Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 377 - Menyerbu Seorang Diri (III)

Share

Bab 377 - Menyerbu Seorang Diri (III)

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-12-01 06:27:38
Dengan itu, Ryan mengaktifkan Teknik Dragon Phantom Flash.

Dalam sekejap mata, Ryan telah berada di hadapan praktisi bela diri yang mengancamnya tadi.

Lawannya yang terkejut, refleks mengayunkan pedang ke arah Ryan.

Suara melengking logam membelah udara membuat jantung para prajurit berdebar.

"Mati kau!" raung sang praktisi.

Namun alih-alih menghindar, Ryan justru mencengkeram bilah pedang dengan kelima jarinya yang diselimuti energ qi.

Mata lawannya terbelalak horor mendapati tak setetes darah pun mengalir dari tangan Ryan.

"Terlalu lemah!" Ryan mendengus meremehkan.

KRAK!

Pedang itu patah menjadi dua bagian.

Tanpa ragu, Ryan menusukkan pecahan pedang itu ke arteri utama sang pemilik.

Darah menyembur deras saat praktisi bela diri malang itu berusaha menutupi lukanya.

"Sudah kubilang sebelumnya," Ryan menghantamkan tinjunya ke lengan lawannya, menghancurkan tulang dalam sekali pukul, "bahwa aku akan membuatmu menderita seribu kali lipat dari apa yang kau buat pada anak
Rianoir

Pagi semua <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠> othor yakin banyak yang bangun siang nih (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠) mari awali hari minggu pagi dengan banyak pembunuhan, wkwkwk(⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Terima Kasih Kak Ahmaed, Kak Pengunjung7828, Kak Fatir, Kak Shadhwa, Kak Pintor, dan Kak Pengunjung7275 atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Bab Bonus: 0/6 Antrian: 51 Bab Reguler: 1/1 Bab (komplit) Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 11
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 378 - Memberi Frank Pelajaran

    "KELUARKAN PEDANGMU, PENGECUT!" Frank Castrol berteriak frustasi melihat Ryan yang bahkan tak berniat menghunus senjatanya. Kemenangan tanpa pertarungan pedang sejati hanyalah penghinaan! Ryan menggeleng santai. "Darahmu hanya akan menodai pedangku. Kau tidak layak." "BAJINGAN!" Frank Castrol meledak murka. "KAU AKAN MEMBAYAR MAHAL ATAS KESOMBONGANMU!" Ribuan bayangan pedang menghujani Ryan bagai badai maut. Namun pemuda itu tetap tenang, hanya mengangkat dua jarinya yang diselimuti energi qi. Detik berikutnya, energi qi yang tidak terlalu besar terkondensasi di tangan Ryan, membentuk ilusi pedang berwarna hitam kemerahan. "Hancurkan!" Hanya dengan datu komando singkat, pedang qi Ryan membelah semua bayangan pedang Frank Castrol seolah mereka hanya ilusi. Tanpa kehilangan momentum, energi itu melesat dan menusuk bahu lawannya. JLEB! Darah menyembur saat Frank Castrol menjerit kesakitan. Dia berusaha mengangkat pedangnya untuk membalas, namun tangan Ryan telah mencengk

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 379 - Pergi Ke Negara Kabut

    "Sudah waktunya pergi," Ryan melirik jam tangannya. "Hubungi Eagle Squad untuk menjemput. Kau masih butuh transfusi darah secepatnya."Patrick mengangguk sebelum memberi perintah pada prajurit di dekatnya. "Hubungi Markas Besar Eagle Squad. Minta kapal terdekat datang ke pulau ini segera."Tak lama kemudian, sebuah kapal angkatan laut terlihat mendekat ke arah pulau. Saat mereka bersiap meninggalkan kapal pesiar yang kini dipenuhi mayat, nada dering ponsel memecah keheningan.Ryan menghentikan langkahnya. Matanya tertuju pada sosok Frank Castrol yang masih menggeliat kesakitan. Di sana, ponsel Frank yang tergeletak di lantai berbunyi.'Tentu saja dia tak bisa menjawab dalam kondisi seperti itu,' Ryan tersenyum dingin. 'Biar aku yang membantunya.'Layar ponsel menunjukkan nomor tak dikenal. Ryan menekan tombol jawab, dan sebuah suara tua terdengar dari seberang."Bagaimana perkembangannya?"'Ah, sang b

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 380 - Pembantaian Di Istana Kuno

