Share

Bab 318

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-09 21:57:41
Angin sore berembus lembut di halaman rumah sederhana itu. Matahari mulai condong ke barat, memberikan cahaya keemasan yang menyelimuti pemandangan. Di bawah cahaya itu, Beryl duduk berlutut di depan Laila. Wajahnya tegar, namun matanya menyimpan duka yang dalam.

Mendengar Laila memanggilnya dengan sebutan kakak, rasanya jantungnya diremas sembilu. Sial, ia baru sàdar ternyata gadis yang selama ini ia cari ternyata berada dekat dengannya. Mengapa ia baru sàdar akan hal itu?

Beryl memang tidak bisa melihat wajah Laila di balik cadarnya sehingga pantas saja ia tidak bisa melihatnya. Namun saat ini, Laila tidak mengenakan cadarnya karena untuk bernafas saja ia kesulitan. Akan ada saatnya, ia mendadak sesak nafas dan membutuhkan oksigen agar bisa bernafas dengan lega.

Beryl, CEO yang selama ini dikenal dingin dan tak berperasaan, kini bergetar. Hatinya mencelos saat melihat Laila yang dulu ceria kini tampak begitu rapuh. Selang oksigen yang terpasang di hidung gadis itu membuatnya semaki
Piemar

Happy reading🤍🤍 Kakak posesif vs Ayah Galak nih

| 8
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 319

    Suasana tegang memenuhi ruangan. Beryl duduk di atas sofa dengan bersilang tangan di dada, sementara itu Yuda berjalan mondar-mandir dengan ekspresi frustrasi. Ia tidak suka kedatangannya menemui Laila.Dan, ia tidak menyangka jika Beryl nekad, datang ke sana demi Laila. Semoga saja ia bisa menyimpan rahasia tentang Laila. Jangan sampai orang Rahes mengetahuinya!Kini mereka bersitegang, membahas masalah pengobatan Laila. Beryl baru tahu, selain Laila mengidap autoimun yang cukup serius, ia pernah mengalami kecelakaan—yang menyebabkannya lumpuh. Kabar buruk itu mengguncang batinnya. “Aku tidak mengerti kenapa kamu tetap bersikeras, Pak Yuda,” kata Beryl tajam. “Laila harus mendapatkan pengobatan terbaik. Aku bisa membawanya ke luar negeri. Ada rumah sakit spesialis di Jerman, atau bahkan Amerika. Apa kamu tidak peduli?” Yuda menarik napas panjang sebelum menjawab. “Ini bukan soal aku peduli atau tidak. Ini soal kondisi Laila. Dokter sudah bilang, kemungkinan pemulihannya kecil. Meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 320

    Jeena dan Manggala baru saja kembali dari bulan madu mereka di Pulau Dewata saat larut malam. Penghuni rumah sudah tidur. Oleh karena itu, mereka tidak berniat membangunkannya. Padahal, Jeena sangat merindukan putranya dan ingin tidur bersama dengannya. Pasti, Sagara tidur bersama ibunya. Ia juga tidak berniat membangunkan ibunya.Dengan wajah cerah dan perasaan penuh cinta, keduanya memasuki rumah yang sudah gelap lampunya. “Kembali ke realitas,” Manggala menghela napas, meletakkan koper di sudut ruang tamu–yang langsung diambil oleh ART di sana. Bergegas, ART itu membawa koper itu ke dalam kamar Jeena.Jeena tersenyum menatap suaminya. “Kenapa memang dengan realitas?”Ke dua tangan mereka bertaut sembari berjalan menuju kamar. Manggala membukakan pintu untuk istrinya lalu menutupnya kembali setelah ART menaruh koper mereka di dalam.Manggala mendekat dan meraih pinggang istrinya dengan mesra. “Ya realitas. Mas harus kerja cari uang dan Jeena harus kuliah.”Sebetulnya, Manggala masih

