"Tuan muda.. Apa mau makan dulu?""Ti, tidak. Nanti saja.""Benar, nanti saja. Ada yang lebih penting."Saka melongo, melihat wajah serius Wulan. Lalu tiba-tiba wajah manis Wulan menghilang berganti raut sedih.'Kirain mau menggodaku? Kenapa malah menjadi syahdu begini?'"Wulan, " Saka baru saja ingin bicara tapi Wulan langsung memotong."Sst.. Saya dulu, Tuan. Ada hal yang saya ingin sampaikan. Ini penting." "Apa?" Wulan jadi penasaran."Jawab dulu. Apa saya terlihat cantik?""Ya.. Cantik , cantik sekali..""Ah, baiklah kalau begitu. Tuan muda, apa tahu kalau kakek sekarang sedang sakit keras?""Hah! Benarkan?" Saka sempat berpikir, bukankah kemarin Kakek sudah baik-baik saja? Kata dokter, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."Iya, Tuan muda. Saya sangat sedih. Dan kakek meminta sesuatu padaku."Saka sedikit menyerngitkan alisnya, "Apa kakek pinta darimu?""Katanya, harus bertanya pada Tuan muda. Tuan muda yang bisa membantuku.""Apa it?" Saka makin penasaran."Cicit.”Saka tercenga
Last Updated : 2024-09-28 Read more