Share

Akhirnya mereka berkumpul lagi

Penulis: Embun Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Lebih cepat lagi, kita sudah sangat terlambat."

Arland pun memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya mereka tiba lebih cepat.

Untung saja jalanan tidak macet, setibanya di bandara Arland segera melihat di kursi tunggu, ia berpencar dengan Bella mencari papanya Tuan Alexander.

Arland melihat papanya duduk di kursi sambil memegangi koper, dengan cepat Arland berlari langsung memeluknya.

"Papa."

Tuan Alexander sampai terharu melihat putranya begitu sangat merindukannya, Arland bahkan tidak malu menangis di keramaian saat memeluk papanya.

Bella melihat dari jauh, tak terasa air matanya menetes di pipinya, ia sangat terbaru karena sudah lama mertuanya terpisah dari mereka, lalu yang segera menghampiri mereka berdua.

Bella segera mencium telapak tangan mertuanya yang sudah lama tidak bersama mereka.

"Apa kabar pah?"

"Papa baik-baik saja."

Tuan Alexander mengelus kepala Bella, Tuan Alexander terlihat lebih kurus dari sebelumnya, Arland sedih dan bahagia saat melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bercinta dengan Anthony

    Anthony bertemu Maudy untuk membahas kekalahan mereka ketika di hotel saat akan tanda tangan kerja sama dengan Jack William. Sampai saat ini Anthony masih tidak terima dengan kekalahannya, ia tidak tahu mengapa Arland yang menjadi pemenang tender. Ia telah memeriksa semua orang yang hadir sebagai tamu undangannya dan orang suruhannya, tapi tidak ada seorangpun yang mencurigakan. "Bagaimana bisa itu terjadi? aku sudah memeriksa semua orang yang hadir di sini." Maudy meletakkan tasnya dia atas meja, ia duduk sambil menyilangkan kedua kakinya. "Harusnya jangan terlalu menganggap remeh siapapun yang datang kesini, tapi aku sudah punya rencana besar untuk melawan mereka." Anthony menatap Maudy, ia tertawa karena mendengar ucapan Maudy. "Ha ha ha, rencana apa?" "Tidak usah meremehkan rencanaku sebelum kau tahu," Maudy merasa kesal padanya. "Ya, maafkan aku!" Maudy kemudian berjalan menuju lemari pendingin lalu mengambil botol yang tersusun rapi. "Katakanlah, aku tidak ma

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Arland di samping mobil Anthony

    "Tugasmu hanya memberi ku kepuasan, lakukan saja apa yang aku mau," sepertinya Sunny hanya menginginkan kepuasan darinya, ia juga tidak ambil pusing dengan itu, yang penting ia bisa mengeluarkan hasrat yang terpendam. "Aku akan memberi semua yang kau mau, sayang!" Anthony melakukannya seperti keinginan Sunny, ia pun berpacu dengan cepat karena sebentar lagi cairan putih kental itu akan segera tumpah. "Ahhhh, aku sudah tidak tahan lagi, apa kau sudah ingin keluar?" "Iya." Sunny memeluk Anthony dengan kuat, Anthony pun memaju mundurkan pinggangnya karena ia sudah berada di puncak kenikmatan. "Aaaaaaaaa." Benar-benar lega, tubuh Anthony jatuh di atas tubuh Sunny, mereka berpelukan karena sama-sama merasakan klimaks sempurna, keduanya berkeringat seperti di siram air, nafas keduanya tak beraturan, Sunny sama sekali tidak menyadari jika Anthony memasukkan cairan putih itu ke dalam rahimnya. "Apa kau suka?" bisik Anthony di telinga Sunny. "Kali ini kau membuatku puas menik

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Arland berterima kasih pada Bi Ijah

    Arland sama sekali tidak menyadari jika Anthony dan Maudy berada di sampingnya, ia fokus pada jalanan, ternyata Kay berada di belakangnya sedang tidur pulas. Arland pun menyetir mobilnya dengan hati-hati sesudah lampu hijau, sedangkan Maudy pergi ke rumahnya bersama Anthony. Setibanya di rumah, Arland memarkirkan mobilnya di garasi, Bella segera menemuinya dan juga Novia. Bella memeluknya karena merasa rindu seharian ditinggal kerja oleh suaminya. "Tiba-tiba aku sangat rindu," ucap Bella tersenyum. "Aku juga sangat merindukanmu!" Arland mencium kening Bella lalu memeluknya, mereka pun masuk ke dalam sementara kami masih berada dalam mobil, Arland lupa membangunkannya karena ia langsung bicara dengan Bella. Saat via duduk di sofa sambil menikmati teh hangat tiba-tiba ia teringat pada Kay yang masih berada dalam mobil. "Ya Tuhan, Kay masih tidur dalam mobil, aku lagi membangunkannya tadi." Arland segera meraih kuncinya lalu pergi ke garasi untuk membuka pintu mobil,