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 321

    “HAHAHAHAHA!” Ana tertawa terbahak-bahak, membuat Jeena dan Manggala semakin bingung. “M-Mi?” Jeena mengerutkan kening. “Kenapa ketawa?”Bukankah seharusnya ibunya marah? Ana menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. “Astaga, kalian berdua ini panik seperti anak SMA baru pertama kali jatuh cinta! Baru juga kemungkinan doang, sudah heboh kayak mau perang dunia ke tiga!” Jeena menggaruk kepalanya. “Jadi, Mami nggak marah?” Ana menggeleng pelan. “Kenapa harus marah? Mami malah senang kalau punya cucu lagi. Rumah makin rame dong. Siapa tahu kali ini kembar.” Jeena langsung mengerang. “Mami!” “Tapi tenang,” lanjut Ana sambil terkekeh. “Kalau memang kalian belum siap, ya tinggal hati-hati ke depannya. Tapi kalau ternyata sudah keburu hamil… ya sudah, rezeki itu namanya.” Ana menatap Manggala yang mengepalkan ke dua tangannya sebagai bentuk selebrasi tanpa sepengetahuan Jeena.Saat ibunya beranjak pergi, ia menepuk bahu Manggala dan berbisik pelan, “Siap-siap aja, Gala. Kalau J

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 323

    Sore itu sepulang kerja, Beryl duduk di ruang tamu, berhadapan dengan ibunya, Sulis. Di tangannya, ada sebuah cincin sederhana yang sudah ia siapkan untuk Laila. Ia menatap ibunya dengan sorot mata penuh tekad. Namun sebelum ia mengemukakan keinginannya, ia membahas masalah kantor.“Mom, apa yang Mommy lakukan pada Rahes Pramudya? Mommy gak menganiayanya ‘kan?”Beryl menatap ibunya dengan tatapan curiga. Bagaimana bisa, setelah ibunya menemui Rahes, satu per satu klien Basalamah Group menghubungi dan meminta maaf padanya. Bahkan mereka datang ke kantor sembari membawa hadiah.Sulis mendesah pelan. “Mommy belum menganiyanya tapi … hampir! Tapi, dia cukup kooperatif. Sedikit ancaman sudah berhasil membuatnya ketakutan.”Beryl menatap ibunya dengan penuh kagum. “Mom, makasih ya! Maaf akhir-akhir ini aku justru tidak fokus, karena aku masih kepikiran Laila–gadis kecilku.”Sulis mengulum senyum. Beryl sudah menceritakan tentang kisah pertemuannya dengan Laila pada ibunya.Beryl menatap seb

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 323

    Langit sore berwarna jingga ketika Rosa melangkah keluar dari rumah Ana dengan langkah gontai. Di tangannya, sebuah amplop berisi gaji terakhirnya, sesuatu yang harusnya berarti, tapi terasa begitu hampa di genggamannya. “Saya tidak bisa lagi mempekerjakanmu untuk sementara waktu, Rosa," suara Ana masih terngiang di telinganya. “Jeena sudah menikah dan tidak butuh pengawal, dan saya pun sekarang hanya fokus mengasuh Sagara.”Rosa tahu Ana tidak bermaksud memecatnya. Tapi kenyataan itu tetap menyakitinya. Ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Ayahnya masih sakit, dan ia masih harus berjuang demi biaya pengobatannya. Namun, ia juga sadar, keberadaannya tidak lagi diperlukan saat ini. Dengan berat hati, Rosa mulai melangkah pergi. Namun, langkahnya terhenti ketika matanya menangkap sosok yang familiar di beranda rumah—Pasha. Pasha, pria yang selama ini hanya bisa ia kagumi dalam diam. Rosa terdiam di balik pilar, tidak ingin mengganggu percakapan pria itu dengan seorang gadis yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 1

    “Hari ini aku ceraikan kau, Embun. Mulai saat ini, kau bukan istriku lagi.” Danar Yudistira berkata pada Embun Ganita-istrinya yang sudah dinikahinya setahun yang lalu. Nada suaranya terdengar serius.Seketika rahang Embun pun jatuh mendengar ucapan talak dari suaminya. Beberapa kali matanya mengerjap karena tak percaya dengan apa yang didengarnya baru saja.Lelucon macam apa ini?Ia baru saja melahirkan seorang bayi tampan untuk pria dewasa di depannya. Bahkan, Danar saat ini tengah menggendong anak mereka. Bukankah seharusnya Embun mendapatkan pelukan hangat dan ucapan selamat karena telah bersusah payah melahirkan bayi mungil itu secara normal? Namun lihatlah apa yang diperolehnya?"Ap--" Baru saja Embun menggerakan bibirnya untuk mempertanyakan ucapan suaminya, masuklah seorang wanita cantik dan seksi ke dalam ruangannya. Wanita cantik berambut panjang itu berjalan mendekati Danar lalu merangkul pinggangnya dengan sangat mesra seraya ikut menatap bayinya. Sontak, Embun terlonj

