Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 371 - Chapter 380

505 Chapters

Bab 371 - Patrick Menghilang

Perkataan Sammy Lein itu membuat ekspresi Ryan berubah serius. "Apa yang telah terjadi?" "Tuan Ryan, mari kita bicara langsung. Ada sebuah SUV di pintu masuk vila Anda. Saya ada di dalam mobil." "Baiklah." Ryan menutup telepon dan memberikan beberapa instruksi singkat pada Adel sebelum bergegas menuju SUV hitam yang dimaksud. Di dalam mobil, Sammy Lein duduk sendirian dengan wajah tegang. "Sesuatu terjadi pada Patrick," ujarnya dengan nada berat. "Malam ini, sepuluh anggota Eagle Squad sedang menjalankan misi khusus di perairan Nexopolis. Namun, kami kehilangan kontak dengan mereka dua jam yang lalu, dan bahkan chip pelacak yang ditanamkan di tubuh mereka tidak dapat dilacak lagi." "Patrick adalah kapten tim ini." "Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, mungkin saja... Mungkin..." Sammy Lein tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Suasana mencekam menyelimuti mobil. Bahkan tangan pengemudi yang mencengkeram setir memutih, entah karena marah atau sedih. Ryan terdiam, pikirannya
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 372 - Pertunjukan Sadis

Ryan terdiam, tenggelam dalam pemikirannya. Ia tahu betul Patrick dan timnya mendapat masalah ini sebagian besar karena dirinya. Asosiasi Raja Bela Diri pasti ingin membalas dendam setelah ia membunuh beberapa anggota mereka di Kota Golden River. Pesan mengancam itu adalah bukti terbaik dari dugaannya. Tiba-tiba, ponsel Ryan kembali bergetar. Kali ini sebuah tautan muncul di layar. "Tuan Ryan," Sammy Lein berkata cepat, "boleh saya menghubungkan ponsel Anda ke laptop? Saya ingin tim teknisi Eagle Squad memeriksa tautan ini terlebih dahulu." Ryan mengangguk dan menyerahkan ponselnya. Sammy Lein segera mengeluarkan kabel data dari sakunya dan menghubungkan kedua perangkat itu. Setelah beberapa saat berkomunikasi dengan tim teknisi melalui laptop, Sammy Lein akhirnya menghela napas lega. "Tautan ini aman, bukan virus atau malware." Dengan hati-hati Ryan membuka tautan tersebut. Beberapa detik kemudian, sebuah tayangan langsung muncul di layar laptop–menampilkan pemandangan y
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 373 - Pertunjukan Sadis (II)

Pembuluh darah di leher prajurit Eagle Squad itu menonjol saat dia menggertakkan gigi menahan rasa sakit yang membakar. "Asosiasi Raja Bela Diri adalah anjing-anjing sialan!" raungnya murka. "Matilah kau, dasar bajingan!" Ekspresi pria bertopeng langsung berubah total. Dengan gerakan brutal, pria bertopeng badut menendang perut prajurit itu hingga membuatnya kehabisan napas. Namun bahkan dalam kondisi sekarat, mata prajurit itu masih dipenuhi tekad membara. Dia akan membela kehormatan Nexopolis sampai tarikan napas terakhir! Ryan yang menyaksikan semua itu tak bisa lagi menahan amarahnya. Dengan satu gerakan ia meninju pintu mobil anti peluru hingga hancur berkeping-keping. Pecahan kaca berhamburan ke segala arah. "Kau benar-benar ingin mati!" geramnya berbahaya. Sammy Lein ingin menenangkan Ryan, namun ia sendiri bahkan tak mampu mengendalikan amarahnya. Siapa yang bisa tetap tenang melihat bawahannya disiksa seperti ini? Matanya menyala-nyala penuh kebencian saat be
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 374 - Mencari Lokasi

