Share

Jangan Lirik Kanan-Kiri

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 12:47:58

Saat malam hari. Alina masuk kamar membawa secangkir kopi untuk Aksa. Dia melihat suaminya sedang mengecek pekerjaan dari laptop.

“Aku tadi siang menemui Karin,” ucap Alina seraya meletakkan cangkir kopi di meja. Dia kemudian duduk di samping Aksa.

“Kamu benar-benar menemuinya?” tanya Aksa cukup terkejut. Dia menatap Alina dengan rasa tak percaya.

Alina mengangguk-angguk.

“Aku hanya ingin Dani benar-benar mendapatkan kebahagiaannya. Jangan sampai Karin menjadi batu sandungan dengan selalu membayang-bayangi kehidupan Daniel dan Jia kelak. Belum apa-apa saja Karin berusaha merangsek masuk ke kehidupan Dani lagi, bagaimana kelak jika terus dibiarkan,” ujar Alina menjelaskan.

Alina tidak pernah senekat ini dalam bertindak. Biasanya dia akan kasihan atau tidak tega, tetapi Karin menjadi pengecualian untuknya. Karin adalah wanita tak tahu diri, Daniel sudah pernah menawarkan keuntungan, tetapi Karin menolak. Sekarang malah berniat ingin kembali agar mendapat keuntungan lebih banyak.

“Bagusl
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
eva nindia
wahh anak kaira cewe apa cowo yaa....moga arlo merengek minta adik hehehe
goodnovel comment avatar
Adeena
Alhamdulillah Kaira udah lahiran sekarang gantian Alina louncing anak ke dua hihihihi
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
kaira? anak Karin mah cewek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Keinginan Aksa

    Keesokan harinya. Aksa dan Alina pergi ke rumah sakit setelah mengantar Arlo ke sekolah. Mereka hendak menjenguk Kaira dan bayinya.“Kalian datang.” Kaira sangat senang melihat Alina.“Tentu saja, bagaimana bisa aku tidak datang.” Alina menghampiri Kaira, lalu memeluk sahabatnya itu.“Apa persalinanmu lancar?” tanya Alina memastikan kondisi sahabatnya itu lebih dulu.“Iya, sangat lancar,” jawab Kaira, “semalam tiba-tiba kontraksi, Ilham langsung membawaku ke sini dan ternyata sudah pembukaan delapan.”Alina menghela napas lega. “Syukurlah, aku senang mendengarnya.”Kaira mengangguk-angguk.Alina melihat bayi Kaira. Sahabatnya itu melahirkan anak perempuan.“Dia sangat cantik sekali.” Alina menggendong bayi menggemaskan itu.“Kamu kapan nambah?” tanya Kaira karena melihat Alina sangat suka melihat bayi.Alina menoleh pada Kaira, tetapi setelahnya melirik Aksa.“Aku masih punya bayi besar yang harus kuberi perhatian, jadi lebih baik jangan berharap punya bayi mungil,” jawab Alina.Kaira

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kejutan

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Ini sudah hampir satu tahun sejak semua kejadian menegangkan terjadi dalam kehidupan Alina. Satu tahun setelah dirinya ingat dan kembali ke keluarga kecilnya.[Aku tiba-tiba merindukanmu. Apa kamu sibuk?]Alina membaca ulang pesan yang dikirimkannya pada Aksa sekitar satu jam yang lalu. Namun, pesan itu belum juga dibaca, membuat Alina agak sedih.Alina sedang berada di Paris. Dia menghadiri acara fashion show yang menampilkan hasil karyanya juga. Sekarang Alina berdiri di belakang panggung karena sebentar lagi gilirannya memberikan sambutan setelah busananya diperagakan.Alina berharap bisa membaca pesan dari Aksa agar dirinya lebih bersemangat, tetapi sepertinya suaminya belum sempat membuka ponsel, sehingga Alina harus lebih bersabar.Dua hari ini Alina memang kurang sehat. Namun, dia tidak bisa pulang begitu saja dan meninggalkan acara besar yang selalu menjadi impian setiap desainer.“Nona, setelah ini giliran Anda,” ucap Naya mengingatkan karena A