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Novia sengaja di tabrak pemotor

    Kay terbangun saat sudah pukul 21.00 malam, ia segera keluar dari kamar karena ia pikir ia tertidur di kantor, semua orang menatapnya lalu tertawa karena ia berjalan masih sempoyongan. "Mandi dulu." Arland menyuruhnya mandi supaya tubuhnya terasa segar, Kay pun duduk di sofa karena masih sedikit pusing dan matanya masih samar-samar saat melihat. "Iya, kepala ku terasa sakit." Arland memberikan air mineral padanya, segera Kay meneguknya lalu ia pun langsung berjalan ke kamar. Bella menyiapkan cemilan di atas meja, Bi Ijah juga membantunya. "Ini cemilan sehat, aku dan bibi yang membuatnya." Bella menyodorkan makanan itu di meja. "Terimakasih, papa sudah lama tidak makan ini," jawab Tuan Alexander lalu mengambilnya. Murni sangat terharu saat suaminya mengatakan itu, ia mencoba menahan air matanya supaya tidak menetes. "Ambil lagi pa, besok mommy akan masak ini," agar-agar puding. "Iya." Mereka semua pun berbincang sambil menikmati cemilan itu, Kay pun keluar dari ka

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Nilesh yang menyuruhku menabrak Novia

    Arland segera meninggalkan kantor tanpa memberi tahu Kay, sepanjang jalan pikirannya kacau. Ia menelepon Bella menanyakan dimana Novia di rawat. Bella mengatakan jika Novia di rawat di rumah sakit dekat sekolahnya. "Kurang ajar, pasti orang yang tadi pagi yang melakukannya!" Ia mengepalkan tangganya, tanpa rasa takut ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga ia tiba di rumah sakit lebih cepat. "Novia...!" Arland mencarinya, Bella segera menemui Arland ketika ia mendengar suara suaminya. Bella memeluk Arland lalu menangis kencang, ia tidak tahu mengapa ada orang yang tega menyakiti anak kecil seperti Novia. "Novia tidak pernah melakukan kejahatan pada orang lain, Novia anak kecil yang lucu dan baik," Bella tidak menyangka jika Novia akan menjadi sasaran balas dendam musuh suaminya. "Dimana Novia?" "Masih di tangani sama dokter, papa sudah datang dan mommy ke sini tapi masih di jalan." Arland segera berjalan menuju ruangan Novia, ia melihat dari jendela kac

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Menjauhkan keluarga ke luar negeri

    "Maafkan aku, tolong lepaskan aku, ibuku pasti menungguku!" Arland pergi meninggalkan pria itu bersama dengan beberapa polisi, pria itu tetap memohon supaya dilepaskan. Arland segera menghubungi Kay saat dia berada di luar ruangan. "Halo, pria itu mengaku dia disuruh oleh Nilesh untuk mendapatkan uang supaya bisa mengobati biaya ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit." "Apa? kurang ajar, apa yang dia inginkan? apakah Bella tahu kalau dia yang melakukan itu?" "Tidak, aku masih berada di kantor polisi sedangkan Bella di rumah sakit menjaga Novia." "Katakan saja pada Bella bahwa Nilesh yang menyuruh pria itu untuk menyakiti Novia, berarti selama ini dia masih mengintai kita, aku harus memberi pelajaran." Panggilan itu terputus Arland segera pergi ke rumah sakit untuk menemui Novia. Kay harus bekerja keras di kantor, ia juga mencari keberadaan Nilesh, ia tidak mau Nilesh hidup bahagia di atas penderitaan Arland. Kay mencari semua informasi tentang Nilesh, akhirnya ia

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Dokter palsu ingin menghabisi nyawa Novia

