Semua Bab Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia: Bab 291 - Bab 300

320 Bab

Rencana Dari Dokter

Lucas menatap Cecilia yang sudah berdiri, siap meninggalkan ruang tamu."Tunggu dulu," kata Lucas dengan suara dalam.Cecilia menghentikan langkahnya, menoleh dengan alis terangkat."Apa lagi?" tanya Cecilia.Lucas menyandarkan punggungnya ke sofa, menatapnya tanpa ekspresi.“Aku akan melihat terlebih dahulu. Jika Nenek Lisa dan Jeremy sudah melampaui batas, baru aku akan bertindak,” kata Lucas.Cecilia mendengus, menatap Lucas penuh rasa muak. Perkataan itu, terdengar sama saja di telinga Cecilia."Tentu saja. Itu jawabanmu, kan? Selalu menunggu dan melihat. Selalu membiarkan masalah berkembang lebih dulu sebelum bertindak,” kata Cecilia, tajam.Lucas tetap diam, ekspresinya tidak berubah.Cecilia mendekat, suaranya lebih rendah tetapi mengandung kemarahan yang terkendali. "Aku sudah sadar sejak pertama kali kalau kamu adalah orang yang tidak berguna. Apakah kamu tidak berniat untuk memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh Angeline?”Lucas menatapnya dengan sorot tajam, tetapi tidak men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Protes

Perkataan itu membuat Albin merasa cemas. Ditakutkan ada kegagalan di sana.Dokter menjelaskan, "Kami berhasil menyambungkan kembali tangan kanannya. Namun, saraf-sarafnya sangat kompleks. Dario membutuhkan terapi intensif dan waktu yang lama untuk mengetahui apakah tangannya masih bisa bekerja seperti dulu."Albin menatap ke arah pintu ruang operasi, di mana Dario masih tertidur di dalam.Albin menghela napas panjang, menatap dokter di depannya."Yang terpenting adalah kita sudah mencoba," kata Albin mantap. "selebihnya, kita hanya bisa berharap."Dokter mengangguk, menyeka keringat di dahinya. "Kami akan terus mengawasinya. Jika ada perkembangan, kami akan memberitahu Anda."Albin mengangguk. "Terima kasih, Dok."Setelah itu, dokter pamit meninggalkan ruangan, meninggalkan Albin dengan pikirannya sendiri.Beberapa menit kemudian, pintu lorong rumah sakit terbuka, dan langkah tergesa terdengar.Gigio Moratta masuk, diikuti oleh Viviana. Mereka langsung menghampiri Albin.Gigio menata
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Ada Yang Tidak Beres!

Ketegangan di ruang rapat terasa pekat, seperti udara sebelum badai.Randy dan Matias saling bertukar pandang, mencari cara untuk membalikkan keadaan.Mereka tidak menyangka Angeline akan begitu tegas dan langsung menunjuk Sabrina sebagai sekretaris pribadinya tanpa melalui mereka.Mereka terbiasa mengendalikan segalanya, termasuk siapa yang menempati posisi strategis di perusahaan ini.Dan kali ini, mereka kehilangan kendali akan hal itu. Inilah yang tidak bisa mereka terima.Randy menghela napas, berusaha menyusun kata-kata."Baiklah," kata Randy pada akhirnya, mencoba terdengar netral. "aku mengerti bahwa memilih sekretaris pribadi adalah wewenang Presiden Direktur."Sabrina dan Angeline tetap diam, menunggu kelanjutannya."Tapi..." Randy melanjutkan, menatap langsung ke mata Angeline, "biasanya, kita mengambil orang dari dalam perusahaan. Seseorang yang sudah mengenal sistem kerja dan budaya di sini. Serta hal itu menjadi sebuah bentuk efisiensi.”Angeline tidak terpengaruh."Seor
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Sadar

