Akhirnya othor nganggur juga, wkwkwk (≧▽≦) Kak Muhammad Siarah, Kak Khairil, Kak M Iqbal, Kak Aldi, Kak Dee, Kak Rosli, dan Kak Bagusanugrah atas dukungan Gem-nya (. ❛ ᴗ ❛.) Bab Bonus: 3/6 Bab Antrian: 57 saatnya menulis bab berikutnya. Tabungan othor habis, jadi harus nulis bab baru. Selamat Membaca, semoga novel ini dapat menjadi sajian menarik untuk kalian semua (◠‿・)—☆
"Kau tahu? Tubuh manusia biasanya mengandung 4,4 sampai 5,6 liter darah," Pria bertopeng badut itu melanjutkan dengan nada santai seolah sedang memberi kuliah. "Kehilangan 15% darah akan membuat detak jantung meningkat. Penderita akan mulai merasa pusing dan kedinginan." Ia berhenti sejenak untuk efek dramatis. "Dan ketika kehilangan 40% darah, aliran balik ke jantung akan terganggu. Kematian yang menyakitkan akan menyusul tak lama kemudian." Ryan bisa merasakan darahnya mendidih mendengar penjelasan klinis itu. Namun sebelum ia sempat membalas, pria bertopeng melanjutkan: "Kau punya waktu dua jam untuk menemukan tempat kami berada. Jika gagal..." dia terkekeh pelan, "aku akan melemparkan mayatnya ke laut untuk dimakan hiu." Senyumnya semakin lebar saat ia mengakhiri dengan nada ceria yang kontras dengan situasinya, "Waktunya mulai dari sekarang. Selamat bermain!" Layar mendadak menjadi hitam total. Keheningan mencekam menyelimuti interior mobil SUV. Sammy Lein yang tak mampu
Di sebuah pulau tak berpenghuni yang dikenal sebagai pulau Aurora, di lepas pantai Nexopolis, sekelompok orang dari Asosiasi Raja Bela Diri berdiri di dek kapal pesiar yang terbengkalai. Mata mereka menyapu lautan luas di cakrawala, sementara pedang-pedang tajam tergantung angkuh di pinggang. "Kukira Eagle Squad Nexopolis sangat tangguh," salah seorang dari mereka tertawa mengejek. "Tak kusangka mereka selemah ini! Hahaha!" "Gustav, bukan karena mereka lemah," yang lain menyahut dengan nada sombong. "Tapi karena kita terlalu kuat! Kita adalah prajurit terpilih Guru Besar Beckham. Lupakan saja Eagle Squad, bahkan jika sampah-sampah dari dunia seni bela diri Nexopolis datang mencari kita, hasilnya akan tetap sama!" "Cahaya suci Tuan Beckham bersinar di atas kita!" seru yang lain penuh semangat. "Asosiasi Raja Bela Diri akhirnya akan menguasai dunia!" "Setelah membereskan para prajurit Eagle Squad ini, kita akan menyelinap ke Nexopolis dan menangkap bocah nakal bernama Ryan Pendrago
Pria itu terus bergumam bagai merapalkan mantra, seolah ia telah kehilangan akal sehat. Para anggota Asosiasi Raja Bela Diri yang masih berpesta meliriknya dengan tatapan mengejek. "Kau terlalu mabuk sampai berhalusinasi? Bukankah tadi kau yang sombong akan bertahan paling lama malam ini?" "Hahaha, sudahlah!" Namun pria itu mengabaikan ejekan mereka. Dengan tangan gemetar ia menunjuk ke arah laut. "Ada orang di sana! Ada orang yang sedang berlari di atas air!" Kata-katanya justru memancing tawa yang lebih keras. "Mungkin sudah waktunya kau sadar dari mabukmu," salah seorang rekannya mencibir. "Kalau kau bilang ada kapal yang mendekat, kami mungkin masih percaya. Tapi orang berjalan di atas air? Halusinasi macam apa yang kau alami? Apa kau bermimpi menjadi seorang ninja seperti yang ada dalam anime?" Pria itu nyaris gila karena tidak dipercaya. Dia menarik kerah salah satu rekannya dan memaksa menunjuk ke arah laut. "Lihatlah! Lihat saja sendiri!" Senyum mengejek di wajah rek