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 2

    "Aaa..."Embun terbangun saat merasakan cipratan air mengenai wajahnya. Ia merasa tersentak lalu membelakan mata almondnya dengan penuh keterkejutan. Tangannya buru-buru mengusap air dingin yang membasahi wajahnya. Sepasang mata tajam langsung menyambut Embun. Seketika perempuan muda itu langsung menggerakan bibirnya, ingin menanyakan soal perjanjian yang dibuat antara ayahnya dan suaminya. Atau, mungkin wanita pesolek yang berdiri di hadapannya itu ikut terlibat di dalamnya! Sembari mencengkram sprei dan berusaha menegakkan tubuhnya, Embun langsung membuka mulutnya. “Tante, perjanjian apa yang dilakukan Ayah dengan Tuan Danar?”Suara Embun bergetar hebat. Sebetulnya sudah jelas Embun membaca surat kontrak yang dibawa suaminya. Hanya saja, ia tak terima karena merasa tidak pernah membuat kesepakatan apapun dengan Danar.Embun menyukai Danar dan jatuh hati pada pandangan pertama. Ketika Danar melamarnya di depan sang ayah, ia langsung menerimanya dengan penuh sukacita. Indira-ibu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 3

    Menaiki angkutan umum, Embun pergi ke sebuah villa sederhana dekat hutan pinus yang ia tinggali saat menjalani pernikahan dengan Danar Yudistira.Setelah dipersunting oleh Danar, Embun langsung diboyong oleh pria itu untuk menempati villa yang sepi dan sunyi itu. Letak villa itu jauh dari pemukiman warga. Di sana Embun tinggal dengan seorang asisten rumah tangga dan seorang security. Namun villa itu kini kosong!Usai ijab qabul, Danar hanya menginap semalam untuk melakukan ritual malam pertama dengan Embun. Keesokan harinya Danar pergi keluar kota karena harus bekerja. Perusahaan miliknya berada di luar kota. Semenjak menikahi Embun, hanya dalam hitungan jari, Danar pulang ke villa itu. Lagi, ia hanya datang untuk meminta haknya sebagai suami dan mengecek kehamilan Embun. Embun yang lugu tidak pernah menaruh curiga pada Danar. Air mata Embun kini tak terbendung ketika mengingat keping demi keping kenangan yang dilewatinya bersama Danar. Pantas saja, Danar hanya bersikap seperlunya p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 323

    Langit sore berwarna jingga ketika Rosa melangkah keluar dari rumah Ana dengan langkah gontai. Di tangannya, sebuah amplop berisi gaji terakhirnya, sesuatu yang harusnya berarti, tapi terasa begitu hampa di genggamannya. “Saya tidak bisa lagi mempekerjakanmu untuk sementara waktu, Rosa," suara Ana masih terngiang di telinganya. “Jeena sudah menikah dan tidak butuh pengawal, dan saya pun sekarang hanya fokus mengasuh Sagara.”Rosa tahu Ana tidak bermaksud memecatnya. Tapi kenyataan itu tetap menyakitinya. Ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Ayahnya masih sakit, dan ia masih harus berjuang demi biaya pengobatannya. Namun, ia juga sadar, keberadaannya tidak lagi diperlukan saat ini. Dengan berat hati, Rosa mulai melangkah pergi. Namun, langkahnya terhenti ketika matanya menangkap sosok yang familiar di beranda rumah—Pasha. Pasha, pria yang selama ini hanya bisa ia kagumi dalam diam. Rosa terdiam di balik pilar, tidak ingin mengganggu percakapan pria itu dengan seorang gadis yang

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 323

    Sore itu sepulang kerja, Beryl duduk di ruang tamu, berhadapan dengan ibunya, Sulis. Di tangannya, ada sebuah cincin sederhana yang sudah ia siapkan untuk Laila. Ia menatap ibunya dengan sorot mata penuh tekad. Namun sebelum ia mengemukakan keinginannya, ia membahas masalah kantor.“Mom, apa yang Mommy lakukan pada Rahes Pramudya? Mommy gak menganiayanya ‘kan?”Beryl menatap ibunya dengan tatapan curiga. Bagaimana bisa, setelah ibunya menemui Rahes, satu per satu klien Basalamah Group menghubungi dan meminta maaf padanya. Bahkan mereka datang ke kantor sembari membawa hadiah.Sulis mendesah pelan. “Mommy belum menganiyanya tapi … hampir! Tapi, dia cukup kooperatif. Sedikit ancaman sudah berhasil membuatnya ketakutan.”Beryl menatap ibunya dengan penuh kagum. “Mom, makasih ya! Maaf akhir-akhir ini aku justru tidak fokus, karena aku masih kepikiran Laila–gadis kecilku.”Sulis mengulum senyum. Beryl sudah menceritakan tentang kisah pertemuannya dengan Laila pada ibunya.Beryl menatap seb

