All Chapters of Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama: Chapter 131 - Chapter 140

195 Chapters

Akhirnya mereka berkumpul lagi

"Lebih cepat lagi, kita sudah sangat terlambat." Arland pun memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya mereka tiba lebih cepat. Untung saja jalanan tidak macet, setibanya di bandara Arland segera melihat di kursi tunggu, ia berpencar dengan Bella mencari papanya Tuan Alexander. Arland melihat papanya duduk di kursi sambil memegangi koper, dengan cepat Arland berlari langsung memeluknya. "Papa." Tuan Alexander sampai terharu melihat putranya begitu sangat merindukannya, Arland bahkan tidak malu menangis di keramaian saat memeluk papanya. Bella melihat dari jauh, tak terasa air matanya menetes di pipinya, ia sangat terbaru karena sudah lama mertuanya terpisah dari mereka, lalu yang segera menghampiri mereka berdua. Bella segera mencium telapak tangan mertuanya yang sudah lama tidak bersama mereka. "Apa kabar pah?" "Papa baik-baik saja." Tuan Alexander mengelus kepala Bella, Tuan Alexander terlihat lebih kurus dari sebelumnya, Arland sedih dan bahagia saat melih
Read more

Bercinta dengan Anthony

Anthony bertemu Maudy untuk membahas kekalahan mereka ketika di hotel saat akan tanda tangan kerja sama dengan Jack William. Sampai saat ini Anthony masih tidak terima dengan kekalahannya, ia tidak tahu mengapa Arland yang menjadi pemenang tender. Ia telah memeriksa semua orang yang hadir sebagai tamu undangannya dan orang suruhannya, tapi tidak ada seorangpun yang mencurigakan. "Bagaimana bisa itu terjadi? aku sudah memeriksa semua orang yang hadir di sini." Maudy meletakkan tasnya dia atas meja, ia duduk sambil menyilangkan kedua kakinya. "Harusnya jangan terlalu menganggap remeh siapapun yang datang kesini, tapi aku sudah punya rencana besar untuk melawan mereka." Anthony menatap Maudy, ia tertawa karena mendengar ucapan Maudy. "Ha ha ha, rencana apa?" "Tidak usah meremehkan rencanaku sebelum kau tahu," Maudy merasa kesal padanya. "Ya, maafkan aku!" Maudy kemudian berjalan menuju lemari pendingin lalu mengambil botol yang tersusun rapi. "Katakanlah, aku tidak ma
Read more

Arland di samping mobil Anthony

"Tugasmu hanya memberi ku kepuasan, lakukan saja apa yang aku mau," sepertinya Sunny hanya menginginkan kepuasan darinya, ia juga tidak ambil pusing dengan itu, yang penting ia bisa mengeluarkan hasrat yang terpendam. "Aku akan memberi semua yang kau mau, sayang!" Anthony melakukannya seperti keinginan Sunny, ia pun berpacu dengan cepat karena sebentar lagi cairan putih kental itu akan segera tumpah. "Ahhhh, aku sudah tidak tahan lagi, apa kau sudah ingin keluar?" "Iya." Sunny memeluk Anthony dengan kuat, Anthony pun memaju mundurkan pinggangnya karena ia sudah berada di puncak kenikmatan. "Aaaaaaaaa." Benar-benar lega, tubuh Anthony jatuh di atas tubuh Sunny, mereka berpelukan karena sama-sama merasakan klimaks sempurna, keduanya berkeringat seperti di siram air, nafas keduanya tak beraturan, Sunny sama sekali tidak menyadari jika Anthony memasukkan cairan putih itu ke dalam rahimnya. "Apa kau suka?" bisik Anthony di telinga Sunny. "Kali ini kau membuatku puas menik
Read more

