All Chapters of Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Chapter 31 - Chapter 40

149 Chapters

Bab 31. Jangan Membantah Kami

"Kalau begitu, hubungi Sekretaris Ang. Suruh dia kemari. Aku butuh bantuannya untuk menyingkirkan biawak itu sebelum dia nekat berbuat sesuatu yang lebih ngeri lagi." Saka mengulurkan hpnya pada Wulan."Nggg.. Biawak?""Ck, sebutan baru untuk mereka.""Kenapa mesti biawak, Tuan muda?""Memang apa harusnya..? Buaya? Ular? Julukan itu sudah umum. Mereka itu langka. Jarang ada orang seperti itu. Sudah cepat hubungi Ang!"Tak ingin membantah, Wulan pun menghubungi Sekretaris Ang, mengatakan jika Tuan muda memintanya untuk menemuinya.Setelah dia selesai menghubungi sekretaris Ang, Saka menyuruh Wulan untuk menyimpan map berisi aset berharga itu di lemari.Lalu terdengar pintu diketuk seseorang kembali dari luar.Saka segera merapikan badan kembali ke posisi semula."Siapa lagi, apa tuan Ang, masa cepat sekali? Katanya tadi masih di kantor?" gumam Wulan, dia menaruh map yang di pegangnya di meja, lalu melangkah membuka pintu."Tuan Abraham. Nyonya Sintia?" Wulan terkejut, menatap kedua ora
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 32. Kami Hanya Difitnah

"Saka, maafkan paman. Yang tadi itu hanya kesalahpahaman. Paman hanya bermaksud ingin menjaga surat penting milikmu itu. Tapi karena gadis itu membantah, jadi paman emosi. Maafkan paman, Saka. Sungguh paman tidak sengaja berbuat kasar." ucap Abraham, berharap agar Saka akan mempercayainya."Benarkah?" Sudut bibir Saka tersenyum ke arah pamannya."Benar Saka. Tapi, bagaimana bisa kamu sudah sembuh seperti sedia kala?" tanya Abraham , tersenyum untuk berpura pura senang melihat kesembuhan Saka."Kenapa? Kalian heran melihat aku tidak mati dengan racun yang setiap hari kalian hidangkan untukku?" ucapan Saka sontak membuat mereka tercengang dan jantung mereka berdebar kencang. Tubuh kedua orang itu gemetaran karena panik. Mereka tidak menyangka, jika Saka sudah tahu tentang makanan yang terus di antar oleh Anton."Saka, apa maksudmu? Racun? Paman tidak mengerti. Sungguh!”"Oh ya, tidak mengerti? Benar tidak mengerti.?" Saka tertawa mencibir."Wulan, coba jelaskan pada mereka apa yang ka
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 33. Nasehat Kakek

"Cari Anton sampai ketemu Ang,” kata Saka "Tidak perlu, Tuan muda. Anton memang sudah tidak ada di rumah ini. Karena saat ini Anton sudah berada di kantor Polisi."Mendengar ucapan sekretaris Ang, Sintia dan Abraham semakin lemas. Putus asa! Itulah posisi mereka sekarang.Sementara Wulan mendengus, Pantas, seharian si landak itu tidak terlihat batang hidungnya. Sudah di eksekusi rupanya, batin Wulan.Abraham yang mulai menyadari jika saat ini dia benar-benar sudah tersudut dan tidak mungkin bisa lagi untuk mengelak. Abraham merangkak, meraih kedua kaki Saka."Saka, maafkan paman! Maafkan paman!" Abraham menangis tersedu-sedu.Nafas Saka naik turun karena menahan emosiku, dia menatap bengis Abraham. Lalu menghempaskan tubuh Abraham. Sementara Sintia hanya bisa menjerit menyaksikan itu."Paman, bibi. Kenapa kalian begitu tega mengkhianatiku!!!"Saka tak terkendali, mengangkat kerah Abraham dan mengepalkan tinjunya."Tuan muda Saka..!" teriak Wulan. Saka menoleh pada Wulan. Gadis itu me
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

