Laila terbaring di ranjang rumah sakit dengan tubuh yang semakin lemah. Selang infus terpasang di tangannya, sementara oksigen nasal tetap menempel di hidungnya, membantu pernapasannya yang semakin berat. Cahaya lampu rumah sakit yang putih redup membuat wajahnya tampak semakin pucat, matanya sayu, dan bibirnya kering. Rasa sakit yang mendera tubuhnya seperti tak ada habisnya. Setiap gerakan ringan membuatnya meringis. Kakinya yang lumpuh terasa semakin kaku dan dingin, sementara dadanya sesak setiap kali ia mencoba menarik napas lebih dalam. Kadang-kadang, tubuhnya menggigil tanpa alasan, seakan-akan ada sesuatu di dalam dirinya yang perlahan-lahan melemahkan seluruh sistem tubuhnya. Di sudut ruangan, Yuda baru saja selesai konsul dengan dokter, duduk dengan wajah cemas, menggenggam tangan Laila yang dingin. Ia berusaha tersenyum meskipun hatinya hancur melihat penderitaan anak angkatnya. “Laila, bertahanlah... Ayah di sini,” bisik Yuda dengan suara bergetar. Ia berusaha mati-mat
Last Updated : 2025-02-05 Read more