Semua Bab Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat : Bab 101 - Bab 110

149 Bab

Bab 101. Jomblo Vs Si Bocah

Rupanya pembicaraan bisik-bisik mereka di depan terdengar oleh pasangan yang ada di kursi belakang.Mereka ikut tertawa mendengar Yuri menyumpahi Sekretaris Ang."Hati-hati kamu, Ang. Sebentar lagi kutukan penyihir kecil ini akan menjadi kenyataan. Hahaha... Dan aku orang pertama yang akan mengucapkan selamat padamu: Selamat gila, Ang," ucap Saka, sontak membuat Wulan tertawa terpingkal.Membuat Ang menoleh pada Yuri."Kamu ini, berani menyumpahi aku di depan Tuan Muda dan Nyonya Muda. Awas kau ya!""Bodo amat! Bodo amat! Kesabaranku sudah habis. Dari kemarin kau mengataiku anak kecil. Memanggilku bocah terus! Aku ini sudah besar. Kalau masih anak kecil, aku tidak akan di sini, tapi di pangkuan ibuku," teriak Yuri.Mobil itu pun dipenuhi gelak tawa Saka dan Wulan, sementara Sekretaris Ang terdiam seribu kata, berpura-pura tidak mendengar Tuan dan Nyonya-nya yang sedang menertawakannya.—Sudah tidak ada sisa tawa di bibir Wulan dan Saka, sementara di depan, Sekretaris Ang dan Yuri tam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Bab 102. Saka menantu durhaka

Mereka kemudian berjalan mendekati pintu kontrakan itu. Ketika hendak mengetuk, tiba-tiba pintu terbuka, dan Tiara muncul. Dia mengenakan daster kusut, dengan rambut acak-acakan dan mata yang cekung. Ia tampak terkejut melihat Wulan dan Yuri di depannya."Wulan… Yuri…!" jerit Tiara, membuat Gani Harmoko dan Jihan berlari keluar.Yuri dan Wulan sama-sama berlari menghampiri orang tua mereka. Sesaat mereka menghentikan langkah, lalu Yuri menubruk Tiara, dan Wulan memeluk erat Gani, ayahnya.Tiara terisak di pelukan Yuri, sementara Wulan terisak dalam pelukan Gani Harmoko. Di sisi lain, Jihan hanya bisa melongo melihat adegan tersebut. Pandangannya tertuju pada dua laki-laki tampan yang berdiri tidak jauh dari mereka. Jihan mengenali salah satu pria itu dengan baik. 'Bukankah pria itu pengawal Wulan yang menjadi selingkuhannya?' pikir Jihan dalam hati.Setelah lama terisak, Tiara dan Gani melepaskan pelukan mereka. Tiara memandangi Yuri dari atas ke bawah, lalu beralih menatap Wulan.Pla
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Bab 103. Kebaikan Saka.

"Benar, Tuan Gani Harmoko. Akulah Saka Brahmana, suami dari putrimu, Wulan. Akulah kakak ipar Yuri."Gani terkejut dan segera berdiri, melepaskan tangannya dari Saka. Saka berdiri dan menatap Gani dan Tiara bergantian.Gani menoleh pada Ang, yang langsung mengangguk. "Anda tidak mengingat saya, Tuan Gani? Saya pernah menemui Anda bersama Tuan Abraham saat menjemput Nyonya muda Wulan untuk pernikahannya."Tiara dan Gani sama-sama terkejut. Mereka saling menatap sebelum berseru serempak, "Anda… Sekretaris Ang!""Benar. Dan ini benar adalah Tuan muda Saka Brahmana," tegas Ang.Tiara dan Gani mendadak berlutut di depan Saka."Tuan muda Saka, maafkan kami. Ampuni kesalahan istri saya yang telah berbicara tidak sopan. Kami mohon ampun, Tuan muda!" Gani mengiba, sementara Tiara hanya bisa tertunduk malu. Di sudut ruangan, Jihan yang menyaksikan adegan itu tertegun, tubuhnya gemetar mengingat dirinya juga pernah mengucapkan kata-kata kasar kepada Saka.Saka mengangkat pundak Gani, sementara W
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Bab 104. Bertemu Bu Sumi

