu menceritakan kronologinya.Kaivan sangat terkejut mendengar cerita Dania yang bertolak belakang dengan cerita Grisel.“Grisel itu jahat. Dia itu sepertinya takut kena karma. D
Baca selengkapnya

Tetap Menolak

Eve akhirnya diperbolehkan pulang setelah dirawat tiga hari. Dia menggendong bayinya sendiri, berjalan menuju pintu utama rumah sakit untuk menunggu taksi yang akan menjemputnya.Eve memandang bayinya yang tidur pulas dalam gendongan, sesekali terlihat gerakan bibir bayi itu yang seperti sedang menyesap sesuatu.“Mami akan menyayangimu dan menjadi sosok ibu juga ayah buatmu. Kamu jangan merasa kekurangan apa pun, ya.” Eve tersenyum manis setelah mengajak bicara bayinya itu.Eve berjanji tidak akan pernah menelantarkan bayinya bahkan akan memprioritaskan karena bagaimanapun kelahiran bayi itu adalah tanggung jawabnya. Taksi yang dipesan Eve sudah datang dan berhenti tepat di depan lobi rumah sakit. Eve dibantu security membawa tas dan memasukkan ke bagasi taksi, lalu dia masuk mobil.Akhirnya Eve pulang ke rumah. Sepanjang jalan dia menatap bayinya yang sangat anteng meski sesekali tampak menggeliat.“Kamu lucu sekali,” gumam Eve lalu menusuk pipi bayinya yang tidak terlalu chubby.Sa
Baca selengkapnya

Kai

Tidak terasa waktu cepat berlalu, bahkan tak sadar jika tiga tahun terlewatkan begitu saja.“Kai! Kai, kamu di mana?”“Di mana dia, Bi?” tanya Eve sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.“Tadi ada di dekat pintu, mungkin di teras,” jawab wanita paruh baya yang selama tiga tahun ini bekerja di rumah dan menjaga Eve.Eve menghela napas kasar, lalu kembali berteriak memanggil.“Kai!” Suara Eve berteriak terdengar begitu lantang. Dia keluar dari rumah, lalu mendapati seseorang yang dicarinya ada di dekat gerbang rumah.“Kai.” Eve menghela napas pelan melihat putranya berdiri di dekat gerbang. “Sedang apa dia di sana?” Eve mencoba mengamati sedang apa putranya itu.Bocah laki-laki berumur tiga tahun menoleh ketika mendengar suara teriakan Eve.“Kai di cini, Mami.” Kaisar–putra Eve., melambai-lambai ke arah maminya, dia masih cedal dan tidak bisa menyebut huruf ‘S’ dengan benar.“Kai, mami bilang apa soal jangan bermain di dekat gerbang?” Eve berjalan menghampiri putranya sambil m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status