Share

Bab 119. Bikin panik saja

Penulis: Rea.F
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 16:22:42

"Wulan., Ang tidak ada di kamarnya, Yuri juga tidak ada. Tapi Bu Asri memang melihat mereka keluar bersama." Kata Saka.

"Tuh, kan? Berarti ada yang tidak beres ini, Bang Saka. Sekretaris mu yang sudah membawa Yuri. Jangan-jangan Sekretaris Ang sudah mencelakai Yuri?" Wulan semakin panik.

"Wulan... tenangkan dirimu. Ang tidak seperti itu. Mana mungkin juga Ang berani macam-macam pada adik iparku. Yuri itu kan adik iparku."

"Buktinya, Yuri tiba-tiba menghubungiku dan bicara aneh padaku?"

"Bicara apa memangnya Yuri tadi?"

"Seperti menyebut nama... Kak Sam.. Sam siapa, ya..? Pokoknya Kak Sam, begitu. Terus minta dijemput, minta diantar pulang. Lalu panggilan tiba-tiba mati. Dan sampai saat ini nomornya tidak aktif. Bang Saka, Wulan khawatir. Sekretaris Ang itu kan tidak suka pada Yuri. Jangan-jangan Yuri dibuangnya."

"Wulan... mana ada Ang seperti itu. Ang itu menyukai Yuri, cuma gengsi saja dia. Sudahlah. Mungkin mereka sedang bertengkar. Sudah, sudah. Kita tunggu saja. Jika malam ini me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 120. Jangan GR

    "Bang Saka, bagaimana ini? Nomor Yuri tetap tidak bisa dihubungi. Jangan-jangan terjadi apa-apa dengan Yuri?""Wulan, jangan panik dulu ya? Aku juga sedang menghubungi nomor Ang." Saka meraih pundak Wulan, menenangkannya dengan satu tangan sambil terus memeriksa ponselnya."Orang ini kenapa juga tidak diangkat-angkat, sih? Gak biasanya Ang seperti ini!" Saka kesal, tapi ada sedikit kekhawatiran juga."Bang Saka sudah melihat ke kamarnya tadi?""Sudah, "Aku... aku... Saya... maaf, Tuan Ang. Maafkan saya. Saya tadi cuma iseng saja." Yuri menggeser duduknya ketika Ang mendekat."Apa maksudnya?" meletakkan kedua Hp itu di atas meja."Saya hanya ingin mengerjai Tuan Ang." Seketika Yuri berdiri dan berlari menjauh.Ang tidak mungkin melepaskan Yuri begitu saja. Segera ikut berdiri dan berlari mengejar. Belum juga Yuri berhasil menggapai gagang pintu, Ang sudah berhasil menangkap tubuhnya."Katakan, apa maksudmu?" mendekap dari belakang dan menarik tubuh Yuri menjauhi pintu."Saya... saya..

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 121. Meminta bekal.

    Yuri segera menutup panggilan itu dan melempar hpnya ke kasur.Masih dengan jantung yang berdebar hanya karena mendengar suara sekretaris Ang dari hp saja.Yuri memasuki kamar mandi dan mandi dengan kilat.Hanya dengan mengenakan jubah mandi Yuri keluar. Baru saja membuka pintu Yuri terkejut melihat sekretaris Ang sudah ada di dalam kamarnya. Berdiri menatapnya."Tuan!! Kenapa anda bisa masuk?" teriak Yuri. Merasa bingung, seingat Yuri, dia mengunci pintu nya sebelum tidur."Kamu mungkin lupa menguncinya." Jawab Ang, mendekat."Stop! Berhenti! Diam di tempat." teriak Yuri.Namun Ang tetap melangkah mendekati Yuri. Gadis itu mundur hingga membentur tembok."Tuan, mau apa?" tergugup ketika Sekretaris Ang sudah tak berjarak di depan nya. Tubuhnya sudah berada di antara tangan Sekretaris Ang yang mencengkram tembok."Aku mau berangkat ke kantor." ujar sekretaris Ang."Lalu? Kenapa malah kesini?""Menemuimu.""Iya. Saya tau tuan. Tapi untuk apa?""Karena kamu lama sekali. Aku menunggumu di

