Home / CEO / Jatuh di Pelukan CEO Dingin / Maksud Tersembunyi

Share

Maksud Tersembunyi

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Grisel menghangatkan wajahnya dengan lampu untuk berjaga-jaga jika Kaivan menyentuh keningnya. Dia bahkan memakai pakaian tipis dan agak menerawang untuk menggoda pria itu.

“Sepertinya ini cukup,” gumam Grisel setelah merasa wajah dan lehernya agak panas.

Setelah itu, Grisel mendengar suara bel dari pintu. Dia bergegas menuju pintu, tapi sebelum membuka pintu, Grisel memasang wajah lesu agar Kaivan percaya. Dia memutar gagang pintu dan perlahan membuka, saat akan bicara, Grisel terkejut melihat siapa yang berdiri di hadapannya sekarang.

“Kenapa kamu di sini? Dan ….” Grisel menjeda ucapannya, lalu mencari Kaivan yang tidak ada di sana.

Grisel kecewa ketika melihat Hendry yang datang.

Hendry memperhatikan Grisel yang melongok ke kanan dan kiri.

“Kamu mencari Pak Kaivan?” tanya Hendry karena Grisel memasang wajah tak senang.

Grisel sangat malas karena rencananya gagal sebab Kaivan tidak datang. Dia sampai membuang napas kasar.

“Iya, dia di mana?” tanya Grisel terpaksa menjawab karena tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Adeena
mulai di bikin penasaran....
goodnovel comment avatar
Adeena
apa Damian tau masalah Kai yg di villa lalu memberi tahu Maria....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Maria Kecewa

    Kaivan menatap tajam pada Damian. Dia benar-benar tak mengerti apa maksud ucapan sepupunya itu.Damian merapikan pakaiannya. Dia tersenyum miring saat melihat ada kepanikan dan rasa penasaran dalam tatapan mata Kaivan. Damian tidak bicara lagi, dia langsung pergi meninggalkan Kaivan.Ternyata Damian sudah tahu kalau Eve hamil anak Kaivan. Dia mendapat informasi dari salah satu staff yang melihat Eve salah masuk kamar. Namun, Damian membayar staff itu agar tidak memberitahu siapa pun termasuk Kaivan. Ya, awalnya staff itu memang diam karena Kaivan bersama Grisel dan takut dikira akan mengganggu hubungan mereka. Lalu Damian meminta orang menyelidiki hingga mengetahui fakta itu dari satu-satunya saksi.Damian sendiri sangat tahu, Eve sangat menjaga diri, sehingga Damian yakin kalau kesalahan malam itu, membuat Eve hamil. Kini Damian hanya perlu mencari bukti jika bayi di kandungan Eve benar-benar anak Kaivan.Kaivan memandang Damian pergi. Dia masih tidak paham kenapa Damian seperti ingi

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Bayi Eve

    Eve dirawat inap karena melahirkan prematur. Bayinya pun masih ada di ruang bayi karena harus mendapat perawatan intensif sampai kondisi tubuh bayi stabil.“Kak, Eve.” Salah satu karyawan kafe datang karena mendapat pesan dari Eve.“Kamu datang, maaf sudah merepotkanmu,” ucap Eve melihat gadis itu masuk ruang inapnya. Eve menghubungi karyawan kafe bernama Chila dan meminta membawakan makanan juga beberapa kebutuhan lain untuknya.“Kenapa minta maaf, Kak? Aku malah kesal Kak Eve tidak menghubungiku kemarin. Bagaimana bisa Kak Eve pergi ke rumah sakit sendirian dan mengurus semuanya sendirian padahal masih ada kami,” ucap Chila kasihan karena Eve benar-benar sendirian di sana.Eve tersenyum mendengar ucapan Chila.“Di mana bayinya?” tanya Chila karena tidak melihat bayi Eve di sana.“Masih di ruang perawatan bayi karena lahir prematur,” jawab Eve.“Tapi dia sehat, kan?” tanya Chila penasaran dan cemas.“Iya, dia sehat,” balas Eve sambil mengangguk-anggukan kepala.Chila bernapa lega.“