Dengan itu, Ryan mengaktifkan Teknik Dragon Phantom Flash. Dalam sekejap mata, Ryan telah berada di hadapan praktisi bela diri yang mengancamnya tadi. Lawannya yang terkejut, refleks mengayunkan pedang ke arah Ryan. Suara melengking logam membelah udara membuat jantung para prajurit berdebar. "Mati kau!" raung sang praktisi. Namun alih-alih menghindar, Ryan justru mencengkeram bilah pedang dengan kelima jarinya yang diselimuti energ qi. Mata lawannya terbelalak horor mendapati tak setetes darah pun mengalir dari tangan Ryan. "Terlalu lemah!" Ryan mendengus meremehkan. KRAK! Pedang itu patah menjadi dua bagian. Tanpa ragu, Ryan menusukkan pecahan pedang itu ke arteri utama sang pemilik. Darah menyembur deras saat praktisi bela diri malang itu berusaha menutupi lukanya. "Sudah kubilang sebelumnya," Ryan menghantamkan tinjunya ke lengan lawannya, menghancurkan tulang dalam sekali pukul, "bahwa aku akan membuatmu menderita seribu kali lipat dari apa yang kau buat pada anak
"KELUARKAN PEDANGMU, PENGECUT!" Frank Castrol berteriak frustasi melihat Ryan yang bahkan tak berniat menghunus senjatanya. Kemenangan tanpa pertarungan pedang sejati hanyalah penghinaan! Ryan menggeleng santai. "Darahmu hanya akan menodai pedangku. Kau tidak layak." "BAJINGAN!" Frank Castrol meledak murka. "KAU AKAN MEMBAYAR MAHAL ATAS KESOMBONGANMU!" Ribuan bayangan pedang menghujani Ryan bagai badai maut. Namun pemuda itu tetap tenang, hanya mengangkat dua jarinya yang diselimuti energi qi. Detik berikutnya, energi qi yang tidak terlalu besar terkondensasi di tangan Ryan, membentuk ilusi pedang berwarna hitam kemerahan. "Hancurkan!" Hanya dengan datu komando singkat, pedang qi Ryan membelah semua bayangan pedang Frank Castrol seolah mereka hanya ilusi. Tanpa kehilangan momentum, energi itu melesat dan menusuk bahu lawannya. JLEB! Darah menyembur saat Frank Castrol menjerit kesakitan. Dia berusaha mengangkat pedangnya untuk membalas, namun tangan Ryan telah mencengk
"Sudah waktunya pergi," Ryan melirik jam tangannya. "Hubungi Eagle Squad untuk menjemput. Kau masih butuh transfusi darah secepatnya."Patrick mengangguk sebelum memberi perintah pada prajurit di dekatnya. "Hubungi Markas Besar Eagle Squad. Minta kapal terdekat datang ke pulau ini segera."Tak lama kemudian, sebuah kapal angkatan laut terlihat mendekat ke arah pulau. Saat mereka bersiap meninggalkan kapal pesiar yang kini dipenuhi mayat, nada dering ponsel memecah keheningan.Ryan menghentikan langkahnya. Matanya tertuju pada sosok Frank Castrol yang masih menggeliat kesakitan. Di sana, ponsel Frank yang tergeletak di lantai berbunyi.'Tentu saja dia tak bisa menjawab dalam kondisi seperti itu,' Ryan tersenyum dingin. 'Biar aku yang membantunya.'Layar ponsel menunjukkan nomor tak dikenal. Ryan menekan tombol jawab, dan sebuah suara tua terdengar dari seberang."Bagaimana perkembangannya?"'Ah, sang b
Malam merangkak pelan di langit Mistogan, Ibu Kota Negara Kabut. Kabut kelabu bergulung-gulung di jalanan kota, menciptakan pemandangan mistis yang mencekam. Bulan purnama mengintip malu-malu dari balik awan gelap, sinarnya yang keperakan menerangi kastil kuno yang menjulang angkuh di pusat kota.Ryan berdiri di salah satu sudut jalan. Matanya yang tajam mengamati arsitektur kastil di hadapannya–bangunan megah bergaya gothic dengan pilar-pilar tinggi dan ukiran-ukiran kuno yang misterius. Kabut tebal meliuk-liuk di sekeliling kastil bagai ular raksasa yang menjaga sarangnya.'Jadi itu markas utama Asosiasi Raja Bela Diri,' Ryan tersenyum dingin. Pedang Suci Caliburn di punggungnya bergetar samar, seolah merasakan pertarungan berdarah yang akan segera terjadi.Ketika Ryan mulai berjalan menuju istana kuno, mendadak seorang gadis terjatuh ke arahnya. Dengan gerakan ringan, Ryan menghindarinya.Gadis