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 122. Saat di kantor

    Di kantor,Saat ini Sekretaris Ang tengah duduk bersandar di sofa dengan beberapa kertas di depannya. Lagi-lagi pikirannya tak bisa fokus pada kertas-kertas itu. Rupanya bayangan si bocah kelinci terus menari di pikirannya.Ang tidak sadar jika Saka sudah berdiri di hadapannya, melihat bagaimana Ang sedang tersenyum-senyum sendiri."Ehem!"Sekretaris Ang tersentak. "Tuan Muda! Anda… Anda kemari?" mendongak."Rupanya ada yang sedang terkena sumpah, nih!""Tuan Muda, Anda bicara apa?" sedikit tersipu."Sudahlah, Ang, kelinci kecil itu sangatlah manis. Sayang sekali jika sampai diambil orang," sindir Saka.Sekretaris Ang tersenyum. "Saya tidak mungkin akan membiarkan semua itu terjadi.""Kalau begitu cepatlah kamu menemui Gani Kuncoro untuk melamarnya."Ang tak menjawab, terlihat raut wajah yang tadi semangat mendadak muram."Ada apa, Ang? Apa yang kamu ragukan?" tanya Saka melihat keraguan di mata Ang.Ang menghela napas berat. "Yuri masih terlalu muda. Jika saya melamarnya untuk saat i

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 123. Si Samuel lagi

    "Maafkan Wulan, Bang Saka. Wulan sengaja ingin memberi kejutan. Bang Saka tidak marah kan? Lihat nih, Wulan membawa makan siang untuk Bang Saka," ucap Wulan sambil memeluk pinggang Saka.Meskipun ingin marah karena tiba-tiba Wulan bisa berada di kantornya, tapi melihat senyum manis Wulan dan perlakuannya, hati Saka seketika meleleh."Tentu tidak, Wulan. Ya Tuhan... Bang Saka senang sekali," jawab Saka sambil menciumi Wulan, lalu menoleh pada Ang."Lihat, Ang, Wulanku mengantar makan siang untukku. Mungkin Yuri membawakan makan siang untukmu juga. Benar begitu, Yuri?" lalu menoleh pada Yuri."Tentu saja, Tuan Muda. Tentu saja. Ini!" Yuri dengan semangat mengangkat tangannya yang juga menenteng sebuah rantang."Ang, lihatlah. Gadis kecilmu juga membawakan makan siang untukmu...!" seru Saka dengan bahagia, melupakan dua pria yang sedang diinterogasinya.Ang pun sumringah dengan kehadiran Yuri di sini dan segera menghampirinya."Kamu membawakan makan siang untukku?"Yuri mengangguk."Baik

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 124. Masih di kantor

    Samuel tampak benar-benar menyesal dengan tindakannya sebelumnya."Kenapa aku bisa sebodoh ini? Kenapa tidak bertanya dulu? Aduh, terlambat sudah..." gumam Samuel, berjalan lunglai. "Kalau aku dipecat, habis sudah... Aku harus mencari cara agar Sekretaris Ang tidak menendangku keluar."Di dalam ruangannya, Sekretaris Ang sedang duduk berhadapan dengan Yuri. Suasana terasa tegang; Sekretaris Ang masih memandang Yuri dengan tatapan serius yang membuat Yuri tidak berani menatap balik.'Aduh, kenapa ekspresinya menakutkan sekali... Seperti mau menghakimi, saja,' pikir Yuri."Jadi, aku ingin tahu," kata Ang pelan namun tegas. "Kamu datang ke sini untuk bertemu denganku atau... untuk bertemu yang lain?" tanyanya sambil tetap menatap tajam."Anda, Tuan—eh, Sayang," jawab Yuri cepat-cepat, mencoba menghindari kesalahpahaman lebih lanjut.Sekretaris Ang tersenyum tipis, lalu berkata, "Mulai sekarang, panggil aku begitu saja, seperti tadi."Yuri hanya mengangguk sambil tersenyum kecil."Apakah

