All Chapters of Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Chapter 41 - Chapter 50

149 Chapters

Bab 41. Seumur hidup saya belum pernah disuapin.

Saka sudah melangkah keluar dari rumah kontrakan itu.Sekretaris Ang tersenyum tipis saat melihat tangan Tuan mudanya yang terkait erat di jemari Wulan. Apalagi ketika melihat Wulan yang patuh dan yang menurut saja.Lalu, setelah sekretaris Ang berpamitan pada pemilik kontrakan dan mereka bertiga memasuki mobil.Sekretaris Ang duduk sendirian di depan mengendalikan setir. Tidak seperti ketika mereka berangkat, Saka duduk di sisinya.Karena saat ini Saka berada di kursi belakang bersama Wulan.Tidak ada percakapan sedikit pun di dalam mobil yang sudah melaju kencang itu.Wulan terus menundukkan wajahnya. Entah malu, entah menyesal atau saat ini ia merasa sudah putus asa karena tidak bisa lari dari Saka dan harus kembali lagi ke rumah suaminya.Sementara Saka sendiri tidak berhenti menoleh pada Wulan.Hingga mobil mereka telah tiba kembali di depan rumah Saka. Saka segera turun membukakan pintu untuk Wulan. Tetap tanpa suara, Saka lalu membawa Wulan kembali ke kamarnya.***Hari ini Wul
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bab 42. Dariku hanya untukmu

Sama-sama kembali berdiam, sama-sama saling menoleh lalu tersenyum tipis. Sampai suapan suapan Saka selesai. Lalu memberi minum Wulan. Dan membersihkan bibir Wulan dengan sebuah tisu. Terakhir, Saka meneguk habis sisa air minum bekas Wulan.Wulan semakin keheranan, menatap Saka yang menyandarkan kembali punggungnya di sofa. Lalu menoleh, menatap Wulan yang juga masih menatapnya.Kedua mata itu kini bertemu, terdiam cukup lama sampai Saka menarik tubuhnya sendiri untuk duduk tegak dan mendekat pada Wulan."Wulan," panggil Saka, pelan. Hampir tak terdengar. Yang dipanggil tidak menjawab dengan suara, melainkan anggukan samar tanpa mengalihkan matanya."Mulai detik ini, bolehkah aku memberimu apa yang tidak pernah kamu dapatkan dari keluargamu?" tanya Saka."Maksud Tuan muda..""Aku tahu, perjalanan sulitmu di rumah itu. Jadi, ijinkan aku mengganti seluruh apa yang kamu butuhkan yang tidak terpenuhi di sana.""Tuan, ti.. tidak perlu. Saya sudah tidak menginginkan lagi uang. Saya juga sud
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bab 43. Tuan Muda akan menikah lagi

"Stop…!" Tiba-tiba Wulan menutup mulutnya dengan tangannya."Aku ingin menciummu, Wulan.. Sedikit saja..!!" Saka cepat menurunkan tangan Wulan. Kedua mata mereka kini beradu. Hembusan nafas Saka terasa menyapu wajah Wulan. Wulan kelabakan. Merasakan hangat nafas Saka. Hangat, lalu perlahan menjadi panas. Semakin panas membuat keringatnya bercucuran dengan jantung yang siap meledak.Tegang..! Keduanya semakin tegang. Bibir Saka siap bergerak.Tok...tok..tok..!!Pintu diketuk. Membuyarkan semua rasa dan pandangan mereka.Saka menoleh ke pintu. Lalu cepat menoleh pada Wulan kembali.Cup..cup..cup…Tiga kali, bibir Saka menyambar bibir Wulan. Cepat secepat kilat.Brak….! Pintu dibuka paksa seseorang. Dan sebelum itu terjadi, Wulan sudah berdiri, berlari masuk ke kamar mandi. Sembunyi..Mengusap bibir na di depan cermin.Menyeka keringat dingin di dahinya.Masih dengan jantung yang belum juga stabil."Tuan muda. Kenapa menciumku??" Wulan rasanya ingin menangis. Tapi hatinya bahagia.Di l
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bab 44. Tinggal Satu langkah lagi

