All Chapters of Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Chapter 51 - Chapter 60

149 Chapters

Bab 51. Bersabarlah, Kek.

"Apanya yang berapa part??? Emangnya Author yang lagi nulis novel ini? Ah... Kakek..!!" jerit Saka."Lho.. apa yang terjadi? Kenapa kok frustasi begini?" Kakek Abian menatap khawatir."Frustasi... Saka memang sedang Frustasi..!!""Ini semua gara-gara Kakek. Memanfaatkan kebodohan Wulan. Bukannya part yang didapat, malah menyiksa!" Saka sewot."Saka, Maafkan kakek..Bukan begitu maksud kakek... Kakek cuma ingin membantumu.""Tapi berhasil kan?" sambung kakek."Mana ada. Kalau berhasil, gak mungkin sekarang Saka ada di sini. Pasti saat ini aku sedang melanjutkan part-part berikutnya." sahut Saka. "Dasar tidak berguna.!!" plak... Kakek Abian menampol kepala Saka.Saka mengusap kepalanya dan menggerutu, "Lagian kakek, sudah tau kalau Wulan itu gak pintar, malah di pintaran. Ngenes kan aku.." Saka masih sewot."Huh, lemes kan, kakek jadinya ? Ternyata cucuku tidak berhasil." Kakek Abian ikut merasa frustasi, duduk menopang dagu di sebelah Saka.Nenek Sulis juga ikut melongo di depan mereka
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 52. Adalah orang kedua

Begitu cerah langit hari ini. Hanya beberapa titik awan putih terlihat bergantung. Terik matahari pun terasa begitu menyengat kulit. Itu keadaan di luar rumah Keluarga Brahmana. Namun di dalam sana, didalam kamar Saka, terasa kehangatan mengalir di antara sepasang suami istri yang semalam baru saja mengalami gagal belah duren.Keduanya terlihat saling menatap penuh kehangatan. Wulan berbalut gaun putih dengan model yang tidak terlalu terbuka pilihan Sakad. Ditambah dengan paduan makeup yang tidak lagi setipis semalam, karena hari ini Wulan bermake-up di bantu oleh mbak Endang sang pelayan pribadinya. Wulan tampak begitu manis dan semakin menggemaskan.Pagi tadi mbak Endang selaku pelayan wanita lama di rumah itu resmi diangkat oleh Saka menjadi pelayan pribadi Nyonya Muda Brahmana alias Wulan dengan gaji tiga kali lipat, dengan syarat harus menjadi pelayan yang baik dan dapat diandalkan, jika tidak maka hukumannya adalah, dipecat!Menurut Saka, Wulan memang harus memiliki pelayan khu
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 53. Kecewa

Saka menyesal melihat Wulan sepertinya takut, dia buru-buru menjelaskan, "Aku tidak marah.. cuma mau tau saja, siapa yang sudah memujimu sebelum aku. Yang mendahului aku?" Saka menurunkan nada bicaranya."Ayo coba beritahu aku." Saka masih saja bertanya karena memang masih penasaran."Bang Saka mau marah padanya?" Wulan merasa khawatir."Tidak, Wulan.. Memang siapa?" kembali bertanya , kali ini dengan nada merayu mirip seperti sedang bicara pada anak kecil."Bu Asri."Glubrak...!!!Sekali lagi, Saka menjerit dalam hati.'Aaarhhg.. Kenapa tidak bilang dari tadi kalau cuma Bu Asri... Menghabiskan waktu dan energiku saja. Gila... aku benar-benar hampir gila di buat Wulan.!!''Ingat Saka, hayo ingat... istrimu tidak pintar.' akhirnya menasehati diri sendiri.Sekretaris Ang yang berada di depan ikut menahan tawa yang hampir saja meledak. Beruntung dengan sekuat tenaga sekretaris Ang masih mampu menahan tawanya.'Tuan mudanya kurang pintar dan Nona muda juga tidak pintar.’Wulan menoleh kem
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 54. Pergi Ke rumah Harmoko