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 125. Belum Genap 17 tahun

    "Bang Saka yang membuatnya sendiri? Kapan membuatnya? Memang ada waktu?" tanya Wulan lagi.Saka terkekeh sambil mencubit hidung Wulan. “Bukan begitu, yang membuat itu buruh, dan Bang Saka yang mengeluarkan modal dan membayarnya.”"Oh... Wulan paham. Berarti Bang Sakabosnya, begitu ya?""Cakep! Istriku pintar sekarang."Wulan tersenyum dan memeluk Saka."Senangnya, Wulan punya suami seorang bos. Banyak uangnya, jadi Wulan bisa sering-sering shopping dan ke salon. Wulan jadi ingat dulu, mau makan cokelat saja harus tunggu Yuri melempar dulu.""Yuri, anak itu menyayangiku dengan caranya sendiri. Kadang menyelinap tengah malam ke kamarku hanya untuk tidur bersama," tambah Wulan."Sudah, Wulan. Jangan mengungkit masa lalumu lagi. Yuri juga sudah bersama kita, kan? Sekarang saatnya aku akan menyenangkan hidupmu, dengan uangku dan juga hatiku. Kamu tidak boleh bersedih lagi. Wulan boleh membeli apa pun yang Wulan inginkan. Berjanjilah untuk selalu bahagia denganku," Saka mempererat pelukann

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 126. Cinta telat pria dewasa

    Ang meraih tangan Yuri."Kamu tidak akan menyesal jika menikah denganku?"Yuri menggeleng. "Tidak akan. Aku ingin segera. Aku tidak ingin terlalu lama berlama-lama di luar. Aku takut terseret pergaulan yang salah. Jika sudah menikah, aku hanya ingin mengurus rumah tangga dan membangun masa depan dengan Kakak. Tidak ingin banyak permasalahan dan kebingungan seperti yang dihadapi kebanyakan orang dewasa. Kebingungan dalam hubungan dan mencari pasangan. Ujung-ujungnya berganti-ganti pasangan tanpa arah. Lebih baik menikah dini jika saling mengerti. Pasti akan indah dan bahagia," ucap Yuri.Ang terpaku dengan ucapan Yuri. 'Kenapa pemikiran gadis ini begitu dewasa. Aku saja tidak pernah sejauh itu berpikir?'"Yuri. Usia kita jauh berbeda, apa kamu tidak malu?""Kenapa mesti malu?""Kakak, aku tidak akan macam-macam. Jika kita sudah menikah nanti, aku akan di rumah saja menunggumu. Aku tidak akan melirik siapapun. Kakak itu, sudah tampan, baik hati, dan yang terpenting aku mencintaimu. Tapi

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 127. Menyelinap ke kamar Yuri?

    Ang menatap punggung itu, lalu mengusap wajahnya.Nampak bibirnya tersenyum getir. "Kamu benar, Tuan Muda. Aku sampai resah begini memikirkan semua ini." Ang beranjak keluar kamar. Entah kenapa langkah kakinya membawanya ke kamar Yuri. Mungkin Ang rindu pada gadis kecil itu. Padahal siang tadi seharian dia bersama Yuri. Sampai sore hingga mereka pulang bersama dari perusahaan.Ang sudah berdiri di depan pintu kamar Yuri dan mengetuk pintu.Saat pintu dibuka sang pemilik kamar, hati Sekretaris Ang kembali berdesir menatap sosok imut yang sedang berdiri menatapnya juga. Gadis kecil berwajah manis itu tersenyum padanya.'Astaga... melihat senyumnya saja aku sudah ingin sekali menerkamnya. Mana mungkin aku bisa tahan jika begini?'"Tuan Ang? Eh, Kakak. Ada apa? Ayo masuk?" tegur Yuri.Sekretaris Ang hanya mengangguk lalu melangkah masuk. Duduk di sisi ranjang milik Yuri. Yuri pun mengikutinya dengan duduk di sebelah pria itu. Pria yang saat ini sudah resmi menjadi kekasihnya. Pria yang ta