"Wulan." Panggil Saka.Wulan mendongak, lagu dengan ragu-ragu bertanya, "Tuan Muda! Mau menikah lagi?" Dia memberanikan diri untuk menatap Saka."Benar, Wulan. Ini permintaan kakek. Apa kamu setuju?" Jawab Saka tanpa memperhatikan ekspresi wajah Wulan."Mana mungkin saya tidak setuju. Jika itu membuat Tuan muda bahagia. Lakukan saja." Menjawab demikian tapi Wulan tidak bisa menahan diri. Dia akhirnya meneteskan air mata.Saka terkejut melihat bulan menangis dan langsung bertanya, “Kenapa menangis ? Kalau kamu tidak setuju juga tidak apa-apa. Jangan menangis.” tanpa mengerti, Saka mengusap air matanya. Tapi Wulan menepis tangannya dengan kasar."Saya tidak menangis. Berhenti peduli pada saya!!" Wulan berteriak."Lho, Wulan. Kok kamu marah?" Saka tak mengerti."Tidak, Tuan muda. Tidak. Saya tidak mungkin marah. Saya memang tidak akan mungkin pantas menjadi istri Tuan muda. Saya tahu itu. Saya sadar diri. Menikahlah, Tuan muda. Tuan muda boleh kok menikah lima kali juga dengan lima wan
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 45. Begini kalau orang sedang kasmaran

Setelah diam sejenak Saka melanjutkan lagi, “Aku bukan mengajarimu untuk membalas dendam. Tapi kamu harus menunjukkan pada mereka , jika kamu sekarang bahagia. Bahagia dengan perjodohanmu. Kita harus berterima kasih pada mereka. Kamu berterima kasih karena perjodohan itu bisa membuatmu terlepas dari mereka. Aku perlu berterima kasih karena perjodohan itu, bisa membuatku bertemu lagi denganmu yang sudah membuatku sembuh dari sakitku. Bertemu lagi dengan gadis pilihan kakekku. Gadis yang sebenarnya sudah mencuri hatiku.""Setelah kamu siap. Kita berdua akan meminta restu pada ayahmu.""Jika mereka jahat lagi bagaimana, lalu tidak membolehkan saya pergi lagi, bagaimana? Nanti kalau saya di jual lagi oleh ayah?""Aku akan mengantarmu. Setiap kali kamu akan ke sana. Aku akan mengantarmu sendiri, menunggumu sampai kamu selesai di sana. Jangan takut. Jika mereka menyakitimu, tubuhku yang akan menjadi tameng untukmu."Mendengar semua ucapan Saka, Wulan menjadi tenang. Bukan hanya tenang, tapi
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 46. Ingin diberi cicit

Beralih pada Wulan, yang terlihat semakin dekat dan akrab dengan kedua orang tua itu. Tapi harus kebal kupingnya karena setiap hari harus mendengarkan ceramah dari mereka. Tentang seorang istri yang patuh, dan yang setia. Dan tentang permintaan kakek dan nenek. Yaitu permintaan cicit dari Wulan.Wulan terdiam karena belum seberapa mengerti.Sebatas ciuman mungkin Wulan sedikit tahu. Tahu dari beberapa novel 18+ , tahu dari film-film romantis yang pernah ia tonton, yang hanya sebatas memunculkan adegan ciuman sewajarnya. Sebatas pacaran ala-ala anak muda. Tapi selebihnya, mana Wulan paham?Bahkan mungkin karena tidak pernah bersekolah, kecuali hanya sebutan otodidak yang ia sandang, artinya hanya mengetahui dan mendalami beberapa bidang saja. Hingga dia tidak mengerti caranya. Cara memberi cicit pada mereka.Dan suatu hari , hari di mana kakek Abian jatuh sakit. Sakit karena penyakit darah tingginya kambuh. Hingga harus dirawat di rumah sakit beberapa hari, lalu pulang kembali dan memi
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 47. Berusaha Genit

"Seperti nya kakek tidak akan tahan lama, kecuali kamu bersedia memberi kami seorang cicit.""Seorang cicit. Berikan kami seorang cicit!Tanyakan pada Saka. Ajak dia bekerjasama!"Kata-kata kakek Abian terus teringat oleh Wulan. “Aku akan usahakan, Kek. Kakek harus bertahan. Kakek harus sembuh.” Wulan berjanji akan memberikan apa yang diinginkan kakek, apalagi itu hanya cicit pikirnya.Jadi saat sore sudah berganti petang, Wulan Indra mandi dan memilih baju. Baju yang sudah disiapkan oleh pelayan. Memang tidak tanggung-tanggung, sejak beberapa hari setelah kesembuhan Saka, dua lemari besar telah padat dengan baju untuk Wulan.Tapi dasar Wulan, tak satupun yang disentuhnya. Tak satupun yang diliriknya. Dia masih setia dengan baju-baju bawaan dari rumah Harmoko.Tapi petang ini, Wulan sibuk mencoba baju-baju itu. Entah sudah berapa stel baju yang ia pakai lalu digantinya lagi. Ganti dan ganti lagi, sambil terus nggrundel."Bagaimanakah bentuk baju ini? Belum juga selesai dijahit. Nggak
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 48. Tentu Saja bisa.