Bab 34. Hukuman Saka

"Apa kamu mengerti maksud kakek, Saka?"Saka hanya menarik nafas, melirik malas.Hingga Wulan menarik tangannya. Lalu Wulan berkata. "Benar kata kakek Tuan muda. Beri dia kesempatan kedua. Karena sebenarnya Tuhan itu maha membolak-balikkan hati manusia. Bisa jadi, orang yang tadinya membenci kita, suatu hari nanti akan menjadi orang yang paling menyayangi kita. Tidak selamanya yang jahat akan selalu jahat, begitu juga sebaliknya.” Bahkan sabda Rasulullah, kelak surga akan penuh dengan orang orang yang bejad, Orang bejad yang insaf. Dan neraka akan penuh dengan orang orang beriman,Orang beriman yang meninggalkan iman nya. Dan sebaik baik nya manusia adalah manusia yang mau bertobat.""Wulan! Malah siraman rohani. Ini bukan emak-emak komplek yang lagi pengajian! Tapi ini tentang pengkhianat. Tentang kejahatan. Pembunuhan berencana plus perampokan harta. Dengar ya,.. Kalau menurut undang undang dasar atau UUD, Tindak pidana pembunuhan berencana atau berencana lebih dahulu merampas nyawa
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

Bab 35. Saka Marah

Sebulan sudah waktu di rumah Keluarga Brahmana berjalan tanpa adanya Abraham dan Sintia di sana.Terasa begitu cepat bagi Saka, bahkan ia merasa hanya seperti hitungan hari.Saka sudah mulai aktif dengan perusahaan nya. Dan kembalinya Saka, bangunnya pemimpin muda mereka, membuat mereka sangat senang.Semangat kerja yang tadinya sempat lesu dan menghilang karena mendengar kabar tentang Tuan muda Saka yang sedang sakit parah dan lumpuh, kini kembali lagi.Sinar terang bagi mereka dari kegelapan pada masa kepemimpinan Abraham yang tidak sesuai.[ Kegelapan sudah berakhir..!!!] seru mereka.Lalu hubungan Saka dengan Wulan ini agak menegang. Sering terjadi perdebatan kecil di antara sepasang suami istri yang menurut Wulan sendiri hanyalah sebatas pernikahan di atas kertas itu.Sebatas jual beli antara ayahnya dan Abraham. Bahkan tidak ada kesepakatan antara mereka berdua sebelumnya.Entah apa karena Wulan belum bisa menyukai Saka atau belum menyadari jika Saka menyukainya.Apalagi ketika
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 36. Pertengkaran kecil

"Tuan muda! Ada apa ini?" Ang tentu bingung. "Ada apa, ada apa..? Gara-gara kamu, Wulan mengatakan kalau pernikahan kami tidak sah! Dia bilang kamu yang sudah menikahinya, karena kamu yang mengucapkan ijab kabulnya. Benar begitu, Ang? Ayo jawab!" Saka mencengkram pundak Sekretaris Ang. Yang ditekan kebingungan, lalu menoleh pada Wulan. 'Nona, apa yang kamu lakukan?' pekik sekretaris Ang dalam hati. "Wulan bilang, kamu yang jadi suaminya, Ang? Benar begitu?" Saka mengulang pertanyaannya. Wulan kesal setengah mati, 'Bukan seperti itu! Aku tidak bilang seperti itu.' "Tuan muda. Tolong jelaskan duduk persoalannya dulu ya.. Saya ini tidak tau apa-apa. Ini maksudnya apa? Bagaimana?" Ang, pura-pura tenang. Padahal bulu kuduknya sudah berdiri. 'Kenapa tiba-tiba Tuan muda semarah ini? Apa sebenarnya yang dikatakan Nona muda?’ "Wulan!" Saka memanggil tanpa menoleh. Wulan gemetar, takut. Tapi tetap mendekat. "Jelaskan ucapanmu tadi pada orang yang kamu anggap suamimu ini!" Daka
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 37. Setan mulai ikut bicara

Dan hanya sekali-kali waktu dia singgah ke kamar kakek Abian, ngobrol ringan dengan nenek Sulis.Tapi itu tidak bisa ngobati rasa suntuknya. Jika dulu sewaktu sebelum mengurus Saka , Wulan biasa menghabiskan waktunya untuk berbenah rumah keluarga Harmoko dan belanja ke pasar."Ahhh... Aku kangen.!"Wulan bukan sedang rindu dengan ibu tirinya. Bukan merindukan Yuri ataupun Jihan. Tapi Dia sedang merindukan pasar, rindu naik angkot. Lalu korupsi uang belanja untuk membeli es cendol.Tapi sekarang, dia hanya bisa di kamar. Di kamar dan di kamar. "Huh!" Wulan menghela nafas kasar.Sebenarnya Saka pun tidak ingin berlama-lama meninggalkan Wulan. Tapi ini adalah tuntutan Perusahaan yang saat ini sedang masa perbaikan akibat kepemimpinan Abraham yang ternyata membuat kacau. Bukan hanya uang perusahaan yang kacau tapi kinerja mereka pun terganggu. Saka perlu sedikit waktu untuk membenahinya, untuk kembali menormalkan keadaan seperti semula.Saka sering pulang cepat, kadang pun sengaja tidak b
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 38. Lari dari Rumah

