Semua Bab Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Bab 71 - Bab 80

149 Bab

Bab 71. Minta Hp

Saka menoleh pada hp yang tergeletak di atas meja dan terus bersuara keras itu.Sebenarnya dia tidak ingin peduli itu, memilih mengabaikan panggilan hpnya, dan kembali fokus pada Wulan.. Tapi Wulan memberitahunya agar mengangkatnya dahulu."Siapa tau penting bang Saka, angkat dulu."Saka mendengus kesal, lalu meraih hpnya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih digunakan untuk mendekap tubuh Wulan.Dia melirik nama si pemanggil dan menggeser tombol hijau di sana."Kenapa menggangguku saja Ang, ada apa? Tidak bisa nanti atau besok kah? Kamu ini!” suara kesal Saka."Maaf Tuan muda. Maafkan saya jika sudah mengganggu." sahut Ang di seberang sana."Ckk, kamu memang menggangguku. Sangat mengganggu! Ada apa? Cepat!""Maaf Tuan muda. Sekali lagi maaf. Tapi ini mengenai kabar terkini Gani Harmoko. Ayah Nyonya muda. Mertua Anda." jawab Ang, disana."Hah!! Benarkah? Baiklah.. tunggu tunggu.."Saka melepaskan pelukannya pada Wulan."Tunggu sebentar, ya? Rupanya Ang ada hal pentin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

Bab 72. Mereka Bangkrut

Di rumah besar Gani Harmoko,Lebih tepatnya sekarang ini sudah bisa dibilang adalah bekas rumah Gani Harmoko, karena saat ini mereka benar-benar diusir dari rumah besar mereka itu dan terlihat mereka sedang melangkah keluar dari gerbang dengan menarik beberapa koper milik mereka.Raut suram dan sedih terlihat jelas di wajah ketiga orang itu. Yaitu Gani Harmoko, Tiara dan Jihan.Mereka tidak tahu akan kemana. Tidak tahu harus menemui siapa, untuk meminta bantuan. Bingung!Mereka melangkah, menjauhi rumah mewah bekas milik mereka itu.Banyak mata yang melirik mereka, sebagian besar tentunya para emak-emak yang sedang mengerubungi tukang sayur.Terlihat berbisik, membicarakan mereka. Berbisik, bukan karena kasihan atau iba pada nasib keluarga Harmoko yang baru saja terusir dari rumah mereka.Tapi berbisik untuk menghujat dan bahkan mengumpat mereka.“Lihat mereka, keluarga yang sombong itu. Sekarang bangkrut dan di usir dari rumah mewahnya.”“Itu karma . Mereka dulu jahat sekali pada Wu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Bab 73. Hp baru.

Sekretaris Ang melangkah. Menundukkan wajahnya , menghindari pemandangan di depannya yang mampu membuat hatinya iri itu. Wulan pun sama, menundukkan wajahnya yang memerah, menahan malu pada sekretaris Ang karena posisinya."Kamu mendapatkannya?" tanya Saka menoleh pada Sekretaris Ang."Tentu, Tuan muda." jawab Ang, mengulurkan sebuah kotak dari tangannya.Saka menerima kotak itu, tanpa melepaskan pelukannya pada Wulan."Kamu boleh pergi.""Baik, Tuan muda." Tanpa melirik, sekretaris Ang pun melangkah keluar. Tidak lupa menutup pintu kembali sambil menelan ludah."Apa itu Hp untukku, Bang Saka?" tanya Wulan melepaskan dirinya, melirik kotak yang ada ditangan Saka."Iya, sayang…." Saka menaruh kotak itu di atas kasur. Wulan langsung sumringah, duduk bersila di atas kasur juga , di hadapan kotak itu."Ayo buka,” kata Saka."Tidak. Bang Saka saja. Takut lecet, nanti rusak. Barang mahal.”Saka tersenyum, lalu membuka kotak itu. Mengeluarkan benda pipih yang sedikit terasa berat itu.Lalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Bab 74. Junior Siapa?