"Ibu, apakah Ibu tahu di mana Bi Sumi sekarang?" tiba-tiba Wulan bertanya pada Tiara."Bi Sumi masih tinggal di rumah yang dulu. Dia masih bekerja di sana sebagai pelayan untuk pemilik rumah yang baru," jawab Tiara."Bang Saka, bisakah kita menemui Bi Sumi?" tanya Wulan."Tentu saja. Kita akan menemuinya," jawab Saka. Saka tahu betul siapa Bi Sumi dari cerita Wulan.Saka kemudian memerintahkan Ang untuk mengatur semuanya. "Ang, kita bagi tugas. Kau bawa keluarga Gani Harmoko ke Perumahan Indah Permai. Mereka bisa memilih rumah di sana. Aku akan membawa Wulan untuk menemui Bi Sumi."Ang mengangguk. "Baik, Tuan muda."Tak lama, mobil mewah datang untuk menjemput Saka dan Wulan. Setelah berpamitan, mereka pun berangkat. Sementara itu, Sekretaris Ang membawa keluarga Gani Harmoko menuju Perumahan Indah Permai, sesuai perintah Saka.Di sepanjang perjalanan, baik Yuri maupun Sekretaris Ang tetap menjaga sikap. Kali ini, tidak ada perdebatan atau injak-injakan kaki lagi. Mereka sama-sama mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

Bab 105. Masih versus dua orang.

Masih di hari yang sama namun di tempat yang berbeda, terlihat Sekretaris Ang memasuki mobilnya dan Yuri segera menyusul setelah berpamitan pada kedua orang tuanya dan Jihan.Setelah membantu acara pindahan keluarga Yuri, dan tentunya Sekretaris Ang sudah memastikan keadaan baik untuk keluarga Kuncoro itu, mereka memutuskan untuk pulang kembali ke rumah tuan muda mereka.Sekretaris Ang mulai menjalankan mobilnya setelah melirik Yuri yang sudah duduk dengan nyaman di sebelah joknya."Ah... akhirnya lega sekali. Ayah dan Ibu sepertinya sudah mulai sadar akan kesalahannya. Tapi Jihan, sepertinya belum mau berubah," ucap Yuri sambil merentangkan tangannya.Menoleh ke samping, yang ditoleh sama sekali tak menggubris. Tersenyum saja pun tidak."Tuan Sekretaris, Anda tidak mendengar saya bicara?""Oh, kamu sedang berbicara padaku?""Anda pikir sedang berbicara dengan siapa, hah! Memangnya ada orang lain di dalam mobil ini selain Anda dan saya?" ucap Yuri, kesal."Ya, siapa tahu kamu sedang c
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

Bab 106. Pasangan kekasih?

"Aku lapar," jawab Ang, langsung saja melangkah masuk. Tentu saja, Yuri segera mengekor.Sekretaris Ang memilih sebuah meja, menarik kursi kemudian duduk. Yuri pun melakukan hal yang sama.Tak lama, makanan lezat sudah tersaji. Tanpa berbicara sepatah kata pun, Sekretaris Ang melahap makanannya.Yuri tak mau ketinggalan. 'Mumpung ada kesempatan,' pikirnya, lalu menunduk untuk menikmati makanan di piringnya.Sampai terdengar suara Sekretaris Ang bertanya, "Apa yang kamu beli tadi?""Anda ingin melihatnya?" Yuri bersemangat mengangkat kantong yang dari tadi dibawanya."Tidak, tidak. Aku hanya sekadar bertanya.""Oh. Tapi saya membelikan sesuatu untuk Anda, Tuan Sekretaris."Sekretaris Ang mendongak, tanpa menyahut."Boleh pinjam HP Anda, Tuan?"Entah kenapa, Sekretaris Ang menurut saja. Dia mengulurkan HP miliknya pada Yuri yang langsung menerimanya.Sekretaris Ang penasaran dengan apa yang akan dilakukan Yuri pada HP-nya.Yuri mengambil sesuatu yang ia beli dari mall tadi. Sepasang aks
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

Bab 107. Masih menganggap aku bocah.

Hah! Mata Yuri terbelalak. Nyalinya langsung menciut. Sekretaris Ang mulai menggerakkan wajahnya, mendekat, dan mengarahkan bibirnya.“Tidak...!!” Yuri langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Otomatis HP milik Ang berada di depan wajahnya. Ang segera meraihnya dan langsung menarik tubuhnya untuk kembali ke posisinya, lalu mengantongi HP-nya, sambil menenangkan jantungnya yang berdebar tak stabil.Dia menoleh ke arah Yuri yang masih mengatur napas karena takut. Takut dicium oleh pria es batu. Wajahnya terlihat begitu memerah.Sekretaris Ang tersenyum. “Tidak mau mengaku jika kamu masih bocah?”Yuri meringsut dengan mulut cemberut.“Bocah akan takut dengan sebuah ciuman pria dewasa! Kamu paham!”“Diam...!!!”Sekretaris Ang tergelak, lalu kembali menghidupkan mobilnya dan melaju pelan, masih terdengar tertawa.“Berhenti menertawakan saya, Tuan. Atau saya akan mengambil benda itu lagi?”“Lakukan saja kalau kamu bisa.” Sekretaris Ang kemudian memindahkan HP-nya dari kantong baju
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 108. Bucin semua.