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Perkelahian Dania-Grisel

    Setelah rencananya gagal, Grisel semakin memikirkan cara untuk mendapatkan Kaivan. Dia juga kesal karena kemarin Kaivan melarangnya datang menjenguk Maria, padahal dia ingin mengambil hati wanita itu.“Apa benar kalau Pak Kaivan benar-benar menjauhiku sekarang?” Grisel benar-benar takut dan cemas.Grisel menunggu Kaivan berangkat bekerja hari itu. Dia ada di lobi dan berniat naik ke atas bersama Kaivan. Namun, saat dia melihat Kaivan turun dari mobil, ternyata Kaivan malah bersama Dania. Tentu saja hal itu membuat Grisel marah.“Apa ini? Kenapa Pak Kaivan bersamanya? Apalagi Pak Kaivan sampai menggunakan sopir?” Grisel benar-benar geram.Grisel tidak akan tinggal diam jika Dania merebut Kaivan darinya. Ketika Kaivan dan Dania masuk lift bersama, Grisel ikut masuk lift berbeda dan sama-sama naik ke atas.Dania sendiri bisa bersama Kaivan karena mobilnya mogok lalu dia meminta tolong Kaivan untuk membantunya.Saat sampai di lantai ruangan Dania berada. Dania pamit keluar, lalu berjalan

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Tidak Punya Pilihan

    Dania dipanggil ke ruangan Kaivan. Dia sudah menebak jika Grisel pasti mengadu. Buat apa juga terkejut, wanita seperti Grisel pasti mencari pembelaan agar tidak kalah.Dania melihat Grisel di meja kerjanya, membuat Dania melirik tajam karena Grisel tersenyum miring. Grisel berpikir Dania akan takut? Tidak ada kata takut bagi Dania, apalagi yang dihadapinya nanti adalah sepupunya sendiri.Dania masuk ruangan Kaivan setelah mengetuk pintu. Kaivan langsung memintanya duduk.“Apa yang terjadi? Kenapa kamu bertengkar dengan Grisel?” tanya Kaivan tentunya ingin mendengar cerita dari versi Dania.Dania menatap kesal, benar tebakannya Kaivan memanggil gara-gara Grisel mengadu.“Ya, gimana tidak bertengkar. Grisel menuduhku ingin merebutmu. Dia sepertinya sangat takut kalau ada yang mengambilmu darinya,” jawab Dania lalu menceritakan kronologinya.Kaivan sangat terkejut mendengar cerita Dania yang bertolak belakang dengan cerita Grisel.“Grisel itu jahat. Dia itu sepertinya takut kena karma. D

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Tetap Menolak

    Eve akhirnya diperbolehkan pulang setelah dirawat tiga hari. Dia menggendong bayinya sendiri, berjalan menuju pintu utama rumah sakit untuk menunggu taksi yang akan menjemputnya.Eve memandang bayinya yang tidur pulas dalam gendongan, sesekali terlihat gerakan bibir bayi itu yang seperti sedang menyesap sesuatu.“Mami akan menyayangimu dan menjadi sosok ibu juga ayah buatmu. Kamu jangan merasa kekurangan apa pun, ya.” Eve tersenyum manis setelah mengajak bicara bayinya itu.Eve berjanji tidak akan pernah menelantarkan bayinya bahkan akan memprioritaskan karena bagaimanapun kelahiran bayi itu adalah tanggung jawabnya. Taksi yang dipesan Eve sudah datang dan berhenti tepat di depan lobi rumah sakit. Eve dibantu security membawa tas dan memasukkan ke bagasi taksi, lalu dia masuk mobil.Akhirnya Eve pulang ke rumah. Sepanjang jalan dia menatap bayinya yang sangat anteng meski sesekali tampak menggeliat.“Kamu lucu sekali,” gumam Eve lalu menusuk pipi bayinya yang tidak terlalu chubby.Sa

