Share

Bab 304

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-05 22:40:52
Laila terbaring di ranjang rumah sakit dengan tubuh yang semakin lemah. Selang infus terpasang di tangannya, sementara oksigen nasal tetap menempel di hidungnya, membantu pernapasannya yang semakin berat. Cahaya lampu rumah sakit yang putih redup membuat wajahnya tampak semakin pucat, matanya sayu, dan bibirnya kering.

Rasa sakit yang mendera tubuhnya seperti tak ada habisnya. Setiap gerakan ringan membuatnya meringis. Kakinya yang lumpuh terasa semakin kaku dan dingin, sementara dadanya sesak setiap kali ia mencoba menarik napas lebih dalam. Kadang-kadang, tubuhnya menggigil tanpa alasan, seakan-akan ada sesuatu di dalam dirinya yang perlahan-lahan melemahkan seluruh sistem tubuhnya.

Di sudut ruangan, Yuda baru saja selesai konsul dengan dokter, duduk dengan wajah cemas, menggenggam tangan Laila yang dingin. Ia berusaha tersenyum meskipun hatinya hancur melihat penderitaan anak angkatnya.

“Laila, bertahanlah... Ayah di sini,” bisik Yuda dengan suara bergetar. Ia berusaha mati-mat
Piemar

Happy reading Goodreaders🔥

| 9
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 305

    Rahes menatap laporan di tangannya dengan rahang mengeras. Tangannya yang kuat mengepal, menahan gejolak emosi yang meluap-luap di dalam dadanya. Kepalanya seakan meledak detik itu juga!“Putriku meninggal?” gumamnya, nyaris tak percaya. Ia melayangkan tatapan tajam pada detektif swasta yang disewanya.Detektif di hadapannya mengangguk dengan raut serius. "Ya, Pak Rahes. Berdasarkan data yang kami temukan, Nyonya Melani dan Putri satu-satunya mengalami kecelakaan mobil beberapa tahun silam. Tidak ada yang selamat. Mobil itu masuk ke jurang dan meledak."Rahes membanting laporan itu ke meja. “Omong kosong!” suaranya menggema di ruangan. “Aku tidak percaya begitu saja dengan laporan ini. Pasti ini keliru!”Rahes sosok pria yang cerdas, bukan pria yang mudah dibodohi. Ia selalu memegang prinsip bahwa kebenaran harus diuji dengan berbagai cara. Maka, tanpa membuang waktu, ia segera menghubungi detektif lain yang sebelumnya sudah ia pekerjakan secara diam-diam. “Aku ingin laporan terbaru

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 306

    Jeena merasa dunianya berubah terlalu cepat dan ia sedikit risau, takut tidak bisa mengimbanginya. Ia sedikit menyesal mengapa tidak menikah lebih awal dengan suaminya. Manggala adalah suami yang perhatian. Ia sangat bersyukur.Awalnya, ia begitu takut jika setelah menikah Manggala akan berubah menjadi suami kebanyakan yang bersikap otoriter dan posesif pada istrinya. Namun nyatanya, perkataannya bisa dipegang sama seperti sebelum menikah. Pemuda itu benar-benar bersikap dewasa dan bijaksana.Manggala tidak membatasi kegiatan Jeena. Jeena masih bisa melanjutkan kuliahnya namun ia akan ikut di sana untuk beberapa bulan pertama. Ia masih ingin menikmati indahnya sebagai pengàntin baru. Pagi itu Jeena hanya duduk di ruang makan menunggu Manggala menyiapkan sarapan untuknya. Mereka kini tinggal di rumah Ana sebelum mereka memutuskan untuk pergi ke Manhattan. Semua orang sudah sarapan dan beraktifitas. Kecuali pengàntin baru yang baru saja keluar dari kamar mereka dalam kondisi yang cerah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 307

    Melati menatap suaminya dengan tajam. Baru saja ia menyimak curhatan suaminya di mana Yuda ingin meminjam uang padanya namun Aldino tidak memberikannya pinjaman hanya karena Yuda tidak mengatakan apa masalah yang dihadapinya.“Mas, kenapa kamu gak kasih pinjamannya? Pak Yuda sahabatmu. Kalau dia sampai meminjam uang, berarti dia benar-benar butuh! Dia tidak perlu menyebutkan alasannya. Mungkin dia memang sangat terdesak.”Putri Melati memperingati suaminya. Ia tak habis pikir dengan pemikiran suaminya yang tak bisa membaca situasi. Mungkin ada alasan tertentu Yuda merahasiakannya. Mentang-mentang Aldino tidak pernah merasakan kesulitan finansial dalam hidupnya karena ia terbiasa hidup enak.Aldino meletakkan cangkir tehnya dengan kasar di meja. “Sayang, bukannya nggak mau bantu. Tapi Yuda bukan tipe orang yang mudah meminta bantuan, apalagi soal uang. Ada sesuatu yang dia sembunyikan. Mas hanya ingin tahu dulu untuk apa uang itu. Tentu saja, Mas akan membantunya! Mas sedang menunggu di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 308