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melepas Rindu 21+

    Aksa mengurai pelukan. Dia membalikkan tubuh Alina agar menghadap padanya, lalu dia pandangi sepuasnya.“Ada apa, kamu capek dan mau istirahat dulu?” tanya Alina seraya mengusap dada suaminya. Tatapannya lembut dan penuh kasih sayang pada Aksa.“Ya, aku mau istirahat tapi denganmu,” jawab Aksa.Alina semakin melebarkan senyum.“Ayo!” ajak Alina.Alina menggandeng tangan Aksa untuk mengajaknya ke ranjang.Aksa tak melangkah. Dia menahan gandengan tangan Alina, sampai istrinya itu tertarik ke atasnya.“Aksa,” pekik Alina karena terkejut.Aksa hanya tersenyum. Dia menyentuh dagu Alina agar tatapan mereka bertemu.“Urusi rinduku ini lebih dulu, sebelum beristirahat,” ucap Aksa dengan tatapan penuh arti.Belum juga Alina membalas, Aksa sudah lebih dulu menyambar bibirnya.Alina tak berkutik. Dia akhirnya memejamkan mata seraya meremas sisi kemeja Aksa.Aksa terus melumat bibir Alina hingga kepala mereka bergerak seirama dengan ciuman yang semakin memanas.Alina melepas satu persatu manik k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mengambil Upah

    “Siapa pria itu?” Aksa benar-benar murka.Alina mengulum bibir melihat Aksa kesal. Dia mengusap lembut pipi Aksa untuk meredam amarah pria itu.“Pria mana yang mau kamu bunuh, hm ….” Alina bangun dari pelukan Aksa.Aksa menahan tangan Alina yang menjauh darinya.“Kamu mau ke mana?” tanya Aksa.“Kamu bilang mau tahu siapa yang aku membuatmu diduakan, kan? Tunggu!” Alina melepas tangan Aksa yang menahan tangannya. Dia membuka laci, lalu mengambil sesuatu dari sana.Aksa memperhatikan, apa sebenarnya yang Alina sembunyikan? Benarkah istrinya punya selingkuhan.Alina tersenyum lebar, lalu memperlihatkan sesuatu di tangannya.“Ini sainganmu,” ucap Alina dengan senyum merekah di wajah.Aksa memandang testpack yang ada di tangan Alina. Tatapan matanya menunjukkan keterkejutan dan rasa tak percaya.“Al ….” Aksa memandang alat itu dan Alina secara bergantian.Alina tidak tahu apakah Aksa senang atau tidak, dia memandang testpack dengan tanda plus di tengahnya itu, lalu menjelaskan, “Sejak samp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Keinginan Alina

    Alina baru saja bangun setelah semalam menghabiskan waktu bersama Aksa. Dia melihat ke kaca jendela kamar hotel dan melihat jika hari sudah pagi.Alina meraih ponsel. Dia mendapatkan pesan dari Daniel.[Kapan kalian pulang? Arlo sudah merajuk, dia merasa kalau papanya sedang merebutmu. Anakmu ini memang unik.]Alina tersenyum membaca pesan Daniel. Adiknya ini pasti kerepotan mengurus Arlo sendirian.[Kalau tidak ada halangan kami akan pulang besok, tiketnya sudah dipesan.]Alina mengirim pesan balasan untuk Daniel, lalu beberapa saat kemudian mendapat pesan dari sang adik yang menunggu mereka pulang.“Kamu tersenyum karena apa, hm?” Alina menoleh saat mendengar suara suaminya. Kini tangan Aksa sudah melingkar di perut Alina.Alina meletakkan ponselnya kembali ke nakas, lalu kembali berbaring seraya memeluk Aksa.“Dani mengirim pesan, katanya Arlo merajuk karena kamu merebutku.]Aksa membuka mata. Dia melihat senyum merekah di wajah Alina.“Aku semakin tak mau pulang,” ucap Aksa sambi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memberitahu Arlo