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 321

    “HAHAHAHAHA!” Ana tertawa terbahak-bahak, membuat Jeena dan Manggala semakin bingung. “M-Mi?” Jeena mengerutkan kening. “Kenapa ketawa?”Bukankah seharusnya ibunya marah? Ana menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. “Astaga, kalian berdua ini panik seperti anak SMA baru pertama kali jatuh cinta! Baru juga kemungkinan doang, sudah heboh kayak mau perang dunia ke tiga!” Jeena menggaruk kepalanya. “Jadi, Mami nggak marah?” Ana menggeleng pelan. “Kenapa harus marah? Mami malah senang kalau punya cucu lagi. Rumah makin rame dong. Siapa tahu kali ini kembar.” Jeena langsung mengerang. “Mami!” “Tapi tenang,” lanjut Ana sambil terkekeh. “Kalau memang kalian belum siap, ya tinggal hati-hati ke depannya. Tapi kalau ternyata sudah keburu hamil… ya sudah, rezeki itu namanya.” Ana menatap Manggala yang mengepalkan ke dua tangannya sebagai bentuk selebrasi tanpa sepengetahuan Jeena.Saat ibunya beranjak pergi, ia menepuk bahu Manggala dan berbisik pelan, “Siap-siap aja, Gala. Kalau J

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 320

    Jeena dan Manggala baru saja kembali dari bulan madu mereka di Pulau Dewata saat larut malam. Penghuni rumah sudah tidur. Oleh karena itu, mereka tidak berniat membangunkannya. Padahal, Jeena sangat merindukan putranya dan ingin tidur bersama dengannya. Pasti, Sagara tidur bersama ibunya. Ia juga tidak berniat membangunkan ibunya.Dengan wajah cerah dan perasaan penuh cinta, keduanya memasuki rumah yang sudah gelap lampunya. “Kembali ke realitas,” Manggala menghela napas, meletakkan koper di sudut ruang tamu–yang langsung diambil oleh ART di sana. Bergegas, ART itu membawa koper itu ke dalam kamar Jeena.Jeena tersenyum menatap suaminya. “Kenapa memang dengan realitas?”Ke dua tangan mereka bertaut sembari berjalan menuju kamar. Manggala membukakan pintu untuk istrinya lalu menutupnya kembali setelah ART menaruh koper mereka di dalam.Manggala mendekat dan meraih pinggang istrinya dengan mesra. “Ya realitas. Mas harus kerja cari uang dan Jeena harus kuliah.”Sebetulnya, Manggala masih

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 319

    Suasana tegang memenuhi ruangan. Beryl duduk di atas sofa dengan bersilang tangan di dada, sementara itu Yuda berjalan mondar-mandir dengan ekspresi frustrasi. Ia tidak suka kedatangannya menemui Laila.Dan, ia tidak menyangka jika Beryl nekad, datang ke sana demi Laila. Semoga saja ia bisa menyimpan rahasia tentang Laila. Jangan sampai orang Rahes mengetahuinya!Kini mereka bersitegang, membahas masalah pengobatan Laila. Beryl baru tahu, selain Laila mengidap autoimun yang cukup serius, ia pernah mengalami kecelakaan—yang menyebabkannya lumpuh. Kabar buruk itu mengguncang batinnya. “Aku tidak mengerti kenapa kamu tetap bersikeras, Pak Yuda,” kata Beryl tajam. “Laila harus mendapatkan pengobatan terbaik. Aku bisa membawanya ke luar negeri. Ada rumah sakit spesialis di Jerman, atau bahkan Amerika. Apa kamu tidak peduli?” Yuda menarik napas panjang sebelum menjawab. “Ini bukan soal aku peduli atau tidak. Ini soal kondisi Laila. Dokter sudah bilang, kemungkinan pemulihannya kecil. Meng

