Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 361 - Chapter 370

505 Chapters

Bab 361 - Menempa Ulang Caliburn

"Tuan Ryan, tampaknya pedang ini mengenali asal usulnya," Juliana bergumam takjub sebelum bertanya, "Apakah Anda akan menempa ulang pedang ini sekarang?" "Ya." Ryan mengangguk mantap. Semakin cepat pedang ini ditempa ulang, semakin baik baginya. Juliana menepuk tangan, membuat salah satu dari enam pintu di ruangan itu terbuka. Api menyala terang dari dalam sebelum seorang lelaki tua berjubah hitam melangkah keluar dengan perlengkapan lengkap. Wajah tua itu dipenuhi kebanggaan saat ia menggenggam palu di tangannya. Jelas sekali ia bukan pandai besi biasa, terlebih dengan kekuatan yang menguar dari tubuhnya. "Juliana, kamu akhirnya di sini," sapa sang lelaki tua. "Tuan Ryan, ini adalah Tetua Helios, pandai besi pedang terbaik yang khusus saya undang dari Ibu Kota," Juliana menjelaskan dengan hormat. "Beliau adalah teman baik kakek saya, dan terkenal sebagai salah satu pandai besi pedang terbaik di Nexopolis." Tetua Helios membelai jenggotnya dengan senyum bangga. "Juliana, kau te
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 362 - Menempa Ulang Caliburn (II)

"Hmpf!" Tetua Helios akhirnya mendengus keras dan melambaikan lengan bajunya dengan kasar. "Aku tak punya kata-kata untuk bocah sombong sepertimu! Tapi ingat—tindakan bodohmu ini akan menghancurkan pedang yang tak ternilai harganya!" Juliana Herbald yang sejak tadi diam kini angkat bicara. Dia menggigit bibir bawahnya dengan cemas sebelum berkata, "Tuan Ryan, tidakkah sebaiknya Anda mempertimbangkan hal ini lagi?" Kekhawatirannya dapat dimengerti. Bagaimanapun, meski Pedang Suci Caliburn kini menjadi milik Ryan, pedang itu awalnya adalah harta paling berharga Keluarga Herbald. Jika sesuatu terjadi padanya, dia tak akan sanggup menghadapi arwah para leluhurnya. Ryan menggeleng mantap. "Tidak perlu membuang waktu dengan diskusi ini," ujarnya sambil merapikan lengan bajunya. "Aku akan menempa ulang pedang itu sekarang juga. Apakah semua yang kuminta sudah disiapkan?" "Tuan Ryan..." Juliana menghela napas pasrah. "Ya, semuanya sudah siap di balik pintu ketiga." "Bagus." Ryan
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 363 - Menempa Ulang Caliburn (III)

Wajah Ryan mulai memucat. Energi qi dalam dantiannya terkuras dengan kecepatan mengkhawatirkan. Ternyata menempa ulang pedang spiritual membutuhkan energi jauh lebih besar dari perkiraannya. Keringat dingin membasahi punggungnya, namun tekadnya tak goyah. Tangannya terus membentuk segel demi segel tanpa henti, memaksa energinya mengalir deras ke dalam tungku yang membara. Tiba-tiba, sosok naga api muncul dari dalam tungku! Makhluk ilusi itu melingkari Batu Surgawi dengan gerakan anggun sebelum perlahan berubah wujud menjadi sebilah pedang. GROAAARRR! Raungan naga bergema memekakkan telinga, menciptakan gelombang kejut yang memaksa Juliana dan Tetua Helios mundur lebih dari sepuluh langkah. "Ba-bagaimana mungkin?!" Tetua Helios tergagap, matanya terbelalak menatap pedang yang mulai terkondensasi dalam api. Meski proses belum selesai, fakta bahwa tahap ini bisa tercapai membuktikan Ryan benar-benar mampu menempa ulang pedang spiritual! "Ini... mustahil!" Dia menggeleng tak
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 364 - Fenomena Pedang