    Alina dan Aksa akhirnya pulang bersama yang lain. Kini mereka berada di mobil yang menjemput mereka dari bandara menuju rumah.“Kita harus memberitahu Arlo soal kehamilanku,” ucap Alina pada Aksa.“Bagaimana cara bicaranya? Aku rasa dia akan sulit memahami,” balas Aksa.Alina mengembuskan napas kasar.“Aku juga bingung, apalagi Arlo seperti masih menginginkan banyak perhatian dariku. Aku memaklumi, apalagi sejak kecil Arlo kurang kasih sayang dariku,” ucap Alina sekarang malah bingung dengan kehamilannya itu.Aksa melihat Alina yang cemas. Dia menggenggam telapak tangan Alina untuk meyakinkan dan menguatkan.“Kita bicara dengannya pelan-pelan, juga kita usahakan agar tidak mengurangi perhatian dan kasih sayang padanya agar dia tidak cemburu,” ucap Aksa.Alina mengangguk mengerti.Mobil mereka akhirnya sampai di rumah. Arlo dan yang lain ternyata sudah menunggu kedatangan mereka.“Mama!” Arlo berlari menghampiri mobil yang baru saja berhenti. Dia tak sabar ingin segera memeluk sang mam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Komitmen Orang Tua

    Arlo menatap Aksa dan Alina bergantian. Dia merasakan genggaman tangan kedua orang tuanya yang semakin kuat.“Apa Mama kayak Bibi Kai? Nanti pelutnya besal, telus dapat adik?” tanya Arlo seraya menatap pada Alina.“Iya, seperti itu,” jawab Alina dengan rasa cemas yang menggunung. Tak ada yang lebih membuatnya cemas selain kemarahan dan kekecewaan Arlo.Arlo diam sedang berpikir, lalu bertanya, “Belalti Alo nanti punya adik kecil, telus bisa jadi temannya Alo?”Alina mengangguk-angguk.Arlo melebarkan senyum, lalu berkata, “Alo suka. Belalti nanti Alo punya banyak teman. Ada Anya, adik kecil, telus adik lagi.”Arlo mengabsen berapa banyak temannya nanti dengan jari.Alina dan Aksa saling pandang, apa ini artinya Arlo tidak keberatan jika Alina hamil?“Arlo tidak marah?” tanya Alina memastikan.Arlo menoleh Alina lagi, lalu berkata, “Kenapa Alo malah? Alo senang kalena bakal punya banyak teman.”“Arlo tidak marah kalau nanti Mama lebih fokus pada adik?” tanya Aksa memastikan dulu.Kecem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Waktu Berdua

    Alina dan Aksa ke rumah Jia saat sore hari. Arlo juga ikut, bocah kecil itu langsung bermain dengan Anya.“Suamimu bilang kalau kamu sedang hamil, apa itu benar?” tanya Daniel yang juga ada di rumah itu.“Hamil?” Jia terkejut karena tidak tahu.Alina menoleh pada suaminya, lalu memandang pada Daniel dan Jia.“Iya, sudah sepuluh minggu. Aku juga baru tahu saat di Paris dan tadi baru saja dipastikan ke dokter,” ujar Alina menjelaskan.“Wah, ini kabar membahagiakan. Selamat, ya.” Jia turut senang mengetahui kehamilan Alina.“Kali ini jangan kurung kakakku lagi,” ucap Daniel seraya memicingkan mata pada Aksa.“Asal dia tidak berniat kabur, aku tidak akan mengurungnya,” balas Aksa.Alina tertawa mendengar perdebatan dua pria ini. Lalu dia menggenggam erat telapak tangan Aksa.“Maksud kedatangan kami ke sini karena ingin meminta tolong,” ucap Alina.“Tolong apa?” tanya Jia penasaran.“Akhir pekan ini, apa bisa bantu jaga Arlo? Kami sudah bertanya sama Arlo, dia mau ditinggal kalau bersama A

