Share

114. Emosi Delotta

Penulis: Yuli F. Riyadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 20:26:45

"Lalu gimana dengan Bumi?"

Bumi segera mengangkat wajah dan menatap Delotta. Kedua mata mereka bertemu, dia agak terkejut saat melihat raut tegang ibu asuhnya itu.

"Apa kamu percaya begitu saja mereka keluargamu? Tiga puluh empat tahun usiamu sekarang, Bumi. Bagaimana mungkin mereka baru mencari kamu?" Kembali tatapan tajam Delotta mengarah kepada deretan keluarga konglomerat Surabaya itu. "Maaf, Pak Gunadi. Saya tidak bisa percaya begitu saja dengan apa yang Anda katakan. Anda tidak bisa mengklaim putra saya sebagai anak Anda hanya dengan bukti-bukti itu," ujar Delotta seakan tidak terima dengan apa yang mereka katakan.

"Baby..." Daniel menyentuh lengan Delotta. "Keep calm oke?"

"Keep calm, gimana? Berpuluh-puluh tahun, Pi. Separuh hidupnya di panti dan separuhnya lagi bersama kita, selama ini nggak ada yang nyari dia. Bisa-bisanya sekarang Anda sekalian mengklaim anak kami sebagai bagian dari Anda?"

Napas berat Praja Gunadi berembus pelan. Dia menerima jika harus disalahkan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Yuli F. Riyadi
Amiin......
goodnovel comment avatar
Oppo A712018
sesayang itu mommy sama kaka
goodnovel comment avatar
Indah Suwarni
terimakasih author sudah Doble up hari ini ,semoga selalu mengalir ide2 brilian nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   115. Boleh Cium Dulu?

    Di ruang keluarga, selepas acara makan malam itu, semuanya kembali berkumpul. Meski begitu belum ada yang berani memulai angkat suara. Daniel pun terlihat masih mencerna apa yang sudah terjadi. Dia tidak pernah menyangka jika anak yang selama ini dia asuh ternyata memiliki keluarga yang tidak bisa dianggap remeh. Bukan seperti pikirannya selama ini yang selalu menganggap Bumi tidak memiliki asal usul yang jelas. Dan jika dulu Daniel tidak melihat potensi besar pada diri lelaki itu, mungkin dia tidak akan mempertimbangkan mengambil Bumi dari panti untuk tinggal bersamanya. Bumi remaja adalah salah satu siswa berprestasi. Bukan hanya dalam bidang akademik saja. Setelah tahu lelaki itu memiliki beberapa talenta yang berharga, Daniel pun memutuskan mengadopsi remaja tanggung itu. "Kalau hasil tes itu membuktikan kamu bagian dari mereka, apa kamu akan pergi dan ikut mereka?" tanya Delotta dengan pandangan nanar. Semua tahu pertanyaannya ditujukan untuk putra asuhnya. "Kita tidak berhak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   116. Kabar Bahagia

    Ola mendesah ketika melihat bagian kepala yang ditutupi perban. Bagian rambutnya ada yang sengaja dicukur oleh para medis saat menjahit lukanya. Dia tahu nantinya akan tumbuh bekas luka yang mungkin bisa sukar ditumbuhi rambut. "Kenapa muka kamu cemberut gitu?" tanya Bumi yang tengah sibuk mengeluarkan pasta gigi dari tube. Kegiatan rutin sehari-harinya, membantu Ola bersih-bersih. Dia bahkan baru saja selesai membersihkan muka Ola dengan facial wash. "Bekas luka di kepala nanti bakal jelek banget karena nggak bisa ditumbuhi rambut, Kak," ujar Ola dengan bibir cemberut. Bumi tersenyum kecil, lantas meminta wanita itu meringis agar dia bisa dengan mudah menggosok giginya. "Cuma sedikit. Kalau nggak tumbuh rambut nggak masalah buatku," sahutnya enteng sambil menggosok lembut gigi Ola. Namun jawaban pria itu membuat alis melintang Ola menyatu. Pangkal alisnya berkerut samar. Dia ingin menjawab, tapi buih-buih di dalam mulutnya membuat wanita itu kesulitan ngomong. "Buka mulut kamu,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   117. Cucu Gunadi

