"Hahaha!" Saka tertawa."Kamu mau lihat?""Tidak, Tuan Muda. Cukup tahu saja," jawab Ang cepat. Dalam hati menggerutu, "Pamer… sengaja kayaknya, biar saya iri begitu?""Segeralah menyusul, Ang. Kamu itu sudah pantas berkeluarga. Tahu tidak, Ang? Jika kita sudah menikah, pikiran kita itu tenang. Kerja capek banting tulang pun tidak sia-sia. Meskipun uang kita habis, untuk istri kita, untuk keluarga. Kalau masih sendiri, habis ke mana coba? Paling banter lari ke perut kita sendiri. Buat kesenangan sendiri. Kalau sudah beristri, apalagi sudah punya anak, kita bisa menyenangkan mereka. Pahala akan mengalir deras pada kita, di dunia sampai akhirat. Semakin kita menyenangkan istri, rezeki kita akan semakin lancar. Percaya deh," ucap Saka, membuat Ang terdiam."Sejak kapan Tuan Muda Saka pintar berceramah? Jangan-jangan, sejak menikah dengan Nyonya Muda," pikir Ang."Anda benar, Tuan."Saka menepuk bahu Ang."Apa Tuan Muda benar-benar sudah bahagia?" tanya Ang.Saka menghela napas, kemudian
Last Updated : 2024-10-16 Read more