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ngidam Mie

    Aksa memeluk Alina dari belakang menggunakan satu tangan. Satu tangan lain digunakan untuk bantal sang istri. Dia mengusap perut Alina yang masih datar. Mereka masih ada di atas ranjang, dengan tubuh polos dan hanya berbalut selimut.“Kamu sudah lapar lagi?” tanya Alina seraya memainkan jemari Aksa.“Kamu lapar?” tanya Aksa balik.Alina mengangguk, lalu menjawab, “tapi mau makan mie.”Aksa langsung mengangkat kepala.“Kamu sedang hamil muda, jangan makan mie instan,” ujar Aksa.Alina akhirnya menggeser posisi berbaring hingga terlentang, menghadap pada Aksa yang setengah berbaring.“Tapi mau makan mie, nanti ditambah telur atau daging. Boleh, kan? Sekali ini saja,” rengek Alina.Aksa menatap Alina yang penuh harap, membuatnya menghela napas kasar.“Baiklah, tapi hanya kali ini. Jangan banyak-banyak,” ucap Aksa mengingatkan. Dia hanya tak mau Alina kurang gizi kalau kebanyakan makan mie.Alina langsung melebarkan senyum seraya mengangguk penuh semangat.Alina dan Aksa akhirnya keluar d

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Waktu Berdua

    Alina dan Aksa ke rumah Jia saat sore hari. Arlo juga ikut, bocah kecil itu langsung bermain dengan Anya.“Suamimu bilang kalau kamu sedang hamil, apa itu benar?” tanya Daniel yang juga ada di rumah itu.“Hamil?” Jia terkejut karena tidak tahu.Alina menoleh pada suaminya, lalu memandang pada Daniel dan Jia.“Iya, sudah sepuluh minggu. Aku juga baru tahu saat di Paris dan tadi baru saja dipastikan ke dokter,” ujar Alina menjelaskan.“Wah, ini kabar membahagiakan. Selamat, ya.” Jia turut senang mengetahui kehamilan Alina.“Kali ini jangan kurung kakakku lagi,” ucap Daniel seraya memicingkan mata pada Aksa.“Asal dia tidak berniat kabur, aku tidak akan mengurungnya,” balas Aksa.Alina tertawa mendengar perdebatan dua pria ini. Lalu dia menggenggam erat telapak tangan Aksa.“Maksud kedatangan kami ke sini karena ingin meminta tolong,” ucap Alina.“Tolong apa?” tanya Jia penasaran.“Akhir pekan ini, apa bisa bantu jaga Arlo? Kami sudah bertanya sama Arlo, dia mau ditinggal kalau bersama A

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Komitmen Orang Tua

    Arlo menatap Aksa dan Alina bergantian. Dia merasakan genggaman tangan kedua orang tuanya yang semakin kuat.“Apa Mama kayak Bibi Kai? Nanti pelutnya besal, telus dapat adik?” tanya Arlo seraya menatap pada Alina.“Iya, seperti itu,” jawab Alina dengan rasa cemas yang menggunung. Tak ada yang lebih membuatnya cemas selain kemarahan dan kekecewaan Arlo.Arlo diam sedang berpikir, lalu bertanya, “Belalti Alo nanti punya adik kecil, telus bisa jadi temannya Alo?”Alina mengangguk-angguk.Arlo melebarkan senyum, lalu berkata, “Alo suka. Belalti nanti Alo punya banyak teman. Ada Anya, adik kecil, telus adik lagi.”Arlo mengabsen berapa banyak temannya nanti dengan jari.Alina dan Aksa saling pandang, apa ini artinya Arlo tidak keberatan jika Alina hamil?“Arlo tidak marah?” tanya Alina memastikan.Arlo menoleh Alina lagi, lalu berkata, “Kenapa Alo malah? Alo senang kalena bakal punya banyak teman.”“Arlo tidak marah kalau nanti Mama lebih fokus pada adik?” tanya Aksa memastikan dulu.Kecem