Bab terbaru

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 140. Ketemu Samuel lagi

    "Ya Tuhan, AngSaka?? Nama yang bagus. Tapi di panggil Ang, begitu ganjil. Ternyata begitu cerita nya. Padahal, aku sempat penasaran setengah mati siapa nama panjang Kakak! Aku tidak pernah berpikir jika nama kakak ternyata begitu mudah. Tapi aku susah menebak. Hihi.. " Yuri tertawa."Semua orang tidak menyangka, tapi pasti adalah salah satu dari mereka yang sudah menebak jika namaku adalah AngSaka."Keduanya kini tertawa tawa kecil.Lalu Ang mengajak Yuri untuk kembali ke mobil."Kita harus pulang sebelum sore.""Iya Kakak." Yuri segera bangun. Mereka melangkah ke mobil dengan bergandengan tangan. Lalu masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang."Yuri, tolong ambilkan sapu tangan ku di laci itu." ucap sekretaris Ang menunjuk laci mobilnya.Yuri mengangguk, mengulur kan tangannya untuk meraba."Tidak ada!" ucap Yuri merasa tidak menemukan sapu tangan milik sekretaris Ang."Ada! Cari yang benar!"Yuri kembali meraba. Tapi benar benar tidak ada yang ia cari, jemari Yuri malah menyentuh

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 139. Nama Panjang

    " Ayah..! Maafkan aku, jika aku akan menikahi gadis kecil. Aku tidak bisa menjaga pesan Ayah untuk tidak mengikuti jejak Ayah. Aku tidak bisa lagi menahan perasaanku. Aku terlanjur jatuh cinta padanya Ayah."" Aku kemari ingin meminta restu pada kalian. Minggu ini aku akan menikahinya.Tapi Ayah dan ibu jangan khawatir. Aku akan menjaga menantu kalian dengan nyawaku. Dengan badanku, percaya lah Ayah, kisah kalian tidak akan terulang pada kami. Ayah harus percaya itu. Tenanglah kalian di sana. Aku akan sering sering kemari bersama menantu kalian nantinya." ucap Sekretaris Ang, menoleh pada Yuri yang masih menatapnya.Tak ada suara dari mulut Yuri. Seperti nya hati gadis kecil itu ikut merasakan kepedihan hati kekasih nya, meskipun pria itu tak menunjukkan sedikitpun rasa sedihnya."Yuri, ucapkan sesuatu pada kedua calon mertuamu.""Ah, iya kakak." Yuri tergagap lalu menoleh kepada dua batu nisan itu secara bergantian.Ia sempat membaca nama yang terukir di sana.'Anggita dan Sebastian!'

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 138. Diajak Ke Makam

    "Sekali kali manja pada istri sendiri tidak apa apa kek. Kenapa di permasalahkan? Kakek ini, Aku sedang menderita begini masih saja dimarahi terus!""Lagian , tangan masih berfungsi juga. Jangan jadikan alasan ngidammu buat bermanja manja pada istrimu. Kasian dia, dia bukan pelayanmu. Dan kamu harus ingat, dulu Wulan sudah puas mengurusmu , memandikanmu dan menyuapmu sebelum tanganmu bisa berfungsi." ucap Kakek Abian semakin sewot."Hehe, Iya kek. Maaf maaf. Wulan, maafkan bang Saka. Bang Saka akan makan sendiri saja." Saka malu, segera mengambil alih mangkok di tangan Wulan .Tapi Wulan buru-buru mencegahnya."Tidak apa Bang Saka, Wulan senang kok menyuapi bang Saka. Memang menyuapi bang Saka harus karena tangan bang Saka tidak berfungsi? Ini tanda nya romantis . Begitu kek, bukan karena bang Saka manja. Bang Saka juga sering menyuapi Wulan, kan?" sahut Wulan , menoleh pada Kakek Abian dan Saka."Tuh, kakek dengar sendiri. Jangan terus menyalahkan Saka. Kita ini pasangan yang romanti

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 137. Jangan Manja!

