All Chapters of Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Chapter 61 - Chapter 70

149 Chapters

Bab 61. Aku tidak membencinya

Bu Asri yang saat ini sudah menjadi kepala pelayan di rumah keluarga itu melangkah mendekati Yuri yang masih dalam keadaan syok terpojok bersandar di sudut tembok."Nona Yuri?" Sapa Bu Asri."Eh, iya. Iya Bu." Yuri menoleh dengan tatapan yang masih linglung."Mari saya bantu membereskan barang-barangnya.""Iya Bu, terima kasih." Jawab Yuri. Di berdiri, berusaha menguatkan diri. Setelah ini entahlah, Yuri sendiri belum bisa memastikan nasib diri ke depannya bagaimana."Nona Yuri, bisa memanggil saya Bu asri. Saya adalah kepala pelayan di rumah ini. Semua peraturan di rumah ini yang membuat adalah sekretaris Ang, selaku orang kepercayaan Tuan Muda Saka. Dan saya yang bertugas menerapkan pada seluruh pelayan di sini. Saya juga yang mengatur semua kebutuhan di dalam rumah ini. Termasuk kebutuhan Nyonya muda Brahmana." Jelas Bu asri.Yuri semakin ketar ketir mendengar penjelasan dari Bu Asri. Tentang pak sopir tadi. Sekretaris Ang, Ah... dia seorang sekretaris kepercayaan Tuan muda. Yang
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 62. Salah Paham

"Hanya karena coklat lalu kamu menganggapnya tidak membencimu?""Aku tahu Yuri memang tidak menyukaiku, tapi setidaknya dia tidak membenciku. Aku juga akan begitu, tidak harus membencinya. Jadi Bang Saka, tolong jangan jadikan Yuri lap kaki ya..? Dia sudah mau berbagi coklat padaku lho.." lagi-lagi Wulan menyinggung masalah coklat."Kamu suka coklat ya?"Wulan mengedipkan matanya dan mengangguk. "Tapi selama disini aku tidak pernah memakannya lagi.""Aku akan membelikanmu pabrik coklat dan snack besok. Aku akan menyuruh Ang, mencari pabrik coklat dan Snack terbaik di kota ini agar Ang membelinya untukmu. Kamu akan puas memakan coklat.""Tidak, tidak perlu, Suruh Ang membeli coklat di toko saja. Tidak perlu membeli pabriknya segala." protes Wulan."Ya, baiklah. Besok aku sendiri yang akan membelikannya untukmu.""Benar?"Saka mengangguk. Wulan terlihat senang. Lalu menggeser duduknya agar lebih mendekat."Bang Saka tidak akan menjadikan Yuri keset kan?"Saka tertawa mendengar Wulan ber
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 63. Tahu kesalahanmu apa?

Yuri masih terpuruk di dalam kesalah pahamannya. Menepuk halus punggung tangan Wulan. Mencoba memberi kekuatan. Mencoba untuk menghibur Wulan.Wulan sendiri bingung, kenapa tiba+tiba Yuri bisa masuk ke sini. Apa Yuri menelusup untuk bisa masuk kemari? Tapi , mana mungkin? Saka baru saja keluar kamar. Hanya selang beberapa menu. Apa Saka tidak melihat Yuri? 'Gawat! Ini gawat. Kalau Saka tau, hukuman Yuri akan bertambah.' Wulan ketar ketir.Sementara pikiran Yuri dipenuhi rasa iba dan kasihan pada Wulan."Wulan, ku pikir hidupmu bahagia bersama Tuan muda Saka yang terlihat . Tapi ternyata kamu menderita di sini. Hiks.. hiks... Tuan muda itu pasti sudah menyiksamu. Hiks..hiks...!" Yuri semakin pilu.Sedangkan Wulan, dia mengerti kenapa Yuri berbicara seperti itu. "Kamu salah paham Yuri,""Salah paham bagaimana? Jelas-jelas kamu sudah ditindas sampai mojok di situ. Sudahlah Wulan, jangan terlalu menahan diri. Kalau memang kamu tidak bahagia sebaiknya pergi. Aku janji akan menolongmu. Ki
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 64. Itu, Ciuman yang benar