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memberitahu Arlo

    Alina dan Aksa akhirnya pulang bersama yang lain. Kini mereka berada di mobil yang menjemput mereka dari bandara menuju rumah.“Kita harus memberitahu Arlo soal kehamilanku,” ucap Alina pada Aksa.“Bagaimana cara bicaranya? Aku rasa dia akan sulit memahami,” balas Aksa.Alina mengembuskan napas kasar.“Aku juga bingung, apalagi Arlo seperti masih menginginkan banyak perhatian dariku. Aku memaklumi, apalagi sejak kecil Arlo kurang kasih sayang dariku,” ucap Alina sekarang malah bingung dengan kehamilannya itu.Aksa melihat Alina yang cemas. Dia menggenggam telapak tangan Alina untuk meyakinkan dan menguatkan.“Kita bicara dengannya pelan-pelan, juga kita usahakan agar tidak mengurangi perhatian dan kasih sayang padanya agar dia tidak cemburu,” ucap Aksa.Alina mengangguk mengerti.Mobil mereka akhirnya sampai di rumah. Arlo dan yang lain ternyata sudah menunggu kedatangan mereka.“Mama!” Arlo berlari menghampiri mobil yang baru saja berhenti. Dia tak sabar ingin segera memeluk sang mam

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Keinginan Alina

    Alina baru saja bangun setelah semalam menghabiskan waktu bersama Aksa. Dia melihat ke kaca jendela kamar hotel dan melihat jika hari sudah pagi.Alina meraih ponsel. Dia mendapatkan pesan dari Daniel.[Kapan kalian pulang? Arlo sudah merajuk, dia merasa kalau papanya sedang merebutmu. Anakmu ini memang unik.]Alina tersenyum membaca pesan Daniel. Adiknya ini pasti kerepotan mengurus Arlo sendirian.[Kalau tidak ada halangan kami akan pulang besok, tiketnya sudah dipesan.]Alina mengirim pesan balasan untuk Daniel, lalu beberapa saat kemudian mendapat pesan dari sang adik yang menunggu mereka pulang.“Kamu tersenyum karena apa, hm?” Alina menoleh saat mendengar suara suaminya. Kini tangan Aksa sudah melingkar di perut Alina.Alina meletakkan ponselnya kembali ke nakas, lalu kembali berbaring seraya memeluk Aksa.“Dani mengirim pesan, katanya Arlo merajuk karena kamu merebutku.]Aksa membuka mata. Dia melihat senyum merekah di wajah Alina.“Aku semakin tak mau pulang,” ucap Aksa sambi

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mengambil Upah

    “Siapa pria itu?” Aksa benar-benar murka.Alina mengulum bibir melihat Aksa kesal. Dia mengusap lembut pipi Aksa untuk meredam amarah pria itu.“Pria mana yang mau kamu bunuh, hm ….” Alina bangun dari pelukan Aksa.Aksa menahan tangan Alina yang menjauh darinya.“Kamu mau ke mana?” tanya Aksa.“Kamu bilang mau tahu siapa yang aku membuatmu diduakan, kan? Tunggu!” Alina melepas tangan Aksa yang menahan tangannya. Dia membuka laci, lalu mengambil sesuatu dari sana.Aksa memperhatikan, apa sebenarnya yang Alina sembunyikan? Benarkah istrinya punya selingkuhan.Alina tersenyum lebar, lalu memperlihatkan sesuatu di tangannya.“Ini sainganmu,” ucap Alina dengan senyum merekah di wajah.Aksa memandang testpack yang ada di tangan Alina. Tatapan matanya menunjukkan keterkejutan dan rasa tak percaya.“Al ….” Aksa memandang alat itu dan Alina secara bergantian.Alina tidak tahu apakah Aksa senang atau tidak, dia memandang testpack dengan tanda plus di tengahnya itu, lalu menjelaskan, “Sejak samp