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Kai

    Tidak terasa waktu cepat berlalu, bahkan tak sadar jika tiga tahun terlewatkan begitu saja.“Kai! Kai, kamu di mana?”“Di mana dia, Bi?” tanya Eve sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.“Tadi ada di dekat pintu, mungkin di teras,” jawab wanita paruh baya yang selama tiga tahun ini bekerja di rumah dan menjaga Eve.Eve menghela napas kasar, lalu kembali berteriak memanggil.“Kai!” Suara Eve berteriak terdengar begitu lantang. Dia keluar dari rumah, lalu mendapati seseorang yang dicarinya ada di dekat gerbang rumah.“Kai.” Eve menghela napas pelan melihat putranya berdiri di dekat gerbang. “Sedang apa dia di sana?” Eve mencoba mengamati sedang apa putranya itu.Bocah laki-laki berumur tiga tahun menoleh ketika mendengar suara teriakan Eve.“Kai di cini, Mami.” Kaisar–putra Eve., melambai-lambai ke arah maminya, dia masih cedal dan tidak bisa menyebut huruf ‘S’ dengan benar.“Kai, mami bilang apa soal jangan bermain di dekat gerbang?” Eve berjalan menghampiri putranya sambil m

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Alergi

    Eve mengajak Kai ke kafe. Kai anak penurut dan tidak hiperaktif meski bisa dibilang cerdas karena memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.“Kai duduk dulu sama Kakak Chila, mami mau ke dapur mengecek barang,” kata Eve sambil meminta Kai duduk di salah satu kursi dekat meja kasir.Chila langsung menghampiri dan mengambil alih Kai dari Eve.Eve meninggalkan Kai di depan bersama Chila dan yang lain.Kai duduk dengan anteng sambil mengayunkan kedua kaki yang menggantung.“Kai mau susu?” tanya Chila penuh perhatian.“Kai punya cucu, nih di cini.” Kai membuka tas kecil yang dibawanya, lalu mengeluarkan susu kemasan yang biasa diminumnya.“Lupa, Mami selalu siapin itu ya, buat Kai?” tanya Chila lalu mengusap lembut kepala Kai.Kai mengangguk lalu meminum susunya.Chila pergi ke belakang meja bartender untuk membersihkan gelas. Kai ditinggal sendiri karena sedang menikmati susu, lalu Kai melihat salah satu karyawan sedang makan coklat. Kai turun dan menghampiri.“Kai, mau coklat?” tanya karyaw

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Digantung

    Di perusahaan Kaivan. Pria itu kini disibukkan dengan banyaknya pekerjaan karena dia sudah sepenuhnya memegang jabatan CEO di perusahaan keluarganya itu.Kaivan sudah tidak satu divisi dengan Grisel karena wanita itu dinaikkan jabatan menjadi manager pemasaran, hanya agar Kaivan bisa sedikit menghindari Grisel meski setiap hari masih bertemu tapi tentunya tidak seintens kalau mereka satu divisi.Setidaknya Kaivan tidak perlu setiap waktu melihat wanita itu. Jika orang yang saling mencintai akan berusaha agar pasangannya berada dekat, tapi dalam kasus Kaivan tentunya berbeda. Kaivan hanya merasa ada sesuatu yang mengganjal tapi sampai saat ini belum menemukan jawaban atas kegelisahannya dan penolakannya akan Grisel. Berulang kali dia mencoba menerima, tapi dia secara tak sadar menolak Grisel.Di ruang kerja Grisel. Dia duduk menatap komputer sambil menggigit ujung pulpen karena sedang berpikir.“Ini sudah tiga, tapi mana janjinya?”Grisel meletakkan pulpen dengan kasar di meja.Kaivan