    Praja Gunadi menepuk pundak Bumi, lalu memeluk pria itu. Hasil tes DNA baru saja keluar dan pengujian menggunakan sampel darah milik Bumi dan Kakek Praja secara akurat menyatakan bahwa Bumi positif cucu dari salah satu konglomerat Surabaya tersebut. "Tidak terbantahkan lagi, kalau kamu memang cucuku," ujar Praja Gunadi merasa bahagia luar biasa. Bukan hanya pria tua itu yang memeluk erat Bumi, Priyo juga ikut merasa senang dengan hasil yang didapatkan. "Saya sangat yakin. Kamu memang anak Riana dari sejak pertama kita bertemu," ujar Priyo saat memeluk keponakannya itu. "Welcome to The Gunadi Kingdom, My Brother," seru Ara ikut merentangkan tangan dan memeluk Bumi juga setelah ayahnya. "Kita perlu ngadain acara syukuran di rumah ntar. Iya nggak, Kek." "Pasti itu, pasti."Meski reaksi Bumi tidak se-excited mereka dia juga tampak bahagia karena pada akhirnya benar-benar menemukan keluarganya. Setidaknya dia memiliki garis keturunan yang jelas. Kontras dengan kebahagiaan keluarga Gun

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   118. Obrolan Pernikahan

    "Apa Mbak Ola masih sering merasa pusing?" "Masih sering nyeri di bagian kepala?" "Atau ada keluhan lain akhir-akhir ini? Semua pertanyaan dokter satu per satu hanya dijawab gelengan kepala oleh Ola. Kondisi Ola makin hari makin membaik sehingga dokter membolehkan wanita itu pulang dengan beberapa catatan. Hasil pemerikasaan tulang lengan bagian kanan pun bagus. Tulang-tulang yang patah mulai menyatu. Itulah sebabnya rasa nyeri yang kerap datang jika dia telat minum obat perlahan menghilang. Hanya saja dia belum boleh melepas gips untuk mengantipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum patah tulang itu bisa sembuh total. "Besok aku harus ke Surabaya. Nggak apa-apa kan?" tanya Bumi ketika dia dan Delotta membereskan barang-barang milik Ola yang akan dibawa pulang. "Ke Surabaya? Ngapain?" tanya Ola agak melirik Bumi dengan tatap yang tampak keberatan. Pasalnya dia sudah membayangkan bisa santai di rumah sembari bermanja-manja dengan lelaki itu. Delotta mendekat dan tersenyum. Tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   119. Pesta untuk Bumi

    Ternyata sebuah pesta yang lumayan besar. Lebih tepatnya pesta penyambutan Bumi serta memperkenalkan pria itu sebagai cucu laki-laki dari Praja Gunadi. Pentolan Saguna Grup yang namanya tersohor di pelosok negeri. Bumi pikir hanya tasyakuran kecil-kecilan. Namun yang terjadi benar-benar di luar prediksi. Banyak kolega dari kakek dan pamannya yang turut hadir. Dan secera resmi sang kakek memperkenalkan dirinya di depan semua tamu undangan. Ini seperti tengah bermimpi di siang bolong. Dalam hidupnya Bumi tidak pernah sedikit pun membayangkan akan berada di momen seperti sekarang. Harapan melihat orang tuanya memang ada. Tapi berdiri di atas stage dengan dihujani tatapan para tamu luar biasa begini sama sekali tidak pernah terpikir olehnya. Tidak banyak yang Bumi ucapkan saat itu. Jujur baginya ini terlalu berlebihan. Dia tahu kakeknya bahagia menemukan dirinya, tapi pesta besar begini benar-benar tidak pernah terlintas dalam benaknya. "Hm, jadi ternyata kamu beneran cucu Kakek Praj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   120. Permintaan Melamar