"Kau tahu? Tubuh manusia biasanya mengandung 4,4 sampai 5,6 liter darah," Pria bertopeng badut itu melanjutkan dengan nada santai seolah sedang memberi kuliah. "Kehilangan 15% darah akan membuat detak jantung meningkat. Penderita akan mulai merasa pusing dan kedinginan." Ia berhenti sejenak untuk efek dramatis. "Dan ketika kehilangan 40% darah, aliran balik ke jantung akan terganggu. Kematian yang menyakitkan akan menyusul tak lama kemudian." Ryan bisa merasakan darahnya mendidih mendengar penjelasan klinis itu. Namun sebelum ia sempat membalas, pria bertopeng melanjutkan: "Kau punya waktu dua jam untuk menemukan tempat kami berada. Jika gagal..." dia terkekeh pelan, "aku akan melemparkan mayatnya ke laut untuk dimakan hiu." Senyumnya semakin lebar saat ia mengakhiri dengan nada ceria yang kontras dengan situasinya, "Waktunya mulai dari sekarang. Selamat bermain!" Layar mendadak menjadi hitam total. Keheningan mencekam menyelimuti interior mobil SUV. Sammy Lein yang tak mampu
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 375 - Menyerbu Seorang Diri

Di sebuah pulau tak berpenghuni yang dikenal sebagai pulau Aurora, di lepas pantai Nexopolis, sekelompok orang dari Asosiasi Raja Bela Diri berdiri di dek kapal pesiar yang terbengkalai. Mata mereka menyapu lautan luas di cakrawala, sementara pedang-pedang tajam tergantung angkuh di pinggang. "Kukira Eagle Squad Nexopolis sangat tangguh," salah seorang dari mereka tertawa mengejek. "Tak kusangka mereka selemah ini! Hahaha!" "Gustav, bukan karena mereka lemah," yang lain menyahut dengan nada sombong. "Tapi karena kita terlalu kuat! Kita adalah prajurit terpilih Guru Besar Beckham. Lupakan saja Eagle Squad, bahkan jika sampah-sampah dari dunia seni bela diri Nexopolis datang mencari kita, hasilnya akan tetap sama!" "Cahaya suci Tuan Beckham bersinar di atas kita!" seru yang lain penuh semangat. "Asosiasi Raja Bela Diri akhirnya akan menguasai dunia!" "Setelah membereskan para prajurit Eagle Squad ini, kita akan menyelinap ke Nexopolis dan menangkap bocah nakal bernama Ryan Pendrago
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 376 - Menyerbu Seorang Diri (II)

Pria itu terus bergumam bagai merapalkan mantra, seolah ia telah kehilangan akal sehat. Para anggota Asosiasi Raja Bela Diri yang masih berpesta meliriknya dengan tatapan mengejek. "Kau terlalu mabuk sampai berhalusinasi? Bukankah tadi kau yang sombong akan bertahan paling lama malam ini?" "Hahaha, sudahlah!" Namun pria itu mengabaikan ejekan mereka. Dengan tangan gemetar ia menunjuk ke arah laut. "Ada orang di sana! Ada orang yang sedang berlari di atas air!" Kata-katanya justru memancing tawa yang lebih keras. "Mungkin sudah waktunya kau sadar dari mabukmu," salah seorang rekannya mencibir. "Kalau kau bilang ada kapal yang mendekat, kami mungkin masih percaya. Tapi orang berjalan di atas air? Halusinasi macam apa yang kau alami? Apa kau bermimpi menjadi seorang ninja seperti yang ada dalam anime?" Pria itu nyaris gila karena tidak dipercaya. Dia menarik kerah salah satu rekannya dan memaksa menunjuk ke arah laut. "Lihatlah! Lihat saja sendiri!" Senyum mengejek di wajah rek
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 377 - Menyerbu Seorang Diri (III)

Dengan itu, Ryan mengaktifkan Teknik Dragon Phantom Flash. Dalam sekejap mata, Ryan telah berada di hadapan praktisi bela diri yang mengancamnya tadi. Lawannya yang terkejut, refleks mengayunkan pedang ke arah Ryan. Suara melengking logam membelah udara membuat jantung para prajurit berdebar. "Mati kau!" raung sang praktisi. Namun alih-alih menghindar, Ryan justru mencengkeram bilah pedang dengan kelima jarinya yang diselimuti energ qi. Mata lawannya terbelalak horor mendapati tak setetes darah pun mengalir dari tangan Ryan. "Terlalu lemah!" Ryan mendengus meremehkan. KRAK! Pedang itu patah menjadi dua bagian. Tanpa ragu, Ryan menusukkan pecahan pedang itu ke arteri utama sang pemilik. Darah menyembur deras saat praktisi bela diri malang itu berusaha menutupi lukanya. "Sudah kubilang sebelumnya," Ryan menghantamkan tinjunya ke lengan lawannya, menghancurkan tulang dalam sekali pukul, "bahwa aku akan membuatmu menderita seribu kali lipat dari apa yang kau buat pada anak
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 378 - Memberi Frank Pelajaran

