Home / Romansa / Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Chapter 361 - Chapter 370

482 Chapters

Seperti Remaja

Awalnya Mira terkejut ketika melihat pria yang menghalangi langkahnya, tetapi sedetik kemudian dia tersenyum saat tahu siapa pria itu.“Apa kamu sakit?” Mira menggeleng saat mendengar pertanyaan pria itu lagi.“Tidak, Tuan Gabriel. Saya hanya baru saja melakukan check up,” jawab Mira.“Ah, begitu ya.” Pria bernama Gabriel itu mengangguk-angguk mengerti.Mira sopan kepada pria itu karena Gabriel juga selalu sopan setiap kali bertemu dengannya.“Anda sendiri, apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Mira.“Aku … baru saja menjenguk klien yang dirawat di sini lalu melihatmu berjalan sendirian,” jawab Gabriel.Mira mengangguk-angguk paham.“Kalau begitu saya permisi dulu,” ucap Mira.Gabriel mengangguk, lalu membiarkan Mira pergi. Dia memperhatikan Mira yang berjalan menuju pintu keluar, lalu menoleh pada asisten yang berdiri di sampingnya sejak tadi.“Apa informasi yang kamu berikan sudah kamu pastikan kebenarannya?” tanya Gabriel.“Sudah, Pak.”Gabriel diam. Dia masih terus memandang pada
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Apa Punya Kekasih?

Keesokan harinya. Aksa benar-benar mengajak Arlo ke rumah Nenek Agni. Sesampainya di sana Arlo langsung berlari mencari nenek buyutnya.“Senangnya lihat Arlo di sini,” ucap Nenek Agni dengan senyum merekah penuh kebahagiaan.Aksa baru saja masuk dan melihat Arlo sudah bersama Nenek Agni.“Nenek Uyut, Mamanya Alo pelgi. Masa Alo ditinggal,” keluh Arlo pada Nenek Agni.Nenek Agni langsung menatap pada Aksa, dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya.“Pergi? Pergi ke mana lagi?” tanya Nenek Agni dengan tatapan cemas.“Dia ada urusan, aku tidak mungkin menghalanginya pergi,” jawab Aksa sambil meletakkan tas milik Arlo di sofa..Saat itu Sasmita baru saja turun dari lantai atas, dia begitu senang melihat Arlo datang ke rumah. Dia langsung memeluk bocah itu.Aksa melihat sang mama yang bahagia karena kedatangan Arlo, meski begitu dia tetap saja memasang wajah datar.“Arlo mau di sini seharian, jika kalian tidak keberatan, aku akan meninggalkan Arlo di sini,” ujar Aksa.Sasmita menol
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bawa Mama Pulang

Aksa menggendong Arlo ke kamar, lalu membaringkan di ranjang agar bisa segera tidur.“Kenapa Mama belum pulang-pulang? Apa Mama akan pelgi lama sepelti dulu?” tanya Arlo sambil menatap sendu.Arlo menatap penuh harap pada papanya. Sorot matanya benar-benar menunjukkan kegelisahan dan ketakutan jika kehilangan sang mama lagi.Aksa mengusap lembut rambut Arlo, lalu berkata, “Mama tidak akan pergi lagi, Arlo tidak perlu takut.”“Kalau tidak pelgi lagi, kenapa tidak pulang-pulang?” tanya Arlo.Aksa mencium kening Arlo, lalu menjawab, “Karena Mama masih ada urusan, seperti Papa kalau ke luar kota untuk mengurus bisnis.”“Lusa papa juga harus ke luar kota untuk urusan bisnis. Arlo mau di rumah Bibi Kaira atau di rumah Nenek?” tanya Aksa karena kali ini tidak bisa mengajak Arlo.“Kalau Papa pelgi, nanti pulangnya bawa Mama pulang sekalian, ya.” Arlo menatap penuh harap. Dia tidak bisa lama-lama berjauhan dari Mira.Aksa diam sejenak, lalu membalas, “Papa tidak janji.”**Di tempat Mira. Dia
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Menemui Mira

Aksa pergi ke kota tempat undangan acara akan diadakan. Namun, dia pergi sendiri karena Ilham tidak ikut. Asistennya itu harus mengurus Kaira yang sedang hamil muda dan kondisi fisiknya kurang baik.Aksa menginap di hotel yang akan dijadikan tempat pesta. Kini dia duduk di tepian ranjang sambil menatap pada ponselnya. Aksa sedang ragu, membuatnya terus memandangi benda pipih itu, tanpa tahu harus berbuat apa.Sampai akhirnya Aksa mengetik pesan, lalu dikirimkan ke Mira.[Kamu sedang sibuk?]Aksa menunggu balasan dari Mira, tetapi ternyata pesannya sama sekali belum dibalas.“Apa dia sibuk?” Aksa bertanya-tanya sambil terus berpikir.Aksa masih gelisah, terutama karena
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Berharap Apa?