    "Putri bungsu ayah asuhmu?" Bumi mengangguk, membenarkan ketika dirinya memberitahu Praja Gunadi bahwa dia akan melamar kekasihnya. "Sebagai perwakilan dari keluarga kita aku harap kakek dan paman mau melamarkan dia untukku ke Keluarga Jagland," ujar Bumi dengan raut serius. Tidak ada jawaban 'YA' Praja Gunadi terlihat berpikir sambil mengusap dagunya yang ditembuhi jenggot kambing berwarna putih. Kening tuanya makin mengernyit dalam, menambah keriput di kulitnya yang mengendur. "Apa gadis itu tidak terlalu muda?" tanya Praja Gunadi tampak ragu. "Usia Ola saat ini sudah 24 tahun, Kek. Waktu yang ideal untuk menikah. Aku sudah tidak mau menunggu lagi. Kami sudah terlalu lama pacaran."Mata tua Praja mengerjap. Dia tidak menduga bahwa mereka telah pacaran. Jujur dalam pikirannya dia berencana mengenalkan Bumi dengan cucu rekan sejawatnya di bisnis sigaret yang dia tekuni. Tapi kalau sudah begini, sepertinya tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. "Kapan rencananya?" "Kalau bisa dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   121. Lamaran

    Delotta meng-curly ujung rambut Ola. Setelah itu memasang mini hairpin di sisi rambut sebelah kanan putrinya. Sentuhan terakhir, dia memulas bibir Ola dengan lipcreame berwarna lembut. Membuat Ola seketika mematung melihat dirinya dari pantulan cermin. Malam ini kata sang mami ada tamu istimewa yang akan datang ke rumah. Tamu istimewa yang berhubungan dengan dirinya. Entah seistimewa apa sampai mami mendandaninya semaksimal ini. Wanita itu sama sekali tidak memberitahu tentang tamu itu. Hal itu yang sampai saat ini membuat Ola curiga. "Nanti kamu juga tau." Jawaban itu yang selalu Delotta kasih ketika Ola bertanya untuk ke sekian kalinya. Jadi wanita itu hanya pasrah saja ketika sang mami mendandaninya malam ini. Saat Ola turun dari lantai dua ternyata yang berpakaian rapi bukan hanya dirinya dan mami papinya. Ola cukup terkejut saat mendapati kakak-kakaknya tengah berkumpul di ruang tengah dengan outfit yang tak kalah rapi. "Sebenarnya ini ada acara apa sih? Tumben banget pada n

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   122. How Much You Love Me?

    Ola tersenyum penuh arti. Tatapnya bergeser ke sisi lain dan melihat Ara tengah berusaha mendekati Gyan. Ketika Gyan bergeser, wanita itu pun ikut bergeser. Dalam hidup Ola, dia tidak akan membiarkan ada wanita tidak tahu malu seperti Ara ada di sekelilingnya dan Bumi. Tidak akan pernah. "Oke. Pertanyaan pertama!" seru Ola, sedikit membuat semua mata di sana tersentak. Termasuk Ara yang tengah mencoba menyentuh lengan Gyan. Ola menatap wajah tenang Bumi, lalu senyum miringnya terbit. "Aku benci poligami," ucapnya tiba-tiba. Sekonyong-konyong mata Bumi mengerjap. "Aku menentang keras poligami. Bumi, kalau kamu mau menikahiku, aku mau menjadi satu-satunya wanita di hati dan hidup kamu. Apa kamu bisa berjanji nggak akan ada wanita lain selain aku?" Sudut bibir Bumi naik. Dia tahu Ola sedang menyindir Ara. Ujung matanya bisa melihat Gyan langsung menyentak tangan nakal Ara dari lengannya. "Sama seperti kamu. Aku juga benci poligami. Meskipun di dunia ini banyak wanita cantik, yang aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   136. Dua Kebahagiaan