    Malam merangkak pelan di langit Mistogan, Ibu Kota Negara Kabut. Kabut kelabu bergulung-gulung di jalanan kota, menciptakan pemandangan mistis yang mencekam. Bulan purnama mengintip malu-malu dari balik awan gelap, sinarnya yang keperakan menerangi kastil kuno yang menjulang angkuh di pusat kota.Ryan berdiri di salah satu sudut jalan. Matanya yang tajam mengamati arsitektur kastil di hadapannya–bangunan megah bergaya gothic dengan pilar-pilar tinggi dan ukiran-ukiran kuno yang misterius. Kabut tebal meliuk-liuk di sekeliling kastil bagai ular raksasa yang menjaga sarangnya.'Jadi itu markas utama Asosiasi Raja Bela Diri,' Ryan tersenyum dingin. Pedang Suci Caliburn di punggungnya bergetar samar, seolah merasakan pertarungan berdarah yang akan segera terjadi.Ketika Ryan mulai berjalan menuju istana kuno, mendadak seorang gadis terjatuh ke arahnya. Dengan gerakan ringan, Ryan menghindarinya.Gadis

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 381 - Ranah Beckham

    "SERANG!"Puluhan pedang melesat bagai hujan meteor menuju Ryan. Kilatan logam memenuhi udara, menciptakan kilauan indah yang mematikan. Namun Ryan tetap tenang, Caliburn bergerak dalam tarian anggun yang mematikan.TRANG! TRANG! TRANG!Suara logam beradu bergema memekakkan telinga. Namun alih-alih menangkis atau menghindar, Ryan justru menerobos maju! Caliburn berputar bagai tornado, menghancurkan setiap pedang yang berani menghalangi jalannya."Mustahil!" salah satu praktisi terkesiap ngeri. "Dia menghancurkan Formasi Bulan Sabit hanya dalam beberapa serangan!""MATI KAU!"Ryan mengaktifkan Teknik Dragon Phantom Flash. Tubuhnya menghilang bagai hantu sebelum muncul di tengah kerumunan musuh. Caliburn menari-nari dengan kecepatan yang mustahil diikuti mata telanjang.JRASH! CRASH! SLASH!Darah menyembur ke segala arah, menodai dinding dan lantai istana dengan warna merah

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 382 - Nisan Kedua

    Ryan akhirnya memahami mengapa Beckham dipandang bagai dewa di wilayah ini. Ia telah meremehkan lawannya–seorang kultivator ranah Golden Core adalah eksistensi terkuat yang pernah ia hadapi sejak meninggalkan Gunung Langit Biru. 'Kekuatannya jauh melampaui praktisi manapun di Provinsi Riveria,' Ryan menganalisis dalam hati. 'Dengan level ini, dia pasti berada di peringkat 30 besar ranking grandmaster Nexopolis!' Melihat Ryan terpental oleh serangannya, senyum sinis tersungging di wajah Beckham. "Ryan," dia mendengus meremehkan, "aku harus mengakui kau memang sangat kuat. Di antara teman-teman seusiamu, kau bisa dianggap jenius. Sayang sekali kau harus bertemu denganku!" Dia berhenti sejenak untuk menambah efek dramatik. "Mungkin jika menghadapi seseorang dari peringkat 10 besar, aku akan sedikit gentar. Tapi kau? Heh, kau bahkan tak layak disebut lawan!" Tanpa peringatan, Beckham melesat maju. Pedang kuno di tangannya berpendar dengan energi spiritual yang menakutkan. Di matany

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 383 - Pelayan Baru

    "Chen Feng? Siapa Chen Feng?" Beckham tercengang. Keringat dingin membasahi dahinya saat mengamati sosok lelaki tua berpakaian merah di hadapannya. Meski sudah berkecimpung di dunia bela diri dan kultivasi selama puluhan tahun, dia tak pernah mendengar nama itu. 'Aneh,' batinnya gelisah. 'Dengan kekuatan semengerikan ini, seharusnya dia salah satu dari seratus praktisi bela diri teratas dalam ranking grandmaster Nexopolis.' Beckham sangat memahami hierarki kekuatan di Nexopolis. Dia bahkan bisa menyebutkan nama dan peringkat seratus praktisi terkuat dalam tidur. Namun nama Chen Feng sama sekali tak ada dalam daftar itu. Yang lebih menakutkan, aura yang menguar dari lelaki tua ini jauh melampaui apapun yang pernah dia rasakan sebelumnya. Bahkan sepuluh praktisi bela diri teratas dalam ranking grandmaster tak mampu memancarkan tekanan sekuat ini! 'Siapa dia sebenarnya?' Beckham menelan ludah pahit. Firasatnya mengatakan lelaki misterius ini bahkan mampu membunuhnya hanya d

