Hari demi hari berlalu, dan Laila semakin merasakan betapa beratnya perjuangan untuk kembali berjalan. Setiap pagi, ia memulai rutinitasnya dengan latihan fisik yang direkomendasikan oleh terapisnya. Namun, meskipun telah mengerahkan segala tenaga, kemajuannya terasa seperti langkah siput—lambat dan nyaris tak berarti. Rasa sakit menyengat di setiap sendi, kelelahan menggerogoti tubuhnya, tetapi yang lebih menyiksa adalah perasaan tidak berdaya yang mulai merayap ke dalam jiwanya.Setiap kali ia mencoba menggerakan kakinya dan gagal, rasa frustrasi semakin menguasai dirinya. Ia mulai meragukan kemampuannya sendiri, bertanya-tanya apakah semua ini sia-sia. Suatu sore yang dingin dan suram, setelah sesi terapi yang melelahkan, Laila duduk diam di kursi rodanya, menatap ke luar jendela. Hujan turun deras, menciptakan simfoni kesedihan yang seakan menggema dalam hatinya. Air mata menggenang di pelupuk matanya, lalu jatuh perlahan, bercampur dengan keputusasaan yang semakin dalam. Ia mera
Last Updated : 2025-02-08 Read more