All Chapters of Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Chapter 111 - Chapter 120

149 Chapters

Bab 111. Bisik-bisik

"Bang Saka mau apa?""Mau lagi," jawab Saka menciumi dada Wulan."Jangan. Kan mau ada pertemuan penting?"Saka mendongak. Tanpa melepaskannyasatu tangannya dari tubuh Wulan, tangan satunya cepat meraih ponsel. Menekan tombol panggilan."Ang, mundurkan jadwal pertemuan kita.""Baik pak!"Saka melempar ponsel sembarangan, lalu menunduk lagi."Iya… ya… Bang Saka? Besok kamu capek?" tanya Wulan."Sudah capek dari kemarin. Sekali lagi buat penawarannya."Wulan tak bisa lagi mencari alasan. Saka sudah menarik semua pakaiannya.Wulan meraba-raba selimut. Hampir kena, tapi kaki Saka segera menyingkirkan benda itu dari ranjang."Ah..." Wulan hanya bisa mengeluh merdu. Pagi ini, Saka kembali mendapatkan apa yang dia inginkan.Di bawah, Sekretaris Ang masih duduk dengan tenang di depan laptop nya. Sambil menyeruput kopi hitam di cangkir.Melirik jam,Menoleh ke arah tangga.Kemudian menelpon seseorang."Mundurkan satu jam lagi."Huh, menghela nafas. Lalu menutup laptopnya dan beranjak. Melangka
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 112. Aku pria sejati

Yuri berontak, "Lepas.!" terlepas dan segera menjauh dari sekretaris Ang."Kamu ini! Kenapa mencegahku? Oh.. aku tau. Kamu sungguh takut aku mengadu pada Nyonya muda dan Tuan muda atas perlakuanmu ya?" seru Yuri menunjuk dada Sekretaris Ang."Aku akan mengadukanmu.!" Yuri melangkah kembali."Eh, eh, Yuri. Jangan, jangan." sekretaris Ang cepat mencegahnya."Awas minggir!" jerit Yuri."Kamu sangat takut ya? Hahaha.. Kau rupanya takut jika Wulan dan Tuan muda Saka mengetahui perlakuan bejat mu semalam padaku ya.!""Sutttt......Bukan itu, bukan itu. Aku tidak takut." elak Sekretaris Ang."Lalu apa? Wajahmu saja sepanik itu!""Tidak, ini bukan masalah takut. Hus..hus.. Jangan ke sana ,jangan ke sana." merentangkan kedua tangan nya."Hah, tidak takut? Kalau begitu minggir! Sebentar lagi kau akan Hancur!" Yuri memaksa menerobos benteng pertahanan Panglima es. Hingga tubuh sekretaris Ang terpelanting ke samping."Busyet...Ni anak kecil kecil kuat juga tenaganya. Aduh... gawat!""Yuri!" tak a
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 113. Patah Harapan.

Sekretaris Ang cepat melangkah keluar. Di sana Saka rupanya sudah menunggu.Sekretaris Ang langsung menghampiri tuan mudanya."Mari, Tuan Muda."Saka tidak menjawab, hanya tersenyum miring sambil mengangkat bahunya. Kemudian Ang bergegas ke mobil dan membukakan pintu untuk Saka.Saka duduk. Sekretaris Ang menyusul. Kemudian menjalankan mobilnya setelah keluar dari pagar.Belum ada percakapan di antara mereka. Sekretaris Ang masih berpikir keras, menyiapkan jawaban jika saja tuan mudanya mengungkit kejadian tadi.Saka menoleh pada Sekretaris Ang, kebetulan bertepatan dengan Ang yang tak sengaja menoleh pada Saka juga.Saka terkekeh, membungkam mulutnya.Kemudian menghela napas. "Sepertinya, kutukan sang peri kecil itu mulai berjalan."Telinga Sekretaris Ang memerah, ciri khas Sekretaris Ang yang berbeda dari orang lain. Jika malu, orang lain akan memerah wajahnya, tapi Sekretaris Ang ada kelainan genetik mungkin. Saat malu, telinganya yang memerah. Sebab itu, banyak yang tidak bisa men
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 114. Akan melamar

