Semua Bab Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Bab 501 - Bab 510

530 Bab

Daniel : Calon Istri

Daniel pergi ke ke rumah Anya karena hari itu libur bekerja. Dia sering datang ke sana semenjak Anya diminta lebih sering dekat dengan orang-orang yang dipercayai.“Paman Daniel.” Anya berlari menghampiri Daniel. Dia selalu senang dan bersemangat tiap bertemu pria itu.“Kamu sedang apa?” tanya Daniel karena tadi melihat Anya berjongkok di dekat tanaman hias.“Sedang lihat kupu-kupu,” jawab Anya.Daniel mengangguk-angguk, lalu berkata, “Anya mau lihat kupu-kupu di taman kota? Di sana kupu-kupunya pasti lebih banyak.”Bola mata Anya berbinar.“Mau, Anya mau.” Anya mengangguk-angguk setuju.“Paman izin Mama dulu.” “Mama diajak juga?” tanya Anya seraya menatap penuh harap pada Daniel.Daniel terkesiap. “Tanya Mama saja dulu, kalau Mama sibuk, jangan dipaksa ikut,” jawab Daniel.Anya mengangguk setuju. Dia berlari masuk untuk mencari Jia.Daniel segera menyusul Anya masuk. Dia melihat Anya menghampiri Jia yang baru saja keluar dari kamar Alex.“Mama, Paman Daniel mau ngajak ke taman. Any
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Nikahi Saja

Jia sangat terkejut. Dia menatap Daniel dengan ekspresi bingung, tetapi mengingat wanita di depannya ini mantan Daniel, membuat Jia berpikir jika Daniel mengatakan itu untuk menghindari mantannya.Karin sama terkejutnya. Namun, dia terlihat tenang dan berpikir, mungkin Daniel memang sudah move on darinya. Lagi pula, mana mungkin Daniel masih mencintainya setelah apa yang dilakukannya dulu.“Ah, begitu. Aku senang mendengarnya,” ucap Karin mengurai kecanggungan.Daniel menatap datar.“Kalau begitu aku pergi dulu,” ucap Karin, “senang bisa bertemu denganmu,” imbuhnya pada Jia.Jia menatap Karin yang menjauh dari mereka. Bahkan mantan istri Daniel itu tampak menggandeng gadis kecil pergi meninggalkan taman.“Dia mantanmu, kan? Apa kamu mengatakan itu agar mantanmu tidak berpikir kamu masih berharap padanya?” tanya Jia.Daniel diam menatap pada Jia.“Itu anakmu?” tanya Jia memastikan lagi.“Bukan,” jawab Daniel lalu dia memilih menyusul Anya, seperti menghindari pembicaraan dengan Jia.Ji
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Daniel : Calon dan Mantan

Hari itu Jia pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan rumah. Dia pergi bersama Anya, gadis kecil itu sangat antusias mengambil beberapa barang yang diinginkannya.“Ini boleh ‘kan, Mama?” tanya Anya sambil memperlihatkan bungkus camilan yang diinginkan.“Boleh, tapi jangan banyak-banyak, ya.”Anya mengangguk senang.“Apa Anya akan sekolah lagi?” tanya Anya sambil berjalan mengikuti Jia.“Anya sudah mau sekolah lagi? Mau sekolah di mana?” tanya Jia.Anya berpikir seraya mengetukkan telunjuk di dagu.“Anya mau sekolah di sekolahnya Arlo, boleh tidak?” tanya Anya seraya menatap pada Jia.“Tapi kalau di sana, Anya tidak akan satu kelas. Anya dan Arlo umurnya beda, jadi mungkin kelasnya akan beda,” jawab Jia.“Anya maunya sama Arlo, Mama. Biar Anya ada temennya,” rengek Anya.Jia menatap Anya yang merajuk. Usia keduanya selisih satu tahun, apa boleh satu kelas?“Nanti coba mama tanya ke gurunya, ya? Tapi kalau tidak bisa, Anya jangan marah. Anya bisa tetap main sama Arlo di jam istiraha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Daniel : Benar-benar Menikah?