Pagi ini begitu indah, membelai lembut wajah Saka yang berdiri menatap bayangan dirinya sendiri di cermin. Dengan pakaian yang sudah rapi tinggal memasang dasi saja.Bibirnya tersenyum,'Wulan pasti mulai mencintaiku. Dia mulai menerima cintaku.''Sabar Saka, pelan-pelan saja. Semakin kamu pelan , semakin pasti yang akan kamu dapatkan.'Saka tos dengan bayangan tangannya sendiri. Lalu cepat bergerak mundur saat mendengar suara pintu kamar mandi di buka.Wulan keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut Handuk saja. Menghampiri Saka tanpa risih lagi."Kenapa Bang Saka?" tanya Wulan , melihat wajah Saka tegang memandang dirinya. Semakin tegang ketika Wulan mendekat.Wulan meraih dasi yang kebetulan sudah di tangan Saka."Mau dibantu memakai dasinya?" Wulan menarik kerah baju Saka, hingga tubuhnya bergerak maju menabrak tubuh Wulan."Oh.. Tidak, tidak perlu. Ah, iya , iya." Saka gugup, mundur satu langkah."Bang Saka kenapa? Kok gugup sih?""Tidak.. siapa yang gugup. Hanya... hanya..”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Bab 75. Yuri ikut lemas

'Astaga...!!!' pekik Saka, dalam hati."Nanti malam aku akan memberitahumu! Simpan rasa penasaranmu ya?" Saka menarik cepat tengkuk Wulan dan mencium pucuk kepalanya."Jaga diri di rumah, bang Saka berangkat dulu. Pertemuan kali ini penting, kalau tidak , mungkin sudah kubatalkan saja untuk mengenalkanmu pada juniorku. Memberi tahumu sejelas-jelasnya. Tapi sudahlah. Nanti malam saja." ucap Saka.Wulan mengangguk, masih dengan rasa penasaran hebatnya.Saka pun melangkah,"Nanti malam Bang Saka akan mengajaknya kemari?" Wulan masih sempat bertanya lagi.Saka sekali lagi menarik nafas dan menoleh."Tentu saja. Sudah! Jangan banyak bertanya. Dan jangan sekali-kali mengatakan pada siapapun termasuk pada Yuri. Hanya boleh bertanya padaku tentang junior ini. Wulan paham?"Wulan kembali mengangguk, dalam hatinya kenapa dia bisa tau jalan pikirannya? Padahal dia benar sudah berencana untuk menanyakan pada Bu asri atau mbak Endang. Apa mengenal junior yang di maksud Saka. Atau bisa curhat pad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

Bab 76. Dua jam lagi.

Hari sudah berganti siang. Siang bahkan sudah lebih sedikit, bisa di namakan lebih dari setengah hari. Waktu berjalan terasa sangat lambat bagi Wulan yang sedang gelisah, tidak sabar menunggu kepulangan Saka.Yuri juga sudah meninggalkannya setelah lebih dari setengah hari menemaninya. Yuri sedikit khawatir melihat Wulan yang tidak semangat makan. Tidak semangat dengan Hp barunya.Padahal hpnya sangat bagus. IP punya.Yuri saja ingin sekali memiliki hp seperti itu.Tapi sudahlah, Yuri memutuskan untuk meninggalkan Wulan sendirian. Untuk membahas masalah Junior, atau setidaknya memberi sedikit penjelasan atau gambaran tentang Junior, Yuri takut. Yuri ragu. Nanti malah jadi masalah.Itu namanya ikut campur pribadi mereka. Wulan memang tidak pintar. Dia memang terlalu polos. Bodoh, mungkin iya. Yuri tahu itu. Yuri sadar itu.Memberitahu tentang lainya mungkin Yuri bisa. Tapi untuk yang satu ini, Yuri harus berpikir seribu kali.Masalahnya juga menyangkut tentang Junior. Junior lain mung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

Bab 77. Ambyar

"Tapi, dia siapa sih? Kok bisa aku punya salah dan menyiksanya. Kenal saja tidak." Wulan kembali penasaran. Lalu memilih memejamkan matanya.Saka disana tersenyum sendiri. Menatap foto Wulan di galerinya. Saka banyak menyimpan foto Wulan. Ada yang diambil secara sengaja. Ada juga yang diambil secara diam-diam."Manis sekali istriku. Aku benar-benar mencintaimu, Wulan. Kamu tahu tidak, kalau Jiwa ragaku ini, lahir batinku ini, ku persembahkan hanya untuk dirimu. Untukmu saja. Hanya untukmu. Selama nya." bisik Saka mengusap foto Wulan.Saka menghela nafas.Seperti apapun Wulan, bagi Garra ,tetaplah hal paling berharga. Tanpa kehadiran Wulan di hidupnya, mana mungkin Saka bisa berdiri gagah lagi? Jika Wulan tidak pernah hadir, tidak mungkin saat ini dia bisa duduk kembali di kursi kebesarannya ini."Aku mencintaimu. Aku ingin kita bersama selamanya. Dan malam ini, usahaku tidak boleh gagal lagi. Aku akan membuat diri kita menyatu. Lahir dan batin kita. Akan ku buat sebuah ikatan dan rant
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

Bab 78. Saka beristri dua?