Latest chapter

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Ulah Grisel

    Semua staff di sana sangat terkejut. Itu benar-benar berita yang sangat menghebohkan.Grisel syok, tapi tentunya tidak percaya begitu saja. “Kamu pasti hanya mengaku-ngaku. Kaivan tidak punya saudara,” bantah Grisel.Dania tersenyum miring, lalu membalas, “Siapa yang bilang saudara kandung? Aku bilang sepupu. Kamu bahkan tidak tahu Damian punya adik, kan?”Grisel gelagapan panik.Dania mendekat pada Grisel, lalu mencondongkan wajah di dekat telinga Grisel dan berbisik, “Aku tahu kamu tidur dengan kakakku untuk merebutnya dari Eve. Dan aku tahu, kamu mengaku sebagai Eve agar bisa mendapatkan Kaivan. Lalu kamu masih mengelak? Sadar diri, Kaivan tidak akan pernah mau dengan wanita berbisa sepertimu.”Grisel membeku mendengar ucapan Dania. Tidak ada yang tahu soal dirinya tidur dengan Damian selain Eve, tapi siapa sangka Dania benar-benar tahu.Dania tersenyum miring, lalu berjalan menjauh dari Grisel. Dia memandang ketiga staff yang tadi terkena marah, lalu dengan enteng berkata, “Kalau

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Jadi Bahan Gosip

    “Apa kalian sudah dengar? Katanya Bu Grisel tidak jadi menikah dengan Pak Kaivan.”“Aku dengar, katanya Bu Grisel selama ini membohongi Pak Kaivan.”“Bohongi apa?”Beberapa staff yang sedang menunggu lift terbuka, asyik bergosip soal Grisel dan Kaivan.Berita Grisel akan menikah dengan Kaivan cukup menghebohkan perusahaan waktu itu, lalu lambat-laun berita itu meredup dan banyak yang mempertanyakan apakah Kaivan benar akan menikah dengan Grisel atau tidak karena tidak ada tanda-tanda pernikahan itu akan terjadi.Sekarang terbukti, tiba-tiba saja berembus berita jika hubungan Kaivan dan Grisel berakhir.Saat para staff itu asyik bergosip, sampai tidak sadar kalau Grisel ada di belakang mereka.“Apa kalian digaji hanya untuk bergosip, hah?!” Grisel membentak ketiga staff yang berani bergunjing.Ketiga staff itu sangat terkejut. Mereka panik saat melihat Grisel ada di sana, seketika ketiganya langsung menunduk panik.“Apa pekerjaan kalian sudah benar sampai sibuk menggosipkan atasan kali

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Agak Curiga

    “Saya bisa mengurus semuanya sendiri. Anda tidak seharusnya ikut campur dalam hidup saja,” ucap Eve yang terpaksa pergi bersama Kaivan agar Alana dan Bram tidak curiga.Kai ditinggal bersama Alana karena Eve ikut Kaivan untuk bertemu pekerja yang akan merenovasi tempat yang disewa Eve.Kaivan tiba-tiba menepikan mobil, membuat Eve terkejut lalu menoleh pada Kaivan.“Kenapa Anda berhenti?” tanya Eve. Dia juga mengecek pintu yang dikunci otomatis.“Sepertinya aku harus mengingatkanmu berulang kali kalau Kai anakku dan aku berhak atas dirinya. Jika kamu tidak suka aku datang ke tempatmu atau membantumu demi masa depan Kai, maka biarkan Kai bersamaku, karena aku yakin masa depannya lebih terjamin daripada denganmu.”Eve terkejut mendengar ucapan Kaivan.“Apa Anda pikir bisa melakukan segalanya karena Anda kaya? Perlu Anda catat, selama ini kehidupan kami baik-baik saja. Kai sehat dan semua kebutuhannya tercukupi, jadi Anda tidak usah bersikap seolah Anda bisa segalanya dan meremehkanku se