Setelah selesai dengan makan siang di restoran seafood Pondok Laguna, Saka membawa istrinya untuk jalan-jalan.Sebelum sekretaris Ang melajukan mobilnya, Saka bertanya kepada Wulan tentang keinginan Wulan ingin pergi kemana dulu."Kita mau kemana dulu ini?" Tanya Saka sembari mengatur posisi duduknya.Wulan menggeleng."Katanya kamu mau ke Monas?""Tidak jadi." jawab Wulan."Lho.. kenapa?"Wulan menggeleng, "Oammmmm....!!" sambil menguap."Kita pulang saja ya? Sepertinya karena kekenyangan , aku jadi mengantuk berat." jawab Wulan . Memang benar katanya, tadi dia makan melebihi porsi biasa. Satu piring kepiting, lobster juga kerang. Semua makanan yang ada dicobanya. Mungkin kalau perutnya muat, semua makanan itu sudah pindah semua ke perutnya.Bahkan sisanya pun tak luput di bungkus olehnya. Buat oleh-oleh katanya. Saka hanya bisa mengiyakan saja. Asal dia senang...**Saka menghela nafas. Menatap mata Wulan yang memang sudah terlihat mirip lampu bohlam lima watt."Tidak penasaran den
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 55. Sikap Aneh Yuri

Lalu Saka membangukan Wulan dengan menepuk lembut pipinya. "Wulan, ayo bangun." Wulan menggeliat, membuka matanya. Lalu menarik tubuhnya untuk bangun. "Kita sudah sampai." ucap Saka membetulkan rambut Wulan dengan sisir kecil dari tas Wulan. "Sampai di mana?" tanya Wulan sedikit linglung. "Di rumah Gani Harmoko." "Hah! Apa? Benarkah?" Wulan terperangah, lalu mengintip keluar dari balik kaca. "Benar..!" Wulan tak sabar, menarik gagang pintu mobil. "Tunggu dulu. Betulkan dulu makeupmu. Luntur terkena ilermu tuh..." ucap Saka mencegah Wulan. "Ah, iya." Wulan segera mengambil kaca dari tasnya. Dan dengan bantuan Saka , dia membetulkan make up-nya. Setelah merasa cukup, Saka dan Wulan turun dari mobil. Melangkah membuka gerbang yang tidak di kunci. Saka melangkah bersama Wulan dengan tidak melepaskan genggaman tangannya. Mereka sudah berdiri di depan pintu itu. Wulan seperti ragu untuk mengetuk pintu. Ada rasa perih di hatinya ketika mengingat bagaimana kehidupannya di
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 56. Mendadak Ustadzah

Jihan menyeringai dingin sambil mendekat pada Wulan. "Pengawal apa selingkuhan? Pengawal kok sedekat ini? Pake genggaman tangan segala." ucap Jihan dengan nada menyindir. Wulan langsung melepaskan genggaman tangan Saka. "Tidak, aku tidak selingkuh. Dia memang.." "Saya memang harus menjaga Nyonya Wulan dengan baik. Jika hanya menggenggam tangan Nyonya , itu tidak masalah. Saya hanya ingin menjaganya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bukankah dulu kalian semua selalu menyakiti nyonya Wulan? Jadi, saya hanya ingin melindunginya. Itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab saya." Saka berpura-pura menjelaskan. "Alah.. bilang saja kalian selingkuh." sahut Jihan. "Jihan.. aku tidak selingkuh!" bantah Wulan. "Ooh.. Aku paham... mungkin karena suamiku Tuan muda yang lumpuh ya.. Makanya kamu sengaja mencari pria lain yang normal, yang bisa memuaskan kamu. Begitu, kan ? Dasar perempuan tidak benar, kelakuan sama dengan ibunya." ucap Jihan lagi. "Jihan.. Jangan bawa-bawa ibuku...
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 57. Minta Tolong Lagi

"Bagaimana kabarmu dan pernikahanmu, Wulan?. Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?" tanya Gani menatap Wulan."Baik, kok Ayah. Pernikahanku juga baik-baik saja. Mereka memperlakukan Wulan dengan baik juga. Ayah tidak perlu khawatir. Wulan baik-baik saja. Malah lebih baik di sana daripada di sini." jawab Wulan dengan polos."Maafkan ayah, Wulan. Maafkan ayah sekali lagi."" Tidak usah meminta maaf segala , Ayah.. Wulan sudah ikhlas kok.. Bagaimana kabar Ayah dan kabar perusahaan Ayah? Apa sudah membaik dan tidak bangkrut lagi kan?" tanya Wulan. Gani terdiam mendengar pertanyaan dari Wulan ini. Tidak menjawab malah menangis."Ayah....ada apa? Sepertinya Ayah sedang ada masalah?" Tanya Wulan melihat ayahnya menangis."Memang ada masalah!" Tiba-tiba Tiara sudah ada di depan mereka menyerobot bicara. Lalu duduk di depan mereka. Sementara Jihan diam di ujung sana tidak jauh dari Saka berdiri.Wulan menatap Tiara. " Memang ada masalah apa, Bu?" tanya Wulan dengan penasaran. 'Apa ini yang
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 58. Yuri memaksa ikut

