Home / Romansa / Dicampakkan Setelah Melahirkan / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Dicampakkan Setelah Melahirkan: Chapter 301 - Chapter 310

423 Chapters

Bab 301

Serina benar-benar menikmati kehidupannya yang kini serba mewah. Setelah bertahun-tahun hidup susah, kini ia bisa mendapatkan apa pun yang diinginkannya hanya dengan menjentikkan jarinya.Bersama Nadia, sepupu dari ayahnya yang tengah menempuh pendidikan kedokteran di semester akhir, Serina menjelajahi berbagai kota di Eropa—Paris, Milan, London, hingga Santorini setelah sebelumnya ia menjelajahi Asia. Ia seperti menang loterai. Rahes memberinya kartu hitam di mana ia bisa gunakan untuk bersenang-senang.Di Paris, mereka menghabiskan waktu di butik-butik eksklusif. Laila memborong tas dan pakaian dari merek-merek ternama. Serina sangat menikmati perhatian yang ia dapatkan dari para pegawai butik yang melayaninya dengan penuh hormat. Secara ia memperlihatkan kartu platinum yang tidak bisa digunakan oleh orang biasa. Hanya orang-orang tertentu yang memilikinya.“Akhirnya aku bisa merasakan hidup seperti seorang putri,” katanya sambil menatap pantulan dirinya dalam cermin, mengenakan gaun
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Bab 302

Sulis menarik nafas dalam saat baru saja mendengar kabar dari Alby jika ia sedang berada di rumah sakit. Ia mengirim pesan singkat padanya. Beryl dilarikan ke rumah sakit akibat jatuh dari motor sport yang dikendarainya secara ugal-ugalan.Dengan tenang, wanita itu menggapai kimono tidur yang berada di lantai. Namun tangan suaminya begitu erat memeluknya hingga membuatnya kesulitan untuk menegakkan tubuhnya.Sulis tidak berani mengatakan kabar soal Beryl pada suaminya. Ia begitu takut jika Ali malah menghukumnya dan semakin membuatnya tertekan. Ia memiliki cara tersendiri dalam mendidik putranya yang satu itu.“Aa, Neng mau ke kamar mandi,” imbuh Sulis mengusap pelan pipi suaminya yang berkeringat.Ali tidak menjawab, ia hanya bergumam dan tersenyum. “Bentar, jangan pergi dulu!”Ali semakin mengeratkan pelukannya dan mendusel di ceruk leher istrinya, membangkitkan gairah yang sudah padam tadi. Tidak hanya pengàntin baru yang sedang menikmati indahnya malam panas, namun pengàntin lama
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 303

Semalam keadaan Laila semakin memburuk hingga dilarikan ke rumah sakit ibukota. Rumah sakit sebelumnya tidak bisa menangani Laila dan memberinya surat rujukan untuk pindah ke rumah sakit di ibukota yang lebih lengkap.Napas Laila tersengal, wajahnya pucat, dan tubuhnya semakin lemah. Ia sudah pasrah dengan kondisinya, tapi hari ini rasa sakitnya lebih hebat dari biasanya. Kakinya yang lumpuh terasa dingin dan nyeri luar biasa. Bik Nur, yang selalu merawatnya, panik melihat Laila berkeringat dingin. Wanita paruh baya itu pun segera menghubungi Yuda. Pagi itu Yuda memutuskan untuk pulang terlebih dahulu ke rumah, karena ingin mengabari orang rumah jika kondisi Laila memburuk. Ia menitipkan Laila pada perawat di sana dan Bik Nur yang setia menunggunya.Menempelkan ponsel ke telinganya, Bik Nur bicara dengan dada yang sesak.[Pak Yuda, Teh Laila keadaannya makin buruk!]Yuda masih berada di dalam kendaraannya sampai mengerem mendadak akibat mendengar kabar buruk Laila. Beruntung ia tidak
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 304