Arland berterima kasih pada Bi Ijah

Arland sama sekali tidak menyadari jika Anthony dan Maudy berada di sampingnya, ia fokus pada jalanan, ternyata Kay berada di belakangnya sedang tidur pulas. Arland pun menyetir mobilnya dengan hati-hati sesudah lampu hijau, sedangkan Maudy pergi ke rumahnya bersama Anthony. Setibanya di rumah, Arland memarkirkan mobilnya di garasi, Bella segera menemuinya dan juga Novia. Bella memeluknya karena merasa rindu seharian ditinggal kerja oleh suaminya. "Tiba-tiba aku sangat rindu," ucap Bella tersenyum. "Aku juga sangat merindukanmu!" Arland mencium kening Bella lalu memeluknya, mereka pun masuk ke dalam sementara kami masih berada dalam mobil, Arland lupa membangunkannya karena ia langsung bicara dengan Bella. Saat via duduk di sofa sambil menikmati teh hangat tiba-tiba ia teringat pada Kay yang masih berada dalam mobil. "Ya Tuhan, Kay masih tidur dalam mobil, aku lagi membangunkannya tadi." Arland segera meraih kuncinya lalu pergi ke garasi untuk membuka pintu mobil,
Read more

Novia sengaja di tabrak pemotor

Kay terbangun saat sudah pukul 21.00 malam, ia segera keluar dari kamar karena ia pikir ia tertidur di kantor, semua orang menatapnya lalu tertawa karena ia berjalan masih sempoyongan. "Mandi dulu." Arland menyuruhnya mandi supaya tubuhnya terasa segar, Kay pun duduk di sofa karena masih sedikit pusing dan matanya masih samar-samar saat melihat. "Iya, kepala ku terasa sakit." Arland memberikan air mineral padanya, segera Kay meneguknya lalu ia pun langsung berjalan ke kamar. Bella menyiapkan cemilan di atas meja, Bi Ijah juga membantunya. "Ini cemilan sehat, aku dan bibi yang membuatnya." Bella menyodorkan makanan itu di meja. "Terimakasih, papa sudah lama tidak makan ini," jawab Tuan Alexander lalu mengambilnya. Murni sangat terharu saat suaminya mengatakan itu, ia mencoba menahan air matanya supaya tidak menetes. "Ambil lagi pa, besok mommy akan masak ini," agar-agar puding. "Iya." Mereka semua pun berbincang sambil menikmati cemilan itu, Kay pun keluar dari ka
Read more

Nilesh yang menyuruhku menabrak Novia

Arland segera meninggalkan kantor tanpa memberi tahu Kay, sepanjang jalan pikirannya kacau. Ia menelepon Bella menanyakan dimana Novia di rawat. Bella mengatakan jika Novia di rawat di rumah sakit dekat sekolahnya. "Kurang ajar, pasti orang yang tadi pagi yang melakukannya!" Ia mengepalkan tangganya, tanpa rasa takut ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga ia tiba di rumah sakit lebih cepat. "Novia...!" Arland mencarinya, Bella segera menemui Arland ketika ia mendengar suara suaminya. Bella memeluk Arland lalu menangis kencang, ia tidak tahu mengapa ada orang yang tega menyakiti anak kecil seperti Novia. "Novia tidak pernah melakukan kejahatan pada orang lain, Novia anak kecil yang lucu dan baik," Bella tidak menyangka jika Novia akan menjadi sasaran balas dendam musuh suaminya. "Dimana Novia?" "Masih di tangani sama dokter, papa sudah datang dan mommy ke sini tapi masih di jalan." Arland segera berjalan menuju ruangan Novia, ia melihat dari jendela kac
Read more

Menjauhkan keluarga ke luar negeri

"Maafkan aku, tolong lepaskan aku, ibuku pasti menungguku!" Arland pergi meninggalkan pria itu bersama dengan beberapa polisi, pria itu tetap memohon supaya dilepaskan. Arland segera menghubungi Kay saat dia berada di luar ruangan. "Halo, pria itu mengaku dia disuruh oleh Nilesh untuk mendapatkan uang supaya bisa mengobati biaya ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit." "Apa? kurang ajar, apa yang dia inginkan? apakah Bella tahu kalau dia yang melakukan itu?" "Tidak, aku masih berada di kantor polisi sedangkan Bella di rumah sakit menjaga Novia." "Katakan saja pada Bella bahwa Nilesh yang menyuruh pria itu untuk menyakiti Novia, berarti selama ini dia masih mengintai kita, aku harus memberi pelajaran." Panggilan itu terputus Arland segera pergi ke rumah sakit untuk menemui Novia. Kay harus bekerja keras di kantor, ia juga mencari keberadaan Nilesh, ia tidak mau Nilesh hidup bahagia di atas penderitaan Arland. Kay mencari semua informasi tentang Nilesh, akhirnya ia
Read more