Udara di kantor polisi terasa berat, seolah-olah mengandung sesuatu yang tak kasat mata tetapi menekan dada siapa pun yang berada di dalamnya.Di balik meja kayu tua yang penuh berkas, seorang perwira polisi duduk dengan ekspresi serius. Dia mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, kebiasaan yang dia lakukan setiap kali merasa tertekan.Di hadapannya, sepasang suami istri yang berduka duduk dengan ekspresi penuh emosi.Mereka adalah orang tua Marco.Ibu Marco masih menangis, sedangkan ayahnya berusaha menahan amarah."Sekarang, katakan lagi ... siapa yang membunuh anak Anda?" tanya sang perwira, meskipun dia sebenarnya sudah tahu jawabannya."Lucas," jawab ayah Marco dengan suara tegas. "Lucas Jordan!"Suasana di ruangan itu seketika berubah mencekam.Sang perwira membeku. Dia menelan ludah, lalu menoleh ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang lain yang mendengar percakapan ini.Lucas Jordan?The Obsidian Blade?Pria yang bahkan para mafia pun enggan berurusan dengannya?Sang perwira
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Kepulangan Moretti dan Diego

Gigio menatap mata putranya dalam-dalam, mencoba membaca pikiran yang tersembunyi di balik tatapan tajam itu.Dia melihat sesuatu yang berbahaya. Api dendam yang masih membara di mata Dario Gigio menarik napas panjang, lalu berbicara dengan suara tenang tetapi tegas.“Dario,” kata Gigio. “aku bisa melihatnya di matamu. Kamu masih menyimpan dendam terhadap Lucas.”Dario mengepalkan tangannya di atas selimut, tetapi dia tetap diam.“Aku tahu ini sulit diterima,” lanjut Gigio. “tapi jangan bertindak bodoh. Aku sudah mengorbankan banyak hal untuk menjaga posisi kita, dan Lucas adalah alasan kenapa keluarga Moratta seperti ini sekarang.”Dario menoleh tajam. “Apa maksud Ayah?”Gigio mendengus pelan, lalu duduk di kursi dekat ranjang Dario.“Kamu tahu siapa yang menyembuhkan Viviana?” tanyanya.Dario terdiam.“Bukan hanya itu. Dia juga yang membuat Ayah bisa menjadi Ketua Serikat Dagang,” lanjut Gigio.Dario menarik napas dalam-dalam. Dia sadar akan hal itu. Namun saat ini, sangat sulit un
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Telepon Dari Stella

Moretti dan Diego saling bertukar pandang, tatapan mereka penuh kecemasan yang tidak bisa mereka sembunyikan.Pertanyaan Moretti tadi masih menggantung di udara.Apakah Matteo benar-benar menyerah?Lucas menatap mereka dengan ekspresi yang sulit dibaca, lalu akhirnya berkata, “Aku membiarkan Matteo pergi.”Moretti terkejut. “Apa? Kenapa?”Diego ikut menatap Lucas dengan bingung. “Kenapa tidak menghabisinya sekalian, Ketua?”Lucas mendesah pelan, lalu menatap mereka dengan dingin.Diego sadar akan kesalahannya. Lalu cepat-cepat dia berkata, “Maaf Ketua, bukan maksudku untuk mengatur.”“Aku berharap dia bisa memperbaiki diri,” jawab Lucas akhirnya. “aku ingin memberinya kesempatan untuk berubah.”Moretti terdiam, mencoba mencerna kata-kata itu.Lucas orang yang dikenal murah hati. Namun dia juga sangat tegas.Jadi fakta bahwa dia membiarkan musuh sekuat Matteo pergi, membuatnya sedikit sulit mempercayainya.“Tapi Ketua,” kata Moretti akhirnya. “bagaimana kalau dia kembali dengan dendam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Menemui Stella

Dada Angeline terasa sesak. Dia tidak menyukai wanita itu. Tidak sama sekali.Namun, dia menahan dirinya untuk tidak bertanya lebih jauh. Dia hanya diam, menunggu bagaimana Lucas akan bersikap.Di balkon, Lucas berpikir keras.Apakah dia harus pergi?Dia tidak terlalu peduli dengan Stella. Tapi produsernya?Salah satu petinggi organisasi mafia Dominus Noctis...Lucas menarik napas panjang.“Baiklah,” kata Lucas pada akhirnya. “aku datang.”"Bagus," jawab Stella, terdengar puas. "aku di bar La Luna. Jangan lama-lama. Aku tidak punya banyak waktu."“Baik!” ucap Lucas.Lucas menutup teleponnya, lalu kembali masuk ke dalam kamar.Tatapan Angeline langsung tajam, menembus ke arahnya.Lucas bisa merasakan aura tidak menyenangkan dari istrinya.Namun dia tidak ingin memperpanjang masalah.“Aku akan pergi sebentar untuk bertemu dengan teman,” kata Lucas dengan santai.Angeline tidak langsung menjawab. Dia menutup botol skincare dengan tenang, meletakkannya di meja, lalu bangkit dari kursi.Di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Ketahuan