    Tepuk tangan bersahutan ketika Bumi berhasil memotong pita, tanda dibukanya bengkel baru di Kota Surabaya. Senyum lebar serta ucapan terima kasih dia layangkan. Jabatan tangan bersama pemilik perusahaan otomotif yang bekerjasama dengannya pun terayun erat. Setelah pemotongan pita para tamu yang hadir lantas berkeliling untuk melihat area bengkel. Area bengkel yang luas serta peralatan yang lengkap membuat bengkel ini bisa menampung lebih banyak mobil yang akan diservis. Fasilitas juga ditambah, seperti ruang tunggu yang nyaman juga area play ground. Selain memperkenalkan bengkel baru, mereka juga memperkenalkan tipe mobil keluaran terbaru yang beberapa bulan lalu launching. Banyak promo yang ditawarkan baik dari showroom mau pun bengkel di acara grand opening ini. Ola memilih duduk di sofa lantaran merasa kelelahan. Sejak bangun pagi tadi, sebenarnya dia merasa kurang enak badan. Namun karena ini hari penting bagi Bumi, dia bersikap seolah tidak ada masalah. Sejauh ini dia bisa men

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   135. Terlanjur

    Ola meletakkan satu gelas susu hangat di meja kerja Daniel ketika pria tua itu tengah fokus membaca sebuah dokumen. Daniel mengangkat wajah, dan sontak tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Langkah Ola lantas bergerak ke belakang kursi sang papi dan melihat apa yang yang tengah pria itu baca. "Apa nggak sebaiknya papi istirahat aja?" tanya Ola saat tahu apa yang papinya baca itu sebuah proposal pendirian perusahaan baru milik Bumi. "Papi akan istirahat setelah baca proposal milik suamimu ini. Kenapa kamu nggak tidur?" "Sebenarnya aku sudah tidur. Aku tadi haus jadi kebangun. Terus liat ruang kerja papi lampunya masih nyala." Ola menunduk, lantas mengambil alih proposal itu dari tangan Daniel. "Papi minum susu itu terus pergi tidur." Kepalanya menggeleng ketika mulut Daniel terbuka dan terlihat ingin mengambil kembali proposal tersebut. Ola tidak memberi kesempatan papinya untuk protes. Dia tersenyum menang ketika Daniel tampak menyerah. "Oke, papi akan minum susu buatan my

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   134. Nikmati Prosesnya

    "Ada opening bengkel baru di Surabaya, kamu mau ikut?" Enam bulan belakangan, selain sibuk mengurus tetek bengek pembukaan pabrik, Bumi juga sibuk mengurus pembukaan cabang bengkelnya yang baru di Surabaya. Satu per satu bengkel miliknya didirikan secara berkala di kota-kota besar bergabung dengan sebuah showroom perusahaan mobil yang bekerjasama dengannya. "Kapan?" "Pekan depan. Sekalian berkunjung ke rumah Kakek Gunadi.""Boleh, tapi aku nggak bisa lama. Kamu kan tahu aku masih belum diizinin Mas Gyan buat ambil cuti."Bumi terkekeh kecil lantas menekan kakinya agar ayunan yang dirinya tempati bersama Ola bergoyang. Saat ini keduanya memang tengah bersantai menikmati sore di taman belakang yang berdampingan dengan kolam renang. Biasanya tempat ini dikuasai Daniel dan Delotta jika sore menjelang. Namun kali ini sepasang suami istri itu sedang tidak ada di rumah. "Gyan itu masih pelit banget kalau ngasih cuti. Harus ada alasan yang urgent banget baru bisa dikabulin permohonan cuti