Laila terbaring di ranjang rumah sakit dengan tubuh yang semakin lemah. Selang infus terpasang di tangannya, sementara oksigen nasal tetap menempel di hidungnya, membantu pernapasannya yang semakin berat. Cahaya lampu rumah sakit yang putih redup membuat wajahnya tampak semakin pucat, matanya sayu, dan bibirnya kering. Rasa sakit yang mendera tubuhnya seperti tak ada habisnya. Setiap gerakan ringan membuatnya meringis. Kakinya yang lumpuh terasa semakin kaku dan dingin, sementara dadanya sesak setiap kali ia mencoba menarik napas lebih dalam. Kadang-kadang, tubuhnya menggigil tanpa alasan, seakan-akan ada sesuatu di dalam dirinya yang perlahan-lahan melemahkan seluruh sistem tubuhnya. Di sudut ruangan, Yuda baru saja selesai konsul dengan dokter, duduk dengan wajah cemas, menggenggam tangan Laila yang dingin. Ia berusaha tersenyum meskipun hatinya hancur melihat penderitaan anak angkatnya. “Laila, bertahanlah... Ayah di sini,” bisik Yuda dengan suara bergetar. Ia berusaha mati-mat
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 305

Rahes menatap laporan di tangannya dengan rahang mengeras. Tangannya yang kuat mengepal, menahan gejolak emosi yang meluap-luap di dalam dadanya. Kepalanya seakan meledak detik itu juga!“Putriku meninggal?” gumamnya, nyaris tak percaya. Ia melayangkan tatapan tajam pada detektif swasta yang disewanya.Detektif di hadapannya mengangguk dengan raut serius. "Ya, Pak Rahes. Berdasarkan data yang kami temukan, Nyonya Melani dan Putri satu-satunya mengalami kecelakaan mobil beberapa tahun silam. Tidak ada yang selamat. Mobil itu masuk ke jurang dan meledak."Rahes membanting laporan itu ke meja. “Omong kosong!” suaranya menggema di ruangan. “Aku tidak percaya begitu saja dengan laporan ini. Pasti ini keliru!”Rahes sosok pria yang cerdas, bukan pria yang mudah dibodohi. Ia selalu memegang prinsip bahwa kebenaran harus diuji dengan berbagai cara. Maka, tanpa membuang waktu, ia segera menghubungi detektif lain yang sebelumnya sudah ia pekerjakan secara diam-diam. “Aku ingin laporan terbaru
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 306

Jeena merasa dunianya berubah terlalu cepat dan ia sedikit risau, takut tidak bisa mengimbanginya. Ia sedikit menyesal mengapa tidak menikah lebih awal dengan suaminya. Manggala adalah suami yang perhatian. Ia sangat bersyukur.Awalnya, ia begitu takut jika setelah menikah Manggala akan berubah menjadi suami kebanyakan yang bersikap otoriter dan posesif pada istrinya. Namun nyatanya, perkataannya bisa dipegang sama seperti sebelum menikah. Pemuda itu benar-benar bersikap dewasa dan bijaksana.Manggala tidak membatasi kegiatan Jeena. Jeena masih bisa melanjutkan kuliahnya namun ia akan ikut di sana untuk beberapa bulan pertama. Ia masih ingin menikmati indahnya sebagai pengàntin baru. Pagi itu Jeena hanya duduk di ruang makan menunggu Manggala menyiapkan sarapan untuknya. Mereka kini tinggal di rumah Ana sebelum mereka memutuskan untuk pergi ke Manhattan. Semua orang sudah sarapan dan beraktifitas. Kecuali pengàntin baru yang baru saja keluar dari kamar mereka dalam kondisi yang cerah
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 307

Melati menatap suaminya dengan tajam. Baru saja ia menyimak curhatan suaminya di mana Yuda ingin meminjam uang padanya namun Aldino tidak memberikannya pinjaman hanya karena Yuda tidak mengatakan apa masalah yang dihadapinya.“Mas, kenapa kamu gak kasih pinjamannya? Pak Yuda sahabatmu. Kalau dia sampai meminjam uang, berarti dia benar-benar butuh! Dia tidak perlu menyebutkan alasannya. Mungkin dia memang sangat terdesak.”Putri Melati memperingati suaminya. Ia tak habis pikir dengan pemikiran suaminya yang tak bisa membaca situasi. Mungkin ada alasan tertentu Yuda merahasiakannya. Mentang-mentang Aldino tidak pernah merasakan kesulitan finansial dalam hidupnya karena ia terbiasa hidup enak.Aldino meletakkan cangkir tehnya dengan kasar di meja. “Sayang, bukannya nggak mau bantu. Tapi Yuda bukan tipe orang yang mudah meminta bantuan, apalagi soal uang. Ada sesuatu yang dia sembunyikan. Mas hanya ingin tahu dulu untuk apa uang itu. Tentu saja, Mas akan membantunya! Mas sedang menunggu di
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 308