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 318

    Angin sore berembus lembut di halaman rumah sederhana itu. Matahari mulai condong ke barat, memberikan cahaya keemasan yang menyelimuti pemandangan. Di bawah cahaya itu, Beryl duduk berlutut di depan Laila. Wajahnya tegar, namun matanya menyimpan duka yang dalam. Mendengar Laila memanggilnya dengan sebutan kakak, rasanya jantungnya diremas sembilu. Sial, ia baru sàdar ternyata gadis yang selama ini ia cari ternyata berada dekat dengannya. Mengapa ia baru sàdar akan hal itu?Beryl memang tidak bisa melihat wajah Laila di balik cadarnya sehingga pantas saja ia tidak bisa melihatnya. Namun saat ini, Laila tidak mengenakan cadarnya karena untuk bernafas saja ia kesulitan. Akan ada saatnya, ia mendadak sesak nafas dan membutuhkan oksigen agar bisa bernafas dengan lega.Beryl, CEO yang selama ini dikenal dingin dan tak berperasaan, kini bergetar. Hatinya mencelos saat melihat Laila yang dulu ceria kini tampak begitu rapuh. Selang oksigen yang terpasang di hidung gadis itu membuatnya semaki

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 317

    Rahes menundukkan kepala. “Aku tidak akan membela diri. Aku akui, aku yang menyebabkan perusahaan Basalamah kehilangan tender. Aku ingin memberi pelajaran pada mereka karena… karena aku percaya Angel telah diperlakukan tidak adil. Tapi aku sadar sekarang, aku telah bertindak gegabah.”Sulis menatapnya penuh selidik. “Serina ya,"Rahes menghela nafas panjang. “Serina is Angel! Putriku yang hilang dari mantan istriku, Laura. Dia membuatku percaya bahwa keluarga Basalamah telah mengusirnya dan meremehkannya. Aku terbawa emosi. Aku ingin melindungi putriku.”Sulis mendengus, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Dan sekarang kau sadar bahwa semua itu bohong?”Sulis menggelengkan kepalanya beberapa kali. Namun ia terlihat lebih santai saat ini.Rahes tersenyum miris. “Aku tak tahu apakah semua yang dia katakan itu bohong… atau hanya setengah kebenaran. Yang aku tahu, aku telah berbuat kesalahan besar dalam dunia bisnis. Kau tahu, selama ini reputasiku dalam dunia bisnis baik,”Sulis menatap

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 316

    “Tadi bilang siapa?” Rahes bertanya pada Serina. Ia tidak salah dengar. Barusaja Serina menyebut nama Laila.Serina langsung berpikir cepat. “Laila? Ayah kenapa si nyebut nama itu terus? Temanku namanya Lila! Bukan Laila!”Rahes diam. “Ayah mendengar nama Laila, kakakmu,”Rahes menghela nafas berat. Mengapa sulit sekali menemukan Laila? Seperti ada seseorang yang berusaha menyembunyikan putrinya itu darinya.Serina berkomentar dan berpura-pura simpatik. “Ayah, memang belum pernah bertemu Laila itu dari bayi sepertiku?”Rahes pun duduk di samping Serina, ia senang ketika Serina antusias ingin mendengar cerita tentang putrinya yang satu lagi.“Angel, Ayah dulu memang playboy, selalu bersenang-senang dengan wanita. Itu adalah kesalahan terbesar ayah! Terutama kesalahan fatal Ayah pada ibumu. Setelah menikah, Ayah masih belum bisa membuang kebiasaan Ayah untuk mempermainkan wanita. Sebetulnya, Ayah dan Ibu dijodohkan dulu sama keluarga. Kau tahu, Ayah memang tidak ada niatan untuk menikah

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 315

    Hari demi hari berlalu, dan Laila semakin merasakan betapa beratnya perjuangan untuk kembali berjalan. Setiap pagi, ia memulai rutinitasnya dengan latihan fisik yang direkomendasikan oleh terapisnya. Namun, meskipun telah mengerahkan segala tenaga, kemajuannya terasa seperti langkah siput—lambat dan nyaris tak berarti. Rasa sakit menyengat di setiap sendi, kelelahan menggerogoti tubuhnya, tetapi yang lebih menyiksa adalah perasaan tidak berdaya yang mulai merayap ke dalam jiwanya.Setiap kali ia mencoba menggerakan kakinya dan gagal, rasa frustrasi semakin menguasai dirinya. Ia mulai meragukan kemampuannya sendiri, bertanya-tanya apakah semua ini sia-sia. Suatu sore yang dingin dan suram, setelah sesi terapi yang melelahkan, Laila duduk diam di kursi rodanya, menatap ke luar jendela. Hujan turun deras, menciptakan simfoni kesedihan yang seakan menggema dalam hatinya. Air mata menggenang di pelupuk matanya, lalu jatuh perlahan, bercampur dengan keputusasaan yang semakin dalam. Ia mera

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status