Hari ini Wulan sedang sendirian. Rupanya Yuri tidak menemaninya karena Wulan yang menyuruh. Wulan melihat Yuri yang sepertinya sedang bad mood dan menyarankan Yuri untuk kembali ke kamarnya saja.Wulan terlihat sedang serius membaca buku pemberian dari Yuri.Beberapa buku. Ada biologi dan sebagainya. Wulan mulai memeriksa satu per satu dan memilih buku biologi yang membahas tentang proses kehamilan. Tahap awal kehamilan hingga menjadi janin.Rasa ingin tahu Wulan begitu besar, ia bahkan membacanya berulang kali dan mencoba untuk memahaminya."Sebelum Anda mengandung si buah hati, terdapat proses yang rumit dan panjang antara satu sel sperma dan sel telur. Beginilah proses terjadinya kehamilan menurut Plannedparenthood/ilmu biologi.Sperma merupakan sel yang diproduksi di testis yang kemudian bercampur dengan cairan lain seperti semen. Ia keluar dari alat kelamin laki-laki saat ejakulasi dalam jumlah hingga jutaan. Akan tetapi, hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuat kehamilan
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Bab 115. Mengajak Kencan

Jika harus menerima perasaan Yuri, Sekretaris Ang tidak mungkin akan mengajak Yuri berpacaran. Karena saat ini ia sedang mencari seorang istri, bukan pacar.Takut salah, takut menghancurkan masa muda seorang bocah. Seharusnya masih senang-senangnya menikmati masa muda, malah harus mengurus rumah tangga. Mengurus seorang suami.Sekretaris Ang merebahkan dirinya di sofa. Pikirannya kalut. Antara mau dan ragu.Kemudian menghela napas. "Baiklah, aku akan melamarnya. Aku akan melamar Yuri."Dengan keputusan yang bulat dan penuh keyakinan, serta tersenyum-senyum sendiri, Sekretaris Ang bergegas mandi. Berdandan keren, lalu melangkah menuju kamar Yuri.Sekretaris Ang saat ini yang sudah ada di kamarnya pun, dengan hati jedag-jedug memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menghadapi Yuri yang sedang menunggu penebusan dosa darinya."Ajak shopping saja mungkin ya? Atau makan malam. Ah, jalan-jalan. Menonton mungkin." menyusun rencana."Tapi kalau Yuri menuntut yang lain. Meminta aku untuk me
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 116. Gagal total

Tatapan mata yang penuh arti, membuat yang di tatap mati rasa dan salah tingkah.Tangan sekretaris Ang merambat pelan. Menyentuh ujung jari Yuri yang tergeletak di meja. Baru sekedar menyentuh dengan ujung jarinya juga. Keadaan keduanya semakin sama sama tegang, dengan detak jantung yang bergemuruh hebat.Sekretaris Ang berusaha menenangkan jantungnya. 'Fokus Ang, fokus. Ayo katakan. Jika malam ini kau akan melamar bocah ini. Ayo Ang. Bodoh kau ini. Pengecut amat!' memaki diri sendiri."Yuri," Ang memanggil lembut dan pelan.Yuri masih menunggu, menunggu kalimat selanjutnya dari sekretaris Ang dengan hati yang berdebar debar. ' Apa Tuan Ang, Apa? Cepat katakan!?’ Yuri rasanya sudah tak sabar."Yuri..!!" suara seseorang yang memekik di sebelah mereka membuyarkan kefokusan keduanya. Sama sama menoleh ke arah yang sama. Seorang pria muda mendekat pada Yuri."Kamu Yuri kan? Yuri Harmoko? Anak SMA 13 kelas bahasa? Masih ingat dengan ku?"Yuri menatap seksama, pria tampan yang masih terliha
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 117. Takut berpindah hati

Memulai hubungan biasanya memang tidaklah mudah bagi setiap pasangan. Harus saling mengenal karakter masing-masing dan tentunya harus saling percaya. Lalu bagaimana nasib Yuri, saat ia sadar jika hubungannya dengan Sekretaris Ang yang baru saja akan dimulai, bahkan belum bisa ditebak apakah akan benar terjadi hubungan di antara mereka atau tidak, sudah kacau saja sebelum masanya.Begitu juga pemikiran Sekretaris Ang saat ini, yang sedang duduk termangu di bangku taman yang terletak tak jauh dari rumah makan di mana mereka gagal dinner tadi.Segumpal ketakutan meraja di hatinya. Pria tampan yang lebih muda, yang lebih pantas bersanding dengan Yuri, datang tiba-tiba menggores hati Ang dengan kecemburuan tingkat dewa. Lebih muda, lebih tampan, bahkan sempat menjadi idola pada masanya.Ang sempat gentar. Bukan takut sama si Samsul. Mana mungkin seorang Ang takut hanya dengan rempehan keripik? Bukan takut kalah saing untuk mendapatkan Yuri. Tapi takut Yuri berpaling, takut Yuri kini sudah
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 118. Dinner berjalan lancar