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melepas Rindu 21+

    Aksa mengurai pelukan. Dia membalikkan tubuh Alina agar menghadap padanya, lalu dia pandangi sepuasnya.“Ada apa, kamu capek dan mau istirahat dulu?” tanya Alina seraya mengusap dada suaminya. Tatapannya lembut dan penuh kasih sayang pada Aksa.“Ya, aku mau istirahat tapi denganmu,” jawab Aksa.Alina semakin melebarkan senyum.“Ayo!” ajak Alina.Alina menggandeng tangan Aksa untuk mengajaknya ke ranjang.Aksa tak melangkah. Dia menahan gandengan tangan Alina, sampai istrinya itu tertarik ke atasnya.“Aksa,” pekik Alina karena terkejut.Aksa hanya tersenyum. Dia menyentuh dagu Alina agar tatapan mereka bertemu.“Urusi rinduku ini lebih dulu, sebelum beristirahat,” ucap Aksa dengan tatapan penuh arti.Belum juga Alina membalas, Aksa sudah lebih dulu menyambar bibirnya.Alina tak berkutik. Dia akhirnya memejamkan mata seraya meremas sisi kemeja Aksa.Aksa terus melumat bibir Alina hingga kepala mereka bergerak seirama dengan ciuman yang semakin memanas.Alina melepas satu persatu manik k

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kejutan

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Ini sudah hampir satu tahun sejak semua kejadian menegangkan terjadi dalam kehidupan Alina. Satu tahun setelah dirinya ingat dan kembali ke keluarga kecilnya.[Aku tiba-tiba merindukanmu. Apa kamu sibuk?]Alina membaca ulang pesan yang dikirimkannya pada Aksa sekitar satu jam yang lalu. Namun, pesan itu belum juga dibaca, membuat Alina agak sedih.Alina sedang berada di Paris. Dia menghadiri acara fashion show yang menampilkan hasil karyanya juga. Sekarang Alina berdiri di belakang panggung karena sebentar lagi gilirannya memberikan sambutan setelah busananya diperagakan.Alina berharap bisa membaca pesan dari Aksa agar dirinya lebih bersemangat, tetapi sepertinya suaminya belum sempat membuka ponsel, sehingga Alina harus lebih bersabar.Dua hari ini Alina memang kurang sehat. Namun, dia tidak bisa pulang begitu saja dan meninggalkan acara besar yang selalu menjadi impian setiap desainer.“Nona, setelah ini giliran Anda,” ucap Naya mengingatkan karena A

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Keinginan Aksa

    Keesokan harinya. Aksa dan Alina pergi ke rumah sakit setelah mengantar Arlo ke sekolah. Mereka hendak menjenguk Kaira dan bayinya.“Kalian datang.” Kaira sangat senang melihat Alina.“Tentu saja, bagaimana bisa aku tidak datang.” Alina menghampiri Kaira, lalu memeluk sahabatnya itu.“Apa persalinanmu lancar?” tanya Alina memastikan kondisi sahabatnya itu lebih dulu.“Iya, sangat lancar,” jawab Kaira, “semalam tiba-tiba kontraksi, Ilham langsung membawaku ke sini dan ternyata sudah pembukaan delapan.”Alina menghela napas lega. “Syukurlah, aku senang mendengarnya.”Kaira mengangguk-angguk.Alina melihat bayi Kaira. Sahabatnya itu melahirkan anak perempuan.“Dia sangat cantik sekali.” Alina menggendong bayi menggemaskan itu.“Kamu kapan nambah?” tanya Kaira karena melihat Alina sangat suka melihat bayi.Alina menoleh pada Kaira, tetapi setelahnya melirik Aksa.“Aku masih punya bayi besar yang harus kuberi perhatian, jadi lebih baik jangan berharap punya bayi mungil,” jawab Alina.Kaira

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status