All Chapters of Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir: Chapter 111 - Chapter 120

136 Chapters

111. Lucky Girl

Pintu terbuka lebar tepat ketika Bumi sedang menyuapi Ola potongan buah apel. Kedua manusia itu menoleh. Sosok Yara disusul Galen lantas muncul. Yara berjalan cepat dan langsung menghambur ke pelukan Ola hingga Bumi mundur seketika. "Yara?" Ola mengerjap dan sedikit tersentak mendapat dorongan tiba-tiba dari sahabatnya itu. Sejurus kemudian wanita itu kaget karena tiba-tiba Yara menangis histeris seperti anak kecil. "Gue takut banget! Takut lo nggak bangun! Kenapa lo tidur lama banget sih, La?! Lo beneran bikin gue takut! Pokoknya gue nggak mau. Gue nggak mau lo jadi putri tidur lagi!"Ola mengerling ke Bumi dan Galen berganti sambil mengangkat alis. Jarinya secara pelan menunjuk Yara yang masih saja menangis di pelukannya. Dagunya lantas mengedik ke arah Galen. Tatapan matanya seolah bertanya : apa yang terjadi? Namun Galen hanya membalas dengan senyuman kecil. Sejujurnya jika boleh, Galen juga ingin memeluk Ola erat-erat. Namun kondisi dan situasi jelas tidak memungkinkan. Apalag
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

112. Saguna Grup

Kerutan di kening Daniel makin kentara ketika kepalanya terus memikirkan berita yang Arfian bawa. Dia bahkan sengaja memanggil Gyan ke ruangannya untuk mendiskusikan perkara yang menurutnya aneh. Pria tua bermata biru itu mengusap dagu. Mengingat sekali lagi kaitan perusahaannya dengan Saguna Grup. Namun sekeras apa pun menggali, tidak ada jejak ingatan yang menghubungkan Blue Jagland dengan perusahaan mayor itu. "Selamat siang, Presdir," sapa Gyan begitu memasuki ruang kerja sang papi. Daniel yang duduk di balik meja kontan beranjak berdiri dan bergerak keluar dari rongga antara meja dan kursi. Langkahnya segera mungkin mengitari meja lalu meminta Gyan untuk duduk di sofa. "Ada hal penting, Pak?" tanya Gyan melihat wajah serius Daniel yang lain dari biasanya.Lipatan di dahi Daniel makin banyak. Dia menatap putranya dengan serius begitu keduanya duduk saling berhadapan. "Gyan, papi mau nanya sama kamu. Apa di belakang papi kamu diam-diam bekerja sama dengan Saguna Grup?" "Saguna
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

113. Poin Penting

Bumi baru menutup pintu ketika mendengar gelak tawa Ola dari dalam kamar rawat inap bersama kedua teman wanita itu. Pria itu mengulum senyum lantas kembali menetapkan langkah menjauhi ruang VIP di mana Ola dirawat. Akhirnya dia bisa mendengar tawa wanita itu lagi setelah lebih dari satu bulan merasa frustrasi dan bahkan sempat kehilangan harapan. Bumi merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya yang berdering. Dia tahu itu pasti panggilan dari pamannya. Malam ini keluarga Gunadi dan keluarga ayah asuhnya akan bertemu dalam jamuan makan malam di salah satu restoran yang ada di bilangan Senayan. Priyo Gunadi bilang bahwa kakeknya, Praja Gunadi, sudah sampai Jakarta sejak pagi. Untuk itu dia meminta Yara dan Galen datang untuk menemani Ola selama beberapa dia pergi menemui dua keluarga itu. "Iya, Paman. Aku masih di jalan," ucap Bumi saat dia mengangkat panggilan itu. Bukan hanya Priyo Gunadi, Gyan pun ikut sibuk dengan mengiriminya beberapa pesan. Salah satunya menanyakan tentang k
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