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 384 - Spekulasi

    "Ryan memejamkan mata, mencerna informasi itu dengan seksama. Setelah beberapa saat, ia membentuk segel rumit dengan jari-jarinya. Rune misterius muncul di udara sebelum meresap ke dalam esensi darah Beckham yang masih melayang. Ryan bisa merasakan kehadiran Beckham dalam lautan kesadarannya. 'Begitu sederhana?' Ryan mengangkat alisnya takjub. Ia mencoba meremas esensi darah itu dalam pikirannya. "Bugh!" Beckham langsung memuntahkan darah segar. "Master, mohon tunjukkan belas kasihan!" pintanya panik. Ryan melepaskan cengkeramannya, membuat Beckham menghela napas lega. "Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku, Master. Mulai sekarang, aku akan menjadi pelayanmu yang paling setia!" Chen Feng mengamati interaksi itu dengan tatapan puas sebelum beralih pada Beckham. "Apakah ada ruang rahasia di sini? Aku perlu berbicara dengan anak ini tentang sesuatu." "Ada, Master." Beckham segera bangkit dan membungkuk hormat. Dia berjalan ke arah dinding sebelum membalik sebuah keramik an

    Last Updated : 2024-12-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 385 - Terobosan Tanpa Bantuan Pill

    Sebelum Ryan sempat menjawab, Chen Feng menambahkan dengan nada meremehkan, "Kultivasimu sampah dan bakatmu biasa saja. Bahkan garis keturunanmu tidak berharga di mataku. Singkatnya, kau hanyalah setitik debu yang tidak berarti." Ryan mengernyit mendengar kritik pedas itu. Saat di Gunung Langit Biru, para leluhur jelas mengatakan bakatnya tidak buruk. Mengapa Chen Feng begitu merendahkannya? Namun setelah berpikir sejenak, Ryan mulai memahami sudut pandang Chen Feng. Sebagai tokoh perkasa dari era di mana kultivator melimpah dan ahli-ahli tiada tara berkeliaran, tentu standarnya jauh berbeda. 'Mungkin bahkan sebagian besar ahli di Gunung Langit Biru akan dianggapnya sampah,' Ryan membatin masuk akal. Chen Feng melangkah maju, aura mengerikan menguar dari tubuhnya saat berkata, "Meskipun kamu memiliki banyak kekurangan dan hanya seekor semut biasa, kamu mengendalikan Kuburan Pedang dan memiliki ratusan, bahkan puluhan ribu kultivator kuno di belakangmu." "Walau kamu mungkin h

    Last Updated : 2024-12-02

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 506 - Perlakuan Tidak Menyenangkan

    Setengah jam kemudian, sebuah BMW melaju memasuki jalan kecil menuju sebuah kompleks vila. Suasana di sana sangat tenang, pepohonan rindang berjajar di sepanjang jalan memberikan kesan asri dan nyaman. Bangunan-bangunan vila tampak masih baru, dengan desain modern minimalis yang elegan.Mobil berhenti di depan salah satu vila. Ryan turun, matanya menyapu sekeliling mengamati lingkungan barunya. Udara sejuk menyapanya, membuat suasana hatinya sedikit membaik setelah perjalanan panjang yang melelahkan.Pasangan ibu dan anak itu membawa Ryan memasuki vila. Begitu pintu terbuka, mereka disambut pemandangan ruang tamu yang luas dan nyaman. Seorang pria paruh baya tengah duduk di sofa, fokus membaca koran di tangannya.Mendengar suara pintu terbuka, pria itu bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari korannya, "Yura, bagaimana perjalananmu ke Provinsi Riveria? Apakah kamu menikmatinya?"Orang yang berbicara adalah ayah Yura Dustin, Gordon Dustin. Pria itu telah berkecimpung dalam bisnis

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 505 - Tiba di Riverdale

    Ibu Yura Dustin yang tadinya tak sadarkan diri perlahan membuka mata. "Ibu! Ibu baik-baik saja?" Yura nyaris menangis bahagia. "Air... aku mau air hangat..." pinta sang ibu lemah. Semua orang terkesiap dan menoleh ke arah Ryan. Permintaan itu persis seperti yang ia prediksikan! Seorang pramugari bergegas mengambilkan air hangat. Setelah meminumnya perlahan, warna mulai kembali ke wajah ibu Yura. Wanita itu menatap Ryan dengan sorot mata penuh rasa terima kasih. Namun melihat pemuda itu sedang beristirahat, ia memilih diam. "Berkat pemuda ini aku baik-baik saja," ujarnya lembut pada kerumunan. "Semuanya silakan bubar." Sang dokter masih ingin protes, namun petugas keamanan segera membawanya pergi ke belakang. Keributan mereda, namun tatapan penasaran terus tertuju pada Ryan sepanjang sisa penerbangan. Para penumpang kelas satu yang kebanyakan pebisnis dan tokoh berpengaruh bisa merasakan ada yang istimewa dari pemuda misterius itu. Banyak yang ingin menyerahkan kartu nama,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 504 - Dirgaukan Banyak Pihak