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Tamu di Pagi Hari

    Keesokan harinya. Eve baru saja bangun setelah semalam begadang membuat anggaran belanja untuk merenovasi tempat yang akan disewanya, serta membuat perincian barang juga bahan untuk modal usaha.Eve sudah tidak melihat Kai di ranjang, itu artinya Kai sudah bangun dan mungkin ada di ruang tamu sedang bermain.Eve menguap, lalu turun dari ranjang dan keluar kamar masih memakai piyama dengan celana pendek.“Pagi Mami.” Kai langsung menyapa meski tak menatap sang mami.“Pagi,” balas Eve, “Bibi lagi masak, ya?” tanya Eve.“Iya, soalnya Mami bangun kesiangan,” jawab Kai.Eve berjalan ke dapur untuk membantu Alana memasak. Dia tidak enak hati karena bangun kesiangan dan membiarkan Alana yang menyiapkan sarapan sendirian.“Pagi, Kak. Maaf aku kesiangan,” ucap Eve sambil mengikat rambutnya.Alana menoleh, lalu tersenyum. Tentu saja sikap Alana yang sekarang, sangat berbeda dengan dulu ketika masih membenci Eve.“Tidak apa-apa. Aku juga masuk siang, kemungkinan pulang malam. Sore nanti jangan l

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Membahas Hubungan

    “Aku? Kamu? Apa kamu tidak punya sopan santun sampai bicara non formal pada atasanmu?” Kaivan bicara sambil menatap dingin pada Grisel.Hendry langsung melipat bibir, menahan tawa karena Kaivan benar-benar mengabaikan dan bersikap dingin pada Grisel.Grisel sangat terkejut, tapi dia berusaha untuk tenang.“Maaf, apa saya bisa bicara dengan Anda?” tanya Grisel mengubah cara bicaranya.Grisel mengumpat dalam hati. Dia sudah terbiasa bicara non formal, tapi begitu Kaivan mengakhiri hubungan mereka, pria itu langsung menegurnya.“Jika mau ada yang dikatakan, katakan di sini!” Kaivan bicara tegas. Dia tidak mau jika sampai ada kesalahpahaman kalau bicara berdua dengan Grisel.Grisel terkejut. Dia kesal karena Kaivan semakin susah diajak bicara.“Saya ingin membahas hubungan kita, apa baik jika dibicarakan di depan orang lain?” tanya Grisel sambil melirik pada Hendry.Kaivan tahu ke mana arah lirikan Grisel, dia membalas, “Kenapa tidak? Hendry orang kepercayaanku, apa pun yang menjadi masal

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Eve Bingung

    Eve menghela napas kasar. Dia menatap Kaivan yang sedang mengeluarkan barang dari bagasi, terlihat Kai yang begitu antusias menunggu Kaivan.“Kalau Kai menginginkan yang lain lagi, katakan padaku. Oke.” Kaivan memberikan kantong berisi mainan dan pakaian yang dibelinya untuk Kai.“Oke.” Kai terlihat sangat senang.Eve masih diam melihat putranya kesusahan membawa barang-barang itu.“Mami, ini berat,” kata Kai susah payah membawa kantong yang diberikan Kaivan.Eve dengan terpaksa menerima. Dia lalu memandang Kaivan yang mendekat sambil membawa kantong lain.“Ini suplemen untuk kakakmu. Ibuku juga meminum ini untuk menjaga kondisi tubuhnya,” ujar Kaivan sambil mengulurkan kantong yang dibawanya ke Eve.Eve menerima, lalu membalas, “Sebaiknya Anda tidak perlu membelikan apa pun lagi untuk kami.”Kaivan tersenyum tipis, lalu membalas, “Aku ayahnya, aku berhak melakukannya.”Kaivan bicara dengan lirih agar Kai tidak mendengar. Dia yakin Eve belum mau jujur pada Kai, kalau Kaivan adalah aya