"KELUARKAN PEDANGMU, PENGECUT!" Frank Castrol berteriak frustasi melihat Ryan yang bahkan tak berniat menghunus senjatanya. Kemenangan tanpa pertarungan pedang sejati hanyalah penghinaan! Ryan menggeleng santai. "Darahmu hanya akan menodai pedangku. Kau tidak layak." "BAJINGAN!" Frank Castrol meledak murka. "KAU AKAN MEMBAYAR MAHAL ATAS KESOMBONGANMU!" Ribuan bayangan pedang menghujani Ryan bagai badai maut. Namun pemuda itu tetap tenang, hanya mengangkat dua jarinya yang diselimuti energi qi. Detik berikutnya, energi qi yang tidak terlalu besar terkondensasi di tangan Ryan, membentuk ilusi pedang berwarna hitam kemerahan. "Hancurkan!" Hanya dengan datu komando singkat, pedang qi Ryan membelah semua bayangan pedang Frank Castrol seolah mereka hanya ilusi. Tanpa kehilangan momentum, energi itu melesat dan menusuk bahu lawannya. JLEB! Darah menyembur saat Frank Castrol menjerit kesakitan. Dia berusaha mengangkat pedangnya untuk membalas, namun tangan Ryan telah mencengk
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 379 - Pergi Ke Negara Kabut

"Sudah waktunya pergi," Ryan melirik jam tangannya. "Hubungi Eagle Squad untuk menjemput. Kau masih butuh transfusi darah secepatnya."Patrick mengangguk sebelum memberi perintah pada prajurit di dekatnya. "Hubungi Markas Besar Eagle Squad. Minta kapal terdekat datang ke pulau ini segera."Tak lama kemudian, sebuah kapal angkatan laut terlihat mendekat ke arah pulau. Saat mereka bersiap meninggalkan kapal pesiar yang kini dipenuhi mayat, nada dering ponsel memecah keheningan.Ryan menghentikan langkahnya. Matanya tertuju pada sosok Frank Castrol yang masih menggeliat kesakitan. Di sana, ponsel Frank yang tergeletak di lantai berbunyi.'Tentu saja dia tak bisa menjawab dalam kondisi seperti itu,' Ryan tersenyum dingin. 'Biar aku yang membantunya.'Layar ponsel menunjukkan nomor tak dikenal. Ryan menekan tombol jawab, dan sebuah suara tua terdengar dari seberang."Bagaimana perkembangannya?"'Ah, sang b
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 380 - Pembantaian Di Istana Kuno

Malam merangkak pelan di langit Mistogan, Ibu Kota Negara Kabut. Kabut kelabu bergulung-gulung di jalanan kota, menciptakan pemandangan mistis yang mencekam. Bulan purnama mengintip malu-malu dari balik awan gelap, sinarnya yang keperakan menerangi kastil kuno yang menjulang angkuh di pusat kota.Ryan berdiri di salah satu sudut jalan. Matanya yang tajam mengamati arsitektur kastil di hadapannya–bangunan megah bergaya gothic dengan pilar-pilar tinggi dan ukiran-ukiran kuno yang misterius. Kabut tebal meliuk-liuk di sekeliling kastil bagai ular raksasa yang menjaga sarangnya.'Jadi itu markas utama Asosiasi Raja Bela Diri,' Ryan tersenyum dingin. Pedang Suci Caliburn di punggungnya bergetar samar, seolah merasakan pertarungan berdarah yang akan segera terjadi.Ketika Ryan mulai berjalan menuju istana kuno, mendadak seorang gadis terjatuh ke arahnya. Dengan gerakan ringan, Ryan menghindarinya.Gadis
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
51
DMCA.com Protection Status