    Bella merasa Arland menyembunyikan sesuatu darinya, tapi ada alasan lain yang tidak ingin ia katakan saat ini, Bella sangat memahami situasi yang dirasakan suaminya. Murni sebenarnya tidak ingin kemana-mana setelah Novia sembuh, ia masih ingin bersama dengan keluarganya, hal yang selama ini ia inginkan hanyalah keutuhan keluarga. "Mom, kita mungkin harus pergi sesuai dengan permintaan Arland," ucap Bella tersenyum sambil memegang tangan mertuanya, meskipun ia ingin sekali bicara, tapi ia tidak ingin membuat semuanya jadi cemas. "Hmm, kau benar." "Kemungkinan Novia akan segera keluar dari rumah sakit, aku sudah mengatakan pada dokter supaya memberikan penanganan yang sangat baik untuk Novia, dan semua dokter yang menanganinya pun sudah berusaha semaksimal mungkin, dan kita lihat perkembangan kesehatan Novia sudah sangat baik." Setelah selesai berbincang di luar ruangan mereka pun masuk lagi ke dalam, sedangkan Arlan rantai menunggu di luar sambil merencanakan yang akan mereka

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Tuan Alexander dipukul pria asing

    "Aku sudah berhasil melakukan tugasku," itulah pesan yang di kirim Kay kepada Nilesh. Tak lama kemudian, balasan pesan itu pun ada sehingga Kay semakin marah. "Bagus." "Kurang ajar, aku harus memberinya pelajaran," gumam Kay, ia pun memberikan ponsel itu pada Arland. Arland hampir saja meremukkan ponsel itu, untung saja Kay langsung mencegahnya supaya suatu saat mereka bisa menunjukkannya di depan mata Nilesh atau Anthony. "Amankan dia," ucap Arland lalu pergi dari tempat itu, Kay pun segera membawa pria itu jauh dari rumah sakit. Kay membawanya ke rumah kecilnya dulu tempat ia dan Arland sembunyi sebelum berhasil mengambil semua miliknya dari Anthony. Pria itu di ikat di kursi supaya tidak melarikan diri, ia juga mengunci semua pintu, Kay tidak perduli apakah pria itu sudah makan atau tidak, yang mereka tahu siapapun yang berniat jahat padanya akan segera berakhirnya. Kay segera menuju rumah sakit setelah menyekap pria itu, tidak terasa sudah pukul 04.00, Arland meminta Be

Bab terbaru

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sunny diculik

    Bella dan Sunny duduk berdampingan saat menunggu Arland di rumah sakit, Sunny merasa khawatir jika seandainya keluarga Arland atau Kay tidak menerima dirinya, sebab ia memiliki keterikatan dengan Anthony. Sunny duduk diam lesu, ia tidak mengatakan apapun pada Bella, ia masih memikirkan kehidupannya nanti jika Kay tidak lagi melindunginya, saat ini hanya Kay yang ia percaya, apalagi Anthony sudah tahu keberadaannya, pasti ia akan selalu mengincarnya "Kenapa kau diam saja?" tanya Bella padanya, sebab sejak tadi ia hanya diam saja lalu merenung. "Bella, aku tidak tahu harus melakukan apa jika aku seorang diri saja, aku tidak tahu Bella, mungkin aku akan terjerumus lagi ke dalam kejahatan itu, aku sangat bodoh sampai aku harus mengharapkan orang lain untuk melindungi ku," ucapnya, ia merasa sedih, ia juga takut. "Jangan memikirkan itu, aku ada di sini, percayalah padaku!" Bella berusaha membuat Sunny tenang, meskipun ia juga khawatir jika mertuanya tidak mengizinkan Sunny tinggal

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay mendapatkan masalah baru

    Dengan terpaksa, Anthony dan Nilesh tunduk pada Kay, Kay sama sekali tidak lengah, ia fokus pada Anthony, ia tidak mau gegabah. Anthony mencoba memanfaatkan Sunny, tapi Kay segera mengetahuinya, ia segera melepaskan tembakan sekali hampir mengenai Anthony, Anthony kaget lalu menunduk, ia takut di lukai oleh Kay. "Sunny adalah milikku, aku ke sini untuk mengambil apa yang menjadi milikku, kau tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang bukan milikmu Kay, biarkan Sunny ikut denganku, tanyakan saja padanya, dia adalah milikku!" Anthony dengan bangga mengatakan itu, tapi Sunny muak mendengar ucapan Anthony. "Aku bukan milikmu, aku bukan barang, aku berhak menentukan pilihan ku, lagipula aku tidak suka padamu, aku dan Kay sudah menikah, siapa yang kau bilang milikmu? apa kau tidak merasa bersalah mengatakan hal itu?" Sunny berbohong supaya Anthony tidak mengganggunya lagi. "Kau jangan berbohong Sunny, Kay akan menikah dengan mantan kekasihnya Amanda, kenapa kau mau tinggal dengan pri