"Tuan muda.. Apa mau makan dulu?""Ti, tidak. Nanti saja.""Benar, nanti saja. Ada yang lebih penting."Saka melongo, melihat wajah serius Wulan. Lalu tiba-tiba wajah manis Wulan menghilang berganti raut sedih.'Kirain mau menggodaku? Kenapa malah menjadi syahdu begini?'"Wulan, " Saka baru saja ingin bicara tapi Wulan langsung memotong."Sst.. Saya dulu, Tuan. Ada hal yang saya ingin sampaikan. Ini penting." "Apa?" Wulan jadi penasaran."Jawab dulu. Apa saya terlihat cantik?""Ya.. Cantik , cantik sekali..""Ah, baiklah kalau begitu. Tuan muda, apa tahu kalau kakek sekarang sedang sakit keras?""Hah! Benarkan?" Saka sempat berpikir, bukankah kemarin Kakek sudah baik-baik saja? Kata dokter, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."Iya, Tuan muda. Saya sangat sedih. Dan kakek meminta sesuatu padaku."Saka sedikit menyerngitkan alisnya, "Apa kakek pinta darimu?""Katanya, harus bertanya pada Tuan muda. Tuan muda yang bisa membantuku.""Apa it?" Saka makin penasaran."Cicit.”Saka tercenga
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 49. Mau punya bayi Kan?

"Wulan,”"Tunggu sebentar. Sepertinya, saya harus ke kamar mandi dulu." Wulan segera beranjak, meninggalkan Saka yang tercengang."Astaga..!!! Ribet sekali sih..?" Saka mengeluh.' Sabar Saka. Sabar. Ingat, istrimu tidak pintar.' dia menepuk jidat sendiri.Lama menunggu, akhirnya Wulan keluar juga dari kamar mandi. Kembali duduk di samping Saka."Sudah siap..?" tanya Saka.Wulan mengangguk mantap."Benar?"Wulan kembali mengangguk."Tidak mau ke kamar mandi lagi?"Wulan menggeleng."Tidak kebelet pipis?"Wulan menggeleng."Baiklah." Saka menghela nafas kembali dan mulai menatap serius pada Wulan."Wulan, mulia detik ini, jangan lagi panggil aku tuan muda. Ingat ya? Aku kan suamimu.""Lalu panggil apa?"“Terserah Wulan mau panggil apa.""Abang ya?" Tanya Wulan."Hah! Abang..? Abang tukang bakso? Nggak, yang lain saja.""Ckk. Bang Saka loh. Itu bagus.""Yang lain, Wulan.. Honey atau Baby !""Hah! Kok babi. Nggak sopan itu.""Baby . bukan babi.... B a b y. Ingat Baby dalam bahasa Inggris
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 50. Gagal Total

Saka akan memulai penyerangan. Melirik Wulan yang menggigit bibir bawahnya sendiri. Terlihat semakin seksi, membuat hasratnya semakin menggebu saja.Saka mulai menghentak. Namun gagal."Ahhh...!!" Benar saja, Wulan menjerit dengan kuat."Tahan, ya..""Sakit..!""Aku tau, tapi perlu usaha keras. Kerjasama yang baik." bujuk Saka.Dengan nafas tersengal, Wulan mengangguk, "Apa bayinya sudah jadi?"Saka menggeleng, benar-benar harus ekstra sabar, menghadapi istri tidak pintarnya ini.'Bagaimana mau jadi..????? Alatnya saja masih di ambang pintu...!!!" batin Saka sungguh menjerit kali ini."Bang Saka.. sudah jadi kah.?" Wulan kembali bertanya."Belum sayang.. ini masuk dulu. Baru nanti jadi.""Tapi sakit..." Wulan kini berontak ketika Saka memaksa menekankan sesuatu padanya."Tidak... Stop! Aku tidak mau..!!" Wulan tiba-tiba histeris, mendorong kuat tubuh Saka hingga terpelanting ke samping."Wulan," Saka tercengang. Menatap Wulan yang duduk beringsut, menarik selimut dengan terisak. Waja
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status