Jia melamun di rumah setelah kembali dari berbelanja. Entah kenapa tiba-tiba saja dia teringat dengan ucapan Karin tentang kondisi Daniel.‘Bagaimanapun kondisinya, tidak dibenarkan istri berselingkuh, kan?’Pikiran itu melintas di benaknya. Jia tahu kalau Karin dan Daniel bercerai karena Karin berselingkuh, tetapi dia tidak tahu soal kondisi kesehatan seksual Daniel.Namun, apa itu penting? Bukankah dari semua kondisi dalam rumah tangga, kesetian dan tanggung jawab suami yang lebih penting.“Paman Daniel.”Saat Jia sedang melamun, dia terkejut mendengar Anya menyebut nama Daniel. Jia menoleh dan melihat pria itu datang.“Halo, Cantik.” Daniel langsung menggendong Anya.Anya tertawa mendengar sebutan Daniel untuknya. Dia bergelayut manja layaknya pria itu adalah ayahnya.“Paman bawa apa itu?” tanya Anya saat melihat paper bag yang dipegang Daniel.“Anya mau lihat?” Anya mengangguk-angguk.Daniel menurunkan Anya dari gendongan, saat itu Jia menghampiri Daniel dan Anya.“Tadi paman lih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Daniel : Apa Masalahnya?

“Apa Mama akan menikah dengan Paman Daniel?”Pertanyaan yang keluar dari mulut Anya membuat bola mata Jia membulat sempurna.“Kenapa Anya bertanya seperti itu? Anya dengar dari mana?” Jia mencoba mengelak. Sejujurnya dia pun belum memberikan jawaban atas pertanyaan Daniel sore tadi.“Tadi Anya dengar, Paman Daniel bilang mau menikah, kan?” Anya menatap sang mama yang duduk di tepian ranjang karena sedang menemaninya tidur.Jia gelagapan, entah kenapa dia panik karena pertanyaan soal menikah.“Anya suka kalau Paman Daniel jadi papanya Anya. Apa Mama nggak suka?” tanya Anya seraya menatap Jia.“Apa?” Jia mendadak tak bisa mendengar apa yang dikatakan Anya. Tampak jelas kebingungan di raut wajah wanita itu.“Mama nggak suka sama Paman Daniel?” tanya Anya lagi.“Anya jangan berpikiran atau membahas urusan orang dewasa, ya.” Jia tak sanggup menjawab, sehingga dia lebih memilih mengalihkan pembicaraan.Anya diam menatap sang mama, lalu berkata, “Benar, Mama nggak suka sama Paman Daniel, pad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Daniel : Minta Balikan

Aksa menatap pada Daniel yang duduk berhadapan dengannya. Adik iparnya itu sedang menuang cairan berwarna cokelat ke gelas kristal.“Kamu ke sini hanya minta untuk ditemani minum?” tanya Aksa.“Kamu tidak mau minum?” tanya Daniel seraya menyodorkan gelas ke arah Aksa.“Toleransi alkoholku rendah, bisa-bisa kakakmu menyuruhku tidur di luar jika aku mabuk,” jawab Aksa.Daniel mengedikkan bahu, lalu dia menenggak sendiri minuman yang tadi sempat ditawarkan ke Aksa.Aksa memperhatikan Daniel yang sedang minum. Dia merasa aneh, kenapa tiba-tiba adik iparnya ini datang dan minta ditemani minum?“Apa terjadi sesuatu? Kalau ketahuan kakakmu, bisa-bisa dia mengomel semalaman,” ujar Aksa.Daniel meletakkan gelas kosong di meja, lalu menatap Aksa.“Aku hanya butuh teman saja setelah aku melakukan hal gila,” ucap Daniel. Dia menyandarkan punggung ke belakang, lalu mengembuskan napas kasar seraya memandang langit yang bertabur bintang.Aksa mengerutkan alis.“Melakukan hal gila? Apa yang sudah kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Daniel : Menerima Tawaran

Daniel melepas tangan Karin yang menggenggamnya.“Apa kamu pikir selama tiga tahun ini aku tidak bisa melupakanmu? Apa kamu pikir, meski hubungan kita pernah berjalan sangat lama, perasaanku habis padamu? Asal kamu tahu, sejak mengetahui perselingkuhanmu, tidak ada secuil pun rasa yang tertinggal untukmu. Bahkan meski aku tidak menikah seumur hidupku, aku tidak akan mengulangi kesalahan sama yaitu mempercayai wanita sepertimu.”Daniel menatap dingin. Mungkin benar perasaannya sudah habis untuk cinta pertamanya itu, tetapi Daniel sudah menguburnya lalu menumbuhkan perasaan lain untuk wanita yang dianggapnya layak.“Lagi pula, aku sudah jatuh cinta pada wanita lain,” ucap Daniel lagi mencoba memukul mundur keinginan Karin untuk kembali padanya.“Dan, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi. Aku benar-benar menyesal. Aku ingin ….” Karin menghentikan ucapannya saat melihat seseorang berdiri di samping Daniel.Daniel menoleh. Dia terkejut melihat Jia ada di sana.“Ternyata kamu bertany
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Daniel : Sudah Memutuskan