114. Emosi Delotta

"Lalu gimana dengan Bumi?" Bumi segera mengangkat wajah dan menatap Delotta. Kedua mata mereka bertemu, dia agak terkejut saat melihat raut tegang ibu asuhnya itu. "Apa kamu percaya begitu saja mereka keluargamu? Tiga puluh empat tahun usiamu sekarang, Bumi. Bagaimana mungkin mereka baru mencari kamu?" Kembali tatapan tajam Delotta mengarah kepada deretan keluarga konglomerat Surabaya itu. "Maaf, Pak Gunadi. Saya tidak bisa percaya begitu saja dengan apa yang Anda katakan. Anda tidak bisa mengklaim putra saya sebagai anak Anda hanya dengan bukti-bukti itu," ujar Delotta seakan tidak terima dengan apa yang mereka katakan. "Baby..." Daniel menyentuh lengan Delotta. "Keep calm oke?" "Keep calm, gimana? Berpuluh-puluh tahun, Pi. Separuh hidupnya di panti dan separuhnya lagi bersama kita, selama ini nggak ada yang nyari dia. Bisa-bisanya sekarang Anda sekalian mengklaim anak kami sebagai bagian dari Anda?" Napas berat Praja Gunadi berembus pelan. Dia menerima jika harus disalahkan se
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

115. Boleh Cium Dulu?

Di ruang keluarga, selepas acara makan malam itu, semuanya kembali berkumpul. Meski begitu belum ada yang berani memulai angkat suara. Daniel pun terlihat masih mencerna apa yang sudah terjadi. Dia tidak pernah menyangka jika anak yang selama ini dia asuh ternyata memiliki keluarga yang tidak bisa dianggap remeh. Bukan seperti pikirannya selama ini yang selalu menganggap Bumi tidak memiliki asal usul yang jelas. Dan jika dulu Daniel tidak melihat potensi besar pada diri lelaki itu, mungkin dia tidak akan mempertimbangkan mengambil Bumi dari panti untuk tinggal bersamanya. Bumi remaja adalah salah satu siswa berprestasi. Bukan hanya dalam bidang akademik saja. Setelah tahu lelaki itu memiliki beberapa talenta yang berharga, Daniel pun memutuskan mengadopsi remaja tanggung itu. "Kalau hasil tes itu membuktikan kamu bagian dari mereka, apa kamu akan pergi dan ikut mereka?" tanya Delotta dengan pandangan nanar. Semua tahu pertanyaannya ditujukan untuk putra asuhnya. "Kita tidak berhak
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

116. Kabar Bahagia

Ola mendesah ketika melihat bagian kepala yang ditutupi perban. Bagian rambutnya ada yang sengaja dicukur oleh para medis saat menjahit lukanya. Dia tahu nantinya akan tumbuh bekas luka yang mungkin bisa sukar ditumbuhi rambut. "Kenapa muka kamu cemberut gitu?" tanya Bumi yang tengah sibuk mengeluarkan pasta gigi dari tube. Kegiatan rutin sehari-harinya, membantu Ola bersih-bersih. Dia bahkan baru saja selesai membersihkan muka Ola dengan facial wash. "Bekas luka di kepala nanti bakal jelek banget karena nggak bisa ditumbuhi rambut, Kak," ujar Ola dengan bibir cemberut. Bumi tersenyum kecil, lantas meminta wanita itu meringis agar dia bisa dengan mudah menggosok giginya. "Cuma sedikit. Kalau nggak tumbuh rambut nggak masalah buatku," sahutnya enteng sambil menggosok lembut gigi Ola. Namun jawaban pria itu membuat alis melintang Ola menyatu. Pangkal alisnya berkerut samar. Dia ingin menjawab, tapi buih-buih di dalam mulutnya membuat wanita itu kesulitan ngomong. "Buka mulut kamu,"
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

117. Cucu Gunadi

Praja Gunadi menepuk pundak Bumi, lalu memeluk pria itu. Hasil tes DNA baru saja keluar dan pengujian menggunakan sampel darah milik Bumi dan Kakek Praja secara akurat menyatakan bahwa Bumi positif cucu dari salah satu konglomerat Surabaya tersebut. "Tidak terbantahkan lagi, kalau kamu memang cucuku," ujar Praja Gunadi merasa bahagia luar biasa. Bukan hanya pria tua itu yang memeluk erat Bumi, Priyo juga ikut merasa senang dengan hasil yang didapatkan. "Saya sangat yakin. Kamu memang anak Riana dari sejak pertama kita bertemu," ujar Priyo saat memeluk keponakannya itu. "Welcome to The Gunadi Kingdom, My Brother," seru Ara ikut merentangkan tangan dan memeluk Bumi juga setelah ayahnya. "Kita perlu ngadain acara syukuran di rumah ntar. Iya nggak, Kek." "Pasti itu, pasti."Meski reaksi Bumi tidak se-excited mereka dia juga tampak bahagia karena pada akhirnya benar-benar menemukan keluarganya. Setidaknya dia memiliki garis keturunan yang jelas. Kontras dengan kebahagiaan keluarga Gun
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