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   133. Istri Rasa Pacar

    "Aku tau akhirnya pasti begini." Kekehan Bumi terdengar lirih saat mendengar kalimat itu. Sekarang ini dirinya masih merebah di atas kasur dengan Ola yang memeluknya seperti guling. Salah satu paha wanita itu menindih perutnya. Sehingga Bumi bisa dengan bebas mengusap paha terbuka itu dengan mudah. "Nggak sabaran," ucap Ola lagi. Dia bergerak menarik kakinya, tapi dengan cepat Bumi menahannya. "Kak!" "Sebentar, kamu mau ke mana sih?" "Sebentar lagi pasti Bibi nyuruh kita turun buat makan malam. Terus kita mau selimutan terus begini?" Ola menyingkir karena dia merasakan milik Bumi sudah kembali menegang. Kalau harus tambah satu permainan lagi, dia akan lebih lama terkurung di kamar. Akibatnya papi pasti ngomel karena mereka tidak ikut makan malam lagi. Lagi? Ya, karena kejadian seperti itu tidak cuma sekali dua kali sejak mereka pulang dari Raja Ampat. Bumi memiliki hobi baru yaitu mengurung Ola di kamar setelah wanita itu pulang kerja. Dengan gemas Bumi mencium pipi Ola. "Ngga

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   132. Yang Belum Move On

    "Memang kalian nggak bosan ke Raja Ampat? Atau suami lo nggak mampu biayain honeymoon? Ola, kalau lo butuh sponsor, bilang dong!" Kalimat itu terlontar dari mulut seorang Galen. Pria itu memasang wajah meremehkan saat Ola bilang baru balik dari Raja Ampat. Terang saja hal itu membuat Ola jengkel dan rasanya ingin menyiram muka sohibnya itu dengan air kobokan. "Bukannya laki gue nggak mampu, ya. Tapi kami emang udah janji mau balik ke sana kalau kami dapat izin nikah. Jadi ini tuh semacam utang yang wajib kami penuhi," ujar Ola dengan nada gemas. Dengan kesal dia menyambar jus jeruknya. Langit Jakarta mulai gelap lantaran mau hujan, tapi dada Ola malah kepanasan. "Poinnya itu, bukan ke mana kita pergi. Tapi dengan siapa kita pergi," timpal Yara. "Meski perginya ke surga, tapi kalau ke sananya sama lo, jelas nggak bakal bikin happy si Ola." "Nah!" Merasa dapat pembelaan, Ola kembali bersemangat. Dia kembali tersenyum puas ketika melihat wajah Galen memberengut. "Asyik enggak kemari

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   131. Perkara Momongan

    Sudah lebih dari tiga hari di Raja Ampat, kegiatan yang Bumi dan Ola lakukan hanya di seputar pantai dan kamar. Tidak peduli pada kegiatan diving atau jelajah alam yang diatur oleh pihak resort. Mereka berdua memilih menghabiskan waktu di sekitar resort. Lebih tepatnya Bumi yang ingin tetap di dalam resort. "Capek, Yang. Kita kan udah pernah. Mending di kamar, kelonan. Sama juga olahraga kan?" sahut Bumi sambil malas-malas di dalam selimut ketika Ola berinisiatif mengajaknya ikut rombongan diving. "Memangnya kamu nggak bosan, Kak?" Sambil menarik pinggang Ola mendekat, pria itu berujar. "Mana mungkin aku bosan kalau bisa peluk kamu gini." Tangannya yang nakal lantas bergerak pelan menggelitiki perut Ola, sampai wanita itu tertawa geli. "Seenggaknya kita harus renang. Aku mau meluncur di dekat dermaga."Mendengar kata renang dan meluncur, sebuah ide terlintas di kepala Bumi. "Kamu mau coba hal baru nggak?" tanya Bumi sambil menahan senyum. "Aku yakin kamu pasti suka." Alis Ola men