    "Saya mengerti, Nyonya. Saya mengerti. Mohon maafkan saya, Nyonya. Bukan tidak percaya kepada Nyonya, tapi saya mohon, izinkan kali ini saya mendampingi Tuan Muda di setiap keadaannya. Saya hanya ingin menebus kesalahan saya di hari kemarin, yang terlalu sibuk dengan perusahaan hingga mengabaikan keamanan dan kesembuhan Tuan Muda. Saat ini saya hanya ingin memastikan jika Tuan Muda akan terus baik-baik saja, dan tidak mengulangi kesalahan saya yang kemarin," jawab Sekretaris Ang, menunduk. Tidak berani membalas tatapan sangar milik Wulan."Lalu bagaimana dengan ayah dan ibuku? Apa kamu tidak memikirkan itu, Tuan Ang? Apa kamu tahu, jika mereka sudah menyiapkan pesta kecil di rumahnya untuk kalian? Bahkan mereka sudah membagi sedekah pada para mantan tetangganya dulu di komplek kumuh itu, dan meminta doa mereka untuk hari pernikahan kalian yang sudah ditentukan? Mereka pasti akan kecewa hatinya, walau bibir mereka tidak akan berani mengatakan itu."Sekretaris Ang terkejut, mendongak. M

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 136. ingin menunda pernikahan.

    "Saya tidak mengatakan itu, tapi jika Anda ingin begitu, tidak masalah. Demi Tuan Muda, saya akan melakukan apa pun! Saya akan sangat senang, tidak harus bersusah payah, saya sudah akan mendapatkan bayi.""Dasar, gila kamu ya? Kamu pikir aku sapi atau bagaimana? Kamu ini, sudah dapat adiknya mau kakaknya juga. Langkahi dulu mayatku, Ang!"Ang tergelak melihat emosi Saka yang meluap."Kamu tahu tidak, aku sudah payah menanam benih, kamu yang enak mau mengambil untungnya. Aha... tidak mungkin terjadi. Wulan dan bayinya itu milikku. Jika kamu mau bayi, usaha sendiri. Cepatlah menikah dan membuatnya, kamu akan mengalami seperti aku juga." Saka menendang tangan Ang yang masih tergelak."Hanya bercanda, Tuan Muda! Mana saya berani. Mendapatkan Yuri saja sudah membuat saya beruntung. Habisnya Tuan Muda tidak bisa bersabar. Padahal tadinya Tuan Muda sendiri yang mengatakan jika akan rela menanggung derita ini setahun sekali pun," jawab Ang, masih dengan tertawa."Diam, bedebah! Kamu terus saj

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 135. Kumat Lagi

    Di hari di mana Saka diperiksa oleh sang dokter, di hari di mana Wulan dinyatakan positif hamil oleh dokter spesialis kandungan, di hari itu juga mereka sudah diperbolehkan pulang. Tak perlu menginap, tak perlu dirawat inap, kata sang dokter. Sebab keadaan Saka murni dinyatakan sebagai Sindrom Suami Ngidam atau Sindrom Couvade.Saka mengalami kehamilan simpatik, di mana istrinya yang tengah hamil, namun Saka yang menanggung masa ngidam istrinya.Sejak hari itu, sejak masuk ke dalam kamar mereka, Saka yang tadinya laki-laki tangguh dan kuat mendadak menjadi laki-laki lemah yang sensitif.Manja melebihi balita.Mual dan muntah pun terus berlanjut. Bukan hanya itu, Saka mulai tidak menyukai bau-bau wangi, seperti sabun, parfum, dan pewangi ruangan. Hari-harinya juga terlihat menyedihkan karena Saka hanya bisa meminum air teh manis hangat dan memakan buah saja. Jika ada minuman atau makanan lain yang ia telan, perut Saka langsung menolak.Bukan hanya itu, baik kamar dan seluruh ruangan ya