118. Obrolan Pernikahan

"Apa Mbak Ola masih sering merasa pusing?" "Masih sering nyeri di bagian kepala?" "Atau ada keluhan lain akhir-akhir ini? Semua pertanyaan dokter satu per satu hanya dijawab gelengan kepala oleh Ola. Kondisi Ola makin hari makin membaik sehingga dokter membolehkan wanita itu pulang dengan beberapa catatan. Hasil pemerikasaan tulang lengan bagian kanan pun bagus. Tulang-tulang yang patah mulai menyatu. Itulah sebabnya rasa nyeri yang kerap datang jika dia telat minum obat perlahan menghilang. Hanya saja dia belum boleh melepas gips untuk mengantipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum patah tulang itu bisa sembuh total. "Besok aku harus ke Surabaya. Nggak apa-apa kan?" tanya Bumi ketika dia dan Delotta membereskan barang-barang milik Ola yang akan dibawa pulang. "Ke Surabaya? Ngapain?" tanya Ola agak melirik Bumi dengan tatap yang tampak keberatan. Pasalnya dia sudah membayangkan bisa santai di rumah sembari bermanja-manja dengan lelaki itu. Delotta mendekat dan tersenyum. Tan
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

119. Pesta untuk Bumi

Ternyata sebuah pesta yang lumayan besar. Lebih tepatnya pesta penyambutan Bumi serta memperkenalkan pria itu sebagai cucu laki-laki dari Praja Gunadi. Pentolan Saguna Grup yang namanya tersohor di pelosok negeri. Bumi pikir hanya tasyakuran kecil-kecilan. Namun yang terjadi benar-benar di luar prediksi. Banyak kolega dari kakek dan pamannya yang turut hadir. Dan secera resmi sang kakek memperkenalkan dirinya di depan semua tamu undangan. Ini seperti tengah bermimpi di siang bolong. Dalam hidupnya Bumi tidak pernah sedikit pun membayangkan akan berada di momen seperti sekarang. Harapan melihat orang tuanya memang ada. Tapi berdiri di atas stage dengan dihujani tatapan para tamu luar biasa begini sama sekali tidak pernah terpikir olehnya. Tidak banyak yang Bumi ucapkan saat itu. Jujur baginya ini terlalu berlebihan. Dia tahu kakeknya bahagia menemukan dirinya, tapi pesta besar begini benar-benar tidak pernah terlintas dalam benaknya. "Hm, jadi ternyata kamu beneran cucu Kakek Praj
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

120. Permintaan Melamar

"Putri bungsu ayah asuhmu?" Bumi mengangguk, membenarkan ketika dirinya memberitahu Praja Gunadi bahwa dia akan melamar kekasihnya. "Sebagai perwakilan dari keluarga kita aku harap kakek dan paman mau melamarkan dia untukku ke Keluarga Jagland," ujar Bumi dengan raut serius. Tidak ada jawaban 'YA' Praja Gunadi terlihat berpikir sambil mengusap dagunya yang ditembuhi jenggot kambing berwarna putih. Kening tuanya makin mengernyit dalam, menambah keriput di kulitnya yang mengendur. "Apa gadis itu tidak terlalu muda?" tanya Praja Gunadi tampak ragu. "Usia Ola saat ini sudah 24 tahun, Kek. Waktu yang ideal untuk menikah. Aku sudah tidak mau menunggu lagi. Kami sudah terlalu lama pacaran."Mata tua Praja mengerjap. Dia tidak menduga bahwa mereka telah pacaran. Jujur dalam pikirannya dia berencana mengenalkan Bumi dengan cucu rekan sejawatnya di bisnis sigaret yang dia tekuni. Tapi kalau sudah begini, sepertinya tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. "Kapan rencananya?" "Kalau bisa dal
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status