Setelah beberapa saat mengamati, Ryan mengulurkan tangannya. "Pedang!" panggilnya dengan suara lembut namun penuh otoritas. WUUUSH! Pedang Suci Caliburn seketika melesat keluar dari tungku bagai anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Tanpa kendali sedikitpun, pedang itu bahkan menembus dinding ruangan dengan mudahnya, seolah-olah dinding batu itu tak lebih dari selembar kertas! 'Pedang ini... hidup!' batin Tetua Helios takjub. Beberapa detik kemudian, Pedang Suci Caliburn kembali melesat masuk, langsung menuju tangan Ryan yang terulur. Begitu jemarinya menggenggam gagang pedang itu... BOOM! Pilar cahaya keemasan mendadak melesat ke langit, menembus atap ruangan dan membumbung tinggi seolah hendak menusuk awan! "Fenomena pedang!" Tetua Helios dan Juliana berseru bersamaan, mata mereka terbelalak takjub. Fenomena pedang adalah kejadian langka yang hanya muncul saat pedang dewa sejati ditempa. Dalam sejarah Nexopolis, fenomena seperti ini mungkin hanya terjadi sekali dala
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 365 - Tidak Bisa Diramal

"Bukan hanya itu," tetua berjubah Tao menggeleng serius. "Jika hanya pedang suci biasa, pilar cahayanya tak akan sampai sejauh ini. Ini menandakan bukan hanya kemunculan pedang suci, tapi juga seorang praktisi bela diri atau kultivator kuat... atau mungkin juga seseorang dengan bakat yang menantang surga!" "Mereka yang menentang surga tak ditoleransi Dao Surgawi. Itulah sebabnya pilar cahaya ini muncul. Bisa dikatakan seseorang telah menentang Dao Surgawi, atau Dao Surgawi merasa terancam oleh orang ini!" Perkataan itu membuat ketiga tetua lainnya terkesiap. Menentang Dao Surgawi? Ancaman bagi Dao Surgawi? 'Mungkinkah monster seperti itu akan lahir di Nexopolis?' batin mereka ngeri. Ini masalah besar! Siapapun yang dapat mengendalikan orang ini akan mampu mengendalikan Nexopolis! "Pak Tua Yans, bisakah kau mencari tahu di mana orang ini?" tanya Xavi Jorge. Suaranya penuh dengan kegembiraan. Mata tuanya berkilat penuh harap menatap sosok berjubah Tao di hadapannya. Pak Tua
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 366 - Juliana Memerah

Di kediaman Keluarga Herbald, Ryan sedang mengamati Pedang Suci Caliburn di tangannya dengan senyum puas. Pilar cahaya keemasan yang tadi muncul telah lenyap sepenuhnya. Usahanya tidak sia-sia. Ia bisa merasakan kekuatan luar biasa yang mengalir dari pedang spiritual di tangannya. Dengan senjata ini, kekuatannya telah meningkat drastis! "Tuan Ryan!" sebuah suara menginterupsi lamunannya. Ryan menoleh dan mendapati Tetua Helios telah berlutut di hadapannya dengan sikap hormat yang berlebihan. "Tolong jadikan saya murid Anda!" pintanya sungguh-sungguh. "Saya tadi juga tidak sengaja menyinggung Anda. Jadi, mohon maafkan saya, Tuan Ryan!" Ryan menggeleng dengan ekspresi acuh. "Aku tidak menerima murid. Bangunlah." Namun Tetua Helios tetap berlutut. Ia tahu, jika bisa mempelajari sedikit saja dari apa yang baru ia saksikan, ia bisa mati tanpa penyesalan. Ryan mengabaikan pria tua itu dan melangkah keluar ruangan. Saat ini tubuhnya terasa lemah setelah ritual tadi. Ia butuh temp
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 367 - Target Untuk Gawain

Juliana mengangguk penuh semangat. "Tuan Ryan, jangan khawatir. Tetua Helios dan saya tidak akan memberi tahu siapa pun tentang ini!" "Itu bagus." Ryan mengangguk puas sebelum berjalan keluar. Ia segera menghubungi Derick untuk menjemputnya. Tak lama kemudian, mobil mewah itu tiba di halaman Keluarga Herbald. Namun alih-alih kembali ke vila, Ryan meminta sopirnya mengantar ke kediaman Keluarga Wealth terlebih dahulu. 'Luka-luka Gawain Wealth seharusnya sudah membaik, tapi sebaiknya aku memeriksanya,' batinnya. Setibanya di sana, pemandangan mengejutkan menyambutnya. Gawain Wealth sedang berlatih keras, melancarkan kombinasi pukulan yang begitu kuat hingga menciptakan gelombang udara di sekelilingnya. "Dia pulih begitu cepat?" gumam Ryan takjub. Tampaknya efek pil penyembuhnya jauh melampaui ekspektasi. Mendengar suara tuannya, Gawain Wealth segera menghentikan latihannya dan bergegas mendekat. "Gawain Wealth memberi hormat pada Tuan Ryan," sapanya penuh hormat. "Berikan pe
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 368 - Pimpinan Cabang