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 134. Saka Ngidam

    "Wulan," Saka bangun dan duduk. Wulan langsung menubruknya dan tersedu."Bang Saka, kamu menakutiku, bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang masih Bang Saka rasakan?""Wulan, jangan menangis lagi. Aku tidak apa-apa, hanya masih sedikit pusing dan sedikit mual. Sebentar lagi akan hilang. Dokter sudah memberiku obat anti muntah tadi," ucap Saka mengelus lembut kepala Wulan."Dokter, sebenarnya apa yang terjadi pada Tuan Muda Saka?" tanya Sekretaris Ang.Dokter itu menarik napas."Menurut hasil pemeriksaan, Tuan Muda baik-baik saja. Lambung, usus, dan semua organ di tubuh Tuan Muda tidak ada gangguan. Tidak juga keracunan," jawab sang dokter."Baik-baik saja bagaimana? Tuan Muda terlihat sakit parah sampai pingsan, kamu bilang baik-baik saja. Kamu ini bisa memeriksa tidak! Kamu mau bermain-main denganku, hah!" bentak Sekretaris Ang."Tuan Sekretaris, tolong tenanglah. Dokter kandungan sebentar lagi akan datang dan kita akan segera tahu penyebab sakit Tuan Muda.""Apa kamu bilang? Tuan Mud

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 133. Panik

    "Benar, Ayah. Itu biar menjadi urusan mereka. Sekarang, mari kita membahas tanggal pernikahan," sahut Saka.Sekretaris Ang mengangguk. "Lebih cepat lebih baik, Tuan Gani. Saya ingin segera menghindari fitnah atau hal-hal yang tidak diinginkan.""Apa akhir minggu ini terdengar baik untuk Anda?" tanya Gani Harmoko.Sekretaris Ang menoleh pada Yuri. "Apa kamu setuju, sayang?""Iya, aku ikut keputusan Kakak saja," jawab Yuri dengan senyuman."Baiklah, Tuan Gani. Saya akan mempersiapkan semuanya untuk akhir minggu ini," balas Ang.Rencana PernikahanSemua sepakat. Mereka memutuskan pernikahan sederhana yang dilakukan di bawah tangan karena usia Yuri yang masih belum mencapai 19 tahun. Sekretaris Ang memahami konsekuensi pernikahan dini dan berjanji untuk menjaga Yuri dengan baik.Setelah obrolan selesai, mereka melanjutkan makan siang bersama. Yuri, Wulan, Jihan, dan Tiara sibuk menyiapkan hidangan, sementara para pria melanjutkan pembicaraan ringan.Saat semua sudah siap, Yuri memanggil c

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 132. Minat Pelangkahan.

    "Dulu saya bertemu dengan ibunya Wulan. Gadis yang membuat saya jatuh cinta. Padahal saat itu keluarga saya sudah berencana untuk menjodohkan saya dengan istri saya ini.""Saya melakukan hal terlarang pada ibu Wulan, dan saya meninggalkannya karena terpaksa harus menikahi wanita pilihan orang tua saya. Saya tidak pernah tahu jika pada saat itu ibu Wulan mengandung benih saya. Saya sempat mencarinya ke mana-mana, namun saya gagal menemukannya karena ternyata ibu Wulan dibawa keluarganya pulang ke kampung. Hingga suatu hari, seorang famili ibu Wulan mengantar bayi merah kepada saya beserta selembar surat. Dia mengatakan bahwa ibu dari bayi itu sudah meninggal dunia beberapa jam setelah melahirkan." Kini air mata Gani yang tadi sudah kering kembali menetes. Tepukan-tepukan halus Tiara mengusap punggungnya."Sudah, Yah. Itu masa lalu. Tidak akan terjadi pada anak cucu kita. Cukup, Ayah. Cukup kita yang berbuat salah," ucap Tiara.Gani mengangguk, melirik wajah Wulan yang memerah dan teris

DMCA.com Protection Status