Sekretaris Ang tidak menjawab, malah menginjak pedal gas dengan kuat."Tuan.. hati-hati. Aku takut!!" jerit Yuri, berpegangan di sisi jok, dengan wajah pucat karena kecepatan mobil Ang yang tidak seperti biasanya.Ang sempat melirik wajah pias Yuri dan menurunkan laju mobilnya."Diamlah, dan jangan banyak bicara! Jika kamu masih bersuara, aku akan menginjak gas ini sekuat tenaga." ancam Sekretaris Ang.Yuri mengangguk cepat untuk menyelamatkan nyawanya yang seakan sudah di ubun-ubun. Yuri benar-benar diam. Menatap lurus ke depan. Menyesal sudah menelepon tadi.'Pasti Tuan Ang semakin marah. Padahal niatku agar dia sadar kalau aku ini lapar.'Yuri menoleh cepat, ketika terdengar suara deringan dari Hp-nya. Sampai berkali-kali."Tuan. Hp-nya. Hp-ku.. Angkat sebentar ya?" Yuri memohon dengan suara pelan.Sekretaris Ang tidak menanggapi rengekan Yuri."Tuan, sebentar saja. Hanya ingin mengatakan kalau aku sudah pulang. Nanti dia jadi kepikiran."Sekretaris Ang akhirnya merogoh Hp-nya. Men
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 119. Bikin panik saja

"Wulan., Ang tidak ada di kamarnya, Yuri juga tidak ada. Tapi Bu Asri memang melihat mereka keluar bersama." Kata Saka."Tuh, kan? Berarti ada yang tidak beres ini, Bang Saka. Sekretaris mu yang sudah membawa Yuri. Jangan-jangan Sekretaris Ang sudah mencelakai Yuri?" Wulan semakin panik."Wulan... tenangkan dirimu. Ang tidak seperti itu. Mana mungkin juga Ang berani macam-macam pada adik iparku. Yuri itu kan adik iparku.""Buktinya, Yuri tiba-tiba menghubungiku dan bicara aneh padaku?""Bicara apa memangnya Yuri tadi?""Seperti menyebut nama... Kak Sam.. Sam siapa, ya..? Pokoknya Kak Sam, begitu. Terus minta dijemput, minta diantar pulang. Lalu panggilan tiba-tiba mati. Dan sampai saat ini nomornya tidak aktif. Bang Saka, Wulan khawatir. Sekretaris Ang itu kan tidak suka pada Yuri. Jangan-jangan Yuri dibuangnya.""Wulan... mana ada Ang seperti itu. Ang itu menyukai Yuri, cuma gengsi saja dia. Sudahlah. Mungkin mereka sedang bertengkar. Sudah, sudah. Kita tunggu saja. Jika malam ini me
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 120. Jangan GR

"Bang Saka, bagaimana ini? Nomor Yuri tetap tidak bisa dihubungi. Jangan-jangan terjadi apa-apa dengan Yuri?""Wulan, jangan panik dulu ya? Aku juga sedang menghubungi nomor Ang." Saka meraih pundak Wulan, menenangkannya dengan satu tangan sambil terus memeriksa ponselnya."Orang ini kenapa juga tidak diangkat-angkat, sih? Gak biasanya Ang seperti ini!" Saka kesal, tapi ada sedikit kekhawatiran juga."Bang Saka sudah melihat ke kamarnya tadi?""Sudah, "Aku... aku... Saya... maaf, Tuan Ang. Maafkan saya. Saya tadi cuma iseng saja." Yuri menggeser duduknya ketika Ang mendekat."Apa maksudnya?" meletakkan kedua Hp itu di atas meja."Saya hanya ingin mengerjai Tuan Ang." Seketika Yuri berdiri dan berlari menjauh.Ang tidak mungkin melepaskan Yuri begitu saja. Segera ikut berdiri dan berlari mengejar. Belum juga Yuri berhasil menggapai gagang pintu, Ang sudah berhasil menangkap tubuhnya."Katakan, apa maksudmu?" mendekap dari belakang dan menarik tubuh Yuri menjauhi pintu."Saya... saya..
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status