Dokter palsu ingin menghabisi nyawa Novia

Bella merasa Arland menyembunyikan sesuatu darinya, tapi ada alasan lain yang tidak ingin ia katakan saat ini, Bella sangat memahami situasi yang dirasakan suaminya. Murni sebenarnya tidak ingin kemana-mana setelah Novia sembuh, ia masih ingin bersama dengan keluarganya, hal yang selama ini ia inginkan hanyalah keutuhan keluarga. "Mom, kita mungkin harus pergi sesuai dengan permintaan Arland," ucap Bella tersenyum sambil memegang tangan mertuanya, meskipun ia ingin sekali bicara, tapi ia tidak ingin membuat semuanya jadi cemas. "Hmm, kau benar." "Kemungkinan Novia akan segera keluar dari rumah sakit, aku sudah mengatakan pada dokter supaya memberikan penanganan yang sangat baik untuk Novia, dan semua dokter yang menanganinya pun sudah berusaha semaksimal mungkin, dan kita lihat perkembangan kesehatan Novia sudah sangat baik." Setelah selesai berbincang di luar ruangan mereka pun masuk lagi ke dalam, sedangkan Arlan rantai menunggu di luar sambil merencanakan yang akan mereka
Read more

Tuan Alexander dipukul pria asing

"Aku sudah berhasil melakukan tugasku," itulah pesan yang di kirim Kay kepada Nilesh. Tak lama kemudian, balasan pesan itu pun ada sehingga Kay semakin marah. "Bagus." "Kurang ajar, aku harus memberinya pelajaran," gumam Kay, ia pun memberikan ponsel itu pada Arland. Arland hampir saja meremukkan ponsel itu, untung saja Kay langsung mencegahnya supaya suatu saat mereka bisa menunjukkannya di depan mata Nilesh atau Anthony. "Amankan dia," ucap Arland lalu pergi dari tempat itu, Kay pun segera membawa pria itu jauh dari rumah sakit. Kay membawanya ke rumah kecilnya dulu tempat ia dan Arland sembunyi sebelum berhasil mengambil semua miliknya dari Anthony. Pria itu di ikat di kursi supaya tidak melarikan diri, ia juga mengunci semua pintu, Kay tidak perduli apakah pria itu sudah makan atau tidak, yang mereka tahu siapapun yang berniat jahat padanya akan segera berakhirnya. Kay segera menuju rumah sakit setelah menyekap pria itu, tidak terasa sudah pukul 04.00, Arland meminta Be
Read more

Obat yang salah diberikan ke Novia

Tuan Alexander pun segera memberikan obat kepada Novia yang diambil dari apotek. Sebenarnya mereka bisa saja memindahkan Novia ke rumah sakit yang lain, tetapi Arland sangat percaya kepada dokter itu untuk menangani Novia. "Ini obat yang obat ambil tadi dari apotek, diminum ya!" Bella segera mengambil obat itu lalu memberikannya kepada Novia, Bella pun membantu Nokia supaya bisa menelan obat itu. Tak lama saat Novia sudah minum obat, tiba-tiba saja tubuhnya bergetar hebat, semua orang yang berada di dalam pun merasa takut, Bella segera menyuruh Arland untuk memanggil dokter, Bella menangis terus saat mata Novia mulai terbalik dan tubuhnya tegang. "Novia, apa yang terjadi padamu? Novia jawab mama!" Bella memegang erat tangan Novia, dokter pun tiba di ruangan dengan cepat setelah Arland memanggilnya. "Tolong minggir Bu, saya akan memeriksanya!" Sang dokter segera memberi suntikan supaya badan Novia berhenti bergetar. Setelah mendapatkan suntikan tubuh Novia pun mulai memb
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
20
DMCA.com Protection Status