Putri Melati berdiri di depan ruang rawat inap dengan perasaan campur aduk. Matanya menangkap sosok Yuda yang sedang berbicara dengan dokter, wajahnya penuh ketegangan. Ia juga mengikuti Yuda hingga pria itu berada di bagian administrasi pembayaran, menyerahkan sejumlah uang. Namun dari raut wajahnya, jelas terlihat bahwa uang itu tidak cukup. Tak lama kemudian, ia mendengar bagian keuangan itu menjelaskan rincian biaya rumah sakit yang harus dibayar olehnya. “Maaf, Pak, biaya perawatan di sini memang segini. Tidak bisa kurang. Ini termasuk yang paling murah. Coba, Bapak bandingkan dengan rumah sakit lain! Biaya rawat inap lebih mahal.”Bagian administrasi itu mencoba memberi pengertian pada Yuda. Yuda bermaksud meminta keringanan rumah sakit namun bagian administrasi tidak memiliki wewenang dalam menentukan kisaran biaya rumah sakit.Yuda terlihat menarik nafas dalam. Uang sepuluh juta yang diserahkan padanya itu adalah uang terakhir di dalam dompetnya untuk biaya rawat inap.“Pak Yu
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 309

Setelah pesta pernikahan yang megah dan meninggalkan Beryl yang sudah mulai membaik, Manggala dan Jeena akhirnya bisa bernapas lega. Mereka memutuskan melakukan honeymoon yang tertunda.Setelah menempuh perjalanan udara, akhirnya mereka tiba di pulau Dewata menjelang senja, saat langit berwarna jingga keemasan. Jeena tersenyum kagum saat melihat villa mewah yang berdiri congak di tepi pantai yang telah disiapkan Manggala untuk bulan madu mereka. Villa itu memiliki kolam renang pribadi dan pemandangan langsung ke arah laut dan tentunya bersifat private karena hanya ada mereka berdua yang akan menghuni villa tersebut selain seorang pegawai villa, wanita renta yang mengurus villa tersebut.Begitu masuk ke dalam vila, Jeena langsung melepas sepatunya dan berjalan dengan kaki telanjang ke balkon, membiarkan angin pantai menyapu wajahnya. “Indah sekali,” bisiknya tak bisa menyembunyikan perasaan kekagumannya pada landskap yang begitu indah di hadapannya. Manggala mendekat dan memeluknya
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 310

“Ada masalah?”Ali bertanya pada putranya saat mereka sudah selesai menyantap hidangan sarapan pagi. Pria berhidung bangir itu menaruh sendok dan garpu, menatap putranya dengan tenang. Tidak mudah menjadi seorang CEO, Beryl masih harus banyak belajar. Ali mendengar jika Beryl saat ini tengah mengalami masalah di kantor. Beberapa kliennya telah berpindah haluan dan membatalkan kerjasama dengan perusahaan Basalamah Group tanpa alasan yang jelas.Ali berpikir karena patah hati membuat Beryl menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Namun ternyata setelah mendengar dari orang kantor, ada pengusaha yang terang-terangan mengambil klien mereka. Ia adalah Rahes Pramudya.Beryl meneguk air minum sebelum menjawab sang ayah. “Aku masih bisa menghandlenya,” katanya dengan singkat.Beryl pun berdiri dan berpamitan meninggalkan ke dua orang tuanya dan Alby yang masih menyantap nasi goreng.“Aku duluan,”Ali dan Sulis saling pandang penuh arti. “Sayang, Beryl sudah mulai move on, bagusl
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
43
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status