Daniel bergeming menatap pada Jia. Tiba-tiba saja pikirannya kosong setelah mendengar apa yang Jia katakan. “Tu-tunggu, maksudmu?” tanya Daniel memastikan. Dia tidak mau jika salah menelaah.Jia melipat bibir, lalu menjawab, “Ayo menikah, tapi setelah aku resmi bercerai.”“Aku tidak tahu bagaimana pandanganmu soal aku yang tiba-tiba mengajak menikah, tapi yang jelas, aku hanya meneruskan apa yang kamu harapkan sebelumnya,” ujar Jia lagi.Daniel tiba-tiba menghela napas lega. Dia tersenyum lebar mendengar ucapan Jia.“Tentu,” balas Daniel, “pandanganku saat ini hanya senang. Aku hanya tak menyangka kamu menerimanya. Apa karena kamu kasihan padaku?” tanya Daniel memastikan.Andaipun Jia memang kasihan padanya, Daniel tidak peduli asal dia bisa bersama wanita itu membangun rumah tangga bersama, serta saling menjaga satu sama lain.Jia tampak berpikir seraya mengangguk pelan, lalu membalas, “Kasihan iya, tapi lebih dari itu, aku merasa kamu layak.”Daniel mengangkat kedua tangan seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Harus Bersyukur

Hari berikutnya. Alina menjemput Arlo yang sekarang sudah mulai bersekolah. Dia menunggu di depan gedung sekolah ketika jam sekolah berakhir..“Mama!” Arlo melambai ke arah Alina.Alina membalas lambaian tangan Arlo. Dia melihat Arlo berjalan bergandengan tangan dengan Anya. “Anya sudah kembali sekolah?” tanya Alina ketika Arlo dan Anya sudah ada di hadapannya.“Iya.” Anya mengangguk mantap. “Anya ‘kan nggak jadi pergi jauh, jadi sekolah lagi sama Arlo. Apalagi Arlo ‘kan mau jadi adiknya Anya.”“Adik?” Alina mengerutkan alis bingung. Dia menatap Arlo yang hanya tersenyum lebar.“Iya, adik. Anya dengar, Mama mau nikah sama Paman Daniel, jadi Arlo ‘kan adiknya Anya,” celoteh gadis kecil itu menganggap Arlo adiknya karena dia lebih tua.“Apa?” Alina terkejut. Dia belum tahu soal itu, sehingga Alina begitu syok.Di saat itu, Jia datang dan menyapa Alina.“Ada apa?” tanya Jia saat melihat Alina syok.“Itu, Anya bilang kalau Arlo akan jadi adiknya Anya. Eh, Bibi kaget.”Jia menatap pada Al
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Memang Kejam

Aksa pulang lebih awal sore itu karena permintaan Alina. Dia baru saja sampai rumah, saat mencari sang istri, ternyata Alina ada di dapur.“Kamu masak apa?” tanya Aksa seraya memperhatikan beberapa pelayan yang juga membantu. “Kenapa banyak sekali?” tanya Aksa keheranan.Alina menoleh saat mendengar suara Aksa, tetapi dia kembali memandang pada makanan yang sedang dibuatnya.“Hari ini Naya dan Bams baru pulang liburan, lalu aku juga mengundang Jia dan Daniel untuk makan malam bersama di rumah,” jawab Alina seraya sibuk mengolah bahan makanan.Aksa mengerutkan alis.“Memang ada acara apa sampai kamu memasak banyak menu?” tanya Aksa.Alina memandang ke arah Aksa, lalu membalas, “Daniel benar-benar akan menikahi Jia, tapi menunggu Jia resmi bercerai dari Edwin. Jadi, aku mau merayakannya, sekalian menyambut Naya.”Aksa lumayan terkejut.“Akhirnya Daniel serius? Padahal kemarin malam masih galau,” ucap Aksa jika ingat saat Daniel mabuk sambil meracau karena kebingungan.Alina hanya tersen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
484950515253
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status