"SERANG!"Puluhan pedang melesat bagai hujan meteor menuju Ryan. Kilatan logam memenuhi udara, menciptakan kilauan indah yang mematikan. Namun Ryan tetap tenang, Caliburn bergerak dalam tarian anggun yang mematikan.TRANG! TRANG! TRANG!Suara logam beradu bergema memekakkan telinga. Namun alih-alih menangkis atau menghindar, Ryan justru menerobos maju! Caliburn berputar bagai tornado, menghancurkan setiap pedang yang berani menghalangi jalannya."Mustahil!" salah satu praktisi terkesiap ngeri. "Dia menghancurkan Formasi Bulan Sabit hanya dalam beberapa serangan!""MATI KAU!"Ryan mengaktifkan Teknik Dragon Phantom Flash. Tubuhnya menghilang bagai hantu sebelum muncul di tengah kerumunan musuh. Caliburn menari-nari dengan kecepatan yang mustahil diikuti mata telanjang.JRASH! CRASH! SLASH!Darah menyembur ke segala arah, menodai dinding dan lantai istana dengan warna merah
"Dahan pohon bunga sakura menghancurkan formasi kuno dan membunuh Brandy Shroud!" seru seseorang tak percaya. "Pengungkapan kekuatan ini sendiri sudah cukup untuk mengguncang seluruh Gunung Langit Biru!"Tetua Juan dari Keluarga Jirk gemetar hebat. Sebagai anggota terkuat dari rombongan Keluarga Jirk, ini adalah pertama kalinya dia merasakan ketakutan yang begitu mencekam. Penyesalan memenuhi hatinya–dia tahu telah kehilangan kesempatan terbaik.'Jika saja aku mendengarkan nona muda dan berdiri di pihak Arthur Pendragon tanpa ragu,' pikirnya getir. 'Mungkin Keluarga Jirk masih bisa membangun hubungan dengannya.'Berkat bakat Shirly Jirk yang luar biasa, Keluarga Jirk terbiasa unggul dalam hal negosiasi dan perekrutan orang-orang jenius. Namun penampilan Ryan tampak bahkan melampaui kejayaan Shirly Jirk yang selama ini menjadi kebanggaan keluarga.'Selama dua puluh tahun terakhir, mengapa tidak ada berita di Gunung Langit Biru tentang seorang jenius seperti ini?' Tetua Juan bertanya
"Astaga... Ini adalah petir Ilahi!""Bagaimana mungkin? Arthur Pendragon benar-benar memiliki kekuatan petir Ilahi!""Mungkinkah dahan pohon bunga sakura itu? Apakah itu harta karun yang dapat memicu petir Ilahi?""Kali ini Brandy Shroud akan mati!"Bisikan-bisikan ketakjuban memenuhi arena. Para anggota Keluarga Jirk yang hadir saling berpandangan dengan ekspresi tak percaya. Bahkan Tetua Juan dari Keluarga Jirk membelalakkan matanya lebar-lebar. "Dari mana Arthur Pendragon berasal?" gumamnya heran. "Kekuatan seperti ini... dia pasti bukan orang biasa!"Sementara itu, wajah Brandy Shroud semakin memucat. Dia bisa merasakan kematian mengintai dari balik petir ilahi yang menari-nari di sekeliling Ryan. Namun ego dan harga dirinya tidak mengizinkan dia mundur."Pergi kau ke neraka!" teriaknya sambil melancarkan serangan pamungkas.Pedang spiritualnya melesat bagai meteor merah yang siap menghancurkan segalanya. Namun Ryan hanya tersenyum dingin."Hari ini, aku akan mengajarimu kon