    Pramugari yang dipanggil segera membuat pengumuman mencari dokter di pesawat. Tak lama kemudian seorang dokter datang memeriksa kondisi wanita itu. "Apa penyakit ibumu?" "Dokter, ibu saya menderita CORD stadium akhir," Yura menjelaskan panik. "Selama ini bergantung pada obat, tapi sekarang obatnya hilang..." "Apa?!" sang dokter melotot. "Kenapa bepergian dengan penyakit seserius itu? Kau tidak tahu ini butuh pengobatan rutin?" Tanpa buang waktu ia memberi instruksi pada pramugari. "Cepat beritahu kapten untuk mendarat di kota terdekat! Kalau tidak, bahkan dokter ajaib pun tak akan bisa menyelamatkannya!" Tepat saat pramugari hendak berlari ke kokpit, sebuah suara tenang terdengar. "Tidak perlu mendaratkan pesawat. Aku bisa menolongnya." Semua mata tertuju pada Ryan. Yura masih panik–dia tahu betul betapa mengerikannya PPOK stadium akhir. Tanpa obat dan peralatan medis profesional, mustahil mengobatinya! Sang dokter mendengus. "Jangan bercanda! Nyawa sedang dipertaruhkan!"

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 503 - Perjalanan Ke Riverdale

    Pagi itu, suasana Bandara Riveria tampak ramai seperti biasa. Di area keberangkatan domestik, Ryan berdiri dengan santai diapit oleh dua wanita cantik–Adel dan Rindy. "Kau yakin tidak mau kami ikut?" tanya Adel dengan nada khawatir. Tangannya menggenggam lengan Ryan erat, enggan melepaskan. Ryan tersenyum tipis. "Tidak perlu. Selain itu, Galahad dan Lancelot akan menjaga kalian selama aku pergi." Ia melirik kedua pengawalnya yang berdiri tak jauh dari sana. "Lagipula, aku hanya pergi sebentar. Paling lama satu minggu." "Tapi..." Adel masih tampak ragu. "Sudahlah," Rindy menyela sambil tersenyum jahil. "Biarkan saja dia pergi. Toh dia pasti akan kembali–kecuali kalau dia berani selingkuh di Ibu Kota." Ryan tertawa kecil mendengar ancaman terselubung itu. Ia mengacak rambut Rindy dengan gemas. "Mana berani aku selingkuh kalau punya dua wanita secantik kalian?" "Gombal!" Rindy menepis tangan Ryan dengan wajah merona. Pengumuman keberangkatan pesawat RD8978 menggema di terminal,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 502 - Persiapan Ke Riverdale

    Ryan menepuk bahu Lancelot dengan gestur menenangkan. "Masalah ini tidak mendesak," ujarnya tenang. "Aku akan berangkat ke Ibu Kota lebih dulu. Kau dan yang lain dari Guild Round Table bisa menyusul nanti. Saat ini, fokusmu haruslah meningkatkan kekuatan." "Baik, Ketua Guild," Lancelot membungkuk hormat. Setelah berpamitan dengan kedua bawahannya, Ryan teringat sesuatu. Eagle Squad pasti memiliki pengaruh di Ibu Kota–akan lebih mudah jika mereka yang mengatur perjalanannya. Baru saja ia hendak menghubungi Sammy Lein, sebuah mobil yang terparkir di luar vila membunyikan klakson. Ryan menggeleng geli sebelum melangkah menuju kendaraan itu. Seperti dugaannya, Sammy Lein dan Patrick telah menunggu di dalam. "Jangan bilang kalian menunggu di sini selama sepuluh hari," godanya sambil masuk ke dalam mobil. "Aku tak akan percaya." Sammy Lein tertawa canggung. "Tuan Ryan mungkin tidak tahu, tapi Eagle Squad telah beberapa kali mencoba menemui Anda. Nona Rindy selalu mengatakan Anda

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 501 - Pedang Pembelah Langit