Pria paruh baya itu berhenti sejenak sebelum melanjutkan dengan nada dingin, "Namun, kamu mungkin tidak akan hidup lebih dari dua hari. Kekuatan Fuze jauh melebihi kekuatanmu. Ini bukan berlebihan, tapi memang benar." "Ryan, aku akui kau sangat kuat. Kekuatanmu jauh melampaui generasi muda lainnya di Provinsi Riveria, tetapi kau tidak tahu bagaimana menahan diri. Kau terlalu sombong." "Aku telah melihat banyak orang dengan sikap seperti itu, dan pada akhirnya hanya ada satu hasil, yaitu mati muda!" "Sudah selesai?" potong Ryan bosan. "Kalau kamu di sini untuk bicara omong kosong, pergilah sebelum aku membunuhmu." "Kau..." Pria paruh baya itu akhirnya berbalik, memperlihatkan topeng hitam mengerikan yang menutupi wajahnya. Ryan menyipitkan mata melihat anak panah dengan ukiran kepala tengkorak berdarah di tangan pria itu. 'Ordo Hassasin!' batinnya waspada. "Apakah Ordo Hassasin mengirimmu untuk membunuhku?" tanya Ryan sambil melangkah maju, tangannya terlipat santai di belakang
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 369 - Taruhan

Sebagai ahli senjata jarak jauh, pertarungan jarak dekat bukanlah spesialisasi Farid. Meski begitu, tak banyak yang mampu menandinginya dalam hal ini. Dengan gerakan mulus ia mundur sambil melancarkan pukulan balik. BOOM! Gelombang kejut dari benturan dua kekuatan itu menyapu area pertarungan. Baik Ryan maupun Farid terpental beberapa langkah ke belakang. Mereka tampak seimbang, namun Farid bisa merasakan mati rasa menjalar di lengan kanannya. 'Sialan, apakah tangan anak ini terbuat dari besi?' Belum sempat ia pulih, Ryan telah kembali menyerang. Kali ini dengan cakar yang mengincar bahunya. 'Monster macam apa anak ini?' Farid mundur panik sambil melepaskan anak panah ke arah tangan Ryan. Di luar dugaan, Ryan justru menangkap anak panah itu dengan tangan kosong! Ujung tajamnya menembus telapak tangan Ryan, membuat darah segar mengalir. Ryan melirik senjata itu dengan tatapan tertarik–sebuah anak panah spiritual! Memanfaatkan kelengahan Ryan, tinju Farid melesat bagai mer
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 370 - Fungsi Lain Giok Naga

Ryan yakin Farid Askari tidak akan berani mencari masalah dengannya jika masih ingin hidup. Namun jika pemimpin Ordo Hassasin cabang Riveria itu nekat, maka Ryan akan menghapus eksistensi organisasi pembunuh itu dari muka bumi. 'Setidaknya dia memberiku hadiah perpisahan yang menarik,' batinnya sambil mengamati anak panah spiritual di tangannya. Senjata itu akan sangat berguna untuk mengejutkan Fuze nanti. Tanpa mengatakan apapun lagi, Ryan masuk ke mobil dan memberi isyarat pada Derick untuk kembali ke vila. Dari kaca spion, ia bisa melihat Farid Askari mengepalkan tinju dengan mata memerah menatap kepergian mereka. "Ryan... Sudah lama sekali sejak seseorang menarik perhatianku seperti ini," gumam Farid pada dirinya sendiri. "Aku telah bertemu banyak jenius di Nexopolis, tetapi tidak ada satu pun yang dapat menangkap anak panahku. Aku sangat penasaran... seberapa kuat dirimu di masa depan?" Seulas senyum aneh tersungging di wajahnya. "Namun, lupakan saja tentang melarikan di
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
51
DMCA.com Protection Status