Stella menoleh ke belakang ke arah Lucas dan memberikan isyarat kalau dia baik-baik saja.“Nanti kita bertemu lagi!” ucap Stella tanpa suara, hanya gerak mulut saja.Lucas paham. Dia tidak mengikuti Stella maupun berusaha untuk menghalangi Hector membawa Stella.Tujuan awalnya adalah melihat siapa sosok produsernya Stella. Dan sekarang dia sudah melihat orang itu.Lucas pun akhirnya memutuskan untuk kembali pulang. Dia tidak mau membuang waktu lebih lama karena tidak ingin Angeline marah.Namun ketika dia pulang dan akan masuk ke dalam kamar, pintu kamarnya dikunci.“Kenapa dia kunci pintu kamar?” tanya Lucas, bingung.Tidak mau membuat keributan, Lucas pun memilih tidur di kamar depan.Keesokan hariPerusahaan BQuality Di ruangan Randy.Randy dan Matias baru saja mendapat kabar kalau Angeline akan mengadakan audit di perusahaan.Berita ini bocor karena keteledoran Sabrina yang menelpon pihak profesional yang akan mengaudit perusahaan saat berjalan ke ruangan Angeline.Di saat itu, s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Apakah Itu Ancaman?

"Kami ditugaskan untuk tidak menyia-nyiakan waktu." Sabrina mengeryitkan kening. Tugas apa itu? Sepertinya semua karyawan perusahaan seharusnya begitu kan? Tanpa harus ditugaskan."Bagus kalau begitu." Angeline melihat seisi ruangan yang memang sibuk bukan main.Salah satu staff junior, hampir tersandung kakinya sendiri saat berjalan terburu-buru membawa setumpuk dokumen. Beberapa kertas terlepas dari pegangannya."Ah, maaf!" serunya panik, berlutut untuk memunguti kertas yang berserakan.Sabrina menyipitkan mata, lalu melangkah masuk sedikit untuk membantu Lisa. "Tidak apa-apa. Tapi kenapa terburu-buru sekali? Ini kan jam istirahat?"Gadis itu melirik gelisah ke sekeliling sebelum menjawab dengan suara pelan. "Kami diperintahkan untuk bekerja lebih giat dan tidak boleh bermalas-malasan," ujarnya menyamakan jawaban dengan teman yang lainnya. "Diperintahkan?" Sabrina mengerutkan dahi. "oleh siapa?""Oleh …”"Oleh saya." Suara SPV devisi keuangan terdengar dari mejanya. "ada beberapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Dario Kabur Dari Rumah Sakit

Sabrina menatap Randy dengan penuh kecurigaan. Jelas baginya jika yang dikatakan oleh Randy itu adalah sebuah ancaman.Randy tersenyum tipis, lalu tertawa kecil seolah ucapan Sabrina adalah sesuatu yang lucu."Ancaman?" kata Randy, pura-pura terkejut. "Sabrina, kamu terlalu sensitif. Aku hanya memberitahumu bagaimana perusahaan ini bekerja. Ini bukan tempat untuk sebuah idealisme berlebihan. Kalau kamu ingin bertahan lama di sini, sebaiknya kamu belajar bagaimana sistem berjalan."Sabrina mengerutkan kening. Lalu dia bertanya, "Sistem macam apa yang membuat karyawan bekerja tanpa henti seperti ini?""Yang menghasilkan uang," jawab Randy singkat. “ini perusahaan besar, Sabrina. Kita dituntut untuk memberikan yang terbaik. Setelah kita bisa berikan, perusahaan juga akan memberikan yang terbaik untuk kita.”Sabrina tidak suka dengan jawaban itu. Namun, dia juga sadar jika berdebat dengan Randy saat ini hanya akan membuang-buang waktu. Dan terlebih, memang yang dikatakannya adalah sebuah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
272829303132
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status