Perut Dimas terasa bergejolak, ia pun turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi. Dimas menarik kenop pintu, tapi pintu terkunci dari dalam. Ia pun menggedor-gedor daun pintu dengan tidak sabaran. “Buka pintu, Nay! Aku mau muntah.” Dimas berusaha menahan rasa mualnya.Di dalam kamar mandi, Kanaya kebingungan karena belum mengenakan apa pun, ia baru saja selesai membilas tubuhnya dari busa sabun. Kanaya segera mengambil handuk dari gantungan pakaian, karena terburu-buru handuk itu pun jatuh ke lantai dan basah, sementara Dimas masih berteriak menyuruhnya untuk keluar."Nay, keluar, Nay. Aku nggak tahan." Dimas berteriak sembari menggedor-gedor pintu. “Iya, sebentar.” Ujar Kanaya seraya melilitkan handuk ke tubuhnya. "Duh, gimana, sih!” keluh Kanaya dengan tangan gemetar.Namun, pintu keburu di dombrak oleh Dimas hingga Kanaya terperanjat kaget, handuk yang belum sempurna melilit di dada Kanaya terlepas dan merosot, Kanaya segera menahan supaya handuk tersebut tidak jatuh.Dimas mel
Baca selengkapnya