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   130. Jarum Besar

    Desahan Ola kembali mengudara ketika puncak dadanya kembali tenggelam di mulut hangat suaminya. Genggamannya pada kain yang mengalasi tempat tidur terlepas ketika hawa panas tubuhnya kembali tinggi. Telapak tangan Bumi yang tidak mau berhenti meraba membuat libidonya naik seketika. Rasa sakit di bawah sana pun mendadak tersamarkan. "Kamu merasa lebih baik?" tanya Bumi sesaat setelah melepas kulumannya. Dengan wajah memerah Ola mengangguk. Sakit tapi juga nikmat. Itu hal yang tidak bisa dia ungkapkan sekarang. "Boleh aku bergerak sekarang?" Bumi merasa perlu izin karena tidak ingin membuat istrinya kesakitan lagi. Dan lagi-lagi pertanyaannya hanya dibalas anggukan. Perlahan dia pun menggerakkan pinggul. Terlihat sangat hati-hati. Namun sepelan apa pun dia bergerak, wajah Ola masih terlihat kesakitan. "Kamu yakin nggak apa-apa?" tanya Bumi sekali lagi untuk memastikan lanjut atau berhenti. Dua tangan Ola terjulur dan menyentuh bahu Bumi. Dia memang masih merasakan nyeri, tapi jug

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   129. Misi

    Ola menggigit bibir melihat Bumi berdiri di bawah siraman air shower dengan kepala menunduk. Setelah membuat pria itu kecewa, Ola terlihat begitu menyesal. Mungkin saat ini Bumi tersiksa karena harus menahan hasrat. Pria itu tidak mengatakan apa pun, tapi Ola tahu Bumi pasti sangat kecewa padanya. Bukankah selama ini dia yang selalu menggoda? Dengan hati-hati dan tanpa menimbulkan suara, Ola menyelinap masuk ke kamar mandi. Berjalan pelan mendekati Bumi, lalu memeluk tubuh pria itu dari belakang, hingga dirinya ikut tersiram air dari shower kamar mandi dengan konsep natural itu. Bumi yang tengah mendinginkan tubuh, agak tersentak ketika sepasang lengan mendekapnya. Dia tahu itu Ola, istrinya. "Maafin aku, Kak," bisik wanita itu kemudian. Bumi menarik napas sebelum melepas pelukan Ola dan memutar badan. "Kenapa kamu nggak istirahat?" tanya pria itu seraya mengusap rambut Ola yang basah. "Kak, aku mau melakukannya sekali lagi." Sejak berdiri di ambang pintu kamar mandi dan melihat

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   128. Percobaan Pertama

    "Se-sebentar?"Dahi Bumi mengernyit ketika Ola menahan dadanya ketika dia hendak mendekat. "Ada apa?" "I-itu, apa bisa masuk?" tanya Ola dengan wajah ragu. Sejujurnya dia masih syok dengan sesuatu yang dilihatnya. Oke, fine. Dia sering iseng ingin menyentuh atau melihat sebelumnya, tapi ketika Ola benar-benar bisa melihat benda itu, dia merasa ngeri sendiri. Apa bisa benda panjang dan besar itu menembus miliknya yang hanya memiliki lubang kecil, sekecil lubang semut? Ya Tuhan! Bumi terkekeh melihat wajah tegang sang istri. Dengan lembut dia menyentuh sisi wajah Ola. "Tentu saja bisa, Sayang. Kenapa nggak bisa? Milik wanita kan elastis. Mungkin awalnya sakit, tapi setelahnya enggak lagi.""Ka-kamu yakin?"Bumi terkekeh. Merasa geli melihat ekspresi Ola saat ini. "Kamu takut? Bukannya kamu yang biasanya suka godain aku biar ini..." Ola terperanjat ketika Bumi menyentak pangkal pahanya hingga benda itu tepat mengenai perutnya. "...bisa masuk ke dalam kamu." Ola meringis dengan alis m

DMCA.com Protection Status