Dengan satu gerakan saja, bumi berguncang! Ryan mengayunkan dahan pohon bunga sakura di tangannya dengan gerakan ringan, namun dampaknya luar biasa. Tanah di bawah kakinya retak dan bergetar hebat, menciptakan gelombang kejut yang menyebar ke segala arah.Brandy Shroud yang tadinya berdiri angkuh terpaksa mundur beberapa langkah untuk menjaga keseimbangan. Matanya menyipit melihat kekuatan tak terduga ini.Dengan gerakan kedua, awan gelap menutupi langit!Dahan pohon bunga sakura kembali bergerak, kali ini membentuk pola rumit di udara. Dalam sekejap, langit cerah berubah gelap mencekam. Awan hitam bergulung-gulung menutupi matahari, menciptakan suasana yang membuat bulu kuduk merinding."Mustahil..." bisik salah seorang penonton. "Bagaimana bisa sebuah dahan pohon bunga sakura memiliki kekuatan seperti ini?"Dengan gerakan ketiga, bahkan ruang terasa terkoyak!Ryan tersenyum tipi
Wajah nona muda Jirk memucat seketika, seolah seluruh energinya tersedot habis. Dengan putus asa dia menoleh pada lelaki tua di sampingnya."Kakek Juan, izinkan aku melakukannya. Aku merasa Arthur Pendragon pantas mendapatkannya."Semua wanita di Keluarga Jirk memang memiliki bakat terpendam yang memungkinkan mereka merasakan hal-hal tertentu tentang masa depan. Shirly Jirk telah menyelamatkan Ryan empat tahun lalu berkat bakat itu. Dan kini, wanita lain dari Keluarga Jirk juga merasakan sesuatu yang serupa.Sayangnya lelaki tua di sampingnya sama sekali tidak tergerak. Para penonton mendesah tak henti-hentinya menyaksikan pertarungan ini. Mereka mengira akan melihat kelahiran seorang jenius, namun tampaknya takdir berkehendak lain. Sepertinya orang jenius memang ditakdirkan untuk mati muda.Bahkan Floridas Kennedy yang baru terbangun dari proses pemulihannya hanya bisa menghela napas panjang. Dia telah mele
"Ini adalah pertarungan antara para kultivator sejati!" seru salah seorang dari mereka."Niat pedang mereka benar-benar mengerikan!""Kudengar niat pedang Brandy Shroud berasal dari Dewa Pedang Alex Shroud seribu tahun lalu," ucap seorang tetua. "Tapi dari mana warisan Arthur Pendragon berasal..."Waktu seakan membeku saat kedua sosok itu saling menatap dalam diam. Meski tidak ada yang bergerak, tekanan di sana begitu mencekam hingga membuat para penonton kesulitan bernapas."MAJU!"Teriakan keras Brandy Shroud memecah keheningan bersamaan dengan ledakan auranya yang mencapai puncak."Pedang Pembelah Sembilan Provinsi!"Benda-benda di aula Paviliun Ivoryshroud mendadak tertarik ke arah Brandy Shroud, seolah ada kekuatan misterius yang menarik mereka. Dalam sekejap, semua benda itu hancur berkeping-keping!"Aura yang sangat kuat!""Gerakan ini... sungguh menakutkan!""Ya Tuhan, bahkan ahli Ranah Transcendence tingkat puncak biasa tidak akan memiliki aura semengesankan ini!" seru seora
Dari pinggir area pertarungan, tetua Keluarga Jirk yang tadinya berniat turun tangan mendadak menghentikan langkahnya. Dia memang berencana mengikat Ryan mengingat bakat dan teknik pedang menakjubkan yang dimiliki pemuda itu. Namun situasi telah berubah jauh lebih serius sejak Brandy Shroud memutuskan turun tangan secara pribadi.Ryan hanya mencibir mendengar ancaman itu. Dengan santai dia berkata, "Tidak ada yang pernah berhasil menghentikanku membunuh siapa pun yang kuincar. Albert Shroud harus segera belajar dari pengalaman pahit itu." Tatapannya berkilat berbahaya. "Kau ingin menghentikanku? Apa kau yakin punya hak untuk melakukannya?"Begitu kata-kata itu terucap, Ryan melepaskan niat membunuh yang pekat. Pedang spiritual yang dia peroleh dari Paviliun Ivoryshroud tiba-tiba muncul dan terbang keluar. Awalnya dia berniat memberikan pedang ini pada ibunya sebagai hadiah, namun sepertinya dia harus menggunakannya untuk menampar wajah Paviliun Ivoryshroud terlebih dahulu.BOOM!
