Laila terjatuh dari kursi rodanya, dan tubuhnya menghantam tanah dengan keras. Dadanya langsung terasa sesak, napasnya tersengal. Panik mulai menyerangnya, kepalanya berdenyut, dan tubuhnya gemetar. Ia menggapai-gapai udara, hingga mencengkram tanah, mencari pegangan, tapi tak lama kemudian pertolongan tiba, dua lengan kuat mengangkatnya dengan sigap. Laila hampir berteriak, tetapi tubuhnya terlalu lemah. Saat matanya terbuka, ia melihat wajah pemuda tampan itu. Beryl!Mengapa pria itu selalu menjadi penyelamatnya? Apakah ia memang pria yang kelak akan menjadi jodohnya?Pria itu menatapnya dengan rahang mengeras, matanya penuh ketegangan dan kekhawatiran. Laila terpaku, tubuhnya masih bergetar dalam dekapannya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi napasnya semakin berat. Dadanya seperti diremat tangan yang tak kasat mata. Dalam kepanikannya, ia mulai meronta, ingin turun dari pangkuan pria itu.“Dek, tenanglah! Tarik napas pelan-pelan.”Suara Beryl dalam dan tegas, tetapi lembut. Ia
Last Updated : 2025-02-12 Read more