Yuri semakin takut, lalu cepat-cepat melangkah masuk ke dalam kamarnya."Jangan lupa, memikirkan kesalahanmu padaku juga." Ang, menutup pintu. Di balik pintu, Yuri nelangsa. Dia meratapi segala kesalahannya. Terhadap Tuan muda Saka kesalah pahamannya pada kejadian Wulan tadi. Lalu, perlakuannya pada tuan Sekretaris.Mendadak, dunia terasa gelap baginya. Lalu memilih untuk membanting diri di kasur, sambil merenungi nasib diri.Sementara Saka menghampiri Wulan yang sudah beringsut di atas kasur."Ternyata saudaramu itu sangat tengil ya? Beraninya memprovokasi istriku untuk kabur."Wulan mendongak, " Bang Saka, bukankah aku sudah menjelaskan. Yuri hanya salah paham.""Kamu pikir aku peduli. Mana bisa? Aku tetap akan menghukumnya karena dia terlalu lancang."Wulan membelalakkan. " Jangan.. Kasian Yuri Bang Saka. Sebenarnya dia itu baik..." Wulan kembali membujuk Saka."Baik dari mana? Mengajak istri orang kabur kok baik...!""Sudah di bilang kalau ini hanya salah..."Cup...!! Saka membung
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 65. Sesak

'Sejak kapan Tuan sekretaris peduli dengan pelayan baru dan mau bersusah payah mengenalkannya pada kami? Biasanya, meskipun ada pelayan baru, Bu Asri lah yang akan mengenalkannya.' pertanyaan di otak mereka semakin berlanjut ketika mengetahui jika Sekretaris Ang sengaja menyuruh Bu Asri mengumpulkan Mereka hanya untuk mengenal kan seorang pelayan.Tidak ada yang berani bertanya, tidak mungkin juga ada yang berani, jika itu menyangkut sekretaris Ang mereka memilih bungkam tenggelam dengan rasa penasaran. Apapun dan siapapun dia , pasti dia orang yang spesial. ' Tidak mungkin tidak.' kembali mereka menebak tanpa tujuan. Hanya melempar senyuman termanis mereka pada Yuri lalu bubar untuk melanjutkan pekerjaan masing-masing.Bu Asri menghampiri Yuri. Membawanya untuk menemui seseorang di sebuah dapur khusus.Mbak Endang sedang sibuk menyiapkan menu sarapan untuk Tuan muda dan Nyonya muda, menoleh ketika Bu Asri memanggilnya."Endang, mulai saat ini dia akan membantumu mengurus semua keperl
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 66. Terkena Tbc

"Awas..!" Wulan mendorong wajah agar menjauh, lalu memegangi dadanya."Kenapa..? Apa sesak?"Wulan mengangguk."Sepertinya aku terkena asma. Tidak tidak.. Ini seperti serangan jantung ringan.""Saat menatapku?" Saka bertanya kembali.Wulan mengangguk, masih memegangi dadanya.Bukannya khawatir dengan keadaan paru-paru atau jantung Wulan, Saka malah tersenyum senang!______________Wulan menuruni ranjang setelah melihat Saka sudah keluar dari kamar, entah mau kemana Wulan pun tidak bertanya. Berangkat ke kantor mungkin?Dia lalu pergi ke kamar mandi , mematung agak lama di depan cermin.Melihat wajahnya yang semakin hari semakin mulus saja. Lalu melihat kulit lengan dan kakinya. Mulus , halus dan putih. "Berkat mbak Endang ini!" serunya, sambil senyum-senyum sendiri.Mbak Endang yang rajin merawat kulitnya. Melulurnya hampir setiap hari. Mengganti semua krim kecantikannya dengan merek terkenal di dunia.'Ternyata jadi orang kaya enak ya? Pantas saja Ibu dan Jihan takut jatuh miskin.'
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 67. Bertemu Yuri

Melihat itu, Saka langsung menarik tubuh Wulan dengan kuat sampai menabrak tubuhnya. Lalu Saka cepat-cepat menutup pintu dan menguncinya kembali."Bang Saka, kenapa tidak boleh? Aku harus memanggil sekretaris Ang untuk membawa kita ke rumah sakit.""Tidak. Jangan." Saka mencegah Wulan."Lho kenapa, Bang? Bang Saka sakit TBC dan aku kena serangan jantung. Kalau terjadi apa-apa atau makin parah bagaimana? Siapa yang akan menemani kakek dan nenek? Terus bagaimana kelanjutan tentang rencana pembuatan cicit untuk kakek.? Semua bisa gagal, Bang Saka?" Wulan berontak, bertekad untuk pergi menemui Sekretaris Ang, ingin segera meminta bantuannya.Saka yang hampir saja kaku karena kekonyolan Wulan, juga sempat terkejut dengan ucapan terakhirnya. Ternyata Wulan masih memikirkan tentang cicit untuk sang kakek. Saka membalikkan tubuh Wulan untuk menghadapnya."Jangan, Wulan... Kamu jangan nekad begini. Lihatlah dulu bagaimana dirimu. Masa iya mau keluar dengan keadaan begini? Kamu cari mati ya? Se
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 68. Saudaraku yang baik