"Tadi bingung mau tinggal di mana. Di kasih tau kontrakan bagus yang murah malah marah... Gimana sih..??" ucap Wulan tak kalah kesalnya."Wulan, Tolonglah kami. Bantu kami y, Nak..??" sekali lagi, Tiara harus berpura-pura lembut. Sekuatnya menahan amarahnya."Ya sudah. Wulan akan merayu Tuan muda Saka. Semoga saja dia mau membantu kalian. Tapi,""Tapi apa, Wulan??" Tiara bertanya."Tapi, Suamiku itu orangnya pelit. Punya uang banyak saja, bilangnya tidak punya uang. Bagaimana kalau untuk membantu kalian? Aku jadi ragu." ucap Wulan, melirik Saka yang melotot padanya, Saka merasa tersindir dengan ucapan Wulan , yang mungkin masih mengingat tentang kejadian dia meminta uang dan tidak diberinya tempo lalu. 'Kenapa jadi menggibahiku sih?'"Jangan begitu dong. Kan belum mencoba. Berusahalah Wulan, demi kami. Demi ayahmu dan demi rumah ini." Tiara kembali mengiba."Baik, baik. Wulan akan berusaha. Tapi sekali lagi tidak janji. Banyak-banyak berdoa saja, Ibu ya.." jawab Wulan."Ah, iya. Teri
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 59. Benar-benar terkejut.

"Tidak apa Wulan, yang pentingkan mereka juga keluargamu. Dan keluargaku juga. Setelah ini, mungkin mereka akan segera sadar dan bisa menyayangimu." ucap Saka meraih tangan Wulan dan menciumnya.Wulan tersipu dan menundukkan wajahnya.Di depan, Yuri melirik mereka berdua. Tidak mendengar jelas apa yang dibicarakan mereka tapi bisa melihat jelas apa yang dilakukan Saka pada Wulan. Otak Yuri pun semakin penuh tanda tanya."Wulan," Saka merangkul pundak Wulan dan membawa kepala Wulan di dadanya." Hari ini kamu sudah makan di restoran seafood. Sudah bertemu dengan ayahmu juga. Bagaimana, apa kamu senang?" tanya Saka.Wulan mengangguk."Apa kita langsung mau pulang? Ini sudah sore lho..?" kembali Saka bertanya.Wulan mengangguk lagi."Benar? Tidak mau kemana-mana lagi?"Wulan kembali mengangguk."Baiklah. Ang, Kita pulang..." Saka berbicara pada Ang yang langsung menjawab dengan anggukan.Saka masih mendekap kepala Wulan kini menghujani kepala itu dengan kecupan-kecupan panjang.Yuri yan
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 60. Dua kesalahan besar

"Rupanya anda ketinggalan informasi penting. Sejak menikah dengan Nyonya Wulan, dan mendapatkan perawatan yang baik dari Nyonya Wulan, Tuan muda Saka bisa sembuh dari sakitnya. Sekarang mereka adalah sepasang suami istri yang bahagia. Apa sudah jelas?” ucap Ang menekankan."Lalu, kenapa dia harus berbohong di depan kami?" Tanya Yuri lagi."Mungkin, Tuan muda ingin memberi kalian sedikit pelajaran. Anda harus tahu, jika tuan muda sangat marah pada kalian akan perbuatan kalian pada Nyonya muda ketika dulu berada di sana." jelas sekretaris Ang.Yuri terdiam, lidahnya mendadak kelu. Mengingat bagaimana Ibu dan Jihan sudah bicara aneh-aneh tentang Tuan muda Saka pada Wulan dan ternyata mereka berbicara tepat di hadapan tuan muda Saka sendiri. Belum lagi mengingat kelakuannya tadi yang telah memukul kepala Tuan muda Saka.Yuri menggigit bibir, ada rasa takut yang tiba-tiba mencengkram bahunya, dan terasa semakin kuat ketika membayangkan hukuman apa yang akan diterimanya setelah ini. Lebih
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status