Albert Shroud yang tadinya percaya diri kini dipaksa mundur langkah demi langkah. Keringat dingin membasahi tubuhnya saat merasakan tekanan mengerikan dari pemuda di hadapannya. Bahkan dengan kultivasi Ranah Transcendence-nya, dia benar-benar ditekan tanpa mampu melawan!"Ya Tuhan... Apakah aku sedang bermimpi?"Salah seorang penonton mengucek matanya berulang kali, tak percaya dengan pemandangan di hadapannya. Bagaimana mungkin seorang junior bisa mendominasi pertarungan melawan ahli sekaliber Albert Shroud?"Aku tidak bermimpi!" seru praktisi lain dengan suara bergetar. "Albert Shroud benar-benar bukan tandingan Arthur! Ini kenyataan!"Diskusi seru pecah di antara para penonton. Mereka yang tadinya mencemooh Ryan kini terpaksa menelan ludah melihat dominasinya yang mencengangkan."Dua jurus! Hanya butuh dua jurus!" seorang tetua menggeleng takjub. "Jurus pertama mengalahkan teknik pedang Albert Shroud, dan jurus kedua mengalahkannya. Dalam pertempuran ini, Arthur menekan Albert S
"Muridku, aku akan memberimu gelombang kekuatan lagi. Kekuatan itu seharusnya bisa bertahan beberapa menit!""Ada beberapa orang di sini yang merupakan ancaman besar bagimu. Satu-satunya hal yang perlu kau lakukan adalah membunuh lelaki tua di depanmu dan serahkan sisanya padaku!"Ryan tertegun mendengar ini. "Guru, bukankah Anda mengatakan bahwa Anda tidak dapat mengendalikan tubuhku?""Dulu aku mungkin tidak bisa melakukan hal itu," Lex Denver tersenyum misterius, "Tapi sekarang, aku punya Pil Ilusi Archaic.""Baiklah, jangan banyak bicara. Meski aura orang tua ini kuat, dengan kekuatan yang kuberikan padamu dan hal-hal yang diajarkan penghuni kuburan pedang lainnya kepadamu, itu sudah cukup untuk menghancurkannya!"Ryan kembali fokus, matanya berkilat dengan cahaya berbeda. Dengan dukungan Lex Denver, apa yang perlu ditakutkannya?"Ilmu pedangmu tidak buruk. Sayangnya, aura pedangmu lemah dan belum menyentuh Dao Pedang!" ejek
Nona muda dari Keluarga Jirk melirik Ryan dan menghela napas dalam-dalam. Detik berikutnya, dia pergi. Saat ini, yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu dan melihat. Bagaimanapun, jika tindakannya merugikan kepentingan Keluarga Jirk, dia tidak akan bisa memikul tanggung jawab.Shiki Seiho memandang situasi dengan wajah serius. Dia tahu bahwa anak panah sudah terpasang di busur dan harus ditembakkan. Tanpa ragu dia melangkah ke sisi Ryan."Tuan Arthur, saya akan menangani ini. Anda sebaiknya pergi dulu."Dengan begitu banyak kultivator di sini, dia tidak punya pilihan lain selain melindungi Ryan! Jika terpaksa, dia akan mengungkapkan identitasnya. Toh Brandy Shroud hanyalah seorang pemimpin paviliun cabang–apa yang perlu ditakutkan? Dia yakin Paviliun Ivoryshroud tidak akan berani berperang melawan Sekte Myriad Sword hanya demi Brandy Shroud. Bagaimanapun, Sekte Myriad Sword bukanlah faksi yang bisa dianggap