Aksa melihat Mira yang salah tingkah. Dia tersenyum kemudian berkata, “Tapi tidak harus sekarang juga.”Mira terkesiap. Dia menatap pada Aksa, apa pria itu benar-benar ingin dia kembali ke rumah itu? Tetapi, statusnya membuat Mira tidak nyaman di sana. Jangan sampai ada yang berpikir dia ingin memanfaatkan karena wajahnya mirip Alina.“Jika kamu sudah tak terlalu sibuk. datanglah ke rumah, Arlo pasti sangat senang. Dia selalu menanyakanmu setiap hari, sepertinya dia sudah terbiasa denganmu,” ujar Aksa.“Tentu,” balas Mira sambil mengangguk-angguk pelan.“Kamu tidak keberatan kalau Arlo bersikap berlebihan dengan menganggapmu sebagai ibunya, kan?” tanya Aksa memastikan.Mira mena
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Cemburu

Aksa masih diam di tempatnya. Dia terus memperhatikan dua orang yang baru saja masuk lobby dan berjalan menuju ballroom.Satu hal yang membuat ekspresi wajahnya berubah. Wanita yang dilihatnya adalah Mira, kini berjalan dengan seorang pria yang merangkul pinggang. Bisa bayangkan bagaimana kepala Aksa ingin meledak melihat istrinya dirangkul pria lain? Andai Mira tidak hilang ingatan, Aksa pasti akan langsung menghampiri lalu menghajar pria yang berani menyentuh istrinya.Sial!Aksa ingin sekali mengumpat. Dia sampai mengepalkan telapak tangan begitu geram, tetapi tetap mencoba mengontrol emosinya.Aksa memilih pergi ke tempat pesta. Saat baru masuk, Aksa mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan Mira, tetapi karena
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Jangan Pergi Lagi

Mira sangat syok dengan yang dilakukan Aksa. Pria itu masih memagut bibirnya, sampai membuat Mira meremat kedua sisi jas Aksa.Bukankah seharusnya dia bisa menolak? Tetapi kenapa Mira tidak mendorong pria itu lalu menamparnya dengan keras? Kenapa dia tidak sanggup melakukan penolakan seperti yang biasa dia lakukan ketika ada pria yang menggodanya. Mungkinkah karena dia juga mengharapkannya? Mira merasakan ciuman itu melonggar. Aksa melepasnya lalu menatapnya dengan mata sayu siap tertutup.“Jangan membuatku kesal.” Kalimat terakhir terucap dari bibir Aksa, sebelum pria itu menjatuhkan kepala di pundak Mira.Mira sangat terkejut. Dia langsung menahan tubuh Aksa agar tidak jatuh. Pria itu berat!“Aksa!&r
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Pacar atau Tunangan?

Sinar matahari mulai menyelinap masuk ke celah jendela kamar Presidential Suite yang ditempati Aksa. Aksa membuka kelopak mata perlahan meski kepalanya masih terasa sangat berat. Dia hendak bangun, tetapi baru menyadari jika lengannya terasa berat seperti ada yang menindih.Aksa membuka matanya lalu terkejut ketika melihat siapa yang kini berada satu ranjang bersamanya.‘Mira, kenapa dia …,’ batin Aksa dengan ekspresi wajah syok.Aksa mencoba mengingat kejadian semalam, dia hanya ingat jika minum sampanye setelah melihat Mira bersama pria lain, tetapi kenapa sekarang wanita itu ada bersamanya, di ranjangnya?Aksa menurunkan pandangan ke tubuh, dia bernapas lega mendapat pakaiannya utuh, begitu juga dengan Mira. Apa dia semalam mabuk, lalu Mira membantu membawanya ke kamar?Saat Aksa masih larut dalam lamunan, Mira ternyata bangun dan melihat Aksa sudah sadar.Tanpa sadar keduanya saling pandang, masih dengan posisi Mira menjadikan lengan Aksa sebagai bantal.Baik Aksa dan Mira sama-s
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bayangan Ingatan

Mira pergi dari hotel menggunakan taksi. Dia diam di dalam taksi sambil memperhatikan jalanan yang dilewati.‘Aksa tanya soal Angga, apa dia cemburu?’Mira bertanya-tanya dalam hati. Semalam Aksa tiba-tiba menatapnya dingin, kemudian menariknya pergi tanpa kata, hingga berakhir menciumnya. Gila, Mira benar-benar tidak pernah membayangkan hal itu terjadi padanya. Akan tetapi, Mira juga menepis dugaan itu. Untuk apa Aksa cemburu? Mereka tidak memiliki hubungan? Atau mungkin, Aksa bertindak seperti itu karena menganggap Mira adalah Alina?Ekspresi wajah Mira berubah suram. Bukankah bisa saja begitu, apalagi semalam Aksa mabuk. Jika memang semalam Aksa menganggap jika Mira adalah Alina, maka Mira harus menelan kekecewaan begitu dalam sebab semua yang diucapkan Aksa, pastilah ditujukan untuk Alina.‘Apa aku cemburu?’Tiba-tiba saja Mira merasa gelisah. Dia tidak mau jika dianggap sebagai orang lain.Di hotel. Aksa masih diam berpikir. Dia mencoba untuk mengingat kejadian semalam, tetapi ti
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Mencari Tahu

Mira pergi ke rumah Angga. Dia langsung masuk rumah, lalu bertemu dengan pelayan di sana.“Angga mana, Bi?” tanya Mira.“Ada di belakang,” jawab pelayan sambil menunjuk ke belakang menggunakan jempol.Mira mengangguk sebagai tanda terima kasih, lalu berjalan menuju halaman belakang untuk menemui Angga. Namun, sebelum sampai pintu belakang, ternyata Mira bertemu dengan Shinta.“Kamu sudah sarapan?” tanya sang bibi ketika melihat Mira.Mira memulas senyum. Dia menghampiri bibinya itu lalu mencium pipi kanan dan kiri Shinta.“Belum, Bi,” jawab Mira.“Kalau gitu sarapan di sini, ya. Biar bibi siapkan. Kamu mau makan apa?” tanya Shinta penuh perhatian.“Apa saja boleh, Bi. Aku juga sebenarnya ke sini karena mau tanya sesuatu ke Bibi, tapi mau ketemu Angga dulu,” ujar Mira.Shinta mengangguk-angguk. Dia berkata akan menyiapkan sarapan, lalu membiarkan Mira pergi menemui Angga.Mira pergi ke halaman belakang, ternyata Angga sedang berenang. Mira berdiri di tepian kolam, menunggu sampai sepup
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
49
DMCA.com Protection Status