Wulan sudah berada jauh di luar kamar Saka. Jantungnya terus berdebar kencang. Dia berjalan mengendap-ngendap sambil menengok ke kiri dan ke kanan. Mirip seperti maling yang takut tertangkap.'Sepi.' gumamnya, sakit merasa lega dan melanjutkan langkah menuruni tangga dengan sangat hati-hati. Matanya tak lepas mengintai sekitar.'Ini rumah tumben kayak kuburan.' Wulan rasa sedikit heran tapi masih celingukan.'Tuhan memang sedang berpihak padaku.' Dia bergumam lagi dalam hati lalu melanjutkan langkah, sampai menggapai pintu.Pelan-pelan Wulan membuka pintu. Mengintip sebentar keluar. Dia melihatnya beberapa penjaga yang tertidur di kursi.'Dasar pemalas. Di suruh jaga malah tidur. Kalau aku jadi Tuan muda, sudah ku pecat kalian.' dalam hati Wulan mengutuk mereka."Bagaimana kalau ada maling masuk?" Dia masih mengumpat para penjaga yang malah asyik terbuai mimpi."Ah iya. Kan malingnya memang sudah ada di dalam. Di dalam kamar Tuan muda. Hihi…” bulan tertawa di dalam hati, sambil memega
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 39. Kenapa sangat murah?

"Nona tunggu sebentar di sini." ucap si bapak sopir, menyuruh Wulan menunggu di depan sementara si bapak masuk ke dalam menemui si pemilik kontrakan.Tak butuh waktu lama untuk menunggu, si bapak sudah keluar bersama seorang ibu ibu.Ibu itu memperkenalkan dirinya pada Wulan sebagai pemilik kontrakan tersebut dan mempersilahkannya untuk melihat-lihat dulu di dalam.Wulan mengangguk, dan mengikuti ibu itu setelah membayar taksi dan mengucapkan terima kasih kepada si bapak sopir.Ibu itu dengan ramahnya membawanya masuk dan memperlihatkan kamar kontrakan untuk Wulan.Wulan membelalakkan matanya ketika melihat ruangan yang sangat besar itu. Ranjang tidur yang berukuran besar lengkap dengan lemari dan meja riasnya. Lalu ada kamar mandi dan dapur khususnya. Juga ada sisa ruang yang di taruh sebuah sofa seperti sengaja untuk tempat bersantai."Besar sekali? Ini sudah seperti ngontrak satu rumah." gumamnya lalu menoleh pada Si ibu pemilik kontrakan."Apa tidak ada yang lain, Bu? Yang satu
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 40. Saka Datang

Mengenai Saka yang menawarkan Wulan untuk belanja, lalu menawarkan Black Card. Saka sudah yakin jika Wulan pasti akan menolaknya, karena yang sebenarnya Wulan inginkan adalah uang cash, untuk apa lagi kalau buat untuk modal hidupnya di luar hidup Saka.Lalu saat Saka menghitung uang dan menaruhnya di laci begitu saja, sebenarnya Saka sengaja melakukannya, berharap agar Wulan melihatnya, lalu sakit hati. Dan menganggapnya pelit. Setelah itu berharap agar Wulan mengambilnya untuk kemudian kabur darinya.Dan semua berjalan lancar sesuai rencana.Bahkan saat Wulan melangkah keluar rumahnya, semua sudah diatur secara rapi oleh mereka. Rumah yang sepi, penjaga yang tertidur dan gerbang yang tidak terkunci.Lalu Taksi? Rumah kontrakan dan ibu pemilik kontrakan? Jelas sudah masuk daftar rencana mereka. Sampai sudut ruangan Wulan berada saat ini, dipasang kamera tersembunyi agar Sakanbisa tetap melihat Wulan.Saka bukan senang melakukan itu, ia juga sebenarnya menyesal melakukan ini semua pad
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more
PREV
123456
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status