Share

Pernikahan Dimas

Kanaya memasuki gang sempit yang sangat kumuh, mencari rumah petak ayah kandungnya. Kata orang-orang di sekitar sini, Darsono mengontrak di rumah petak kecil yang berada di pojok gang sempit. Kanaya menutup hidungnya karena keadaan rumah petak lembab dan bau pesing. Ia mengetuk pintu rumah yang tingginya setara dengan tinggi badannya.

“Assalam alaikum,”

“Wa alaikumsalam,” sahut seseorang dari dalam rumah petak.

Beberapa detik kemudian pintu terbuka, Kanaya langsung berhadapan dengan pria paruh baya yang terlihat tidak rapi. Pakaian pria itu lusuh dan sobek di bagian bahu, rambutnya sudah beruban dan lepek.

“Apa benar ini rumah Pak Darsono?” tanya Kanaya.

“I-iya,” jawab Darsono tergagap, jantungnya berdebar sangat kencang ketika melihat Kanaya. Ia sangat familiar dengan wajah Kanaya, mata Kanaya mirip dengan mata mantan istri Darsono. “Silahkan masuk.” Darsono menyingkir dari pintu supaya Kanaya bisa masuk ke dalam kontrakannya yang reyot.

Kanaya menunduk supaya kepalanya tidak terbent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status