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Akhirnya Bisa Menjelaskan

    Kaivan menemani Eve menemui pemilik tempat yang akan disewa. Dia duduk diam sambil mendengarkan perbincangan Eve dan pria itu.“Jika sewa sekaligus beberapa tahun, apa bisa dapat potongan?” tanya Eve setelah mendengar harga sewanya.Eve berpikir. Jika hanya sewa satu atau dua tahun, maka dia akan rugi renovasi dan lain-lainnya, sedangkan jika ingin mengambil jangka lama, Eve takut dananya tidak cukup untuk yang lainnya dan akan habis untuk sewa tempat saja.Pemilik toko melirik Kaivan, melihat pria itu menyesap kopi sambil mengedipkan mata.Eve menyadari ke mana arah tatapan pria itu. Dia menoleh Kaivan dan melihat mantan atasannya itu sedang minum.“Jika memang kamu mau ambil lima atau di atas lima tahun, akan aku beri potongan harga,” kata pemilik toko itu.Eve senang lalu sepakat mengambil tempat itu. Setelah deal dan akan disiapkan surat kontraknya, pemilik toko itu pamit undur diri.Kaivan masih santai minum kopinya saat Eve menatap curiga padanya.“Kenapa saya merasa kalau pria

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Mencurigai Sikap Kaivan

    “Kamu ingin mencari tempat yang seperti apa?” tanya Kaivan sambil mengemudikan mobil.Eve tidak menjawab, dia mengamati jalanan yang ada dilewati. Dia terlalu malas dan tidak punya energi untuk bicara dengan pria di sampingnya saat ini.Kai mengamati sang mami yang tidak mau menjawab pertanyaan Kaivan. Dia sampai menatap bergantian dua orang dewasa yang duduk di depannya itu.“Mami, Paman Kaivan tanya, Mami haruc jawab. Mami bilang, kalau ada yang tanya haruc copan jawab,” celoteh Kai mengingat nasihat sang mami.Eve terkejut sampai menoleh Kai. Dia melihat Kai menatap heran padanya. Eve melirik pada Kaivan yang sedang menyetir, akhirnya mau tidak mau dia harus merespon perkataan Kaivan.“Yang jelas lingkungannya ramai, jika perlu yang memiliki halaman parkir luas agar pelanggan nyaman saat makan di kafe karena ada tempat parkir yang tidak mengganggu pengguna jalan,” ujar Eve menjelaskan.Kaivan mengangguk-angguk.Eve tidak paham arti anggukan kepala itu. Dia memilih diam mengamati ja

  • Jatuh di Pelukan CEO Dingin   Pendekatan Lagi

    Eve sangat terkejut melihat siapa yang sekarang berdiri di hadapannya. Kenapa pria ini harus mendatanginya lagi.“Kalian mau ke mana?” tanya Kaivan.Kaivan sengaja datang pagi-pagi untuk bisa menemui Eve. Dia akan memanfaatkan setiap waktu yang ada agar bisa mendekati Eve.“Bukan urusanmu,” balas Eve lirih karena tidak ingin Kai mendengarnya bicara ketus.Kaivan lalu melirik Kai. Jika Eve tak mau menjawab, Kai pasti akan jujur.“Kai mau ke mana?” tanya Kaivan.Eve melotot mendengar Kaivan bertanya pada Kai.“Mami bilang mau jalan-jalan cambil nyari tempat buat buka kafe ceperti milik Paman Brian,” jawab Kai dengan nada suaranya yang khas dan lucu.Eve menghela napas panjang. Dia memalingkan muka ketika Kaivan memandangnya.Kaivan tersenyum. Benar kata Hendry, dia harus menggunakan Kai untuk meluluhkan Eve.“Bagaimana kalau paman antar, pakai mobil?” tanya Kaivan pada Kai sambil mengulurkan tangan pada Kai.Kai sudah bersemangat ingin meraih tangan Kaivan, tapi dia menoleh sang mami unt

DMCA.com Protection Status