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony menemukan Sunny

    Murni tetap tenang meski Maudy memberinya beberapa pertanyaan mengenai Arland dan Bella, ia tidak mau Maudy sampai tahu jika Arland berada di rumah sakit. "Arland sendiri yang meminta Bella menemaninya, biarlah dia ikut, lagi pula mommy bisa mengurus Novia, mommy tidak kemana-mana juga," ucapnya lalu ia duduk di sofa karena selama di rumah sakit ia tidak bisa menyandarkan tubuhnya. "Pasti mereka berbohong, tidak mungkin Bella mendadak pergi dengan Arland keluar kota," gumamnya, ia masih penasaran tapi sepertinya Murni menutupi sesuatu darinya, yang anehnya lagi, Tuan Alexander segera membawa Novia masuk ke kamarnya. Murni meminta Bi Ijah membuatkan minuman dingin untuknya, tenggorokannya terasa sangat kering. "Bibi tolong buatkan minum dingin," ucap Murni dengan lembut, Bi Ijah segera ke dapur kalau membuat minuman itu. Maudy pergi ke kamarnya, ia mondar-mandir di dalam, sebab Kay juga belum kembali, ia tidak mungkin mendapatkan informasi itu dari Murni. "Kapan Kay kembali

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Murni berbohong pada Maudy

    Tuan Alexander bersiap untuk pulang ke rumah dengan Novia, sedangkan Bella dan Kay akan tinggal di rumah sakit menjaga Arland. "Mom, tolong jangan katakan apapun, aku bukan tidak percaya sama bibi, tapi Maudy akan mendesaknya sampai bibi bicara, kita harus merahasiakan ini dari Maudy sampai terbukti ia tidak bersekongkol dengan papanya dan juga Anthony." Kay sangat mewaspadai Maudy, sampai sekarang ia tidak percaya padanya meskipun Maudy selalu berbuat baik di depannya. "Sayang, kamu pulang dulu ya sama opa Oma, tapi mama mau kamu berjanji!" "Berjanji apa ma?" Novia tidak mengerti apa yang di katakan Bella padanya. "Kamu harus janji, jika Tante Maudy bertanya apapun padamu tentang papa dan mama, jangan katakan apapun ya, mama mohon ya nak," Novia diam, ia masih belum mengerti apa yang dimaksud mamanya itu. "Novia, kalau misalnya Tante Maudy bertanya, dimana papa dan mama, kamu harus bilang tidak tahu, papa dan mama bekerja ada urusan, mama mohon ya nak, supaya papa bisa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony dan Nilesh bertengkar

    "Papa janji setelah papa pulang kita akan jalan-jalan keluar negeri," ucap Arland sambil mengelus rambut Novia. "Janji ya pa, kita akan jalan-jalan!" Novia mengingatkan janji itu supaya Arland tidak lupa. Novia kembali bermain game di ponsel, Arland merasa sedih saat Novia menagih janji padanya. Kay masih duduk di sofa, ia terlihat murung, Sunny tidak tahu harus bicara apa padanya. Kay melihat jam di tangannya sudah pukul 07.15, ia segera menghabiskan teh nya lalu beranjak. "Aku akan ke rumah sakit, tetaplah di rumah, jika ada sesuatu yang kau butuhkan katakan saja padaku," ucapnya lalu ia segera pergi. Sunny menutup pintu rapat-rapat setelah Kay pergi meninggalkan rumah, ia masuk kamar karena merasa sedih, ia khawatir jika suatu saat nanti Anthony menemukannya. "Ya Tuhan, jauhkan aku dari pria jahat itu, aku tidak ingin menjadi tawanannya, aku menyesal telah percaya padanya dulu," ucap Sunny sambil menangis, kalau bisa ia ingin tinggal bersama Kay supaya ia aman dari

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Menjenguk Arland ke rumah sakit