    Putri Melati berdiri di depan ruang rawat inap dengan perasaan campur aduk. Matanya menangkap sosok Yuda yang sedang berbicara dengan dokter, wajahnya penuh ketegangan. Ia juga mengikuti Yuda hingga pria itu berada di bagian administrasi pembayaran, menyerahkan sejumlah uang. Namun dari raut wajahnya, jelas terlihat bahwa uang itu tidak cukup. Tak lama kemudian, ia mendengar bagian keuangan itu menjelaskan rincian biaya rumah sakit yang harus dibayar olehnya. “Maaf, Pak, biaya perawatan di sini memang segini. Tidak bisa kurang. Ini termasuk yang paling murah. Coba, Bapak bandingkan dengan rumah sakit lain! Biaya rawat inap lebih mahal.”Bagian administrasi itu mencoba memberi pengertian pada Yuda. Yuda bermaksud meminta keringanan rumah sakit namun bagian administrasi tidak memiliki wewenang dalam menentukan kisaran biaya rumah sakit.Yuda terlihat menarik nafas dalam. Uang sepuluh juta yang diserahkan padanya itu adalah uang terakhir di dalam dompetnya untuk biaya rawat inap.“Pak Yu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 309

    Setelah pesta pernikahan yang megah dan meninggalkan Beryl yang sudah mulai membaik, Manggala dan Jeena akhirnya bisa bernapas lega. Mereka memutuskan melakukan honeymoon yang tertunda.Setelah menempuh perjalanan udara, akhirnya mereka tiba di pulau Dewata menjelang senja, saat langit berwarna jingga keemasan. Jeena tersenyum kagum saat melihat villa mewah yang berdiri congak di tepi pantai yang telah disiapkan Manggala untuk bulan madu mereka. Villa itu memiliki kolam renang pribadi dan pemandangan langsung ke arah laut dan tentunya bersifat private karena hanya ada mereka berdua yang akan menghuni villa tersebut selain seorang pegawai villa, wanita renta yang mengurus villa tersebut.Begitu masuk ke dalam vila, Jeena langsung melepas sepatunya dan berjalan dengan kaki telanjang ke balkon, membiarkan angin pantai menyapu wajahnya. “Indah sekali,” bisiknya tak bisa menyembunyikan perasaan kekagumannya pada landskap yang begitu indah di hadapannya. Manggala mendekat dan memeluknya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 310

    “Ada masalah?”Ali bertanya pada putranya saat mereka sudah selesai menyantap hidangan sarapan pagi. Pria berhidung bangir itu menaruh sendok dan garpu, menatap putranya dengan tenang. Tidak mudah menjadi seorang CEO, Beryl masih harus banyak belajar. Ali mendengar jika Beryl saat ini tengah mengalami masalah di kantor. Beberapa kliennya telah berpindah haluan dan membatalkan kerjasama dengan perusahaan Basalamah Group tanpa alasan yang jelas.Ali berpikir karena patah hati membuat Beryl menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Namun ternyata setelah mendengar dari orang kantor, ada pengusaha yang terang-terangan mengambil klien mereka. Ia adalah Rahes Pramudya.Beryl meneguk air minum sebelum menjawab sang ayah. “Aku masih bisa menghandlenya,” katanya dengan singkat.Beryl pun berdiri dan berpamitan meninggalkan ke dua orang tuanya dan Alby yang masih menyantap nasi goreng.“Aku duluan,”Ali dan Sulis saling pandang penuh arti. “Sayang, Beryl sudah mulai move on, bagusl

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 311

    Manggala dan Jeena tiba di pantai yang indah, menikmati momen kebahagiaan mereka saat honeymoon. Angin laut yang sejuk dan suara ombak yang menghantam pantai memberikan suasana yang sempurna untuk beristirahat dan merayakan cinta mereka. Namun, suasana tenang itu tiba-tiba pecah saat mereka melihat seseorang yang tak asing di kejauhan.Luna, wanita yang dulu pernah terlibat dalam skandal yang membuat Manggala terjebak, sedang berdiri bersama seorang pria yang tampak sangat berkuasa. Pria itu mengenakan jas mahal, dengan penampilan yang menunjukkan statusnya sebagai orang kaya dan berpengaruh. Manggala merasa cemas dan bingung melihat Luna di tempat ini, lebih-lebih bersama pria tersebut. Luna yang semula seharusnya menjalani hukuman penjara karena perbuatannya terhadap Manggala, kini tampak bebas, seolah tidak ada yang salah.Jeena yang melihat ekspresi Manggala yang berubah, bertanya dengan khawatir, “Mas, ada apa?”Manggala menghela napas, matanya terfokus pada Luna dan pria itu. Bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 312

    Raihan sedang duduk di ruang kerjanya di kampus ketika Beryl datang, mengetuk pintu dengan ekspresi serius. “Pak Raihan, saya ingin bicara empat mata,” kata Beryl dengan nada tegas. Beberapa orang dosen menoleh ke arahnya dengan tatapan ingin tahu.Tentu saja, wajah Beryl yang kearab-araban seringkali mencuri atensi warga lokal. Mereka berpikir jika ada turis asing datang.Raihan yang merasa sedikit terkejut, mempersilakan Beryl masuk dan duduk. “Ada apa, Pak Beryl? Ada yang bisa saya bantu?”Raihan sempat terkesiap saat melihat siapa tamu yang datang. Rupanya, tamu itu adalah bos di mana Laila bekerja. Namun ia berusaha tenang setenang air danau.Beryl duduk di depan Raihan, matanya tajam menatapnya. “Saya sengaja datang kemari karena ada satu hal yang penting! Saya tidak suka basa-basi. Saya hanya ingin tahu tentang Laila. Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Kenapa dia bisa menghilang begitu saja? Mengapa keluarganya mengatakan bahwa Laila sudah menikah padahal belum? Saya tahu, kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status