"Tuan Muda. Maafkan saya... Saya tidak tau jika Tuan muda masih ada di kamar. Saya kira tidak ada Tuan muda." ucap mbak Endang merasa bersalah karena berpikir sudah mengganggu mereka.'Sudah menggangguku, enak saja minta maaf!!' Maki Saka, tapi hanya di dalam hati."Tidak apa, Mbak Endang. Aku juga akan segera pergi. Syukurlah Mbak Endang sudah datang. Tolong jaga istriku dengan sebaik-baiknya. Dan jangan biarkan setan mendekatinya." jawab Saka sambil melirik Yuri. Yang dilirik langsung menunduk. Lalu Saka menghampiri Wulan dan memeluknya."Sayang... baik-baik di rumah ya. Bang Saka harus ke kantor dulu. Sebentar saja." ucap Saka lalu mendaratkan kecupan panjangnya di pucuk kepala Wulan.Wulan tersenyum.Adegan romantis mereka itu jelas di lihat oleh mbak Endang dan juga Yuri. Mbk Endang yang sudah mulai terbiasa melihat keromantisan mereka tidaklah terkejut. Hanya tersenyum ikut merasa kebahagiaan mereka."Bang Saka juga hati-hati ya." sahut Wulan dengan sangat manis.Saka mengangguk
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 69. Kebersamaan

Yuri berdiri, lalu menghampiri rajang luas milik Wulan. " Wah... ranjangmu besar sekali. Kamu tidur di sini bersama Tuan muda Saka ya?" tanya Yuri menoleh pada Wulan.Wulan hanya tersenyum saja. Lalu Yuri membanting tubuhnya di kasur itu, berguling-guling ke sana kemari.Wulan hanya tersenyum melihat itu. Entah kenapa dia merasa begitulah bahagia bisa bersama dengan Yuri. Sebenarnya dia dari dulu ingin seperti ini. Tapi Wulan tau diri ketika di rumah Ayahnya. Jika dia adalah anak yang tidak di senangi dan di inginkan kehadirannya.Wulan semakin bersyukur dengan keadaannya sekarang, lalu tak lupa ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya pada Wulan. Semua ini pasti sudah rencana Saka untuk mendekatkan dirinya dan Yuri, Seperti keinginannya yang pernah diutarakan pada Saka tempo lalu.Wulan cepat menghabiskan sarapannya dan meneguk susu hangatnya. Lalu menghampiri Yuri dan membanting tubuhnya di sebelah Yuri."Apa kamu betah disini, Yuri?" tanya Wulan, menatap langit-langit kama
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 70. Dia mengajariku banyak hal.

Melihat Saka sudah datang, Wulan segera menghambur untuk menyambutnya.Lalu cepat-cepat menyambut tangannya dan menciumnya. Sambutan Wulan begini, membuat Saka senang. Sungguh merasa menjadi suami seutuhnya."Bang Saka sudah pulang ya? Cepat sekali?" Tanya Wulan."Iya sayang.. tadi kan aku sudah bilang kalau hanya sebentar saja. Kenapa? Wulan sudah kangen ya?" Saka balik bertanya sambil merengkuh pinggang Wulan.Wulan hampir saja berontak ketika Saka memeluknya.'Cinta itu adalah perasaan bahagia ketika kita dekat dengan seseorang. Kita akan berdebar jika sedang bersamabya , lalu akan rindu jika orang itu jauh dari kita. Menatapbya akan terlihat indah, lalu menyentuhnya akan terasa nyaman.'Penjelasan dari Yuri tiba-tiba teringat di benak Wulan. Dia yang tadi ingin berontak kini mengurungkan niatnya. Dia lalu membalas pelukan Saka. Menempelkan kepalanya di dada Saka. Sengaja berlama-lama. Ingin tahu apa benar yang dikatakan Yuri tadi.'Jantungku berdegup kencang sekali kalau dalam po
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status