    "Kita harus waspada, pasti ada serangan yang akan dilakukan Arland pada kita, aku tidak mau itu terjadi!" Anthony pun mulai hati-hati dengan Arland dan Kay, mereka tidak mau menyepelekan kekuatan Arland, apalagi Kay selalu bisa membuat lawannya kalah. Bella masih menunggu Arland di rumah sakit, Arland perlahan-lahan mulai pulih tapi ia harus tetap mendapatkan pengobatan supaya ia segera pulih. Pagi hari sudah pukul 07.00, Murni dan suaminya mengajak Novia ke rumah sakit, tapi ia tidak memberitahu siapapun, termasuk Bi Ijah. Murni tetap memakai seragam sekolah pada Novia supaya tidak seorangpun yang curiga pada mereka. "Novia sayang, cepatlah nanti kita terlambat. "Iya Oma!" Maudy mendengar Murni memanggil Novia merasa heran kenapa tiba-tiba pagi ini ia yang mengantar Novia ke sekolah, ia pun segera menemui Murni yang masih ada di kamarnya, sedangkan Tuan Alexander ada di garasi. Tok... tok.... Maudy mengetuk pintu kamar Murni, Murni masih belum sempat membukanya karena

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay membuat Anthony takut

    Seseorang menghalangi jalan Kay saat ia terus mengejar mobil Anthony, akhirnya ia kehilangan jejak mereka. "Sial, siapa yang berani melakukan itu?" ia sama sekali tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu, ia marah, memukul setir mobil lalu berputar arah. Ia pun memutuskan untuk pergi ke rumah Sunny, rumah Sunny lumayan jauh dari jalan itu, tapi hatinya masih kacau, ia marah tapi keberuntungan masih berpihak pada Anthony. Kay pun menyetir dengan pelan, tangannya masih gemetar dan ia belum bisa meredam emosinya. Ia pun akhirnya sampai di depan rumah Sunny, ia masih berada di dalam mobil sampai tangannya berhenti gemetar. "Jika terus seperti ini, aku tidak akan masuk ke dalam," batinnya. Ia menghela nafasnya berulang-ulang lalu mencoba menetralkan emosinya, tangannya perlahan berhenti gemetar lalu ia sekali lagi menghela nafasnya. Sebelum turun ia mengirim pesan pada Arland, ia mengatakan jika saat ini berada di rumah ibunya, ia selalu berbohong jika berada di ru

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay balas dendam seorang diri

    "Apakah ada yang tahu kau datang ke sini?" tanya Arland saat Bella masih memegang tangannya. "Tidak, aku keluar rumah diam-diam, lagi pula aku keluar jam 03.00 pagi, semua orang di rumah masih tidur." Lalu Kay keluar dari kamar itu, ia mengatakan akan segera kembali. "Aku keluar sebentar, aku akan kembali segera!" Bella menangis melihat suaminya terbaring, ia menghela nafasnya karena dadanya terasa sangat sesak. "Jangan khawatir, sebentar lagi aku akan pulih, kita pasti pulang nanti!" "Jangan bicara lagi, pulihkan dirimu dulu, akan menemani mu di sini!" Bella tidak mau meninggalkan suaminya di rumah sakit meskipun Arland menyuruhnya pulang. "Pulanglah ke rumah, Novia dan yang lainnya membutuhkan mu, lagi pula kau harus mengabari ke rumah supaya tidak ada yang khawatir." "Nanti saja, ini masih jam 04.20 bibi belum bangun," ucapnya. Bella mengambil air minum lalu diberikan pada Arland. "Minum yang banyak supaya tidak dehidrasi." Arland mengembang air mineral itu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella menemui Arland dirumah sakit

    Bella menunggu hingga subuh tapi keduanya tidak ada yang meneleponnya, ia semakin khawatir, lalu ia segera turun ke bawah duduk sofa, ia selalu membawa ponselnya kemanapun. "Tidak biasanya Arland mengabaikan panggilan ku hingga beberapa kali, pasti ada yang tidak beres dengan mereka, tapi kemana aku harus mencarinya? tidak ada yang bisaa ku tanyakan," Bella termenung di bawah sendirian, kemudian ponselnya berdering, ia segera melihatnya, panggilan itu dari Arland, ia dengan antusias segera mengangkatnya. "Halo." "Bella maafkan aku, aku tidak bisa pulang karena sekarang aku dan Kay berada di rumah sakit, aku mengalami kecelakaan, tapi tidak parah, jangan khawatir, nanti aku dan Kay akan segera pulang." Jantung Bella seolah berhenti karena mendengarkan kata kecelakaan, ia tidak mampu bicara. "Bella jangan khawatir, aku dan Kay akan segera pulang, jangan katakan pada mommy, aku tidak apa-apa!" "Dimana kalian sekarang? kenapa sejak tadi tidak ada yang mengangkat teleponku?"

DMCA.com Protection Status