"Nay, kamu nggak apa-apa 'kan?" tanya Rindu dengan cemas karena Kanaya berdiri di antara pecahan beling, Rindu khawatir beling bisa melukai kaki Kanaya.Kanaya terpaku di tempatnya berdiri, kakinya terasa kaku dan sekujur tubuhnya sangat tegang. Beruntung Kanaya memakai sandal jepit yang melindungi kakinya."Bawa adikmu ke sini, Nak!" pinta Nurmala."Iya, Ma." Rindu menarik tangan Kanaya hingga membuat Kanaya tersentak kaget setelah sadar dari keterkejutannya.Rindu menyeret Kanaya dan membawanya duduk di kursi ruang makan, tepat di hadapan Dimas. Kanaya semakin tegang dan salah tingkah berhadapan dengan Dimas."Nay, muka kamu pucet begitu, kamu sakit, ya?" tanya Nurmala sambil memperhatikan wajah pucat Kanaya yang basah dengan keringat dingin."Nggak panas 'kok." Rindu memeriksa kening Kanaya dengan telapak tangannya. "Kamu makan dulu, terus minum obat, lalu istirahat di kamar." Setelah memberi nasihat, Rindu bergegas pergi mengambil sapu dan sekrup sampah untuk membersihkan pecahan
Baca selengkapnya