Share

Diabaikan

“Biar aku pergi bersama suamiku saja,” Kanaya memutus perdebatan ketiga pria tersebut, kemudian mengambil tasnya di atas meja. “Assalamu alaikum.” Kanaya bergegas pergi dari ruang makan.

Dimas tersenyum pada Ardi yang nampak sedih, lalu pergi mengejar istrinya. Ardi memandang Kanaya dengan ekspresi kecewa karena penolakan Kanaya. Hatinya sakit karena Kanaya lebih memilih Dimas daripada dirinya.

“Ardi, kamu ‘tuh apa-apaan ‘sih! Kanaya itu istri dari Dimas, jadi kamu nggak perlu sok perhatian sama dia,” cetus Lilis dengan nada ketus.

Lamunan Ardi buyar karena omelan yang tercetus dari mulut ibunya. Ia pun kembali duduk untuk melanjutkan sarapan. “Bukannya aku sok perhatian, Ma. Tujuan kami ‘kan searah, aku hanya menawarkan tumpangan.”

“Halah, alasan,” ujar Lilis dengan sinis.

“Udah-udah, nggak usah ribut di meja makan.” Andra melerai perdebatan Ardi dan ibunya.

***

“Kenapa kamu berbohong sama orang-orang?” tanya Kanaya yang duduk di sebelah Dimas yang sedang fokus mengemudikan mobil. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status