“Baiklah, kalau itu maumu, kita akan berusaha bersama,” jawab Saka lembut sambil menarik Wulan ke dalam pelukannya. Malam itu pun berlanjut dengan kehangatan cinta mereka, dan segalanya terasa begitu indah. Tetapi setelah mereka terlelap usai perjuangan panjang, Wulan tiba-tiba terbangun lagi.Ia kembali mencium wajah Saka, merayapi lehernya, dada, dan meninggalkan jejak merah di mana-mana. Saka, yang setengah terjaga, merasa terkejut. “Wulan, apa yang kamu lakukan?” tanyanya sambil menatap istrinya yang sudah mulai beraksi lagi.“Mau mengulanginya lagi,” bisik Wulan lembut, masih menciumi suaminya.“Kamu akan lelah nanti,” Saka mencoba menolak halus, tetapi sentuhan Wulan sudah mulai membuatnya kehilangan kendali.“Aku nggak akan lelah,” jawab Wulan yakin, terus melanjutkan aksinya.“Tapi Bang Saka lelah…” protes Saka, meskipun mulai merasa terbawa suasana.“Sekali lagi ya?” pinta Wulan dengan lembut, matanya menatap Saka penuh harap.Saka menghela napas panjang, akhirnya menyerah. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 109. Menantang

Yuri membanting diri di kasur. Sesenggukan menangis meratapi Nasib diri. Bagaimana tidak!Berhari hari Yuri mengumpulkan keberanian diri. Terus membulatkan hati untuk berterus terang pada Sekretaris Ang. Tapi malam ini, sakit hatinya. Hancur harapan nya. Saat penolakan halus dari Sekretaris Ang , sungguh meluluh lantahkan jiwa Yuri.Yuri bangkit, membawa langkahnya ke cermin besar milik kamarnya. Menatap diri di sana. Berlama lama.Ada penyesalan kenapa lahir Menjadi anak terakhir. Kenapa masih berumur belasan. Kenapa lama sekali menunggu genap Dua puluh tahun saja.Lalu protes.'Apa salahnya dengan umur...! Aku sudah dewasa. Aku sudah bisa merasakan apa nama nya cinta. Aku sudah merasakan Jatuh cinta!!'"Hiks...hiks...! Aku salah. Aku bodoh. Kenapa jatuh cinta pada pria dewasa Seperti Ang. Ang.. Ang siapa sih. Nama panjang nya siapa ya..??" di sela isakan nya masih sempat memikirkan nama panjang sekretaris Ang."Angkara murka. Atau Angkatan bersenjata.. Hihi.. lucu. Lucu sekali. Meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 110. Kesuciannya terenggut.

Yuri mundur, nyalinya seketika menciut saat menatap wajah marah sekretaris Ang."Kenapa mundur? Kamu takut!" Brak..!!Ang menutup pintu, menguncinya. Lalu melangkah mendekati Yuri."Tuan.. Tuan.. Sabar dulu!""Apa?? Sudah berani menantangku.??""Bukan begitu!! Saya saya.. tadi itu hanya bercanda kok. Hehe.. ""Kamu kenapa ? Takut!" makin mendekat."Saya. Saya tidak mau makan banyak. Saya .. saya tidak mau tumbuh besar. Saya.. takut gendut!"Ang terus mendekat. Yuri mundur , terus mundur. Punggung nya membentur tembok.'Dia marah.. dia marah. Wulan.. Wulan .. Tuan muda.. Tolong..?' Yuri menjerit tanpa suara."Tuan, saya janji tidak akan marah. Saya janji akan tersenyum! Mohon ampuni saya!""Tidak semudah itu! Kamu sudah menguras rasa sabarku!" Ang mendekat, sudah sangat dekat. Sekarang tidak berjarak lagi."Buktikan nyalimu. Jika kamu bukan bocah lagi!"Bruk!!Tangan kiri Ang menabrak tembok. Tangan kanannya menarik tengkuk Yuri."Taun.. Tuan...!"Plup...!!"Em..em..!" suara Yuri terce
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status