Share

Kanaya semakin tertekan

“Kenapa kamu nggak cerita sama Mama, Nak?” Nurmala mengusap rambut Kanaya dengan lembut. Gadis itu menangis dengan posisi tidur membelakagi Nurmala. Kanaya takut sekaligus malu menceritakan kejadian malam itu.

“Sebenarnya apa yang terjadi, Nay? Jika dia memaksamu, aku akan menjebloskan dia ke penjara.” Alfian berdiri dengan tegas sambil melipat tangannya di dada. Rasa marah masih merajai hatinya.

“Aku nggak ingat, Pa.” Kanaya mengelak karena takut dengan semua ancaman Dimas.

“Gimana bisa nggak ingat?” bentak Alfian dengan geram. Rahangnya sudah mengeras, dadanya semakin sesak melihat sikap lemah Kanaya.

“Mas,” Nurmala menegur Alfian karena bersikap kasar pada Kanaya, padahal saat ini Kanaya sedang terpuruk. Nurmala dapat merasakan apa yang Kanaya rasakan sebab ia pernah berada di posisi Kanaya.

“Aaaakhh...” Alfian mengambil vas bunga, lalu melemparkannya ke kaca meja rias hingga cermin itu pecah.

Nurmala mengelus dadanya, sedangkan Kanaya semakin mengkerut ketakutan karena terkejut de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status