    "Muridku," suaranya bergema dalam kekosongan, "di dunia ini terdapat 3000 Dao Besar dan Dao Kecil yang tak terhitung jumlahnya! Sepanjang hidupku, aku menekuni Dao Pembantaian dan niat pedang." Pedang Suci Caliburn berdengung di tangannya, beresonansi dengan kata-katanya. "Pedang adalah raja dari segala senjata. Baik untuk menyerang maupun bertahan, tak ada yang menandinginya!" "Pedang Pembelah Langit yang akan kuwariskan padamu memiliki tiga jurus. Setiap jurus mengandung hukum Dao Agung yang kusempurnakan. Jika kau memiliki kekuatan yang cukup, teknik ini mampu menghancurkan langit itu sendiri!" "Itulah mengapa ia dinamakan Pedang Pembelah Langit!" Lelaki tua itu mengacungkan Caliburn tinggi-tinggi. Niat pedang yang terpancar darinya begitu pekat hingga membuat udara bergetar. Ryan bahkan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang hanya dengan menatapnya. "Jurus pertama–Naga Membelah Langit!" Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, menciptakan bayangan naga raksasa yang me

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 500 - Latihan

    Sebagai kultivator yang baru mengenal enam ranah–Body Tempering, Qi Gathering, Foundation Establishment, Golden Core, Nascent Soul, dan Heavenly Soul–Ryan paham betul besarnya kesenjangan kekuatan mereka. Setiap ranah terbagi menjadi sembilan tingkat. Dan kini, sebagai kultivator Foundation Establishment, ia harus menghadapi praktisi ranah Nascent Soul! 'Bagaimana mungkin aku bisa menang?' batinnya frustrasi. Seolah membaca pikirannya, lelaki tua itu melepaskan sinar pedang ke arah kepala Ryan. Dalam sekejap ia telah muncul di hadapan pemuda itu. "Kau ingin tahu mengapa aku menggunakan ranah yang jauh lebih tinggi?" suaranya dalam dan berat. "Akan kuberitahu!" "Dao Pembantaian berada di ambang hidup dan mati," lelaki tua itu melanjutkan dengan nada serius. "Dengan teknik ini, kau bahkan bisa membunuh mereka yang jauh lebih kuat darimu!" Dia menghentakkan pedangnya, menciptakan gelombang tekanan yang membuat Ryan terhuyung. "Jika kau mampu bertahan dari seranganku, kelak saat meng

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 499 - Ramalan Nasib Lucas

    Di sebuah bangunan megah nan misterius di Ibu Kota, Lucas Ravenclaw duduk dengan tenang sembari menyeka pedangnya yang berwarna merah darah. Pedang itu berpendar dengan energi qi yang tak kalah kuat dari Pedang Suci Caliburn. Meski tak melepaskan aura apapun, kehadirannya saja sudah menciptakan tekanan berat yang membuat orang biasa kesulitan bernapas. Di hadapannya, seorang lelaki tua berambut putih berlutut dengan tubuh gemetar. "Tuan Lucas, saya telah menyelidiki orang-orang yang mengikuti Anda hari ini. Mereka berasal dari Provinsi Riveria, namun asal-usul sebenarnya masih belum jelas." "Heh," Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Sudah bertahun-tahun berlalu, belum ada yang berani berbuat kurang ajar seperti ini. Apakah mereka ingin mati?" "Terus selidiki. Begitu tahu siapa yang mengirim mereka, bunuh semuanya. Jangan sisakan satu pun." Lelaki tua itu mengangguk patuh sebelum teringat sesuatu. "Tuan Lucas, mengapa Anda tiba-tiba kembali ke Ibu Kota kali ini?" Lucas Ravenclaw

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 498 - Kabar Lucas Ravenclaw

    Ryan melepaskan pelukannya dari Rindy dan duduk di sofa. Ia tak ingin membuat kedua gadis itu khawatir dengan menceritakan pertarungannya melawan Sergei Anri dan Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural. "Hanya urusan bisnis biasa," jawabnya santai. "Beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan." Meski ekspresi kedua gadis itu menunjukkan ketidakpercayaan, mereka memilih tidak mendesak lebih jauh. Jika Ryan memilih menyembunyikan sesuatu, pasti ada alasannya. Ryan bangkit untuk mengambil segelas air. Saat meneguknya, ia teringat sesuatu yang penting. "Ada yang harus kuberitahu pada kalian," ujarnya serius. "Aku perlu berlatih dalam isolasi selama sepuluh hari ke depan untuk sebuah terobosan penting dalam kultivasiku." Ia meletakkan gelasnya sebelum melanjutkan, "Selama sepuluh hari ini, aku akan mengurung diri di kamar lantai tiga. Galahad dan beberapa praktisi dari Guild Round Table akan berjaga di luar. Jika kalian perlu keluar, mereka harus menemani kalian." "Penga

DMCA.com Protection Status