Saka tersenyum. "Apa kamu belum mendengar jika aku sudah menikah?""Ya. Aku dengar itu. Tapi itu hanya perjodohan bukan? Kesepakatan yang dibuat paman Abraham. Hanya untuk syarat agar seluruh harta Ayahmu teratas namakan namamu. Kamu tidak mungkin menyukai wanita pilihan paman Abraham itu kan, Saka?" tanya Citra, penuh khawatir."Siapa bilang dia pilihan Abraham. Wanita itu adalah pilihanku sendiri. Pilihan kakekku. Aku bukan hanya menyukainya, tapi mencintainya." Sergah Saka."Tapi Saka. Bukankah kamu dulu menyukaiku? Dan berjanji akan mencintaiku seorang.” Citra kini menangis."Kamu salah dengar mungkin. Atau kamu sengaja menyalah-nyalahkan pendengaranmu. Aku hanya sebatas menyukaimu. Memang, dulu aku suka padamu. Dan berniat untuk belajar mencintaimu. Tapi sebelum aku berhasil, kakek sudah menolakmu. Aku bisa apa, Citra? Untuk memperjuangkanmu , untuk apa? Cinta aku belum. Restu, memang tidak dapat. Lalu kamu pergi begitu saja saat aku sedang dalam kesulitan. Ya sudah, semua jadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya

Bab 79. Ulat bulu

"Bu Asri masih mengenaliku?""Tentu saja Nona. Apa anda ingin bertemu dengan Tuan Muda? Tuan muda tidak ada di rumah. Masih berada di perusahaan. Sore baru kembali." ucap Bu Asri mempersilahkan Citra untuk masuk.Bu Asri mengenal baik tentang wanita ini. Citra dulu sering sekali datang ke rumah ini, meskipun tidak ada Saka sekalipun. Citra sengaja datang untuk menemui Kakek dan Nenek Saka. Mereka sebenarnya akrab. Citra dan Nenek Sulis. Walau sejatinya Nenek dan Kakek Garra tidak pernah menyukai Citra karena sifat manja dan mewahnya Citra. Belum lagi orang tua Citra, terkenal sebagai manusia yang suka memilih dalam berteman dan bergaul. Harus yang sederajat dengan mereka.Kakek Abian tahu betul itu. Dulu sebelum Bastian ayah Saka sukses, ayah Citra tidak bersedia untuk berbaik-baik dengan Bastian. Tapi setelah Bastian menjadi orang kaya, ayah Citra mendekati Bastian. Bahkan bermaksud ingin mendekatkan Saka dengan putrinya.Kakek Abian tahu itu, makanya sebaik-baiknya Citra, kakek Abi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya

Bab 80. Provokasi

Yuri terbelalak setelah Nenek Sulis mengatakan itu. Nenek Sulis ternyata meminta bantuannya untuk menyelamatkan rumah tangga Wulan dari pelakor.Tentu saja Yuri langsung antusias, dan bertanya.Lalu Nenek Sulis pun menjelaskan secara gamblang tentang Citra dan kekhawatirannya yang khawatir jika Citra akan mendekati Saka lalu berniat menyingkirkan Wulan. Nenek Sulis juga mengatakan jika khawatir untuk mengenalkan Wulan pada Citra. Karena bagaimanapun juga Wulan tidak pintar, takut nanti malah di hina oleh Citra. Dan Nenek Sulis meminta bantuan Yuri selaku orang terdekat Wulan yang pastinya akan tahu apa yang harus ia lakukan untuk saudaranya.Yuri manggut-manggut sambil terlihat sedang berpikir keras. Kemudian dia tersenyum lebar."Nyonya tenang saja. Serahkan pada saya saja. Saya akan mengatasi hal ini dengan baik.""Benar, kamu bisa ku andalkan?""Tentu Nyonya. Anda tidak harus khawatir dengan masalah ini. Saya juga tidak mau rumah tangga saudara saya ada gangguan. Saya juga tidak ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status