Arlo menatap Aksa dan Alina bergantian. Dia merasakan genggaman tangan kedua orang tuanya yang semakin kuat.“Apa Mama kayak Bibi Kai? Nanti pelutnya besal, telus dapat adik?” tanya Arlo seraya menatap pada Alina.“Iya, seperti itu,” jawab Alina dengan rasa cemas yang menggunung. Tak ada yang lebih membuatnya cemas selain kemarahan dan kekecewaan Arlo.Arlo diam sedang berpikir, lalu bertanya, “Belalti Alo nanti punya adik kecil, telus bisa jadi temannya Alo?”Alina mengangguk-angguk.Arlo melebarkan senyum, lalu berkata, “Alo suka. Belalti nanti Alo punya banyak teman. Ada Anya, adik kecil, telus adik lagi.”Arlo mengabsen berapa banyak temannya nanti dengan jari.Alina dan Aksa saling pandang, apa ini artinya Arlo tidak keberatan jika Alina hamil?“Arlo tidak marah?” tanya Alina memastikan.Arlo menoleh Alina lagi, lalu berkata, “Kenapa Alo malah? Alo senang kalena bakal punya banyak teman.”“Arlo tidak marah kalau nanti Mama lebih fokus pada adik?” tanya Aksa memastikan dulu.Kecem
Terakhir Diperbarui : 2025-01-19 Baca selengkapnya