Share

Bertemu dengan pria itu

Kanaya meremas sprei ranjangnya. Bisa-bisanya Zivanna berkata demikian. Andaikan Zivanna tidak membaca diary Kanaya, ia takkan tahu jika Kanaya sudah lama mencintai Ardi.

Sejak saat itu, Kanaya tak lagi menulis isi hatinya di dalam diary. Kanaya merasa kecolongan dan malu setengah mati. Apalagi Zivanna sering mengancam akan memberi tahu semua orang tentang perasaannya pada Ardi jika Kanaya tidak menuruti semua keinginannya.

"Zivanna, kamu ngomong apa 'sih?" Nurmala mencolek lengan Zivanna. Ia merasa malu atas sikap putri bungsunya.

"Upss... Maaf keceplosan." Zivanna menutup mulutnya sendiri sambil terkikik.

"Maaf ya, Di. Zivanna kalau ngomong emang nggak pernah difilter, suka ngasal," ujar Ashraf yang merasa tidak enak hati pada Ardi.

"Loh, kata Papa aku 'tuh mirip sama Mama!" celetuk Zivanna sambil bersiku pinggang menatap Ashraf.

"Duh, ini anak." Nurmala menepuk lengan Zivanna dengan sebal.

"Nggak apa-apa, Tante. Saya senang 'kok!" sahut Ardi sembari mengulas senyum.

"Tapi, kalau ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status